ebook img

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti PDF

184 Pages·2017·16.44 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan 8 dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran iman Katolik. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam PPeennddiiddiikkaann AAggaammaa KKaattoolliikk hubungan kerukunan antar-umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan ddaann BBuuddii PPeekkeerrttii salah satu usaha untuk memampukan peserta didik berinteraksi (berkomunikasi), memahami, menggumuli dan menghayati iman. K M Dengan kemampuan berinteraksi antara pemahaman iman, S / pergumulan iman dan penghayatan iman itu diharapkan iman A M peserta didik semakin diperteguh. S XII s Buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini disusun a el sdeidbiakg aSiM sAa/laShM Ksa kteul absa XhIaI nm reenfyearednasrii kuenbteurka dmaeamnnbyaan tsue bpaagraai pmeaskelrutak • K ciptaan Tuhan yang mulia, serta mengembangkan kualitas rti e hidupnya sebagai anggota Gereja (Umat) Katolik dan sebagai k e P anggota masyarakat bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam buku di ini, para peserta didik diajak untuk mendalami makna panggilan u B hidup manusia, memperjuangkan nilai-nilai kehidupan manusia, n a keberagaman dalam hidup bermasyarakat, dialog dan kerja sama d k antar-umat beragama, serta peran serta umat katolik dalam oli t membangun bangsa dan negara. a K a m Sesuai semangat hidup Gereja Katolik Indonesia, Pro Eclessia et a g Patria (bagi Gereja dan bangsa), para peserta didik Katolik A n sungguh menjadi 100 % Katolik dan 100% Indonesia. Atau menjadi a k orang Katolik Indonesia yang penuh cinta pada Ibu Pertiwi yaitu di negara kesatuan republik Indonesia. di n e P SMA/SMK KELAS ISBN : XII 978-602-427-058-2 (jilid lengkap) 978-602-427-061-2 (jilid 3) Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.— Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. vi, 178 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA Kelas XII ISBN 978-602-427-058-2 (jilid lengkap) ISBN 978-602-427-061-2 (jilid 3) 1. Katolik -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 230 Penulis : Daniel Boli Kotan dan P. Leo Sugiono Nihil Obstat : FX. Adisusanto 14 Agustus 2014 Imprimatur : Mgr. John Liku Ada 21 Agustus 2014 Penelaah : Matias Endar Suhendar, Matheus Benny Mithe, dan Salman Habeahan Pe-review : Ludwig Sitompul Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Cetakan Ke-1, 2015 (ISBN 192-602-282-420-6) Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt. Kata Pengantar Pantaslah kita semua bersyukur kepada Allah yang Mahakuasa atas terbitnya buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang telah direvisi dan diselaraskan sesuai perkembangan Kurikulum 2013. Agama terutama bukanlah soal mengetahui mana yang benar atau yang salah. Tidak ada gunanya mengetahui tetapi tidak melakukannya, seperti dikatakan oleh Santo Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26). Demikianlah, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan. Begitulah Kurikulum 2013 dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan siswa berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah keterampilan beragama, dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh dan berimbang yang mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Untuk itu, pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan penanaman karakter dalam pembentukan budi pekerti yang luhur. Karakter yang ingin kita tanamkan antara lain: kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, cinta kasih, semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air, kepenasaran intelektual, dan kreativitas. Nilai-nilai karakter itu digali dan diserap dari pengetahuan agama yang dipelajari para siswa itu dan menjadi penggerak dalam pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan perilaku anak didik agar mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidup mereka secara selaras, serasi, seimbang antara lahir-batin, jasmani- rohani, material-spiritual, dan individu-sosial. Selaras dengan itu, pendidikan agama Katolik secara khusus bertujuan membangun dan membimbing peserta didik agar tumbuh berkembang mencapai kepribadian utuh yang semakin mencerminkan diri mereka sebagai gambar Allah, sebab demikianlah “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia” (Kejadian 1:27). Sebagai makhluk yang diciptakan seturut gambar Allah, manusia perlu mengembangkan sifat cinta kasih dan takut akan Allah, memiliki kecerdasan, keterampilan, pekerti luhur, memelihara lingkungan, serta ikut bertanggung jawab dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. [Sigit DK: 2013] Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti iii Buku pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi pengetahuan agama bukanlah hasil akhir yang dituju. Pemahaman tersebut harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Untuk itu, sebagai buku agama yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, rencana pembelajarannya dinyatakan dalam bentuk aktivitas-aktivitas. Di dalamnya dirancang urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa. Dengan demikian, buku ini menuntun apa yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman-teman sekelasnya untuk memahami dan menjalankan ajaran iman Katolik. Buku ini bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa didorong untuk mempelajari agamanya melalui pengamatan terhadap sumber belajar yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Lebih-lebih untuk usia remaja perlu ditantang untuk kritis sekaligus peka dalam menyikapi fenomena alam, sosial, dan seni budaya. Peran guru sangat penting untuk menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersedian kegiatan yang ada pada buku ini. Penyesuaian ini antara lain dengan membuka kesempatan luas bagi kreativitas guru untuk memperkayanya dengan kegiatan- kegiatan lain yang sesuai dan relevan dengan tempat di mana buku ini diajarkan, baik belajar melalui sumber tertulis maupun belajar langsung dari sumber lingkungan sosial dan alam sekitar. Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas ajaran iman Katolik berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kerja sama yang baik selama ini mulai dari proses penyusunan kurikulum hingga penulisan buku teks pelajaran ini. Tim Penulis iv Kelas XII SMA/SMK Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................................iii Daftar Isi .......................................................................................................iv BAB I PANGGILAN HIDUP SEBAGAI UMAT ALLAH .........................1 A. Makna Hidup Manusia ............................................................2 B. Panggilan Hidup Berkeluarga .................................................6 C. Perkawinan dalam Tradisi Katolik ........................................13 D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan ........................................................................22 E. Panggilan Hidup Membiara ..................................................26 F. Panggilan Karya/Profesi ........................................................33 BAB II MEMPERJUANGKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN MANUSIA DALAM MASYARAKAT .............................................39 A. Nilai-Nilai Kehidupan Penting dalam Masyarakat yang Diperjuangkan .......................................................................40 B. Landasan untuk Memperjuangkan Nilai-Nilai Penting dalam Masyarakat .................................................................64 C. Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran, dan Kedamaian ......................................................................69 BAB III KEBERAGAMAN DALAM HIDUP BERMASYARAKAT .......75 A. Keberagaman Sebagai Realitas Asali Kehidupan Manusia ...76 B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa ..............84 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti v BAB IV DIALOG DAN KERJA SAMA ANTARUMAT BERAGAMA ............................................................93 A. Kekhasan Agama-Agama di Indonesia .................................94 B. Dialog Antar-Umat Beragama dan Kepercayaan Lain ........126 C. Membangun Persaudaraan Sejati, Melalui Kerja Sama Antar-Umat Beragama .......................................................133 BAB V PERAN SERTA UMAT KATOLIK DALAM PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ..................................141 A. Membangun Bangsa dan Negara yang Dikehendaki Tuhan ...................................................................................142 B. Tantangan dan Peluang Umat Katolik dalam Membangun Bangsa dan Negara seperti yang Dikehendaki Tuhan .........153 C. Dasar Keterpanggilan Gereja Katolik dalam Membangun Bangsa dan Negara ..............................................................161 Glosarium ..................................................................................................169 Daftar Singkatan .......................................................................................171 Daftar Pustaka ..........................................................................................172 Profil Penulis .............................................................................................173 Profil Penelaah ..........................................................................................175 Profil Editor ...............................................................................................178 vi Kelas XII SMA/SMK BAB I Panggilan Hidup sebagai Umat Allah Dalam kehidupan agama Katolik (Kristiani), kata panggilan dikait- kan dengan Tuhan. Artinya bahwa Tuhanlah yang memanggil manu- sia agar manusia hidup sesuai ke- hendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius maupun awam senantiasa menuntun seseorang untuk hidup se- cara bertanggung jawab. Panggilan hidup menunjukkan bahwa manusia memiliki kehendak bebas. Dengan kebebasan tersebut, manusia dapat menentukan apapun yang baik bagi dirinya secara otonom. Kitab Suci menjelaskan bahwa manusia di- Sumber: http://khabarbaik.com/pertemuan-dengan- yesus/. panggil untuk menjadi murid-murid Diakses 25 Mei 2014 Yesus Kristus. Sebagai murid-murid Gambar 1.1 Ilustrasi dialog Yesus dengan anak muda Yesus, kita menjadi garam dan terang bagi sesama. Untuk memahami makna dan hakikat panggilan hidup sebagai umat Allah, maka pada kegiatan pembelajaran ini, peserta didik dibimbing untuk memahami dan menghayati bahwa hidupnya sungguh bermakna. Peserta didik yang sudah beranjak dewasa diharapkan memahami tentang makna hidup keluarga, tradisi perkawinan Katolik, tantangan dan peluang untuk membangun keluarga yang ideal atau yang dicita-citakan, makna hidup membiara, serta profesi atau karya sebagai panggilan hidup. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 1 Untuk memahami makna panggilan hidup sebagai umat Allah, maka pada Bab I (pertama) ini, peserta didik akan mempelajari lima pokok-bahasan yaitu; A. Hidup Manusia yang Bermakna. B. Panggilan Hidup Berkeluarga. C. Perkawinan dalam Tradisi Katolik. D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan. E. Panggilan Hidup Membiara. F. Panggilan Karya/Profesi. A. Makna Hidup Manusia Setiap orang, cepat atau lambat pasti akan bertanya seperti ini di dalam hatinya; “Untuk apa sih saya hidup di dunia ini?” Pada dasarnya pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan refleksi pribadi bagi dirinya sendiri untuk menemukan makna dan tujuan hidupnya di dunia. Dengan bertanya tentang tujuan hidup, kita dapat mencari jawaban tentang makna sesungguhnya hidup kita di dunia. Sesungguhnya Tuhan sendiri yang membimbing manusia untuk mencari tujuan akhir hidupnya. Tuhan yang menciptakan kita, menanamkan di dalam hati kita kerinduan hati untuk kembali kepada-Nya, dari mana kita berasal, dan tujuan akhir tempat kita berpulang. Doa Pembuka Allah Bapa yang penuh kasih, Puji dan syukur kami haturkan kehadirat-Mu atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami ya Bapa dalam kegiatan pembelajaran ini supaya kami dapat memahami tentang makna hidup sebagai anugerah-Mu yang sangat berharga. Semoga firman-Mu yang kami dengar dalam kegiatan pembelajaran ini dapat menjadi pelita hidup kami. Amin 1. Makna Hidup manusia a. Melihat Pandangan masyarakat tentang hidup manusia Simaklah cerita kesaksian berikut ini. 2 Kelas XII SMA/SMK Bangkit dari keterpurukan “Pada tahun 2000, bulan Juli, suami saya, ayah dari anak-anak meninggalkan kami untuk selama-lamanya kembali ke haribaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Betapa kiamatnya hidup saya menyaksikan anak-anak yang masih kecil-kecil yang benar-benar membutuhkan kehadiran kedua orang tua mereka. Sampai kira-kira satu tahun, saya dalam keadaan seperti orang yang tidak waras, tidak mempedulikan diri sendiri, serta benar-benar merasakan panjangnya malam. Pada suatu hari, kira-kira pukul 09.00 pagi, saya bersiap-siap akan menjemput anak kedua saya, yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Waktu saya membuka lemari untuk berganti pakaian, terlihat sekilas piya- ma (baju tidur) almarhum suami saya. Piya- ma itu sangat disayangi olehnya. Ketika Sumber: http://gambardanfoto.com/ mengenakan piyama itulah, saya melepas- gambar-mata-menangis-dan-sedih-yang- kan arwah suami saya. Hati saya luluh, piya- menyentuh-hati.html. Diakses pada tgl. 15 September 2014 ma itu saya dekap erat-erat untuk melepas- Gambar 1.2 Orang merasa sedih, dan putus kan rindu dan haru, air mata berderai asa dalam hidupnya. membasahi piyama. Saya baru sadar, waktu men- dengar suara anak sulung saya yang baru pulang dari sekolah menanyakan adik- nya, “Ma, mana adik? Ini saya bawa permen untuknya.” Sa-ya kaget mendengar si su- lung menanyakan adiknya. Ternyata saya bersimpuh mendekap piyama itu selama hampir tiga jam. Saya ber- gegas meninggalkan rumah Sumber: http://www.indocell.net/yesaya/id679.htm. untuk menjemput adiknya. Diakses pada tgl. 25 Mei 2014 Waktu saya tiba di sekolah, Gambar 1.3. Bunda Maria, teladan hidup orang Katolik. ternyata sudah sepi dan anak saya pun tidak ada di sana. Dua hari saya dilanda beban perasaan serba bingung entah ke mana harus saya cari. Tiba-tiba ada orang yang mengantarkan anak saya ke rumah. Rupanya waktu itu anak saya pulang sendiri dan tersesat. Beruntung ada orang berbaik hati membawa dia pulang. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3 Sejak peristiwa itu, saya berjanji pada diri sendiri akan mencurahkan kasih sayang dan perhatian saya kepada ketiga anak saya. Untuk itu, keadaan di rumah saya ubah. Bahkan tidurpun saya pindah ke kamar belakang bersama anak-anak. Melalui perantaraan Bunda Maria, saya berdoa setiap hari memohon kekuatan serta berkat dari Yesus Puteranya agar dapat berjuang melanjutkan hidup ini sebagai orang tua tunggal, guna membesarkan dan mendidik anak-anak untuk menyongsong masa depannya. (MM) Sumber cerita : Buletin Motivasi, Vol.1 no.5 Thn. 2014 dengan sedikit perubahan. b. Pendalaman/Diskusi 1) Rumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan cerita yang telah kamu baca. Diskusikan pertanyaan berikut ini: a) Tantangan apa saja yang dihadapi dalam kehidupan keluarga saat ini? b) Bagaimana upaya menghadapi tantangan kehidupan keluarga? 2) Temukan kisah-kisah kehidupan dalam masyarakat yang menjelaskan bagaimana orang-orang memaknai hidupnya di dunia ini? 2. Makna Hidup Manusia menurut Ajaran Kitab Suci a. Menelusuri Ajaran Kitab Suci Setelah memahami makna hidup manusia melalui cerita-cerita kehidupan, sekarang cobalah dalam kelompok menelusuri ajaran Kitab Suci Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) yang mengajarkan bahwa hidup manusia sangatlah berharga. b. Menyimak teks Kitab Suci Setelah kamu menemukan ayat-ayat Kitab Suci yang dimaksudkan, sekarang cobalah menyimak teks Kitab Suci berikut ini. Delapan Sabda Bahagia Yesus Matius 5:1-12 1“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-muridNya kepada-Nya. 2Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata- Nya. 3“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. 4Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6Berbahagialah 4 Kelas XII SMA/SMK

Description:
kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.