ebook img

prosiding workshop penelitian dan pengembangan pengelolaan daerah aliran sungai PDF

205 Pages·2012·1.86 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview prosiding workshop penelitian dan pengembangan pengelolaan daerah aliran sungai

ISBN 978-602-99218-5-4 PROSIDING WORKSHOP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI Surakarta, 21 Oktober 2011 Terbit Tahun 2012 Tim Penyunting : Prof. Ris. Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc Dr. I Wayan S Dharmawan, S.Hut, M.Si Drs. Kuntadi, M.Agr Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Prosiding Workshop Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Bogor, Indonesia : Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (P3KR), 2012 ISBN : 978-602-99218-5-4 Foto Sampul : Retisa Mutiaradevi Farika Dian Nuralexa Desain Sampul : Eko Priyanto © P3KR 2012 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Diterbitkan oleh : Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (P3KR) Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor, Indonesia Telp : (0251) 8633234 Fax : (0251) 8638111 E-mail: [email protected] Website: http://www.p3kr.com Dicetak oleh : Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tim Penyunting Penanggung Jawab : Ir. Bambang Sugiarto, M.P Redaktur : Ir. Didik Purwito, M.Sc Penyunting : Prof. Ris. Dr. Ir. Pratiwi, M.Sc I Wayan S Dharmawan, S.Hut, M.Si Drs. Kuntadi, M.Agr Sekretariat : Ir. Erna Rushernawati Retisa Mutiaradevi, S.Kom, MCA Rara Retno Kusumastuti R, S.H, M.Hum Zamal Wildan, S.Kom Eko Priyanto, SP Farika Dian Nuralexa, S.Hut ii i KATA PENGANTAR Kondisi hutan, dilihat dari penutupan lahan/vegetasi, mengalami perubahan yang cepat dan dinamis sesuai perkembangan pembangunan dan perjalanan waktu. Banyak faktor yang mengakibatkan perubahan tersebut antara lain pertambahan penduduk, dan pembangunan di luar sektor kehutanan yang sangat pesat memberikan pengaruh besar terhadap meningkatnya kebutuhan akan lahan dan produk-produk dari hutan. Akibatnya perambahan dan kebakaran hutan yang sering terjadi, mempercepat dan memperluas kerusakan hutan alam tropika, sehingga menurunkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air. Dalam mewujudkan pengelolaan SDA yang lestari dan berkeadilan, diperlukan satu kesatuan pengelolaan secara utuh dalam suatu wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS). Dengan adanya reorganisasi dan tupoksi yang lebih khusus sesuai dengan P.31/Menhut-II/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Balai perlu menyusun Kerangka Dasar Riset Pengelolaan DAS 2012-2022. Kerangka Dasar Riset Pengelolaan DAS 2012- 2022 merupakan peta jalan perencanaan riset yang akan dilaksanakan BPTKPDAS dalam kurun waktu 10 tahun kedepan. Diharapkan kedepan riset yang dilaksanakan lebih terfokus dan terintegrasi untuk menghasilkan iptek kehutanan pengelolaan DAS. Kami menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna karena berbagai keterbatasan yang ada, akan tetapi paling tidak dapat memberikan arah dan panduan rencana penelitian dalam 10 tahun kedepan. Kerangka Dasar Riset Pengelolaan DAS 2012-2022 ini tidak kaku tetapi dinamis, sehingga dalam perjalanannya dapat dilakukan revisi untuk penyempurnaannya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait. Bogor, November 2012 Kepala Pusat Litbang Konservasi dan Rehabiltiasi Ir. Adi Susmianto, M.Sc NIP. 19571221 198203 1 002 iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………….................. iv DAFTAR ISI…………………………………………….................. v PENGARAHAN vi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan ....... KEY NOTE SPEECH Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi xi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai………………………………. RUMUSAN xxv Rumusan Workshop........................…………………………...... MAKALAH-MAKALAH 1. Arah Riset Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tahun 2012 – 2021 (Salamah Retnowati, Beny Harjadi dan 1 Bihhudalta Wirid Atmasu).................................................... 2. Kerangka Dasar Penelitian Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Untuk Balai Penelitian 20 Teknologi Kehutanan Daerah Aliran Sungai Tahun 2012 - 2021 (Paimin)....................................................................... 3. Arah Penelitian Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan 40 Daerah Aliran Sungai Tahun 2012-2021 (Irfan BP, Paimin) 4. Kajian Yang Diperlukan Pada Pengelolaan Model DAS 50 Mikro (Purwanto).................................................................. 5. Kerangka Dasar Program Penelitian Pembiayaan 66 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Nur Ainun Jariyah)...... 6. Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan 76 Daerah Aliran Sungai dan Kebutuhan Riset Partisipasi Ke Depan (Nana Haryanti)........................................................ 7. Peta Jalan Penelitian Kelembagaan Pengelolaan Daerah 90 Aliran Sungai Di Indonesia (Evi Irawan).............................. 8. Teknologi Konservasi Air Pendukung Pengelolaan Daerah 107 Aliran Sungai (Tyas Mutiara Basuki).................................... 9. Arah Penelitian Teknik Rehabilitasi Dan Konservasi Lahan 121 Pantai Pendukung Pengelolaan DAS (Beny Harjadi).......... 10. Kebutuhan Penelitian Rehabilitasi Lahan Dan Konservasi 149 Tanah Untuk Penanggulangan Degradasi Lahan (Nining).. LAMPIRAN Jadwal Acara............................................................................. 159 Daftar Peserta............................................................................ 161 Hasil Diskusi………………………………………………………... 163 v PENGARAHAN Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Dalam Semiloka Dengan Tema : “Riset Pengelolaan DAS Menuju Kebutuhan Terkini” Yth : Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial, Kepala Pusat Lingkup Badan Litbang Kehutanan Para Pakar dan Nara Sumber Para Profesor, Peneliti dan Widyaiswara Bapak/Ibu peserta semiloka yang kami hormati, Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, atas nikmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kita serta atas perkenan-Nya pulalah kita masih diijinkan untuk hadir di Solo pada acara semiloka yang dilaksanakan oleh Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi bersama dengan Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS ini. Bapak/lbu peserta semiloka yang kami hormati, Kondisi hutan, dilihat dari penutupan lahan/vegetasi, mengalami perubahan yang cepat dan dinamis, sesuai perkembangan pembangunan dan perjalanan waktu. Banyak faktor yang mengakibatkan perubahan tersebut antara lain pertambahan penduduk, dan pembangunan diluar sektor kehutanan yang sangat pesat memberikan pengaruh besar terhadap meningkatnya kebutuhan akan lahan dan produk-produk dari hutan. Kondisi demikian diperparah dengan adanya perambahan hutan dan vi terjadinya kebakaran hutan yang mengakibatkan semakin luasnya kerusakan hutan alam tropika di Indonesia. Sejak tahun 1970-an degradasi DAS berupa lahan gundul tanah kritis, erosi pada lereng-lereng curam baik yang digunakan untuk pertanian maupun untuk penggunaan lain seperti permukiman dan pertambangan, sebenarnya telah memperoleh perhatian pemerintah. Namun proses degradasi tersebut terus berlanjut, karena tidak adanya keterpaduan tindak dan upaya yang dilakukan dari sektor atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan DAS. Kerusakan hutan juga menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS). Sebagai akibatnya, kestabilan ekosistem terganggu dan menimbulkan dampak negatif terhadap peran hutan sebagai penyangga kehidupan termasuk dalam menjaga stabilitas tata air. Penerapan pendekatan "one- river, one-plan, one-management" tidak mudah diwujudkan mengingat banyak pihak yang terkait dan berkepentingan dalam pengelolaan DAS. Rehabilitasi DAS dan Sub DAS, terutama yang berkondisi kritis serta peningkatan pengelolaan DAS secara lebih terpadu, menjadi kunci penting untuk memperbaiki kondisi DAS. Kementerian Kehutanan sedang menyiapkan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu untuk 36 unit DAS prioritas, termasuk 13 DAS super prioritas, dan sampai dengan tahun 2014 diharapkan akan dapat diselesaikan penyusunannya mencakup 108 unit DAS Prioritas di Indonesia. Peran litbang kehutanan antara lain adalah menyediakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dasar dan terapan untuk mendukung sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi, kelembagaan serta implementasi pengelolaan DAS, serta pengelolaan sumberdaya lahan dan air dalam unit DAS. Selain itu, teknik rehabilitasi dan restorasi lahan kritis, rehabilitasi hutan mangrove dan gambut, serta revitalisasi hutan kota atau ekosistem perkotaan juga menjadi potensi litbang yang hasilnya akan mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan fungsi, daya dukung dan kualitas DAS. Pendekatan menyeluruh pengelolaan DAS secara terpadu menuntut suatu manajemen terbuka yang menjamin keberlangsungan proses koordinasi antara lembaga terkait. Pendekatan terpadu juga memandang pentingnya peranan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DAS, mulai dari vii perencanaan, perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemungutan manfaat. Pentingnya posisi DAS sebagai unit perencanaan yang utuh merupakan konsekuensi logis untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan sumberdaya hutan, tanah dan air. Kurang tepatnya perencanaan dapat menimbulkan adanya degradasi DAS yang dapat berakibat buruk seperti yang dikemukakan di atas. Dalam upaya menciptakan pendekatan pengelolaan DAS secara terpadu, diperlukan perencanaan secara terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan mempertimbangkan DAS sebagai suatu unit pengelolaan. Dengan demikian bila ada bencana, apakah itu banjir maupun kekeringan, penanggulangannya dapat dilakukan secara menyeluruh yang meliputi DAS mulai dari daerah hulu sampai hilir. Yang terhormat Bapak/Ibu peserta semiloka, Terkait dengan tema semiloka, program Litbang yang diangkat adalah program Litbang Daerah Aliran Sungai (DAS). Program Litbang tersebut diangkat untuk mendukung salah satu butir kebijakan prioritas Kementerian Kehutanan 2010-2014, yaitu rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung Daerah Aliran Sungai. Untuk melaksanakan program ini mutlak diperlukan kegiatan penelitian secara integratif. Kompleksitas permasalahan dan tantangan sektor kehutanan tidak mungkin lagi dijawab melalui kegiatan penelitian yang sifatnya parsial. Penelitian integratif bersifat lintas unit kerja, melibatkan berbagai dislplin ilmu terkait, untuk menjawab kompleksitas tantangan dan permasalahan sektor kehutanan secara lebih komprehensif mulai dari hulu sampai hilir dengan keterkaitan yang tidak terpisahkan antara dimensi ekonomi, sosial-budaya dan ekologi (lingkungan). Karena itu pada kesempatan ini saya minta kepada Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi dan BPTKPDAS bersama-sama Balai Pengelolaan DAS terkait agar merancang pola integrated research untuk mengembangkan model pengelolaan DAS atau Sub DAS secara lestari (experimental watershed management). Pilih lokasi DAS atau Sub DAS yang representatif untuk mengembangkan model-model penelitian dari berbagai aspek, susun proposalnya viii

Description:
Kerangka Dasar Riset Pengelolaan DAS 2012-2022 ini tidak kaku tetapi .. pendidikan, dan pemanfaatan lahan di luar sektor pertanian lainnya, sehingga sehingga mulai tahun 2015 orientasi kegiatan penelitian sudah sumber air bawah permukaan tanah (Guardiola-Claramonte et al.,. 2008).
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.