PERBANDINGAN TEKNIK MENERUSKAN DIALOG DAN TEKNIK MENGUBAH CERITA MENJADI DIALOG DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DIALOG SESUAI DENGAN KONTEKS SISWA KELAS VII SMP N 12 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan Oleh Mu’linnatus Sa’dah 2102405055 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009 PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi. Semarang, 23 Februari 2009 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Endang Kurniati, M.Pd. Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd. NIP 131877282 NIP 131764043 ii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Hari : Senin Tanggal : 23 Februari 2009 Panitia Ujian Skripsi Ketua Sekretaris Drs. Januarius Mujiyanto, M.Hum. Drs. Agus Yuwono, M.Si. NIP 131281221 NIP 132049997 Penguji I Sucipto Hadi Purnomo, M.Pd. NIP 132315025 Penguji II Penguji III Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd. Dra. Endang Kurniati, M.Pd. NIP 131764043 NIP 131877282 iii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruh. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini di kutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, Februari 2009 Mu’linnatus Sa’dah 2102405055 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Banyak pelita yang padam oleh angin dan banyak sifat rendah diri yang padam karena menyombongkan diri (Nn.) Setiap hari adalah hadiah, setiap hari adalah keajaiban, setiap hari adalah hidup baru, maka berbuatlah yang terbaik dan buatlah setiap hari menjadi spesial karena waktu tidak akan pernah kembali (linna). Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk orang- orang yang aku sayangi dan berjasa bagiku yaitu sebagai berikut. 1. Ibu dan bapak yang selalu berjuang dan berdoa untukku. 2. Lia dan Lisa, adikku yang pintar dan manis. 3. Teman-temanku dan keluarga besarku. 4. Almamaterku. v PRAKATA Alhamdulillah, rasa syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Terima kasih atas segala keringat yang bapak dan ibuku teteskan untuk bisa membuatku seperti ini. Dan dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan dan bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang berjasa berikut ini. 1. Ibu Dra. Endang Kurniati, M.Pd. selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini; 2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang; 3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang; 4. Para dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang; 5. Kedua adikku tercinta dan keluarga besarku yang tidak pernah lelah mendoakan dan atas segala kasih sayang serta dukungannya selama ini; 6. Bapak Sugeng Yuniadi, S.Sn pembimbingku di lapangan. 7. Seluruh civitas akademika SMP N 12 Semarang yang telah memberikan bantuan dan motivasinya; 8. Teman-teman mahasiswa PBSJ angkatan 2005 yang berjuang bersamaku; vi 9. Keluarga besar Serenada kos dan Angel hoss terima kasih untuk canda tawanya, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu. Semoga Allah Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait tersebut dan membalasnya dengan lebih baik. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semarang, Februari 2009 Penulis vii SARI Sa’dah, Mu’linnatus. 2009. Perbandingan Teknik Meneruskan dialog dan Teknik Mengubah Cerita menjadi dialog dalam Pembelajaran Menulis Dialog Sesuai dengan Konteks Kelas VII SMP N 12 Semarang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I: Dra. Endang Kurniati, M.Pd., Pembimbing II: Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd. Kata kunci: keterampilan menulis, dialog, teknik meneruskan dialog, teknik mengubah cerita menjadi dialog, unggah-ungguh basa. Penelitian ini memilih teknik meneruskan dialog dan teknik mengubah cerita menjadi dialog untuk membantu siswa dalam keterampilan menulis dialog berbagai ragam bahasa Jawa. Teknik meneruskan dialog memudahkan siswa karena mereka hanya dituntut untuk melanjutkan dialog yang masih belum selesai. Sedangkan teknik mengubah cerita menjadi dialog hanya menyuruh siswa mengubah sebuah cerita yang di dalamnya terdapat sebuah interaksi antara dua orang atau lebih. Kedua teknik tersebut juga dipilih sebagai solusi agar pembelajaran menulis tidak hanya bergantung pada teknik tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan antara teknik meneruskan dialog dengan teknik mengubah cerita menjadi dialog dalam membantu pembelajaran menulis dialog berbagai ragam bahasa Jawa. Sampel penelitian ini adalah siswa VII D dan VII F SMP N 12 Semarang. Kelas VII D menggunakan teknik meneruskan dialog dalam pembelajaran menulis dialog, sedangkan kelas VII F menggunakan teknik mengubah cerita menjadi dialog. Variabel terikat penelitian ini adalah kemampuan menulis dialog berbagai ragam bahasa Jawa, sedangkan teknik meneruskan dialog dan teknik mengubah cerita menjadi dialog dalam penelitian ini dipilih menjadi varibel bebas. Instrumen penelitian ini yaitu tes praktik menulis dialog. Penilaian tes menulis dialog dalam penelitian ini, dinilai dari empat aspek yaitu isi, struktur, diksi, dan ejaan. Instrumen penelitian ini diuji dengan rumus tingkat kesukaran, nilai beda, dan rumus alpha. Teknik analisis data menggunakan statistik dengan rumus prosentase dan uji-t. Penilaian tes praktik pembelajaran menulis dialog dengan menggunakan teknik meneruskan dialog dihitung dari empat aspek yaitu aspek isi dengan hasil 30 siswa mampu menulis dialog dengan kategori sangat baik dengan prosentase 81,67% dan 8 siswa dengan kategori baik dengan prosentase 18,33%, aspek struktur kategori sangat baik dicapai oleh 22 siswa atau 61,90 % dan untuk kategori baik dicapai 16 siswa atau 38,10%, aspek diksi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 16 siswa atau 49,30 %. Selanjutnya untuk kategori baik dicapai 19 siswa atau 44,49%. Kategori cukup baik dicapai oleh 3 siswa atau 6,21 %, aspek ejaan untuk kategori sangat baik dicapai oleh 8 siswa atau 29,76 %. Selanjutnya untuk kategori baik dicapai 11 siswa atau 29,76%. Kategori cukup baik dicapai oleh 3 siswa atau 7,52 % . Dan kategori kurang dicapai oleh 16 siswa viii atau 29,12%. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata kelas VIID yaitu sebesar 82,29 dan berkategori baik. Penilaian tes praktik menulis dialog dengan teknik mengubah cerita menjadi dialog yang juga dihitung berdasarkan empat aspek, dan memiliki hasil yaitu aspek isi sebanyak 32 siswa mampu menulis dialog dengan kategori sangat baik dengan prosentase 84,21% dan 6 siswa dengan kategori baik dengan prosentase 15,79%, aspek struktur untuk kategori sangat baik dicapai oleh 11 siswa atau 32,81 %. Selanjutnya untuk kategori baik dicapai 24 siswa atau 61,29%. Kategori cukup baik dicapai 2 siswa atau 4,07% dan untuk kategori kurang dicapai 1 orang siswa atau 1,84%, aspek diksi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 7 siswa atau 21,06% dan untuk kategori baik dicapai 30 siswa atau 76,82%, kategori cukup dicapai oleh 1 orang siswa atau 2,12% aspek ejaan untuk kategori sangat baik dicapai oleh 5 siswa atau 18,03%. Selanjutnya untuk kategori baik dicapai 16 siswa atau 48,28%. Kategori cukup baik dicapai oleh 4 siswa atau 10,35 % . Dan kategori kurang dicapai oleh 13 siswa atau 23,35%. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata kelas VIIF yaitu sebesar 78,97 dan berkategori baik. Berdasarkan perbedaan nilai rata-rata kelas, dapat disimpulkan bahwa teknik meneruskan dialog lebih baik dalam membantu pembelajaran menulis dialog, yaitu dengan rata-rata kelas sebesar 82,29. Hasil data dengan menggunakan uji-t didapat t-hitung sebesar 1,68 dan t-tabel pada d.b 74 adalah 1,67 (taraf signifikansi 95%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja penelitian ini diterima karena t-hitung lebih besar dari t- tabel. Teknik meneruskan dialog lebih efektif daripada teknik mengubah cerita menjadi dialog. Saran penelitian ini adalah agar penelitian ini dapat dikembangkan dengan penelitian tindakan kelas sebagai suatu cara agar nilai menulis dialog meningkat dan penggunaan teknik meneruskan dialog dapat menjadi pilihan guru dalam pembelajaran menulis dialog karena teknik ini sudah terbukti efektif membantu siswa. ix SARI Sa’dah, Mu’linnatus. 2009. Perbandingan Teknik Meneruskan dialog dan Teknik Mengubah Cerita menjadi dialog dalam Pembelajaran Menulis Dialog Sesuai dengan Konteks Kelas VII SMP N 12 Semarang. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I: Dra. Endang Kurniati, M.Pd., Pembimbing II: Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd. Kata kunci: katrampilan nulis, pacelathon, teknik nerusake pacelathon, teknik ngubah crita dadi pacelathon, unggah-ungguh basa Paneliten iki milih teknik nerusake pacelathon lan teknik ngubah crita dadi pacelathon kanggo mbantu siswa ing katrampilan nulis pacelathon nganggo unggah-ungguh basa. Teknik nerusake pacelathon nggawe gampang siswa merga dheweke mung dikongkon nerusake pacelathon kang durung rampung. Dene teknik ngubah crita dadi pacelathon mung ngubah sawijining crita sing ing njerone ana sesrawungan antare wong siji lan liyane. Rong teknik mau dipilih kanggo solusi supaya piwulangan nulis mung ora gumantung karo teknik tradisional. Ancase paneliten iki yaiku kanggo ngerteni keefektifan antarane teknik nerusake pacelathon lan teknik ngubah crita dadi pacelathon mbantu ing piwulangan nulis pacelathon nganggo unggah-ungguh basa. Sampel paneliten iki yaiku kelas VIID lan VIIF SMP N 12 Semarang. Kelas VIID nggunakake teknik nerusake pacelathon, dene VII F nggunakake teknik ngubah crita dadi pacelathon. Variabel trikat paneliten iki yaiku katrampilan nulis pacelathon nganggo unggah-ungguh basa. Dene teknik nerusake pacelathon lan teknik ngubah crita dadi pacelathon dipilih dadi variabel bebas. Instrumen paneliten iki yaiku tes praktek nulis pacelathon. Tes nulis pacelathon iki dibiji saka patang aspek yaiku isi, struktur, diksi, lan ejaan. Instrumen paneliten iki diuji nganggo rumus tingkat kesukaran, nilai beda, lan rumus alpha. Teknik analisis data nggunakake statistik rumus prosentase lan uji-t. Biji tes praktik nulis pacelathon nganggo teknik nerusake pacelathon yaiku saka patang aspek. Aspek isi, ana 30 siswa bisa nulis pacelathon kanthi kategori apik banget lan nduweni prosentase 81,67%, banjur 8 siswa entuk kategori apik lan prosentasene 18,33%, aspek struktur nduweni kategori apik banget bisa digarap karo 22 siswa utawa 61,90 % lan kategori apik 16 siswa utawa 38,10%, aspek diksi ana 16 siswa bisa nulis pacelathon kanthi kategori apik banget utawa 49,30%, kategori apik ana 19 siswa utawa 44,49%. Kategori cukup apik ana 3 siswa utawa 6,21 %, aspek ejaan ana 8 siswa entuk kategori apik banget utawa 29,76 %, kategori apik ana 11 siswa utawa 33,6%. Kategori cukup apik ana 3 siswa utawa 7,52 % . Lan kategori kurang ana 16 siswa utawa 29,12%. Sahingga bisa dingerteni yen rata-rata kelas VIID yaiku 82,29. x
Description: