ebook img

PERANCANGAN KAWASAN WISATA SARASAH AKA BARAYUN RESORT Deby Bullah Iqbal ... PDF

15 Pages·2016·0.68 MB·English
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview PERANCANGAN KAWASAN WISATA SARASAH AKA BARAYUN RESORT Deby Bullah Iqbal ...

PERANCANGAN KAWASAN WISATA SARASAH AKA BARAYUN RESORT Deby Bullah Iqbal, Yaddi Sumitra, Al Busyra Fuadi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia E-mail : [email protected], [email protected],[email protected] Abstrak Perancanaan Kawasan Wisata Sarasah Aka Barayun Resort ini merupakan sebuah sarana rekreasi wisata yang meliputi wisata alam dan budaya serta pengembagan ekowisata yang dirancang untuk mengembangkan potensi yang bersifat spesifik lokal sehingga menarik investor untuk menciptakan kawasan wisata yang terintegrasi antara wisata alam, wisata ekologi, wisata budaya, pendidikan dan olahraga yang tertib dan harmonis. Fasilitas yang dihadirkan dalam perancangan berupa penginapan resort dan fasilitas pendukung lainnya. Dalam administrasi pemerintahan kawasan ini berada di dua nagari, yaitu Nagari Harau dan Nagari Tarantang Lubuk Limpato yang termasuk wilayah Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Objek Wisata Lembah Harau sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2012 (tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota) telah dinyatakan sebagai salah satu dari 3 (tiga) objek wisata unggulan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pendekatan arsitektur hijau dengan mengambil konsep ekowisata yang merupakan suatu konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan tujuan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan alam maupun budaya dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. Kata Kunci : Resort, ekologi, wisata budaya, arsitektur hijau, ekowisata Abstract Design tourism sarasah aka barayun resorts is a means of which includes recreation tourist attractions nature and culture and development of ecotourism designed to expand their that are specific locale to attract investors to create tourism integrated nature of tourism , ecological tourism, cultural tour , education and sports discipline and harmonious .Facilities presented in the design of inn resorts and facilities other supporting .In the administration the government is in two nagari , namely the nagari harau and nagari tarantang his limpato that included regions in harau , fifty city district , the province of west sumatra .Tourism harau valley as set out in the region number 7 years 2012 ( about the spatial fifty city district ) has been declared as one of 3 ( three ) attraction superior fifty city district. Architecture green approach by taking ecotourism concept that was a the development concept of sustainable tourism in order to support the efforts to the environmental conservation of nature and culturally and improve public participation in the management , so as to give economic benefits to the local community. Keywords: resorts , ecology, cultural tour , architecture green , ecotourism. 1 1. PENDAHULUAN objek wisata unggulan di Kabupaten Pariwisata merupakan salah satu Lima Puluh Kota. Selain itu secara sektor ekonomi yang cukup mendapat faktual Lembah Harau memiliki perhatian dalam upaya meningkatkan kekayaan keindahan tebing-tebing dan air perekonomian daerah yang dinilai terjun yang berpadu dengan suasana alam mampu mensejahterakan kehidupan yang masih sangat alami yang masyarakat setempat. Pembangunan mengundang wisatawan lokal dan luar pariwisata tidak terlepas dari pengelolaan negeri dari tahun ke tahun selalu sumber daya alam, sumber daya manusia, meningkat. dan sumber daya penunjang lainnya, serta Berdasarkan data dari Dinas keterlibatan sektor ekonomi lainnya Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota untuk mendukung keberhasilan suatu mencatat bahwa pada tahun 2012 lebih pembangunan pariwisata. dari 150 ribu wisatawan domestik dan Kabupaten Lima Puluh Kota lebih dari 3 ribu wisatawan mancanegara merupakan bagian dari Provinsi Sumatera berkunjung ke Lembah Harau. Namun, Barat adalah daerah yang berpotensi potensi pariwisata yang besar dan dengan berbagai keanekaragaman sumber beragam di Lembah Harau belum diikuti daya pariwisata, yang meliputi alam dan dengan pengelolaan yang baik dan budaya serta pengembagan ekowisata. terintegrasi. Objek wisata terlihat kurang Secara konseptual Ekowisata merupakan terawat dan tertata, jumlah fasilitas suatu konsep pembangunan pariwisata pendukung bagi beragam aktifitas berkelanjutan dengan tujuan untuk wisatawan yang masih sangat minim dan mendukung upaya pelestarian lingkungan kebanyakan fasilitas yang ada kurang alam maupun budaya dan meningkatkan terkelola dengan baik, terlihat dari kurang partisipasi masyarakat dalam bersihnya lokasi objek, belum pengelolaan, sehingga memberi manfaat diperbaikinya fasilitas yang rusak, serta ekonomi kepada masyarakat setempat. vegetasi yang terlihat tumbuh secara liar. Dari segi pengelolaannya, ekowisata Disamping itu keterlibatan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu dalam pengembangan dan pemanfaatan penyelenggaraan kegiatan wisata yang objek wisata saat ini masih bersifat bertanggung jawab ditempat alami atau sendiri-sendiri dan tidak terorganisir daerah yang dibuat berdasarkan kaidah dengan baik, ditambah lagi kualitas SDM alam, dimana teknologi diterapkan untuk lokal dalam melayani wisatawan masih mendukung upaya pelestarian lingkungan rendah. dan meningkatkan kesejahteraan Berdasarkan hal diatas, maka masyarakat setempat. Inti dari ekowisata diperlukan Perancangaan Pengembangan adalah kegiatan perjalanan wisata dengan Kawasan Wisata Terpadu Lembah Harau, tidak merusak lingkungan. sebagaimana diketahui bahwa Kawasan Secara umum ada 5 (lima) hal penting Wisata Alam Lembah Harau terdapat terkait dengan pengembangan ekowisata banyak air terjun atau “sarasah” dalam adalah ; (1) pengembangan dan bahasa minang. Salah satu air terjun atau penyelenggaraan kegiatan berbasis sarasah yang mempunyai potensi yang pemanfaatan lingkungan untuk cukup baik serta banyak dikunjungi oleh perlindungan, (2) berintikan partisipasi wisatawan yaitu Kawasan Sarasah Aka aktif masyarakat, (3) penyajian produk Barayun. Semakin lama pengunjung bermuatan pendidikan dan pembelajaran, berada di lokasi wisata, akan semakin (4) berdampak negatif minimum, dan (5) banyak pelayanan yang dapat diberikan memberikan kontribusi positif terhadap kepada mereka dan semakin besar pembangunan perekonomian daerah. manfaat yang bisa diterima oleh Objek Wisata Lembah Harau masyarakat. Oleh sebab itu kehadiran sebagaimana yang tertuang pada fasilitas sarana dan prasarana penunjang Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2012 objek wisata air terjun/sarasah Aka (tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Barayun sangatlah dibutuhkan. Salah Kabupaten Lima Puluh Kota) telah satunya adalah fasilitas dinyatakan sebagai salah satu dari 3 (tiga) akomodasi/penginapan. Penginapan yang 2 direncanakan disini adalah berupa cottage buah hasil perekonomian dan bernuansa alam beserta fasilitas kebudayaan guna memenuhi penunjang wisata lainnya. kebutuhan hidup dan budayanya atau Berdasarkan latar belakang masalah keinginan yang beraneka ragam dari diatas maka didapatkanlah rumusan pribadinya (Prof. Kurt Margenroth). masalah sebagai berikut : b. Pariwisata merupakan keseluruhan a. Strategi apa yang dilakukan untuk fenomena dari zaman sekarang yang menjadikan Kawasan Wisata didasarkan atas kebutuhan akan Alam Terpadu Lembah Harau kesehatan dan pergantian hawa, menjadi kawasan wisata yang penilaian sadar dan menumbuhkan berkembang secara berkelanjutan. (cinta) terhadap keindahan alam dan b. Bagaimana menjadikan Kawasan pada khususnya disebabkan oleh Wisata Sarasah Aka Barayun bertam bahnya pergaulan berbagai Lembah Harau menjadi sebuah bangsa dan kelas masyarakat sebagai destinasi pariwisata unggulan di hasil dari perkembangan perniagaan, Kabupaten Lima Puluh Kota yang industri, serta penyempurnaan dari menjanjikan untuk kedepannya. alat – alat pengangkutan (Fleuter). c. Bagaimana memperkenalkan objek wisata alam (air terjun dan Teori Pengembangan Pariwisata tebing-tebing yang indah) kepada Pearce (1975) mengatakan wisatawan baik domestik maupun apabila kita akan mengembangkan daerah mancanegara. tujuan wisata menjadi sukses (untuk d. Bagaimana mengembangkan mancanegara) harus diprioritaskan agar di potensi yang bersifat spesifik lokal daerah tujuan wisata tersebut ada hal-hal sebagai daya tarik wisata serta sebagai berikut : menjaga kelestarian lingkungan a. Adanya attraction yaitu atraksi atau alam. objek wisata yang menarik dan dapat e. Bagaimana merencanakan fasilitas di andalkan, yakni mencakup objek sarana dan prasarana yang wisata yang mudah dicapai serta dibutuhkan untuk menunjang bersifat unik dan bernilai tinggi. kegiatan pariwisata di kawasan b. Adanya supporting facilities, antara wisata Sarasah Aka Barayun. lain hotel, angkutan, tempat belanja, toko souvenir, dan infrastruktur yang 2. KAJIAN LITERATUR baik dan sebagainya. c. Adanya accessibilities yaitu Pengertian Pariwisata kemudahan kunjungan, baik Wisata adalah kegiatan kemudahan menuju ke objek wisata perjalanan atau sebagian dari kegiatan atau ke atraksi wisata tersebut, tersebut yang dilakukan secara sukarela maupun kemudahan untuk mencapai serta bersifat sementara untuk menikmati hotel atau supporting facilities objek dan daya tarik wisata. Pariwisata lainnya. adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan Faktor Pembentuk Daya Tarik Wisata objek, dan daya tarik wisata, serta usaha- Daya tarik wisata suatu daerah untuk usaha yang terkait di bidang tersebut (UU pengembangan pariwisata dapat dibentuk No. 9 Tahun 1990 tentang atas 6 (enam) elemen, yakni : Kepariwisataan). a. Cuaca Pariwisata menurut beberapa ahli Cuaca yang sejuk dan nyaman adalah sebagai berikut (Darmajanti, dengan iklim yang konstan 1973) : menimbulkan daya tarik bagi para a. Pariwisata adalah lalu lintas orang- wisatawan. Dengan demikian cuaca orang yang meninggalkan tempat merupakan ciri khusus pada kegiatan kediamannya untuk sementara waktu, pariwisata. untuk berpesiar ke tempat lain, b. Pemandangan semata-mata sebagai konsumen dari 3 Salah satu atraksi wisata yang paling bintang 1, hotel bintang 2, hotel bintang menarik minat wisatawan adalah 3, hotel bintang 4, dan hotel bintang 5. adanya pemandangan yang indah. Adapun klasifikasi hotel di Indonesia c. Fasilitas yang dikeluarkan oleh peraturan Berupa fasilitas alam, seperti pantai, pemerintah, Deparpostel dan dibuat oleh bagi kegiatan berenang, memancing, Dirjen Pariwisata dengan SK : Kep- pemandangan alam dan lain-lain. 22/U/VI/78 yaitu : Serta fasilitas buatan manusia, seperti A. Hotel bintang satu: hiburan atau pertunjukan-pertunjukan - Jumlah kamar standar minimum 15 serta fasilitas-fasilitas yang kamar memenuhi kebutuhan khusus - Kamar mandi didalam wisatawan. - Luas kamar standar minimum 20 m2 d. Faktor Sejarah dan Budaya B. Hotel bintang dua Peninggalan sejarah dan seni budaya - Jumlah kamar standar minimum 20 zaman dahulu merupakan faktor daya kamar tarik yang kuat bagi banyak - Jumlah kamar suite, minimum 1 wisatawan. kamar e. Aksesibilitas - Kamar mandi dalam Suatu kawasan/lokasi wisata semakin - Luas kamar standar minimum 22 m2 tinggi kemungkinannya untuk - Luas kamar suite minimum 44 m2 dikunjungi wisatawan jika mudah C. Hotel bintang tiga untuk dicapai. - Jumlah kamar standar minimum 30 f. Akomodasi kamar Akomodasi adalah menyangkut - Jumlah kamar suite minimum 2 tempat menginap, restoran dan yang kamar lainnya merupakan daya tarik wisata - Kamar mandi dalam yang potensial. - Luas kamar standar minimum 24 m2 - Luas kamar suite minimum 48 m2 Tinjauan Hotel Resort D. Hotel bintang empat Pengertian Hotel - Jumlah kamar standar minimum 50 a. Menurut Dirjen Pariwisata, Hotel kamar adalah akomodasi yang - Jumlah kamar suite minimum 3 mempergunakan sebagian atau kamar keseluruhan bagian untuk jasa - Kamar mandi didalam pelayanan penginapan, penyedia - Luas kamar standar minimum 24 m2 makanan dan minuman serta jasa - Luas kamar suite minimum 48 m2 lainnya bagi masyarakat umum yang E. Hotel bintang lima dikelola secara komersil. - Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, b. Menurut Webster, Hotel adalah suatu Bronze, dan Diamond bangunan atau suatu lembaga yang - Jumlah kamar standar minimum 100 menyediakan kamar untuk menginap, kamar makan dan minum serta pelayanan - Jumlah kamar suite minimum 4 lainnya untuk umum. kamar c. Menurut Surat Keputusan Menteri - Kamar mandi didalam Perhubungan R.I No. PM 10/PW – - Luas kamar standar minimum 26 m2 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember - Luas kamar suite minimum 52 m2 1977, Hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, yang Pengertian Resort disediakan bagi setiap orang untuk suatu jenis hotel yang bersifat memperoleh pelayanan penginapan, rekreatif, yang berlokasi di luar kota yang seperti makan dan minum. mengandalkan keindahan alam yang asri, jauh dari hiruk pikuk perkotaan sehingga Klasifikasi Hotel member ketenangan bagi sipengguna atau hotel di Indonesia digolongkan sipelaku wisata dan didisain menarik menjadi 5 (lima) kelas hotel, yaitu hotel 4 dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang c. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket dapat diandalkan sebagai daya tarik weekday biasanya perorangan yang utama bagi pengunjung wisata, sehingga ingin tinggal di hotel pada hari tempat wisata member kepuasan yang minggu mulai jam 12.00 sampai berkesan bagi sipengunjung wisata. dengan Sabtu Karakteristik Hotel Resort d. Wisatwan/tamu-tamu dengan paket khusus biasanya mereka melakukan • Segmen Pasar kegiatan/acara-acara khusus seperti Rancangan hotel harus bersifat honeymoon, turnament olahraga, rekreatif dan nyaman bagi festival panggung, acara adat, dan pengunjung wisata rekreasi. Mereka ada yang rombongan, ada yang keluarga • Lokasi berpartisipasi dalam aktivitas (family), ada juga yang perorangan kelompok. dengan waktu tinggal di hotel bebas, • Berinteraksi dengan lingkungan, termasuk tarif bisa di bawah normal. dengan budaya baru, dengan Negara Wisatawan/tamu-tamu hotel yang baru tetapi dengan standar akan melakukan kegiatan rekreasi di kenyamanan rumah sendiri. hotel resort termasuk kegiatan olahraga sebelumnya akan mendapat • Mempunyai potensi wisata dan pengarahan/bimbingan/kursus-kursus potensi topografi sehingga potensi singkat. tersebut menjadi cirri khas kawasan wisata. Prinsip Desain Hotel Resort • Fasilitas • Kebutuhan dan persyaratan individu Fasilitas utama sebagai akomodasi dalam melakukan kegiatan wisata. dan fasilitas tambahan yang rekreatif  Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat, selain • Arsitektur dan suasana fasilitas olah raga dan hiburan. Karakteristik Tamu Hotel Resort  Aloneness (kesendirian) dan Selain karakteristik disain, hotel privasi, tetapi juga adanya resort juga memiliki karakteristik tamu kesempatan untuk berinteraksi sebagai pasarnya.Tamu-tamu/wisatawan dengan orang lain hotel resort pada umumnya dapat dibagi  Berinteraksi dengan lingkungan, sebagai berikut (Sumarno, 1999): dengan budaya baru, dengan a. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket Negara baru tetapi dengan liburan (leisure tourist) biasanya standar kenyamanan rumah rombongan yaitu mereka yang sendiri. bepergian tidak untuk suatu tugas • Memberikan pengalaman unik bagi tertentu melainkan untuk berlibur wisatawan. mencari ketenangan dan rekreasi. Paket liburan ini biasanya waktu libur  Ketenangan, perubahan gaya musim panas, liburan sekolah, dan hidup dan kesempatan untuk lain-lain (tinggal di hotel untuk relaksasi. jangka waktu yang relatif lama) dan  Kedekatan dengan alam, tarif di bawah normal. matahari, laut, hutan, gunung, b. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket danau, dan sebagainya. week end biasanya mereka keluarga  Memiliki skala yang manusiawi. (family) akan tinggal di hotel pada  Dapat melakukan aktivitas yang hari Sabtu mulai jam 12.00 sampai berbeda seperti olah raga dan dengan Minggu jam 12.00 dan rekreasi. biasanya paket ini mempunyai tarif  Keakraban dalam hubungan yang lebih mahal daripada paket- dengan orang lain diluar paket lainnya. lingkungan kerja. 5  Pengenalan terhadap budaya dan adalah 270,5 ha, sedangkan luas Taman cara hidup yang berbeda. Wisata Alam (TWA) Lembah Harau • Menciptakan suatu citra wisata yang adalah 27,5 ha (10,2%). Taman Wisata menarik Alam (TWA) Lembah Harau berada  Memanfaatkan sumber daya alam dalam kawasan Cagar Alam Lembah dan kekhasan suatu tempat sebaik Harau. Secara geografis, Cagar Alam mungkin. Lembah Harau terletak pada koordinat  Menyesuaikan fisik bangunan 100o39‟ 10” BT - 100o 41‟ 58” BT dan terhadap karakter lingkungan 00o 04‟ 39” LS - 00o 11‟ 46” LS. setempat. Dalam administrasi kehutanan, Cagar  Pengolahan terhadap fasilitas Alam Lembah Harau termasuk dalam yang sesuai dengan tapak dan wilayah kerja BKPH Harau, RPH Harau, iklim setempat. sedangkan menurut pembagian wilayah kerja unit Konservasi Sumber Daya 3. METODA PENELITIAN Alam (KSDA) kawasan ini termasuk Metoda yang di tempuh dalam dalam wilayah kerja Sub Seksi menuju proses perancangan di perlukan Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) berbagai data yang bersifat umum Wilayah Pasaman. maupun hal yang berkaitan dengan teknik Dalam administrasi arsitektur. Untuk mendapatkan data-data pemerintahan kawasan ini berada di dua tersebut dilakukan cara-cara : nagari, yaitu Nagari Harau dan Nagari a. Survey lapangan Tarantang Lubuk Limpato yang Mengenali karakter site, kendala dan termasuk wilayah Kecamatan Harau, potensi yang ada disekitarnya serta Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi memahami permasalahan- Sumatera Barat. permasalahan dan potensi tersebut Cagar Alam Lembah Harau pada lokasi perencanaan sehingga memiliki batas-batas berikut: kawasan perencanaan tersebut perlu a. Bagian Utara berbatasan dengan atau tidaknya untuk dikembangkan Nagari Harau menjadi sebuah kawasan wisata yang b. Bagian Timur lebih terkelola, teratur dan memiliki berbatasan dengan nilai jual. kawasan Hutan b. Pengumpulan data c. Lindung Mahat Melakukan pengumpulan data dari d. Bagian Selatan berbagai macam media yang telah berbatasan dengan ada dan tersedia, untuk memperkuat Nagari Tarantang hasil perancangan, agar perencanaan Lubuk Limpato dapat dipakai dalam kurun waktu 10- Bagian Barat berbatasan dengan Dusun 15 tahun. Padang Beringin, Nagari Tarantang c. Analisis Site Lubuk Limpato. Analisa yang dilakukan dengan cara arsitektural. Menganalisis sesuai Situasi Kawasan Wisata Sarasah Aka dengan data yang telah didapat Barayun. dilapangan. Analisis site dilakukan terhadap bentuk dan lokasi dilapangan. d. Pendekatan Konsep Merupakan pendekatan yang dilakukan dan diajukan sebagai acuan dalam konsep perancangan, yang didapatkan dari menganalisa site. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Luas Cagar Alam Lembah Harau 6 Site berpotensi dalam pengembangan b. Kedekatan Kabupaten pariwisata diKabupaten 50 Kota : Lima Puluh Kota dengan home base wisata Kota Bukittinggi dapat membawa pengaruh pada aliran wisatawan. 4. Potensi pasar a. Peluang pengembangan wisata minat khusus (olahraga tantangan dan pendidikan). b. Banyak ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata) yang perlu dikembangkan dengan tema-tema IDENTIFIKASI POTENSI DAN tertentu. PERMASALAHAN c. Peluang pengembangan wisata berbasis lingkungan (ekowisata) dengan daya tarik keaslian daerah. a. Potensi d. Pengembangan akomodasi Potensi perancangan Sarasah Aka yang sekaligus menjadi Barayun (Lembah Harau) dapat atraksi wisata seperti dilihat dari : penginapan Echo di 1. Keberagaman Objek Wisata Sarasah Aka Barayun a. Adanya air sarasah/air (Lembah Harau). terjun yang indah sebagai pendukung objek wisata. b. Permasalahan b. Memiliki tebing echo Permasalahan yang ditemui dari yang mengeluarkan gema Sarasah Aka Barayun Lembah suara binatang Siamang Harau seperti : bila berteriak di titik 1. Objek dan Daya Tarik tebing echo. Wisata c. Yang mana tebing tebing a. Kelestarian alam belum tersebut dapat difungsikan terjamin, karena belum sebagai wisata panjat ada upaya perencanaan tebing. dan pengelolaan yang 2. Potensi Geografis sistematis dan a. Potensi alam berupa berkelanjutan dinding batu yang tinggi (sustainable). dan terjal serta keras. b. Belum adanya b. Kawasan Lembah Harau perencanaan yang jelas merupakan laboratorium tentang upaya menjaga alam sebagai penerapan kelestarian alam dan ekowisata. keanekaragaman hayati c. Pada daerah hulu sudah Sumber Daya Alam berkembang pertanian (SDA) di Sarasah Aka gambir. Barayun Lembah Harau. 3. Potensi Aksesibilitas c. Terjadinya kekeringan a. Kondisi jalan menuju disaat musim kemarau. objek pada umumnya 2. Fasilitas dapat dilewati oleh a. Masih terdapat beberapa kendaraan roda dua dan titik lokasi penting yang empat. potensial yang nyaris 7 belum tersentuh maksimal. Secara spesifik penentuan pengelolaan dan prioritas ini bertujuan sebagai berikut : pengolahan. 1. Adanya attraction yaitu atraksi atau b. Sarana dan prasarana yang objek wisata yang menarik, unik, tersedia masih relatif bernilai tinggi dan dapat diandalkan. sangat minim, baik sarana 2. Adanya supporting facilities, antara dan prasarana untuk lain tempat penginapan (home stay), wisata alam, petualangan, angkutan, tempat makan, toko pemasaran, dan penelitian. souvenir, dan infrastruktur yang 3. Sumber Daya Manusia baik dan sebagainya. (SDM) Adanya accessibilities yaitu a. Watak dan karakter kemudahan pencapaian didalam masyarakat relatif open objek wisata dan kemudahan minded, terbuka terhadap mencapai tempat penginapan (home perubahan. stay)atau fasilitas pendukung b. Tingkat pengetahuan, lainnya. ketrampilan dan kesadaran masyarakat 5. KONSEP PERANCANGAN yang masih relatif rendah 1. Konsep Dasar Perancangan terhadap dunia pariwisata. c. Peran sektor pariwisata Desain Kawasan Wisata Sarasah Aka dari anak nagari belum Barayun Resort ini mencoba menerapkan optimal. kesan alami pada kawasan dan bangunan d. Terakomodirnya berbagai nya , disamping memberikan suasana potensi yang ada di kenyamanan, dan ketenangan bagi bidang budaya dan wisata wisatawan domestik dan mancanegara pada masyarakat. yang datang, dengan tujuan berwisata 4. Kelembagaan alam, dengan mewadahi fasilitas a. Perlunya pengaturan penginapan dan falilitas pendukung pada regulasi dalam kawasan yang potensi alam nya dapat pengelolaan objek wisata diunggulkan tersebut sehingga menarik di kawasan Sarasah Aka wisatawan. Barayun Lembah Harau agar lebih optimal. 2. Konsep Filosofis b. Perlunya kerjasama Satuan Kerja Perangkat Konsep filosofis yang diterapkan Daerah (SKPD) terkait dalam Perancangan Kawasan Wisata untuk pengaturan Sarasah Aka Barayun Resort berasal dari pengembangan di alam, karena resort identik dengan alam kawasan wisata Sarasah nya yang asri, hijau dan terjaga Aka Barayun Lembah kealamian nya, dan bersangkutan dengan Harau. tema Arsitektur hijau yang juga c. Kurang optimalnya mengaitkan perancangan dengan alam penyerapan lapangan yang hijau dan ramah lingkungan. Maka pekerjaan baru bagi konsep perancangan berangkat dari angkatan kerja produktif komponen alam seperti kepompong, yang mau dan mampu lilitan tanaman jalar, dan rumah gadang bekerja di industri Minangkabau. pariwisata. Kepompong merupakan Pada Perancangan Kawasan Wisata komponen alam yang berkamoflase Sarasah Aka Barayun Lembah Harau menjadi kupu-kupu yang sangat indah, dibutuhkan prioritas Perancangan dengan karena mengingat pada Kawasan Wisata tujuan implementasi Perancangan objek Sarasah Aka Barayun Resort Lembah wisata tercipta dengan efektif, efisien dan Harau memiliki kurang lebih sekitar 70.000 spesies kupu kupu. 8 Dan tidak meninggalkan kekinian tnapa mengurangi nilai-nilai kebudayaan lokal arsitektur minangkabau local yang ada. yang merupakan salah satu dari aset Memepelajari konsep bentuk arsitektur nusantara yang memiliki ciri Rumah Gadang dalam menerapkan kan khas tersendiri. bentuk gubahan masa, Bila dilihat dari filosofinya, mentransformasikan nya menjadi Rumah Gadang dikatakan gadang (besar) kekinian seperti bentuk gonjong rumah bukan karena bentuknya yang besar saja. gadang, tiang rumah gadang, struktur Melainkan ditinjau dari fungsi juga lantai rumah gadang dan motif-motif sangat besar. Ini tertuang dalam ukiran-ukiran rumah gadang. ungkapan yang sering kita dengar dari Jadi, dalam Perancangan tetua-tetua adat membicarakan masalah Kawasan Wisata Sarasah Aka Barayun Rumah Gadang tersebut. Rumah Gadang Resort menerapkan pendekatan desain basa batuah, Tiang banamo kato hakikat, melalui transformasi bentuk dari Pintunyo banamo dalil kiasan, kepompong dan Arsitektur etnik Banduanyo sambah-manyambah, Minangkabau. Bajanjang naik batanggo turun, Dindiangnyo panutuik malu, Biliaknyo 4. Konsep Siteplan aluang bunian. 1. Orientasi Bangunan Secara filosofis perancangan arsitektur kawasan Sarasah Aka Barayun Resort ini mengadopsi konsep transformasi desain dari kepompong dan arsitektur minangkabau. 3. Konsep Arsitektural Pengembangan arsitektur etnik Nusantara yang mengkini dalam proses kreatif desain menjadi cukupsulit untuk dilakukan. Perubahan bentuk namun tetap harus mempertahankan Orientasi bangunan berdasarkan karekteristik acuannya adalah kendala analisis cahaya matahari dan angin yakni yang sering dihadapi seseorang lebih mengoptimalkan mengarah ke timur perancang. dan berdasarkan analisa sirkulasi yang Permodelan parametric (ukuran / masuk dari sisi timur kawasan,maka patokan) memungkinkan eksplorasi orientasi bangunan menghadap ke timur, varian bentuk arsitektur etnik Nusantara yang teteap memaksimalkan view yang dengan menggunakan logika dalam pada sekeliling site sangat baik komputasi sebuah acuan bangunan akan (superimpose). dimodelkan dengan menyusun algoritma Pada kawasan perancangan (pemecahan masalah) setiap konfigurasi orientasi bangunan mengarah pada air elemen bangunan beserta parameternya. terjun dan pada tebing-tebing echo (echo Nilai parameter elemen bangunan dapat wall). Karena potensi Kawasan Wisata diubah untuk membuat bentuk bentuk Sarasah Aka Barayun Resort adalah generative.. Setiap perubahan pada tebing-tebing echo dan air terjun (Sarasah parameter memberikan perancang Aka Barayun). memilih beragam output bentuk. Saat ini arsitektur di setiap Penataan Bangunan-bangunan dearah bertaranformasi mengikuti atau fasilitas Kawasan diarahkan secara perkembangan zaman, disamping lansung menghadap pada tebing-tebing memepertahakan keaslian barsitektur terjal tersebut, agar tidak menghilangkan tradisional upaya arsitek-arsitek di wahana alami kawasan, sehingga Indonesia berupaya mealakukan pengunjung wisata dapat menikmati eksplorasi transformasi masa dari bentuk wahana alami tersebut secara lansung yang tradisional ke bentuk yang lebih ke 9 didalam bangunan maupun diluar bangunan. 2. Pencapaian ke Dalam Site Pemanfaatan Aliran Sungai Dalam Kawasan Dengan menjadikan gerbang Aliran sungai ( Batang Harau ) masuk Kawasan Wisata Sarasah Aka dalam kawasan dapat difungsikan sebagai Barayun Resort sebagai icon atau simbol wisata air seperti water show, dan (wajah) penanda kawasan wisata. penyewaan sepeda air atau sampan. Dari hasil survey lapangan dan Sungai dengan lebar 10 m tersebut dapat analisa data yang dilakukan, jalan masuk menambah potensi dan daya Tarik wisata sepanjang + 5.7 Km dari jalan lintas pada kawasan Perancangan Kawasan Sumbar-Riau menuju kawasan Wisata Sarasah Aka Barayun Resort. membutuhkan pembenahan untuk Pada kedua sisi aliran sungai kita penunjang kawasan wisata berpotensi dapat menerapkan konsep pemasangan yang ada didalam nya. Untuk pandangan turap yang mana pemasangan nya berjangka waktu kedepan kondisi existing mengikuti alur tanah penahan dinding akses menuju Kawasan Wisata Sarasah sungai (mengurangi cut and fill), agar Aka Barayun Resort ini memerlukan dapat mencegah abrasi pada tanah konsep wisata seperti : pinggiran sungai, memperkuat daya Disediakan nya fasilitas jalan dukung tanah, tidak merusak keasrian, untuk bersepeda (biking) menuju dan tidak mengganggu populasi ikan kawasan wisata. sungai batang harau. Disediakan nya fasilitas jalan untuk kendararaan wisata (feeder) 3. Sirkulasi Dalam Kawasan menuju kawasan wisata. Dan disediakan nya fasilitas Akses jalan ini merupakan titik lokasi jalan untuk si pejalan kaki (walking). pertama yang dilalui Menuju kawasan wisata agar memberi pengunjung/wisatawan yang ingin ciri khas pada kawasan wisata dan juga berkunjung ke objek wisata Sarasah Aka dapat menyambut sipengunjung wiosata Barayun Resort. Untuk menonjolkan atau dengan suasana alami dan ramah sebagai wajah Kawasan Wisata Sarasah lingkungan sambil menikmati suasana Aka Barayun Resort yang berada didalam tebing tebing terjal ( echo wall) nya, dibutuhkan pengembangan jalan disepanjang jalur jalur menuju kawasan jalur dua dan merancang gerbang dalam wisata Sarasah Aka Barayun. site.dan gerbang masuk kawasan di persimpangan jalan lintas Sumbar-Riau. 10

Description:
nature and culture and development of ecotourism designed to expand their that are specific locale to .. dimodelkan dengan menyusun algoritma.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.