XXI/Maret - 2018 07 Tuntutan Profesionalisme 14 Mari Dampingi Anak 26 Jaga Seni Tradisional Kerja Guru dan Saat Bermasalah Tetap Lestari di Tangan Kenyataannya di Lapangan di Sekolah Generasi Muda SEKOLAH SEKOLAH JUGA HARUS AMAN UNTUK GURU Daftar Isi 04 Salam Pak Menteri FOKUS 07 Profesi Guru 24 Resensi Tuntutan Profesionalisme Guru: Pelaku Kerja Guru dan Kenyataannya Perubahan dan di Lapangan Pendidik Karakter Siswa 10 Pentingnya Menghidupkan 25 Infografis Perpustakaan Kembali Tripusat Pendidikan di Katalog Induk dan Lingkungan Sekolah Jurnal Elektronik di Perpustakaan 12 Ketika Guru Mendapat Tindak Kemendikbud Kekerasan di Sekolah Ke Mana Harus Mengadu dan 26 Kebudayaan Bagaimana Mencegahnya? Jaga Seni Tradisional 14 Tetap Lestari di Tangan Peran Orang Tua dalam Tripusat Pendidikan Generasi Muda Mari Dampingi Anak Saat 29 Kajian Bermasalah di Sekolah Latar Belakang Guru 16 Berpengaruh terhadap Peran Masyarakat dalam Tripusat Pendidikan Kompetensi Sosial dan Masyarakat Juga Berperan Kepribadian dalam Mencegah Kekerasan 33 Terhadap Guru Bangga Berbahasa Indonesia 18 Peraturan tentang Perlindungan Guru Diatur dalam Undang-Undang hingga Peraturan Menteri 20 Implementasi Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Perlu Komitmen Kolektif 22 Upaya Perlindungan terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sapa Redaksi KEKERASAN yang menimpa guru hingga Sebagai pelengkap, JENDELA tetap menghadirkan mengakibatkan meninggal dunia pada Februari rubrik tetap seperti Resensi Buku yang kali ini 2018 yang lalu menjadi berita yang mengejutkan mengulas buku mengenai guru. Selain itu pada banyak pihak. Guru yang seharusnya menjadi sosok rubrik Kebudayaan kami hadirkan artikel mengenai yang dihormati justru berakhir tragis di tangan bantuan Kemendikbud dalam memfasilitasi alat-alat peserta didiknya sendiri. Belum reda pemberitaan kesenian bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. mengenai peristiwa tersebut, masyarakat kembali Tahun ini anggaran bantuan ini dialokasikan untuk dikejutkan dengan kasus kekerasan yang menimpa 539 sekolah yang terbagi dalam dua tahap. Bantuan kepala sekolah. Kali ini pelaku kekerasan adalah ini diberikan sebagai upaya untuk melestarikan orang tua siswa. kekayaan budaya Indonesia, khususnya seni tradisional. Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam melindungi guru sebenarnya Sementara itu di rubrik Kajian, JENDELA sajikan telah diatur dalam sejumlah peraturan perundang- hasil kajian dari peneliti di Badan Penelitian dan undangan. Sebut saja Undang-Undang (UU) Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud mengenai Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan penguasaan kompetensi sosial dan kepribadian Nasional, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru-guru pendidikan dasar di Indonesia. Penelitian Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor ini melibatkan guru SD dan SMP yang dipilih 19 Tahun 2017 tentang Perubahan PP Nomor 74 berdasarkan teknik sampel acak di beberapa Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Mendikbud provinsi di Indonesia, yaitu Bali, Jawa Timur, Nusa Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Barat. Hasil penelitian ini dapat pembaca simak di Satuan Pendidikan, serta Peraturan Mendikbud halaman 29. Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Terakhir yang juga penting untuk disimak adalah artikel ringan di rubrik Bangga Berbahasa Upaya perlindungan pendidik dan tenaga Indonesia yang menjelaskan tentang asal dan makna kependidikan itulah yang menjadi topik utama kata “mantan” untuk mengganti kata “bekas” atau dalam JENDELA edisi XXI kali ini. Redaksi suguhkan “eks” yang dianggap bernilai rasa rendah. Artikel sebanyak 18 halaman yang diharapkan tersaji ini bersumber dari Buku Praktis Bahasa Indonesia lengkap mulai dari penjelasan mengenai profesi 1 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan guru itu sendiri, pentingnya tripusat pendidikan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. Di halaman di lingkungan sekolah, serta perlunya komitmen berikutnya, tersaji senarai kata serapan yang perlindungan kolektif dari seluruh pihak. Di akhir diharapkan menambah wawasan kita mengenai kosa sajian Fokus, kami hadirkan infografis tentang kata bahasa Indonesia. Selamat membaca. perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan yang disarikan dari berbagai peraturan Redaksi perundangan-undangan yang mengatur mengenai hal ini. REDAKSI Pelindung: Sekretariat Redaksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Muhadjir Effendy Kemendikbud, Gedung C Lantai 4, Penasihat: Sekretaris Jenderal, Didik Suhardi Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Pengarah Konten: Staf Khusus Mendikbud, Nasrullah Telp. 021-5711144 Pes. 2413 Penanggung Jawab: Ari Santoso Pemimpin Redaksi: Luluk Budiyono Kemdikbud.go.id Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati Kemdikbud.RI Staf Redaksi: Ratih Anbarini, Desliana Maulipaksi, @kemdikbud_RI Ryka Hapsari Putri, Agi Bahari, Rona Uly, Prima KEMENDIKBUD RI Sari, Dwi Retnawati, Denty Anugrahmawaty Kemdikbud.RI Fotografi, Desain & Artistik: BKLM jendela.kemdikbud.go.id Salam Pak Menteri Salam Pak Menteri K ABAR MENINGGALNYA seorang sangat diperlukan. Pemerintah tidak guru di Madura, Jawa Timur, yang mungkin dapat berjalan sendiri karena diduga dianiaya oleh siswanya sesungguhnya secara moral urusan menyentak kita semua. Melalui pendidikan menjadi tanggung jawab semua Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal pihak. Dikdasmen, saya segera meminta untuk melakukan langkah cepat menangani kasus Atas peristiwa ini saya percaya ini agar tidak merembet dan mengganggu menguatkan kembali tripusat proses belajar mengajar anak-anak kita. pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, Saya sendiri baru sempat melawat ke dan masyarakat di lingkungan sekolah rumah duka guru Budi beberapa hari adalah langkah tepat untuk memberikan setelah peristiwa itu. Dan benar, sedih dan perlindungan kepada pendidik dan tenaga duka mendalam sangat terasa di sana. kependidikan. Hubungan yang terjalin Sungguh ini adalah luka perih bagi dunia baik serta komunikasi yang berlangsung pendidikan. lancar antara keluarga, sekolah, dan masyarakat mampu mencegah terjadinya Belum hilang ingatan kita terhadap kesalahpahaman dalam proses belajar peristiwa tersebut, muncul kembali berita mengajar di sekolah. Akhirnya sekolah tentang kekerasan yang menimpa kepala menjadi lingkungan yang aman, nyaman, sekolah di Sulawesi Utara yang dilakukan dan menyenangkan bagi seluruh warga oleh orang tua siswa. Saya juga meminta sekolah. Inspektorat Jenderal turun langsung ke lapangan untuk mengetahui apa yang Saya juga semakin yakin bahwa Penguatan sebenarnya terjadi dan menyampaikan Pendidikan Karakter (PPK) yang tertuang pesan agar aktivitas belajar mengajar dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tetap berjalan seperti biasa. Tahun 2017 dan diterapkan pada sekolah- sekolah seluruh Indonesia menjadi upaya Peristiwa kekerasan terhadap pendidik yang tepat dalam membentuk generasi dan tenaga kependidikan itu tidak muda yang berjiwa Pancasila. Dalam boleh terulang lagi. Seorang guru pelaksanaan PPK di sekolah, peran guru berhak mendapatkan perlindungan sangat penting. Untuk itu guru harus saat menjalankan tugas profesinya menguasai empat kompetensi dasar yang tersebut. Kementerian Pendidikan diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. menerbitkan sejumlah peraturan perundangan-undangan yang mengatur Berkaca dari kasus kekerasan yang mengenai perlindungan, pencegahan, dan menimpa guru dan tenaga kependidikan penanggulangan kekerasan di lingkungan itu, saya meminta sekolah untuk betul- sekolah. betul memfungsikan bimbingan konseling (BK) sekolah. BK diselenggarakan Kita perlu mengoptimalkan peraturan dengan tujuan membantu siswa mencapai tersebut agar implementasinya benar- perkembangan optimal dan kemandirian benar berjalan di lapangan. Tentu kerja secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sama dari seluruh pemangku kepentingan sosial, dan karir. Fungsi BK salah satunya 4 Edisi XXI/Maret 2018 Salam Pak Menteri Salam Pak Menteri untuk mencegah timbulnya masalah dan advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif. Jika fungsi ini dijalankan dengan baik, BK dapat melakukan penanganan khusus terhadap siswa yang memiliki sifat dan perilaku menyimpang, sehingga mencegah terjadinya tindakan yang melanggar hukum. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kependidikan itu sungguh menyakitkan dan mencoreng dunia pendidikan kita. Namun, kita tidak boleh menggeneralisasikan peristiwa itu seolah-olah itulah yang terjadi pada pendidikan di Indonesia. Saya percaya masih banyak siswa dengan kemampuan akademik memadai dan karakter mulia yang menghargai guru sebagaimana ia menghormati orang tua mereka sendiri. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Maka sudah sewajarnya jika kita memberikan kenyamanan dan keamanan pada seluruh tenaga pengajar yang telah mendedikasikan dirinya bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seperti dalam istilah, guru adalah pelita. Maka, berangkat dari usaha kita semua, semoga pelita ini nantinya akan makin bersinar menerangi, menyejukkan dunia pendidikan di Indonesia. Tindakan kekerasan di mana pun tidak bisa dibenarkan. Mari kita sama-sama introspeksi diri. Masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk sama- sama menjaga suasana dan reputasi pendidikan kita. (*) Edisi XXI/Maret 2018 5 Fokus Kasus Kekerasan Terhadap Guru Mengapa Terjadi? Gugurnya seorang guru di Kabupaten Sampang, kependidikan itu merupakan kewajiban semua Madura, Jawa Timur, awal Februari 2018 lalu pihak, mulai dari pemerintah, pemerintah daerah yang diduga akibat pukulan dari siswanya sesuai dengan kewenangannya, satuan pendidikan, sendiri, mengejutkan banyak pihak. Tragedi organisasi profesi, dan masyarakat. itu menimbulkan keprihatinan mendalam, tidak hanya dari pelaku pendidikan, tetapi dari Tripusat Pendidikan kalangan masyarakat lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Menanggapi kasus kekerasan yang menimpa guru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Awal Februari 2018 media massa di Indonesia ramai Muhadjir Effendy meminta untuk meningkatkan memberitakan meninggalnya Ahmad Budi Cahyono, komunikasi antara guru dan orang tua. Di sinilah guru SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, pelaku pendidikan diingatkan lagi mengenai Jawa Timur yang diduga akibat mendapat tindakan pentingnya menghidupkan kembali tripusat kekerasan dari muridnya saat jam pelajaran pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat tengah berlangsung. Beberapa hari kemudian, dalam pembangunan pendidikan di lingkup sekolah. muncul berita tentang kekerasan yang menimpa Kepala SMP 4 Lolak, Sulawesi Utara. Kali ini pelaku Selain itu, hal lain yang mengemuka dari peristiwa kekerasan dilakukan oleh orang tua siswa yang ini adalah pentingnya guru memiliki keseluruhan tersinggung akibat hukuman menandatangani kompetensi sesuai amanat dalam PP Nomor 74 sebuah pernyataan yang diberikan kepada anaknya. Tahun 2008 tentang Guru. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogi, kompetensi Banyak pihak terkejut sekaligus menyayangkan kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi peristiwa tersebut terjadi. Mengapa kekerasan profesional. Keempat kompetensi itu bersifat terhadap pendidik dan tenaga kependidikan holistik, sehingga seluruh kompetensi itu wajib kembali terjadi? Padahal pemerintah telah dimiliki oleh seorang guru. menerbitkan sejumlah peraturan perundang- undangan yang di dalamnya mengatur tentang Dalam diskusi kelompok pada Rembuk Nasional perlindungan terhadap guru dan tenaga Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 kependidikan. mengemuka tentang pentingnya penguasaan guru terhadap keempat bidang kompetensi. Untuk itu Pasal yang memuat tentang perlindungan guru, diperlukan pelatihan kompetensi yang seimbang misalnya tertuang dalam Pasal 40 ayat (1) Undang- antara kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem dan profesional. Pendidikan Nasional, Pasal 39 ayat (1) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk dan Dosen, serta Pasal 40 ayat (1) dan Pasal 42 UNESCO, Kemendikbud, Arief Rachman Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 mengatakan, seorang guru harus punya cara tepat tentang Guru. Ada pula Peraturan Menteri menegur atau memberi hukuman kepada siswa. Itu Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) karena setiap siswa memiliki karakteristik emosi Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan Bagi yang beragam. Kemampuan guru dalam bergaul Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. secara efektif dengan peserta didik merupakan salah satu komponen dalam kompetensi sosial yang Ada empat macam perlindungan yang diatur dalam harus dimiliki guru. Selain itu menjadi teladan bagi Permendikbud tersebut, yaitu perlindungan hukum, peserta didik dan masyarakat adalah bagian dari profesi, keselamatan dan kesehatan kerja, serta kompetensi kepribadian yang juga harus dimiliki hak atas kekayaan intelektual. Disebutkan pula guru. (RAN) bahwa perlindungan terhadap guru dan tenaga 6 Edisi XXI/Maret 2018 Fokus Profesi Guru Tuntutan Profesionalisme Kerja Guru dan Kenyataannya di Lapangan Memilih profesi sebagai guru berarti siap melaksanakan tugas utama, yaitu mendidik, mengajar, membimbing, dan mengarahkan siswa. Menjadi guru juga berarti siap terhadap tuntutan beban kerja, penguasaan empat kompetensi, serta mengabdi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mulianya profesi guru itu tentu harus dibarengi dengan penghargaan serta perlindungan yang memadai pula. Sekolah tidak boleh hanya aman untuk siswa, tetapi juga untuk guru dan tenaga kependidikan. M EMANG BELUM ada contoh kekerasan terhadap tenaga penelitian atau survei kependidikan. di Indonesia tentang berapa banyak kekerasan Kekerasan terhadap pendidik yang terjadi pada guru dan tenaga ternyata tidak hanya terjadi di negara kependidikan di sekolah. Namun, berkembang seperti Indonesia. Di pemberitaan di media massa beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat bulan terakhir menunjukkan bahwa kekerasan terhadap guru juga terjadi. kekerasan guru cenderung meningkat, Survei yang dilakukan oleh American baik secara jumlah, intensitas, dan Psychological Association, sebuah jenisnya. Tidak hanya kepada guru, organisasi profesional dalam bidang kekerasan juga terjadi kepada tenaga psikologi, sekitar 80 persen pendidik kependidikan. Peristiwa penyerangan di Amerika Serikat dilaporkan pernah kepala sekolah oleh orang tua siswa menjadi korban kekerasan di sekolah di Sulawesi Utara pada pertengahan antara 2010-2011. Sementara itu Februari 2018 merupakan salah satu menurut kajian Departemen Pendidikan Edisi XXI/Maret 2018 7 Fokus Amerika Serikat dari 2011-2012, sebanyak 20 pedagogi, sosial, kepribadian, dan profesional. persen guru sekolah umum dilaporkan dilecehkan Seorang guru dituntut tak hanya mampu secara verbal, sepuluh persen dilaporkan terancam mengontrol emosi, tetapi juga santun di dalam secara fisik, dan lima persen dilaporkan diserang sekolah, sehingga menjadi teladan bagi siswanya secara fisik di sekolah. (Kompas, 18 November 2017). Pascaperistiwa kekerasan yang terjadi terhadap Kondisi Guru di Indonesia pendidik dan tenaga kependidikan itu, muncul beragam tanggapan dan komentar dari sejumlah Tema mengenai guru menjadi salah satu topik pengamat dan pelaku pendidikan. Seperti yang bahasan utama yang mengemuka dalam Rembuk disampaikan guru besar emeritus dari Universitas Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 Pendidikan Indonesia, Bandung, Said Hamid Hasan, yang digelar awal Februari 2018 di Pusat Pendidikan bahwa kasus tersebut harus dimaknai sebagai dan Latihan Pegawai (Pusdiklat) Kementerian instrospeksi terhadap pola pengajaran di sekolah Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di (Kompas, 6 Februari 2018). Depok, Jawa Barat. Disebutkan bahwa untuk mencapai standar guru yang diinginkan, guru wajib Pengamat pendidikan, Doni Koesuma mengatakan, memenuhi kualifikasi, sertifikasi, dan kompetensi tindakan kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang memiliki banyak faktor. Jika diperhatikan lebih Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. jauh maka akar penyebab kekerasan itu berbeda- beda di tiap sekolah. Meski pemicunya berbeda, Guru profesional seperti yang tertuang dalam dia yakin alasan utamanya adalah karena tidak Pasal 8 artinya, guru wajib memiliki kualifikasi adanya harmonisasi. Disharmonisasi ini terjadi pada akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat tiga elemen penting lingkungan pendidikan yaitu, jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan sekolah, keluarga, dan lingkungan (republika.co.id, 4 untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Februari 2018). Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi Sementara itu pengajar Program Doktor di sosial, dan kompetensi profesional. Sementara Universitas Negari Jakarta, Saifur Rohman sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang berpendapat, Undang-Undang Nomor 14 Tahun telah memenuhi persyaratan melalui pendidikan 2005 tentang Guru dan Dosen memberikan amanat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang dalam Pasal 10 Ayat 1 tentang pentingnya empat memiliki program pengadaan tenaga kependidikan kompetensi dasar bagi guru, yaitu kompetensi yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. Seorang guru yang profesional wajib mengusai empat kompetensi dasar sesuai amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Keempat kompetensi tersebut adalah: Kompetensi pedagogi merupakan Kompetensi kepribadian, mencakup kepribadian yang: kemampuan guru dalam pengelolaan a. beriman dan bertakwa; pembelajaran peserta didik yang b. berakhlak mulia; sekurang-kurangnya meliputi: c. arif dan bijaksana; a. pemahaman wawasan atau landasan d. demokratis; kependidikan; e. mantap; b. pemahaman terhadap peserta didik; f. berwibawa; c. pengembangan kurikulum atau silabus; g. stabil; d. perancangan pembelajaran; h. dewasa; e. pelaksanaan pembelajaran yang i. jujur; mendidik dan dialogis; j. sportif; f. pemanfaatan teknologi pembelajaran; k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; g. evaluasi hasil belajar; dan l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan h. pengembangan peserta didik untuk m. mengembangkan diri secara mandiri dan mengaktualisasikan berbagai potensi berkelanjutan. yang dimilikinya. 8 Edisi XXI/Maret 2018 Fokus Namun, standar guru seperti yang diinginkan itu Empat kompetensi yang wajib dimiliki seorang belum sepenuhnya tercapai. Pemerintah melalui pendidik harus terus diasah melalui pendidikan Kemendikbud terus berupaya untuk menuntaskan dan latihan yang banyak diselenggarakan, baik oleh persoalan tersebut. Berdasarkan Data Pokok pemerintah, pemerintah daerah, maupun organisasi Pendidikan (Dapodik), jumlah guru di Indonesia profesi. Guru harus menjadi pembelajar sepanjang mencapai lebih dari 3 juta. Rinciannya, sebanyak hayat sehingga dapat menyikapi berbagai persoalan 49,2 persen atau 1.483.265 adalah guru dengan dalam pembelajaran di kelas, termasuk menghadapi status Pegawai Negeri Sipil (PNS), 27 persen atau siswa yang bermasalah. 814.677 adalah guru tetap yayasan (GTY), dan 23,8 persen atau 719.354 adalah guru tidak tetap (GTT). Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Guru PNS dan GTY tersebut belum seluruhnya memiliki sertifikasi, sementara semua GTT belum Pemerintah pusat melalui Kemendikbud menyadari bersertifikat. masalah terkait guru. Untuk itu berbagai program dan kebijakan dilakukan guna menyelesaikan Kepemilikan sertifikat pendidik ini penting sebagai persoalan yang terjadi. Kebijakan itu misalnya bukti formal pengakuan yang diberikan kepada dalam hal penuntasan sertifikasi, Kemendikbud guru sebagai tenaga profesional. Kemendikbud mengalokasikan sebanyak 20.000 guru untuk terus berupaya mendorong guru yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada memenuhi persyaratan untuk memiliki sertifikat 2018. Tahun berikutnya, alokasi guru yang mengikuti melalui pola pendidikan profesi guru (PPG). PPG akan terus ditingkatkan sehingga pada 2021 penuntasan sertifikasi guru dapat tercapai. Agar terus meningkatkan kualitas dan kompetensi diri, seorang pendidik yang telah berstatus PNS, Selain itu, Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) juga Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor menyelenggarakan Pengembangan Keprofesian 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Berkelanjutan (PKB) yang merupakan kelanjutan Guru dan Angka Kreditnya, wajib meningkatkan dari Program Pengambangan Profesi Bagi Guru dan mengembangkan kualifikasi akademik dan Pembelajar (PPGP). Program ini bertujuan untuk kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan meningkatkan kompetensi guru pada empat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan bidang kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang seni. Itu artinya seorang guru tidak boleh berhenti pendidik. (RAN) belajar. Kompetensi sosial merupakan kemampuan Kompetensi profesional merupakan guru sebagai bagian dari masyarakat yang kemampuan guru dalam menguasai meliputi kompetensi untuk: pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat teknologi, dan/atau seni dan budaya yang secara santun; diampunya yang meliputi penguasaan: b. menggunakan teknologi komunikasi dan a. materi pelajaran secara luas dan informasi secara fungsional; mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, c. bergaul secara efektif dengan peserta dan/atau kelompok mata pelajaran yang didik, sesama pendidik, tenaga akan diampu; dan kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik; b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang d. bergaul secara santun dengan masyarakat secara konseptual menaungi atau koheren sekitar dengan mengindahkan norma serta dengan program satuan pendidikan, mata sistem nilai yang berlaku; dan pelajaran, dan/atau kelompok mata e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati pelajaran yang akan diampu. dan semangat kebersamaan. Keseimbangan pembinaan dan pelatihan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan antara hard skill dengan penguatan etika serta karakter sangat diperlukan. Edisi XXI/Maret 2018 9 Fokus Pentingnya Menghidupkan Kembali Tripusat Pendidikan di Lingkungan Sekolah Hubungan yang terjalin baik antara sekolah, orang tua/wali murid, dan masyarakat di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, aman, serta menyenangkan. Lingkungan sekolah yang menggembirakan dapat meminimalisasi tindak kekerasan yang terjadi antarwarga sekolah. Saling menghormati, menghargai, dan memupuk kasih sayang terhadap sesama warga sekolah adalah kunci membangun lingkungan sekolah yang berkualitas. BAPAK PENDIDIKAN Ki Hajar Di lingkungan sekolah, tripusat Dewantara mengemukakan pendidikan juga diperlukan agar terjalin konsep Tri Sentra Pendidikan kerja sama yang baik untuk menciptakan dengan menyatakan, “Di suasana pembelajaran yang baik pula. dalam hidupnya anak-anak ada tiga Tripusat pendidikan itu terdiri atas tempat pergaulan yang menjadi pusat sekolah (guru, kepala sekolah, siswa), pendidikan yang amat penting baginya, keluarga (orang tua/wali murid), dan yaitu alam keluarga, alam perguruan, masyarakat (komite sekolah, organisasi dan alam pergerakan pemuda”. Dari profesi). Tripusat pendidikan juga konsep tersebut lahir istilah Tripusat mempunyai peran penting dalam Pendidikan yang menurut Undang- Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, meliputi Tripusat dan PPK tiga hal, yakni pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan PPK sendiri merupakan upaya masyarakat. pemerintah dalam membentuk siswa Indonesia menjadi generasi yang 10 Edisi XXI/Maret 2018