PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AHKLAK DI MADRASAH ALIYAH HIDAYATUL MUTA’ALLIM MENGKIRAU KECAMATAN MERBAU KABUPATEN BENGKALIS Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh KATIJAH NIM. 10311021644 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1432 H/2011 M PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AHKLAK DI MADRASAH ALIYAH HIDAYATUL MUTA’ALLIM MENGKIRAU KECAMATAN MERBAU KABUPATEN BENGKALIS Oleh KATIJAH NIM. 10311021644 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1432 H/ 2011 M ABSTRAK Katijah (2010) : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini mengangkat masalah mengenai Persepsi siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru aqidah akhlak di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau dan objeknya adalah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru aqidah akhlak di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket kepada responden yang berjumlah 25 siswa. Untuk data pendukung, peneliti juga melakukan wawancara dan dokumentasi yang diperoleh dari Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif dengan persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: F P = X100% N Berdasarkan hasil analisa data dapat di simpulkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru aqidah akhlak di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis dikategorikan baik, sesuai dengan persentase yang peroleh sebesar 78%. ABSTRACT KATIJAH (2010) : The Perception of Student About Competence Personality The Teacher of Aqidah Akhlak in Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau, Merbau District, Bengkalis Regency. The research that was actualized in Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau of Merbau District, Bengkalis Regency aimed to knowing the perception of student about competence personality the teacher of Aqidah Akhlak in Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau. The population of this research were the students of class tenth and eleven, the numbering 125 students. From the number of population was attracted sample with the amount 20% through the stratifled random sampling technique with the amount of sample are 25 students. The data which needed was the data of student perception about competence personality the teacher of aqidah akhlak setted koesioner technique. After the data was collected, thn was analysed descriptively qualitative with percentage to know the perception of student about competence personality the teacher of aqidah akhlak. Using the formula: F P = X100% N Based on the result of analysis the data could be concluded tht the perception of student about competence personality the teacher of aqidah akhlak in Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau of Mebau district, Bengkalis Regency categoried good. Quantitatively was received the score percentage are 78%. DAFTAR ISI PERSETUJUAN PENGESAHAN PENGHARGAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Penegasan Istilah................................................................................8 C. Permasalahan....................................................................................10 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .....................................................12 BAB II : KAJIAN TEORI A. Konsep Teotetis................................................................................14 B. Penelitian yang Relevan...................................................................30 C. Konsep Operasional..........................................................................31 BAB III: METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................33 B. Subjek dan Objek Penelitian............................................................33 C. Populasi dan sampel.........................................................................33 D. Tehknik Pengumpulan Data.............................................................34 E. Tekhik Analisa Data.........................................................................35 BAB IV: PENYAJIAN HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Singkat Lokasi Penelitian................................................36 B. Penyajian Data..................................................................................43 C. Analisis Data.....................................................................................53 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................56 B. Saran.................................................................................................56 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan atau paedagogie berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.1 Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para anak didik menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Agar dapat hidup mandiri sebagai makhluk sosial. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, anak didik harus mengadakan interaksi dalam lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran. Kehidupan individu tidak terlepas dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan dengan dunia sekitarnya. Manusia diciptakan oleh yang Maha Kuasa dengan kesempurnaan. Di samping panca indra, manusia memiliki akal dan pikiran untuk mempertahankan hidupnya. Hal inilah yang membuat manusia berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia mulai mengenal dan mengamati lingkungannya dengan menggunakan panca indranya, selanjutnya mereka dapat mengungkapkan tentang apa yang 1 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000. hal 10 1 dilihatnya tersebut. Inilah pada prinsipnya yang kita kenal dengan istilah persepsi. Persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut paut dengan persepsi sangat penting karena: 1. Makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau diketahui, makin baik obyek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat 2. Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak relevan. 3. Jika dalam mengajarkan sesuatu, guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru.2 Lebih lanjut dijelaskan bahwa persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.3 Dengan kata lain persepsi merupakan pemberian makna stimulus indrawi. Persepsi seseorang merupakan suatu proses yang aktif, dimana yang memegang peranan bukan hanya stimulus yang mengenainya, tetapi ia juga sebagai keseluruhan dengan motivasi dan sikap-sikap yang relevan dengan stimulus tersebut. Persepsi ditentukan oleh karakteristik orang yang memberi respon pada stimulus dan bukan ditentukan oleh jenis atau bentuk stimulus. Bruner dan 2 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, 2003. hal 102 3 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1990. hal 151 Goodman melalui suatu penelitian membuktikan bahwa nilai sosial suatu obyek bergantung pada kelompok sosial orang yang menilai.4 Sesuai dengan penjelasan di atas, bahwa persepsi adalah suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami dan mengolah segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Persepsi juga merupakan aspek penting yang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu obyek. Demikian halnya dengan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru aqidah akhlak di Madrasah Aliyah Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan orang untuk belajar terus, lebih-lebih guru yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar, sedikit saja lengah dalam mendidik akan ketinggalan dengan perkembangan, termasuk siswa yang diajarkan. Oleh sebab itu kompetensi harus mutlak dimiliki oleh semua guru baik itu kompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, kompetensi professional maupun kompetensi sosial. Keempat kompetensi ini telah di undang-undangkan oleh pemerintah dalam undang-undang pendidikan sebagai suatu syarat mutlak dimiliki dalam UU RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen dan PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) bahwa untuk mendapat sertifikasi professional seorang guru harus mempunyai empat kompetensi dasar yang teruji, yakni kompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, 4 Ibit. hal 59
Description: