SEKITAR PERJANJIAN GIYANTI 1755 M (Pecahnya menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh: MASTINGAH NIM : 06120021 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010 i PPEERRNNYYAATTAAAANN KKEEAASSLLIIAANN YYaanngg bbeerrttaannddaa ttaannggaann ddii bbaawwaahh iinnii:: Nama : Mastingah NIM : 06120021 JJeennjjaanngg// JJuurruussaann :: SSII// SSeejjaarraahh ddaann KKeebbuuddaayyaaaann IIssllaamm meeennnyyyaaatttaaakkkaaannn bbbaaahhhwwwaaa ssskkkrrriiipppsssiii iiinnniii ssseeecccaaarrraaa kkkeeessseeellluuurrruuuhhhaaannn aaadddaaalllaaahhh hhhaaasssiiilll pppeeennneeellliiitttiiiaaannn/// kkkaaarrryyyaaa sssaaayyyaaa sseennddiirrii,, kkeeccuuaallii ppaaddaa bbaaggiiaann-bbaaggiiaann yyaanngg ddii rruujjuukk ssuummbbeerrnnyyaa.. ii NNOOTTAA DDIINNAASS Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm wwrr.. wwbb.. SSeetteellaahh mmeemmbbaaccaa,, mmeenneelliittii,, mmeennggoorreekkssii,, ddaann mmeennggaaddaakkaann ppeerruubbaahhaann sseeppeerrlluunnyyaa tteerrhhaaddaapp nnaasskkaahh SSkkrriippssii yyaanngg bbeerrjjuudduull:: SEKITAR PPEERRJJAANNJJIIAANN GGIIYYAANNTTII 1755 M (Peeccaahhnnyyaa mmeennjjaaddii Kaassuunnaannaann SSuurraakkaarrttaa ddaann Kasultanan Yogyakarta) Yang dittuulliiss oolleehh:: Nama :: MMaassttiinnggaahh NIM : 0066112200002211 JJuurruussaann:: SSeejjaarraahh dan Kebudayaan Islam bbbeeerrrpppeeennndddaaapppaaattt bbbaaahhhwwwaaa SSSkkkrrriiipppsssiii ttteeerrrssseeebbbuuuttt dddiii aaatttaaasss sssuuudddaaahhh dddaaapppaaattt dddiiiaaajjjuuukkkaaannn ssseeebbbaaagggaaaiii sssaaalllaaahhh sssaaatttuuu sssyyyaaarrraaattt uuunnntttuuukkk mmmeeemmmpppeeerrrooollleeehhh SSSaaarrrjjjaaannnaaa HHHuuummmaaannniiiooorrraaa dddaaalllaaammm iiilllmmmuuu SSSeeejjjaaarrraaahhh KKKeeebbbuuudddaaayyyaaaaaannn IIIssslllaaammm... KKKaaarrreeennnaaa iiitttuuu kkkaaammmiii bbbeeerrrhhhaaarrraaappp ssskkkrrriiipppsssiii ttteeerrrssseeebbbuuuttt dddaaalllaaammm wwwaaakkktttuuu dddeeekkkaaattt dddaaapppaaattt dddiiisssiiidddaaannngggkkkaaannn ddaallaamm ssiiddaanngg mmuunnaqasyah. WWaassssaallaammuu’’aalliikkuumm wwrr.. wwbb.. iii iv MOTTO Ilmu tanpa amal adalah lumpuh Amal tanpa ilmu adalah buta Jadikanlah Ilmu yang amaliah Dan Amal yang ilmiah Kebersamaan itu terasa indah Kala kita akan berpisah Pupuk dan rawatlah Keindahan itu dalam kebersamaan v PERSEMBAHAN Untuk: Almamaterku Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Bapak, Ibu, dan seluruh keluargaku Seseorang yang selalu dihatiku Teman-teman Mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam angkatan 2006 vi ABSTRAK Masalah hubungan antara pemerintahan pusat kerajaan dan berbagai daerah kekuasaanya menjadi salah satu pokok persoalan bagi kelangsungan hidup suatu negara/ kerajaan. Demikian pula halnya kelangsungan hidup suatu kerajaan besar seperti Kerajaan Mataram Islam serta stabilnya pemerintahan mereka menjadi tolak ukur identitas para penguasa setempat. Seperti tampak pada masa pemerintahan Sultan Agung. Pada periode berikutnya pemerintahan para pengganti Sultan Agung seperti Amangkurat I, Amangkurat II, Amangkurat III, Pakubuwono I, Amangkurat IV, dan Pakubuwono II menunjukkan ketidakstabilan pemerintahan di pusat Kerajaan Mataram Islam. Hal inilah yang menjadi penyebab munculnya pergolakan- pergolakan diberbagai daerah sehingga Kerajaan Mataram Islam terbelah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Pertanyaan yang akan dimunculkan dalam pembahasan ini, adalah peristiwa menjelang Perjanjian Giyanti 1755 M (pecahnya menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta) serta dinamika peristiwa pasca Perjanjian Giyanti 1755 M. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan peristiwa menjelang Perjanjian Giyanti 1755 M dan dinamika peristiwa pasca Perjanjian Giyanti 1755 M. Metode penelitian ini berbentuk metode sejarah dengan teori konfliknya Dahrendorf. Peristiwa Geger Pacinan menimbulkan munculnya pemberontakan- pemberontakan yang dipimpin oleh Mas Garendi. Pemberontakan itu berakibat jatuhnya Keraton Surakarta. Perkembangan selanjitnya adalah di tahun 1746 terjadilah pemberontakan Mangkubumi dan Mas Said yang dikenal dengan Perang Suksesi Jawa III. Ketika Pangeran Mangkubumi hampir menguasai Keraton Surakarta, timbulah perpecahan antara keduanya yang oleh pihak VOC dimanfaatkan untuk mengadakan sebuah Perundingan yang menghasilkan sebuah Perjanjian Giyanti yang ditandatangani tanggal 13 Februari 1755 M. Perjanjian itu berisi pembagian wilayah Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Hampir seratus tahun sudah Belanda terlibat dalam berbagai urusan politik dalam negeri Mataram. Dalam beberapa dasawarsa terakhir di sibukkan oleh konflik tiada henti. Dari perang suksesi jawa I hingga perang suksesi Jawa ke III. Ketika terjadi pemberontakan besar-besaran, biasanya Belanda mendukung salah satu pihak lain, tapi kini pihak yang akan di tumpas tampaknya terlalu kuat sehingga Belanda pun menawarkan perdamaian dengan membagi wilayah mataram menjadi kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta (1755). Mangkubumi (Hamengkubuwono I) memimpin wilayah Yogyakarta dan pakubuwono II (sunan swarga) memimpin wilayah Surakarta. Perkembangan selanjutnya Kasunanan Surakarta pda tahun 1757 dipecah menjadi Keraton Mangkunegara, sedangkan Kasultanan Yogyakarta pada tahun 1813 terbagi menjadi Kadipaten Pakualamam vii KATA PENGANTAR م (cid:27)(cid:13)(cid:5)او ة(cid:27)(cid:29)(cid:5)او (cid:11)(cid:30)(cid:2)(cid:5)او (cid:22)(cid:8)(cid:19)(cid:2)(cid:5)ا ر(cid:31) ﺃ (cid:25)(cid:15)(cid:16) (cid:11)(cid:8)(cid:17)(cid:18)(cid:13)(cid:19) (cid:20)(cid:14)و (cid:11)(cid:8)(cid:3)(cid:5)(cid:22)(cid:17)(cid:5)ا بر (cid:12) (cid:2)(cid:3)(cid:4)(cid:5)ا (cid:7)(cid:8)(cid:9)(cid:10)(cid:5)ا (cid:11)(cid:3)(cid:9)(cid:10)(cid:5)ا (cid:12)ا (cid:7)(cid:13)(cid:14) (cid:11)(cid:8)(cid:17)(cid:3)'ﺃ (cid:20)$(cid:4)&و (cid:20)(cid:5)ﺂ (cid:25)(cid:15)(cid:16) و (cid:2)(cid:3)(cid:4) (cid:22)(cid:19) (cid:2)(cid:8)% (cid:11)(cid:8)(cid:15)%(cid:10)(cid:3)(cid:5)او ء(cid:22)(cid:8)$(cid:19) ﻷا ف(cid:10)"ﺃ (cid:25)(cid:15)(cid:16) Tiada kata yang pantas terucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT, tiada doa yang patut dipanjatkan kecuali hanya kepada-Nya. Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Baginda Rosulullah SAW manusia pilihan pembawa rahmat bagi seluruh alam. Skripsi yang berjudul “Sekitar Perjanjian Giyanti 1755 M (Pecahnya menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta)” ini merupakan upaya penulis untuk memahami dan mengetahui peristiwa menjelang Perjanjian Giyanti serta dinamika peristiwa pasca Perjanjian Giyanti 1755 M. Dalam kenyataan, proses penulisan skripsi ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala menghadang selama melakukan penulisan. Oleh karena itu, jika skripsi ini akhirnya (dapat dikatakan) selesai, maka hal tersebut bukan semata-mata karena usaha penulis, melainkan atas bantuan dari berbagai pihak. Drs. Badrun M.Si sebagai pembimbing adalah orang pertama yang paling pantas mendapatkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya. Di tengah-tengah kesibukannya yang cukup tinggi, beliau selalu menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mengarahkan dan memberikan petunjuk kepada penulis. Oleh karena itu, tidak ada kata yang lebih indah untuk disampaikan kepada beliau selain ucapan terima kasih sedalam-dalamnya diiringi doa semoga jerih payah dan pengorbanannya, baik moril dan materiil dibalas yang setimpal di sisi-Nya. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Dekan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Jurusan SKI, Pembimbing Akademik Drs. Musa M.Si, dan seluruh dosen di Jurusan SKI yang telah memberikan “pelita” kepada penulis di tengah luasnya samudra ilmu yang tidak bertepi. Terima kasih juga kepada teman-teman mahasiswa Jurusan SKI angkatan 2006. Kebersamaan kita dan saling support yang senantiasa terjaga selama ini menjadi energi tersendiri bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Mbak Sriyati, trimakasih petuah dan kritik membangun yang sering disampaikannya selalu membesarkan hati penulis. Mas Santosa Wirya Kusuma yang telah rela jauh-jauh dari Jawa Barat mengirim bukunya, saya ucapkan terima kasih. Semoga Allah membalas kebaikanmu. Seseorang yang ada dalam hatiku, terima kasih engkau telah memperjuangkan waktumu untukku. Terima kasih yang mendalam disertai rasa haru dan hormat penulis sampaikan secara khusus kepada kedua orang tua penulis, Bapak serta Ibu. Merekalah yang membesarkan, mendidik, dan selalu memberi perhatian yang besar kepada penulis sehingga penulis dapat mengerti arti kehidupan ini. Segala doa dan curahan kasih sayang yang mereka berikan, bahkan hingga sekarang tidak pernah viii lupa nyambung tuwuh disetiap hari kelahiran penulis, tidak lain adalah demi kebahagiaan penulis. Atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak di atas itulah penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Namun demikian, di atas pundak penulislah skripsi ini dipertanggungjawabkan. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Yogyakarta, 22 November 2010 M 15 Dzulhijjah 1431 H Penulis ix 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.1 Sejarah sebagai kisah merupakan sejarah dalam pengertiannya secara subjektif, karena peristiwa masa lalu telah menjadi pengetahuan manusia. Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah secara objektif, sebab peristiwa masa lampau sebagai kenyataan yang masih di luar pengetahuan manusia. Menurut Kuntowijoyo, peristiwa sejarah itu mencakup segala hal yang dipikirkan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia .2 Faktor manusia dalam perspektif sejarah sangatlah esensial, karena berdasarkan kesadarannya manusia memiliki nilai historistas, yakni selalu berkembang dalam rangka merealisasikan dirinya secara kongkrit. Oleh karena itu, peristiwa-peristiwa manusia senada dengan itu. FR Ankersmit menyatakan bahwa dengan mengetahui kelakuan objektif dari manusia masa lampau, maka sejarah berfungsi sebagai guru mengenai kehidupan.3 Oleh karena itu, dengan mengembangkan peristiwa-peristiwa masa silam, dapat menimba ajaran-ajaran praktis dan pada gilirannya sejarah bermakna sebagai pedoman bagi masa kini dan masa yang akan datang. 1 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 13. 2 Ibid., hlm. 16. 3 Ibid., hlm. 17.
Description: