SENSITIFITAS DAN SPESIFISITAS KRITERIA ACR 1987 DAN ACR/EULAR 2010 PADA PENDERITA ARTRITIS REUMATOID DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG ARTIKEL JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum SEPTIAN YUDO PRADANA G2A008174 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA SENSITIFITAS DAN SPESIFISITAS KRITERIA ACR 1987 DAN ACR/EULAR 2010 PADA PENDERITA ARTRITIS REUMATOID DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Disusun oleh SEPTIAN YUDO PRADANA G2A008174 Telah disetujui Semarang, 3 Agustus 2012 Pembimbing 1 Pembimbing 2 dr. Bantar Suntoko, Sp.PD-KR dr. Adhie Nur RS., Sp.A, M.Si.Med 19580604 1985 111 001 19820807 2008 121 003 Ketua Penguji Penguji dr.Dwi Lestari P., Sp.PD-KGH,M.Si.Med dr. Fathur Nur Kholis, Sp.PD 19700430 2005 012 013 19691012 2008 121 002 2 SENSITIFITAS DAN SPESIFISITAS KRITERIA ACR 1987 DAN ACR/EULAR 2010 PADA PENDERITA ARTRITIS REUMATOID DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Septian Yudo Pradana1, Bantar Suntoko2, Adhie Nur Radityo S.3 ABSTRAK Latar Belakang. Artritis Reumatoid (AR) merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari 5 sendi (poliartritis). Cara baku untuk menegakkan diagnosis AR adalah menggunakan kriteria klasifikasi AR. Diagnosis AR selama ini menggunakan kriteria yang telah digunakan secara internasional yaitu kriteria ACR 1987. Untuk dapat mendiagnosis AR pada fase yang lebih awal, maka pada tahun 2010 dikembangkan kriteria baru yaitu kriteria ACR/EULAR 2010. Tujuan. Membandingkan sensitifitas dan spesifisitas kriteria ACR 1987 dengan kriteria ACR/EULAR 2010. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di bangsal dan poliklinik penyakit dalam. Hasil laboratorium diambil dari catatan medik pasien. Teknik pengambilan sampel adalah dengan consecutive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 28 pasien. Data diperoleh dengan cara wawancara berdasarkan kuesioner. Data diolah dengan software komputer dan selanjutnya dianalisis dengan tabel 2x2. Perbedaan kedua kriteria dianalisis dengan uji chi square. Hasil. Sebanyak 21 pasien didiagnosis AR dan 7 pasien negatif AR. Nilai sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif, dan nilai duga negatif untuk kriteria ACR 1987 berturut-turut adalah 77,78%, 70%, 82,35% dan 63,64%. Nilai sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif, dan nilai duga negatif untuk kriteria ACR/EULAR 2010 berturut-turut adalah 82,35%, 63,64%, 77,78% dan 70%. Analisis perbandingan kedua kriteria tersebut dengan uji chi square didapatkan nilai p adalah 0,02. Simpulan. Kriteria ACR/EULAR 2010 lebih sensitif dalam mendiagnosis AR dibandingkan dengan kriteria ACR 1987. Kata kunci: artritis reumatoid, kriteria diagnosis, sensitifitas, spesifisitas 1 Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK Undip 2 Staf pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Undip 3 Staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Undip 3 SENSITIVITY AND SPECIFICITY OF THE 1987 ACR CRITERIA AND THE 2010 ACR/EULAR CRITERIA IN PATIENTS WITH RHEUMATOID ARTHRITIS IN RSUP DR. KARIADI SEMARANG Septian Yudo Pradana1, Bantar Suntoko2, Adhie Nur Radityo S.3 ABSTRACT Background. Rheumatoid arthritis (RA) is a chronic autoimmune disease characterized by inflammation of the joints that involved more than 5 joints (polyarthrtitis). The classification criteria set that is in widespread international use to define RA is the 1987 ACR criteria. In order to be able to identify patients with early RA for clinical trials and other studies, new classification criteria for RA were derived by a task force of experts from both the EULAR and the ACR, called the 2010 ACR/EULAR criteria. Aim. To compare the sensitivity and specificity of the 1987 ACR classification criteria with the 2010 ACR/EULAR classification criteria. Methods. This study was observational study cross sectional design. Samples were 28 patients using consecutive sampling method. Samples were taken from RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data were obtained by interviewing based on questLRQQDLUH(cid:3)DQG(cid:3)SDWLHQW¶V(cid:3)PHGLFDO(cid:3)UHFRUG(cid:17)(cid:3)’DWD(cid:3)ZHUH(cid:3)DQDO\]HG(cid:3)E\(cid:3)XVLQJ(cid:3)(cid:21)[(cid:21)(cid:3) tables. Statistical analysis were conducted by computer program. Results. Twenty one patients were diagnosed as RA and 7 patients were not. Sensitivity, specificity, positive predictive value, and negative predictive value of the 1987 ACR criteria were 77,78%, 70%, 82,35% and 63,64% respectively, while the 2010 ACR/EULAR criteria were 82,35%, 63,64%, 77,78% and 70% UHVSHFWLYHO\(cid:17)(cid:3)7KRVH(cid:3)WZR(cid:3)FULWHULDV(cid:3)WKHQ(cid:3)FRPSDUHG(cid:3)XVLQJ(cid:3)$2 test and the p value were 0,02. Conclusion. The 2010 ACR/EULAR classification criteria is more sensitive in diagnosing rheumatoid arthritis compared to the 1987 ACR classification criteria. Keywords: rheumatoid arthritis, classification criteria, sensitivity, specificity 1 Medical Faculty Student of Diponegoro University 2 Rheumatologist of Medical Faculty of Diponegoro University 3 Pediatrician of Medical Faculty of Diponegoro University 4 PENDAHULUAN Artritis Reumatoid (AR) merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari 5 sendi (poliartritis).1 Etiologi atau penyebab AR tidak diketahui. Banyak kasus menyebutkan kelainan ini merupakan hasil dari interaksi antara faktor genetik dan paparan lingkungan.1,2 Prevalensi AR berkisar 0,5-1% dari seluruh populasi penduduk. Hasil survey yang dilakukan di Jawa Tengah mendapatkan prevalensi AR sebesar 0,2% di daerah rural dan 0,3% di daerah urban. Artritis Reumatoid (AR) menyebabkan mortalitas prematur, disabilitas dan menurunnya Quality of Life (QoL) di negara-negara industri dan negara yang sedang berkembang. Artritis Reumatoid dapat muncul pada segala usia dan berkaitan dengan kelelahan dan kekakuan sendi setelah istirahat. Tidak ada terapi untuk menyembuhkan AR, tetapi obat baru yang efektif telah tersedia untuk mengobati gejala yang timbul dan mencegah deformitas sendi. Selain terapi medikamentosa dan operasi, manajemen diri yang baik termasuk olahraga, dapat mengurangi nyeri dan disabilitas.3 Cara baku untuk menegakkan diagnosis AR adalah menggunakan kriteria klasifikasi AR. Diagnosis AR selama ini menggunakan kriteria yang telah digunakan secara internasional yaitu kriteria American College of Rheumatology (ACR) 1987 yang terdiri dari kaku sendi di pagi hari, pembengkakan jaringan lunak sendi, pembengkakan jaringan lunak sendi tangan, pembengkakan sendi simetris, nodul reumatoid, faktor reumatoid, dan perubahan radiografi di sendi pergelangan tangan/sendi tangan. Akan tetapi, kriteria ini memiliki kelemahan seperti tidak mampu mendiagnosis pasien AR pada stadium awal penyakit.4 Hal ini disebabkan karena kriteria ACR 1987 dikembangkan berdasarkan pasien dengan rata-rata durasi penyakit 7 tahun.5 Para ilmuwan dari European League Against Rheumatism (EULAR) dan ACR pada tahun 2010 mengembangkan kriteria baru. Kriteria EULAR 2010 ini dapat mendiagnosis AR lebih awal5, dengan durasi gejala yang lebih singkat sehingga kita dapat memberikan terapi lebih awal, mengendalikan perjalanan penyakit AR, dan menghindari kecacatan.4 5 Berdasarkan hal tersebut diperlukan penelitian yang mengkaji dan meneliti lebih dalam tentang masing-masing kriteria dan membandingkan sensitifitas dan spesifisitas antar keduanya untuk mengetahui terbaru tahun 2010 lebih baik dibanding kriteria lama tahun 1987. METODE Penelitian ini dilakukan di poliklinik Reumatologi dan di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang dari bulan April 2012 sampai Juni 2012. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang dicurigai menderita artritis reumatoid berusia 18-65 tahun yang datang ke poliklinik Reumatologi dan yang dirawat di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel total adalah 28 pasien. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dengan pasien yang datang ke poliklinik Reumatologi dan yang dirawat di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dibuat. Data hasil laboratorium diambil dari catatan medik pasien. Sensitifitas dan spesifisitas masing-masing kriteria dianalisis dengan menggunakan uji diagnostik tabel 2x2. Perbedaan nilai masing-masing kriteria dianalisis menggunakan ujL(cid:3)$2. HASIL Sebanyak 28 pasien diambil sebagai sampel penelitian. Dua puluh satu diantaranya didiagnosis artritis reumatoid dengan rincian 3 (11%) pasien didiagnosis positif menurut kriteria ACR 1987, menurut kriteria ACR/EULAR 2010 sebanyak 4 (14%) pasien, menurut kedua kriteria sebanyak 14 (50%) pasien, dan negatif artritis reumatoid sebanyak 7 (25%) pasien. Hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian ini disajikan dalam tabel sebagai berikut. 6 Tabel 1. Karakteristik pasien Karakteristik n (%) Usia; mean ± SB (median) 45,11±10,24 (44) 18-27 th 1 (3,6) 28-37 th 6 (21,4) 38-47 th 10 (35,7) 48-57 th 8 (28,6) (cid:149)(cid:24)(cid:27)(cid:3)WK 3 (10,7) Jenis kelamin; n(%) Pria 5 (17,9) Wanita 23 (82,1) Pekerjaan; n(%) Bekerja 9 (32,1) Tidak bekerja 19 (67,9) Status pernikahan; n(%) Menikah 27 (96,4) belum menikah 1 (3,6) Pendidikan; n(%) Sd/sederajat 2 (7,1) Smp/sederajat 6 (21,4) Sma/sederajat 15 (53,6) Perguruan tinggi 5 (17,9) Lama penyakit; mean±SB (median) 10,54±7,78 (6) Pengobatan; n(%) DMARD 1 (3,6) DMARD + NSAID 9 (32,1) DMARD + steroid 4 (14,3) DMARD + NSAID + steroid 7 (25) NSAID 7 (25) Profil gejala klinik dan laboratorium pasien Artritis Reumatoid disajikan dalam tabel sebagai berikut. 7 Tabel 2. Profil gejala klinik dan laboratorium pasien Artritis Reumatoid Pasien Artritis Reumatoid Kriteria ACR Kriteria ACR/EULAR Profil 1987 2010 (n=17) (n=18) Nyeri sendi; n(%) 17 (100) 18 (100) Pembengkakan sendi; n(%) 17 (100) 18 (100) Keterlibatan sendi tangan; n(%) 17 (100) 18 (100) Simetris; n(%) 17 (100) 16 (88,9) Jumlah keterlibatan sendi; n(%) 2-10 sendi besar 0 (0) 0 1-3 sendi kecil 7 (41,2) 6 (33,3) 4-10 sendi kecil 7 (41,2) 6 (33,3) >10 sendi kecil 3 (17,6) 6 (33,3) Kaku pagi hari; n(%) 17 (100) 18 (100) Nodul reumatoid; n(%) 0 (0) 0 (0) Faktor reumatoid; n(%) Positif 13 (76,5) 13 (72,2) Negatif 4 (23,5) 5 (27,8) Ro tangan; n(%) Destruksi/erosi 15 (88,2) 14 (77,8) Tidak destruksi/erosi 2 (11,8) 4 (22,2) ACPA; n(%) Positif 0 (0) 3 (16,7) Negatif 17 (100)* 15 (83,3)* CRP; n(%) Positif 14 (82,4) 15 (83,3) Negatif 3 (17,6) 3 (16,7) LED; n(%) Normal 0 (0) 0 Meningkat 17 (100) 18 (100) *) tidak menjalani pemeriksaan ACPA Pasien artritis reumatoid menurut kriteria ACR 1987 sebanyak 17 pasien dan 11 pasien dinyatakan negatif artritis reumatoid. Rincian kriteria ACR 1987 dapat dilihat pada tabel berikut. 8 Tabel 3. pasien Artritis Reumatoid menurut kriteria ACR 1987 Kriteria ACR 1987 Variabel Positif Negatif p (n=17) (n=11) Kaku pagi hari; n(%) < 60 menit 14 (50,0) 11 (39,3) (cid:149)(cid:3)(cid:25)(cid:19)(cid:3)PHQLW 3 (10,7) 0 (0) 0,3§ $UWULWLV(cid:3)(cid:149)(cid:3)(cid:22)(cid:3)VHQGL(cid:30)(cid:3)Q(cid:11)%) Ya 17 (60,7) 4 (14,3) Tidak 0 (0) 7 (25,0) <0,001§ Artritis pada sendi tangan; n(%) Ya 17 (60,7) 7 (25,0) Tidak 0 (0) 4 (14,3) 0,016§ Artritis simetrik; n(%) Ya 17 (60,7) 2 (7,1) Tidak 0 (0) 9 (32,1) <0,001§ Nodul reumatoid; n(%) Ya 0 (0) 0 (0) Tidak 17 (60,7) 11 (39,3) - Faktor reumatoid; n(%) Positif 13 (46,4) 0 (0) Negatif 4 (14,3) 11 (39,3) <0,001§ Rö tangan; n(%) Destruksi/erosi 15 (53,6) 2 (7,1) Tidak destruksi/erosi 2 (7,1) 9 (32,1) 0,001§ §(cid:12)(cid:3)XML(cid:3)$2 -) tidak ditemukan nodul reumatoid pada seluruh pasien Pada tabel 3. Tampak bahwa kaku pagi hari berpengaruh terhadap kriteria ACR (cid:20)(cid:28)(cid:27)(cid:26)(cid:3)QDPXQ(cid:3)WLGDN(cid:3)EHUPDNQD(cid:3)GHQJDQ(cid:3)QLODL(cid:3)S (cid:19)(cid:15)(cid:22)(cid:17)(cid:3)6HGDQJNDQ(cid:3)DUWULWLV(cid:3)(cid:149)(cid:3)(cid:22)(cid:3)VHQGL(cid:3) (p<0,001), artritis pada sendi tangan (p=0,016), artritis simetrik (p<0,001), faktor reumatoid (p<0,001), dan Ro tangan (p=0,001) berpengaruh terhadap kriteria ACR 1987 dan hasilnya bermakna. Pasien artritis reumatoid menurut kriteria ACR/EULAR 2010 sebanyak 18 pasien dan 10 pasien dinyatakan negatif artritis reumatoid. Rincian kriteria ACR/EULAR 2001 dapat dilihat pada tabel berikut. 9 Tabel 4. Pasien Artritis Reumatoid menurut kriteria ACR/EULAR 2010 Kriteria ACR/EULAR 2010 Positif Negatif p (n=18) (n=10) Keterlibatan sendi; n(%) 1 sendi besar 0 (0) 0 (0) 2-10 sendi besar 0 (0) 4 (14,3) 1-3 sendi kecil 6 (21,4) 4 (14,3) 4-10 sendi kecil 6 (21,4) 2(7,1) >10 sendi 6 (21,4) 0 (0) 0,012§ Tes Serologi; n(%) FR negatif dan ACPA negatif 5 (17,9) 10 (35,7) FR positif rendah atau ACPA positif 13 (46,4) 0 (0) rendah FR positif tinggi atau ACPA positif 0 (0) 0 (0) <0,001§ tinggi Reaktan fase akut; n(%) CRP normal dan LED normal 0 0 CRP abnormal atau LED abnormal 18 (64,3) 10 (35,7) 0,5§ Durasi gejala; n(%) <6 minggu 0 0 (cid:149)(cid:25)(cid:3)PLQJJX 18 (64,3) 10 (35,7) - §(cid:12)(cid:3)XML(cid:3)$2 -) seluruh pasien menderita nyeri > 6 minggu Pada tabel 4. tampak bahwa keterlibatan sendi (p=0,012) dan tes serologi (p<0,001) berpengaruh terhadap kriteria ACR/EULAR 2010 dan hasilnya bermakna. Sedangkan reaktan fase akut (p=0,5) berpengaruh terhadap kriteria ACR/EULAR 2010 namun hasilnya tidak bermakna. Tabel 5. Uji diagnostik kriteria ACR/EULAR 2010 Kriteria ACR 1987 Positif Negatif Total Kriteria ACR/EULAR 2010 - Positif 14 4 18 - Negatif 3 7 10 Total 17 11 28 10
Description: