PERAN KIAI AHMAD SIDDIQ DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM PUNGGING- MOJOKERTO SKRIPSI Oleh: ISMUL LATIFAH NIM. D71214065 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JULI 2018 ii iii iv v ABSTRAK Ismul Latifah. D71214065. Peran Kiai Ahmad Siddiq dalam Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Nurul Islam Pungging Mojokerto. Pembimbing Prof. Dr. H. Ali Mas’ud, M.Ag. M.Pd.I dan Yahya Aziz, M.Pd.I Pesantren merupakan tempat untuk belajar pengetahuan tentang akidah- akidah agama islam, Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, elemen yang sangat esensial bagi pesantren adalah kiai atau pengasuh Pondok Pesantren. Dapat dikatakan bahwa kiai memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter santrinya. Dengan berusaha semaksimal mungkin, kiai memberikan pendidikan karakter serta membimbing para santri kepada hal yang lebih baik. Upayah kiai dalam pembentukan karakter santri dengan menyangkut pautkan kitab-kita yang diajarkan dengan bimbingan langsung. Untuk mengungkap sisi peran kiai dalam pembentukan karakter santri, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana peran kiai dalam pembentukan karakter santri di pondok pesantren Nurul Islam Pungging-Mojokerto? (2) apa pendukung dan penghambat kiai dalam pembentukan karakter santri? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Researcha) dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secermat mungkin mengenai peran kiai dalam membentuk karakter santri, pendukung kiai dalam membentuk karakter santri serta penghambat kiai dalam membentuk karakter santri. Data yang dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini yaitu pondok pesantren Nurul islam Pungging Mojokerto. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu data yang sudah terkumpul sebagaimana adanya disusun, diinterprestasikan kemudian dianalisis, untuk selanjutnya diambil kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa upaya kiai sebagai pengasuh, oragtua kedua, pemimpin, pengajar dan pendidik sudah menjalankan tugasnya dengan cara membimbing, mengarahkandan mendidik secara langsung dan dibantu pengajar yang lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi semua pihak yang membutuhkan. Kata Kunci: Kiai, Pesantren, Pembentukan Karakter vii digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR ISI SAMPUL DALAM ........................................................................................ i PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................................. iii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ................................................ iv PERNYATAAN PUBLIKASI ....................................................................... v MOTTO ......................................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGATAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7 D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 7 E. Penelitian Terdahulu .................................................................. 8 F. Definisi Operasional .................................................................. 9 G. Sistematika Pembahasan ........................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Kiai dan Santri a) Pengertian Kiai .................................................................... 12 b) Pengertian Santri .................................................................. 14 c) Pola Hubungan Kiai dan Santri ........................................... 16 B. Konsep Pembentukan Karakter a) Pengertian Karakter ............................................................. 20 xii digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b) Faktor Yang Mempengaruhi karakter .................................. 25 c) Tujuan dan Nilai Karakter ................................................... 30 d) Implementasi pembentukan Karakter ................................. 36 C. Peran Kiai dalam Pembentukan Karakter ................................. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................ 44 B. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................... 45 C. Tahap-tahap Penelitian ............................................................. 45 D. Sumber dan Jenis Data ............................................................. 47 E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 49 F. Teknik Pengecekan Keabsahan Data.......................................... 52 G. Teknik Analisis Data ................................................................. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................... 58 B. Penyajian Data .......................................................................... 64 C. Analisis Data ........................................................................... 76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 85 B. Saran ............................................................................................ 86 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................87 LAMPIRAN xiii digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah pesantren memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembangunan bangsa. Selain sebagai intuisi pembentuk kebudayaan islam pesantren juga punya peran besar.keberadaannya cukup mengakar di tengah- tengah masyarakat. Sebagai agen pencerahan, pesantren juga sebagai agen transformasi kultural di lingkungannya masing-masing. Peran yang sudah dimainkan sejak zaman walisongo itu tidak lekang oleh waktu dan lapuk oleh badai. Bahkan akhir-akhir ini pesantren semakin banyak jumlahnya. Pesantren merupakan tempat untuk belajar agama islam yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di sejumlah tempat di indonesia. Pesantren adalah tempat untuk belajar pengetahuan tentang akidah-akidah agama islam, Al- Qur’an dan sunnah rosul. Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional tertua di Indonesia. Menurut para ahli, lembaga pendidikan ini sudah ada sebelum islam datang ke indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Menurut Nurcholis Madjid, secara histori pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia1 1 Nurcholis Majid, Bilik-Bilik Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan, Cet 1 (Jakarta: Paramadina, 1997), hal.3 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 Pesantren mempunyai peran yang strategis dalam pendidikan di indonesia sejak era walisongo khusunya hingga saat ini. Walaupun sebagai lembaga pendidikan non formal, namun pesantren telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengusir penjajah dari negeri tercinta ini. Kemampuan para lulusan pesantren rata-rata juga melebihi lulusan pendidikan formal. Karena mereka dibina dan digembleng langsung oleh seorang kiai, yaitu seorang ahli agama dan ahli dalam bidang lainnya. Pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan mempunyai tujuan yang dirumuskan dengan jelas sebagai acuan progam-progam pendidikan yang diselenggarakannya. Tujuan utama pesantren adalah untuk mencapai hikmah atau widson (kebijaksanaan) berdasarkan ajaran islam yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentag arti kehidupan serta realisasi dari peran-peran dan tanggung jawab sosial. Elemen paling esensial di pesantren adalah kiai. Kiai adalah ulama’ indonesia yang merujuk kepada tokoh yang alim dalam bidang keagamaan islam, dan sekaligus memiliki akar kuat dalam tradisi lokal. Kharisma seorang kiai dijadikan tauladan dan pembentukan tersendiri. Kharisma seorang kiai di dalam pesantren menjadikan kiai sangat disegani dan dihormati oleh para ustadz maupun para santrinya. Kelangsungan suatu pesantren tergantung kepada seorang kiai sebagai pimpinannya. Untuk itu seorang kiai merupakan orang yang harus memiliki kemampuan sehingga dapat menjalankan perannya sebagai pimpinan pesantren. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Description: