ebook img

THE MYSTERY OF THE SHRINKING HOUSE by Alfred Hitchcock Text by William Arden TRIO ... PDF

211 Pages·2012·0.56 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview THE MYSTERY OF THE SHRINKING HOUSE by Alfred Hitchcock Text by William Arden TRIO ...

http://inzomnia.wapka.mobi THE MYSTERY OF THE SHRINKING HOUSE by Alfred Hitchcock Text by William Arden TRIO DETEKTIF MISTERI RUMAH YANG MENGKERUT Alih bahasa: Agus Setiadi PT. Gramedia Pustaka Utama Cetakan keenam: Februari 2001 Edit & Convert: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi PENDAHULUAN Pertama kali aku berjumpa dengan tiga sekawan remaja pria yang menamakan diri mereka Trio Detektif, aku waktu itu secara sembrono menyatakan kesediaanku untuk menulis pendahuluan untuk laporan kasus-kasus mereka yang paling menarik. Saat itu tak kusadari bahwa mereka kemudian ternyata sangat cekatan. Nanti akan kalian lihat, bahwa aku sekali ini agak segan menulis kata pengantar. Tapi ketiga remaja itu pandai bersiasat. Aku terjebak - dan karenanya kini harus memenuhi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi janjiku, memperkenalkan Trio Detektif pada pembaca yang baru sekali ini berurusan dengan mereka. Biro penyelidik remaja yang tangguh ini beranggotakan Jupiter Jones, Pete Crenshaw, dan Bob Andrews. Mereka tinggal di Rocky Beach, sebuah kota kecil di California yang letaknya tidak jauh dari Hollywood. Jupiter otak kelompok itu, sedang Pete ototnya. Dan Bob, yang paling gemar membaca di antara mereka bertiga, bertugas menangani segi riset. Bertiga, mereka merupakan regu yang tangguh. Penjahat paling licik pun bisa mereka perdayai. Mereka berhasil mengatasi bermacam-macam situasi yang sangat menyeramkan. Dalam kasus mereka yang terbaru, mereka diminta melacak peninggalan milik seorang seniman yang sudah meninggal. Tugas yang kelihatannya biasa-biasa saja - tapi itu kemudian menyurukkan mereka ke berbagai kejadian misterius dan berbelit-belit. Rasanya ini sudah cukup sebagai kata pengantar. Selanjutnya silakan baca sendiri... kalau berani! Alfred Hitchcock Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Bab 1 SOSOK SERBA HITAM Jupiter terkejut. "Eh - coba lihat itu, Paman Titus!" serunya. Saat itu truk perusahaan Jones Salvage Yard baru saja berhenti di jalan masuk ke rumah tua yang terletak di Remuda Canyon, di pinggiran kota Rocky Beach. Jupiter duduk bersama temannya, Pete Crenshaw, di dalam kabin truk yang dikemudikan pamannya, Titus Jones. "Apa?" Paman Titus ikut kaget. "Lihat ke mana, Jupiter?" "Itu, di sana - di sisi rumah itu!" Jupiter menuding ke tempat yang sudah diselubungi keremangan senja. Sesuatu berwarna hitam nampak seperti tergantung pada dinding samping rumah kayu yang besar dan sudah tua, yang dibangun di dalam ngarai. "Aku tidak melihat apa-apa di sana, Jupiter Jones," kata Paman Titus. "Nah lu - aku juga tidak, Jupe," kata Pete. Jupiter melongo. Sosok serba hitam yang dilihatnya tadi, kini tidak ada lagi. Padahal baru saja masih nampak menempel pada dinding samping rumah itu! Sekarang, tahu-tahu menghilang. Atau memang tadi pun tidak ada? Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Aku yakin, aku tadi melihat seseorang di situ!" kata Jupiter. "Seseorang berpakaian serba hitam, di tengah-tengah dinding samping rumah itu!" Paman Titus memandang rumah kayu besar itu dengan perasaan sangsi. Bayangan ngarai pada dinding rumah terpencil itu, serta pondok di dekatnya, bisa saja menimbulkan pikiran yang aneh-aneh. Tapi lingkungan di situ tenang dan damai. "Mungkin yang kaulihat itu bayangan, Jupe," kata Paman Titus. "Bayangan ngarai memang bisa mengelabui penglihatan," kata Pete sependapat. "Tidak," kata Jupiter berkeras, "aku tadi melihat seseorang berpakaian serba hitam - dan kurasa ia masuk ke rumah itu lewat salah satu jendela!" Paman Titus bimbang. Ia tahu, keponakannya yang bertubuh gempal itu daya khayalnya luar biasa, dan ia tidak ingin ribut-ribut tanpa alasan. Tapi ia juga tahu, Jupiter biasanya benar. "Baiklah, kalau begitu," kata Paman Titus kemudian. "Kita beritahukan saja apa yang kaulihat itu pada Profesor Carswell." Kedua remaja itu mengikuti Paman Titus, menuju pintu depan rumah besar itu lewat jalan yang sudah mulai menyemak. Rumah itu dibangun Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi abad yang silam, dengan bentuk atap yang bersudut-sudut tonggak- tonggak penopang atap selasar, serta pintu depan yang kokoh buatannya. Pria yang membukakan pintu bertubuh kurus jangkung, dengan rongga mata yang sangat cekung. Ia mengenakan jas wol tebal, padahal saat itu sedang musim panas. Di tangannya ada sebuah buku tebal, berbahasa asing. "Profesor Carswell?" kata Paman Titus dengan nada bertanya. Pria itu tersenyum. "Dan Anda pasti Mr. Jones, dari perusahaan barang bekas. Silakan masuk. Barang-barang yang hendak saya jual Paman Titus langsung memotong. "Saya tidak bermaksud mengejutkan Anda, Profesor - tapi keponakan saya ini berkeras bahwa ia tadi melihat seseorang berpakaian serba hitam memanjat dinding samping rumah Anda." "Orang memanjat rumah ini?" Profesor itu memandang ketiga tamunya sambil mengejap-ngejapkan mata. "Kalian pasti salah lihat." "Tidak, Sir," kata Jupiter berkeras. "Saya yakin tidak salah lihat. Anda punya barang berharga, yang mungkin diincar pencuri?" "Tidak, Anak muda. Sama sekali tidak," kata Profesor Carswell. "Aku bukannya tidak mau percaya bahwa kau tadi melihat sesuatu, jika kau Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mengatakan begitu. Aku cuma tidak tahu... ah, tentu saja! Kau tadi mestinya melihat anakku yang sedang bermain-main. Ia memiliki pakaian cowboy berwarna serba hitam - dan aku rasanya tidak mampu meyakinkan Hal, bahwa pintu merupakan jalan masuk yang lebih baik daripada jendela." Profesor itu mengatakannya sambil tersenyum. Paman Titus mengangguk. "Ya, pasti itu tadi dia," katanya. "Saya tahu kebiasaan anak laki-laki. Ya, ya!" "Berapa umur anak laki-laki Anda itu, Sir?" tanya Jupiter. "Agak lebih muda sedikit dari kau, tapi lebih tinggi. Setinggi temanmu ini." Profesor Carswell mengangguk ke arah Pete. "Orang yang saya lihat tadi, ukuran badannya jauh lebih tinggi," kata Jupiter dengan tegas. "O, ya?" Profesor Carswell memandang Jupiter dengan sikap kurang percaya. "Baiklah, Anak muda. Kita lihat saja, apakah pencuri itu ada di dalam." Profesor itu mengajak mereka memeriksa ruangan-ruangan di tingkat bawah, yang kebanyakan kosong dan dikunci. "Zaman sekarang ini, profesor jurusan bahasa sebenarnya tidak mampu tinggal di rumah sebesar ini," kata Profesor Carswell dengan nada sedih. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nenek moyangku dulu nakoda-nakoda kaya, yang dengan kapal-kapal mereka mengangkut barang-barang dari daerah Timur kemari. Mereka yang membangun rumah ini. Sekarang yang tinggal hanya aku seorang diri, serta anak laki-lakiku. Seorang sepupu mewariskannya pada kami setahun yang lalu. Kebanyakan kamar-kamarnya kami tutup sedang rumah kecil yang dulu ditinggali pengurus tempat ini kami sewakan, untuk menutup biaya perawatan." Mereka tidak menemukan apa-apa di tingkat bawah, lalu naik ke tingkat atas. Kamar-kamar di situ kebanyakan juga kosong. Di situ pun tidak ada siapa-siapa. Jupiter memperhatikan keadaan kamar-kamar itu. "Tidak banyak yang bisa dicuri di sini," katanya mengakui. "Kau kedengarannya kecewa," kata Profesor Carswell. "Jupe ini menyukai misteri," kata Pete. "Tapi sudah jelas, di sini tidak ada pencuri." "Anak Profesor Carswell juga tidak ada," kata Jupiter menegaskan, sambil merenung. "Aku tahu pasti, aku tadi melihat seseorang." Ia menoleh ke arah Profesor Carswell. "Anda menelepon Paman Titus, karena hendak meloakkan beberapa barang. Adakah barang berharga di antaranya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau benar begitu, alangkah baiknya," kata pria jangkung itu. "Tapi yang hendak kujual itu cuma barang-barang peninggalan Mr. Cameron, ketika orang tua yang malang itu meninggal sebulan yang lalu, dalam pondok kami. Isi dua buah kopor, serta sejumlah lukisannya. Mr. Cameron itu pelukis amatiran. Hidupnya menyendiri, seperti pertapa. Miliknya tidak seberapa, dan bahkan sewa rumah selama beberapa bulan terakhir pun tidak bisa dibayarnya. Dengan menjual miliknya yang sedikit itu pada pamanmu, aku berharap akan bisa agak menutup kerugian karena tunggakan sewa rumah itu." "Orang yang hidup menyendiri, kadang-kadang memiliki barang berharga, yang disembunyikan," kata Jupiter. Profesor Carswell tersenyum. "Lagakmu ini seperti detektif saja," katanya. "Kami memang detektif!" kata Pete dengan segera. "Tunjukkan padanya, Jupe!" Jupiter mengeluarkan secarik kartu nama, di situ tertera: TRIO DETEKTIF "Kami Menyelidiki Apa Saja" ? ? ? Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Penyelidik Satu - Jupiter Jones Penyelidik Dua - Peter Crenshaw Data dan Riset - Bob Andrews "Wah, wah - benar-benar mengesankan," kata Profesor Carswell. "Tapi sayang, di sini tidak ada apa-apa yang perlu diselidiki. Pasti yang kaulihat tadi itu bayangan ngarai." Saat itu dengan tiba-tiba terdengar suara orang berteriak. "Tolong! Tolong!" Semuanya kaget. Tiba-tiba wajah Profesor Carswell menjadi pucat. Ia memasang telinga. "Tolong!" Suara itu datang dari luar rumah. "Ayah!" "Itu suara Hal - anakku!" seru Profesor Carswell. Seketika itu juga ia lari menuruni tangga, diikuti oleh yang lain-lainnya. Suara berteriak tadi terdengar lagi, di tengah keremangan ngarai. Datangnya dari rumah kecil, yang terletak di sisi sebelah kiri. "Tolong!" Bab 2 JUPITER BENAR - DAN KELIRU! Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Profesor Carswell lari secepat-cepatnya melintasi lapangan rumput, menuju rumah kecil itu. Paman Titus dan Pete menyusul tidak jauh di belakangnya. Sedang Jupiter - yang tidak bisa dibilang langsing - lari paling belakang, sambil mendengus-dengus. Mereka melewati beranda yang dinaungi tenda terpal yang ditambal, langsung menyerbu masuk ke ruang duduk yang sempit. Ruangan yang tidak banyak perabotnya itu - kosong! "Harold!" seru Profesor Carswell. Suaranya mengandung nada cemas. "Ayah! Tolong!" Suara itu datang dari kamar tidur yang kecil. Pete dan Paman Titus mengikuti Profesor, masuk ke kamar itu. Mereka melihat sebuah ranjang sempit, sebuah kursi, serta sebuah meja tulis besar. Meja itu terguling. Seorang anak laki-laki berbadan kurus tergeletak di lantai, tertindih meja tulis. Profesor Carswell bergegas menghampirinya. "Aku tidak apa-apa, Ayah," kata anak itu, "cuma tidak bisa berdiri saja." Profesor Carswell, Pete dan Paman Titus mengerahkan tenaga serempak, mengangkat meja yang menindih Hal Carswell. Anak itu berdiri, lalu membersihkan debu yang menempel pada pakaiannya. Koleksi ebook inzomnia

Description:
Sementara itu Jupiter, Bob, dan Pete, melakukan hal yang sama. "Dalam waktu beberapa jam saja, setiap anak di Rocky Beach akan sudah ikut sibuk mencari. Bahkan mungkin anak-anak yang tinggal di Los. Angeles, atau di Oxnard." "Wow! Sampai sejauh itu?" Hal benar-benar terkesan. Dalam hati ia.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.