Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.— Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. vi, 210 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA Kelas XII ISBN 978-602-282-417-6 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-420-6 (jilid 3) 1. Katolik -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 230 Kontributor Naskah : Penelaah : DR. Vincentius Darmin Mbula, OFM Drs. Matheus Beni Mite, M.Hum Nihil Obstat : RP. FX. Adisusanto, SJ.,Lic.Th Kepala Dokpen KWI Imprimatur : Mgr. DR. John Liku Ada’ Pr Ketua Komkat KWI Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-1, 2015 Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt. ii Kelas XII SMA Semester 1 Kata Pengantar Agama terutama bukanlah soal mengetahui mana yang benar atau yang salah. Tidak ada gunanya mengetahui tetapi tidak melakukannya, seperti dikatakan oleh Santo Yakobus: “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26). Demikianlah, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan. Begitulah Kurikulum 2013 dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan siswa berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah keterampilan beragama dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh dan berimbang yang mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia dan manusis dengan lingkungannya. Untuk itu pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan penanaman karakter dalam pembentukan budi pekerti yang luhur. Karakter yang ingin kita tanamkan antara lain: kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, cinta kasih, semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air, kepenasaran intelektual, dan kreativitas. Nilai-nilai karakter itu digali dan diserap dari pengetahuan agama yang dipelajari para siswa itu dan menjadi penggerak dalam pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan perilaku anak didik agar mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidup mereka secara selaras, serasi, seimbang antara lahir-batin, jasmani-rohani, material-spiritual, dan individu-sosial. Selaras dengan itu, pendidikan agama Katolik secara khusus bertujuan membangun dan membimbing peserta didik agar tumbuh berkembang mencapai kepribadian utuh yang semakin mencerminkan diri mereka sebagai gambar Allah, sebab demikianlah “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia” (Kejadian 1:27). Sebagai makhluk yang diciptakan seturut gambar Allah, manusia perlu mengembangkan sifat cinta kasih dan takut akan Allah, memiliki kecerdasan, keterampilan, pekerti luhur, memelihara lingkungan, serta ikut bertanggung jawab dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. [Sigit DK: 2013] Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti iii Buku pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi pengetahuan agama bukanlah hasil akhir yang dituju. Pemahaman tersebut harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial. Untuk itu, sebagai buku agama yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, rencana pembelajarannya dinyatakan dalam bentuk aktivitas-aktivitas. Di dalamnya dirancang urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa. Dengan demikian, buku ini menuntun apa yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman-teman sekelasnya untuk memahami dan menjalankan ajaran agamanya. Buku ini bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa didorong untuk mempelajari agamanya melalui pengamatan terhadap sumber belajar yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Lebih-lebih untuk usia remaja perlu ditantang untuk kritis sekaligus peka dalam menyikapi fenomena alam, sosial, dan seni budaya. Peran guru sangat penting untuk menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersedian kegiatan yang ada pada buku ini. Penyesuaian ini antara lain dengan membuka kesempatan luas bagi kreativitas guru untuk memperkayanya dengan kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan dengan tempat di mana buku ini diajarkan, baik belajar melalui sumber tertulis maupun belajar langsung dari sumber lingkungan sosial dan alam sekitar. Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan iv Kelas XII SMA Semester 1 Diunduh dari BSE.Mahoni.com Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................................iii Daftar Isi .......................................................................................................iv BAB I. Panggilan Hidup sebagai Umat Allah .......................................1 A. Hidup Manusia yang Bermakna .............................................2 B. Panggilan Hidup Berkeluarga .................................................6 C. Perkawinan dalam Tradisi Katolik ........................................12 D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan ........................................................................22 E. Panggilan Hidup Membiara ..................................................26 F. Panggilan Karya/ Profesi .......................................................32 BAB II. Memperjuangkan Nilai-Nilai Kehidupan Manusia dalam Masyarakat .................................................................................39 A. Nilai-Nilai Kehidupan Penting dalam Masyrakat yang Diperjuangkan .......................................................................40 B. Landasan untuk Memperjuangkan Nilai-Nilai Penting dalam Masyarakat .................................................................68 C. Yesus Kristus, Pejuang Keadilan, Kejujuran, Kebenaran dan Kedamain ........................................................................76 BAB III. Keberagaman dalam Hidup Bermasyarakat .........................83 A. Keberagaman sebagai realitas Asali Kehidupan Manusia .....84 B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa ..............94 BAB IV. Dialog dan Kerja Sama Antarumat Beragama .....................105 A. Kekhasan Agama-Agama di Indonesia ...............................106 B. Dialog Antar-Umat Beragama dan Berkepercayaan Lain ...138 C. Membangun Persaudaraan Sejati, Melalui Kerja sama antar-Umat Beragama .........................................................144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti v BAB V. Peran Serta Umat Katolik dalam Pembangunan Bangsa Indonesia ...................................................................................153 A. Membangun Bangsa dan Negara yang Dikehendaki Tuhan ...................................................................................154 B. Tantangan dan Peluang Umat Katolik dalam Membangun Bangsa dan Negara seperti yang Dikehendaki Tuhan .........175 C. Dasar Keterpanggilan Gereja dalam Membangun Bangsa dan Negara ...........................................................................187 Glosarium ..................................................................................................205 Daftar Singkatan .......................................................................................207 Daftar Pustaka ..........................................................................................209 vi Kelas XII SMA Semester 1 BAB I Panggilan Hidup sebagai Umat Allah Dalam kehidupan agama Katolik (Kristiani), kata panggilan dikait- kan dengan Tuhan. Artinya bahwa Tuhanlah yang memanggil manu- sia agar manusia hidup sesuai ke- hendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius maupun awam senantiasa menuntun seseorang untuk hidup secara bertanggungjawab. Panggilan hidup menunjukkan bahwa manu- sia memiliki kehendak bebas, dan dengan bebas menentukan apapun yang baik bagi dirinya secara oto- nom. Kitab Suci menjelaskan bahwa Sumber: http://khabarbaik.com/pertemuan-dengan- yesus/. manusia dipanggil untuk menjadi Diakses 25 Mei 2014 murid-murid Yesus Kristus. Sebagai Gambar 1.1 Ilustrasi dialog Yesus dengan anak muda murid-murid Yesus, kita menjadi ga- ram dan terang bagi sesama. Untuk memahami makna dan hakikat panggilan hidup sebagai umat Allah, maka pada kegiatan pembelajaran ini, para peserta didik dibimbing untuk memahami dan menghayati bahwa hidupnya sungguh bermakna. Peserta didik yang sudah beranjak dewasa diharapkan memahami tentang makna hidup keluarga, tradisi perkawinan Katolik, tantangan dan peluang untuk membangun keluarga yang ideal atau yang dicita-citakan, makna hidup membiara, serta profesi atau karya sebagai panggilan hidup. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 1 Untuk memahami makna panggilan hidup sebagai umat Allah, maka pada Bab I (pertama) ini, peserta didik akan mempelajari lima pokok-bahasan yaitu; A. Hidup Manusia yang Bermakna B. Panggilan Hidup Berkeluarga C. Perkawinan dalam Tradisi Katolik D. Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga yang Dicita-citakan E. Panggilan Hidup Membiara F. Panggilan Karya/Profesi A. Hidup Manusia yang Bermakna Setiap orang, cepat atau lambat pasti akan bertanya seperti ini di dalam hatinya; “Untuk apa sih, saya hidup di dunia ini?” Pada dasarnya pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan refleksi pribadi bagi dirinya sendiri untuk menemukan makna dan tujuan hidupnya di dunia. Dengan bertanya tentang tujuan hidup, kita dapat mencari jawaban tentang makna sesungguhnya hidup kita di dunia. Sesungguhnya Tuhan sendiri yang membimbing manusia untuk mencari tujuan akhir hidupnya. Tuhan yang menciptakan kita, menanamkan di dalam hati kita kerinduan hati untuk kembali kepada-Nya, dari mana kita berasal, dan tujuan akhir tempat kita berpulang. Doa Pembuka Allah Bapa yang penuh kasih, Puji dan syukur kami haturkan kehadirat-Mu atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami ya Bapa dalam kegiatan pembelajaran ini supaya kami dapat memahami tentang makna hidup sebagai anugerah-Mu yang sangat berharga. Semoga firman-Mu yang kami dengar dalam kegiatan pembelajaran ini dapat menjadi pelita hidup kami. Amin 1. Makna Hidup manusia a. Melihat Pandangan masyarakat tentang hidup manusia Simaklah cerita kesaksian berikut ini. 2 Kelas XII SMA/SMK Semester 1 Bangkit dari keterpurukan “Pada tahun 2000, bulan Juli, suami saya, ayah dari anak-anak meninggalkan kami untuk selama-lamanya kembali ke haribaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Betapa kiamatnya hidup saya menyaksikan anak-anak yang masih kecil-kecil yang benar-benar membutuhkan kehadiran kedua orang tua mereka. Sampai kira-kira satu tahun, saya dalam keadaan seperti orang yang tidak waras, tidak mempedulikan diri sendiri, serta benar-benar merasakan panjangnya malam. Pada suatu hari, kira-kira jam 09.00 pagi, saya bersiap-siap akan menjemput anak kedua saya, yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Waktu saya membuka lemari untuk berganti pakaian, terlihat sekilas piya- ma (baju tidur) almarhum suaminya. Piya- ma itu sangat disayangi oleh suami. Ketika Sumber: http://gambardanfoto.com/ mengenakan piyama itulah, saya melepas- gambar-mata-menangis-dan-sedih-yang- kan arwah suami saya. Hati saya luluh, piya- menyentuh-hati.html. Diakses pada tgl. 15 September 2014 ma itu saya dekap erat-erat untuk melepas- Gambar 1.2 Ilustrasi: orang merasa sedih, kan rindu dan haru, air mata berderai dan putus asa dalam hidupnya. membasahi piyama. Saya baru sadar, waktu men- dengar suara anak sulung saya yang baru pulang dari sekolah menanyakan adik- nya, “Ma, mana adik? Ini saya bawa permen untuknya.” Sa- ya kaget mendengar si su- lung menanyakan adiknya. Ternyata saya bersimpuh mendekap piyama itu selama hampir tiga jam. Saya ber- gegas meninggalkan rumah untuk menjemput adiknya. Sumber: http://www.indocell.net/yesaya/id679.htm. Waktu saya tiba di sekolah, Diakses pada tgl. 25 Mei 2014 Gambar 1.3. Bunda Maria, teladan hidup orang ternyata sudah sepi dan anak Katolik. saya pun tidak ada di sana. Dua hari saya dilanda beban perasaan serba bingung entah ke mana Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3 harus saya cari. Tiba-tiba ada orang yang menghantarkan anak saya ke rumah. Rupanya waktu itu anak saya pulang sendiri dan tersesat. Beruntung ada orang berbaik hati membawa dia pulang. Sejak peristiwa itu, saya berjanji pada diri sendiri akan mencurahkan kasih sayang dan perhatian saya kepada ketiga anak saya. Untuk itu keadaan di rumah saya ubah. Bahkan tidurpun saya pindah ke kamar belakang bersama anak-anak. Melalui perantaraan Bunda Maria, aku berdoa setiap hari memohon kekuatan serta berkat dari Yesus Puteranya agar dapat berjuang melanjutkan hidup ini sebagai orang tua tunggal, guna membesarkan dan mendidik anak-anak untuk menyongsong masa depannya. (MM) Sumber cerita : Buletin Motivasi, Vol.1 no.5 Thn. 2014 dengan sedikit perubahan. b. Pendalaman/Diskusi 1) Rumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan cerita yang telah kamu baca. Diskusikan pertanyaan berikut ini: a) Tantangan apa saja dalam kehidupan keluarga saat ini? b) Bagaimana upaya menghadapi tantangan kehidupan keluarga? 2) Temukan kisah-kisah kehidupan dalam masyarakat yang menjelaskan bagaimana orang-orang memaknai hidupnya di dunia ini? 2. Makna Hidup Manusia menurut Ajaran Kitab Suci a. Menelusuri Ajaran Kitab Suci Setelah memahami makna hidup manusia melalui cerita-cerita kehidupan, sekarang cobalah dalam kelompok menelusuri ajaran Kitab Suci Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) yang mengajarkan bahwa hidup manusia sangatlah berharga. b. Menyimak teks Kitab Suci Setelah kamu menemukan ayat-ayat Kitab Suci yang dimaksudkan, sekarang cobalah menyimak teks Kitab Suci berikut ini. Delapan Sabda Bahagia Yesus Matius 5:1 – 12 1“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-muridNya kepada-Nya. 2Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya. 3“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena 4 Kelas XII SMA/SMK Semester 1
Description: