PANDUAN & TATA CARA BERBISNIS DI ARAB SAUDI Konsulat Jenderal RI - Jeddah Oktober 2009 a Prakata Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb. Buku “Panduan dan Tata Cara Berbisnis di Arab Saudi” merupakan buku rangkuman tata cara berbisnis di Arab Saudi yang diambil dari berbagai sumber, dengan tujuan untuk memberikan informasi dan gambaran kepada para pengusaha dan calon investor Indonesia yang berminat melakukan bisnis di Arab Saudi. Dalam penyajiannya, kami menggunakan bahasa yang sangat sederhana dengan harapan dapat mudah dimengerti oleh para pelaku yang berminat menjalin hubungan bisnis di Arab Saudi. Buku ini juga memberikan gambaran ekonomi Arab Saudi secara umum yang dalam perkembangan akhir-akhir ini terbuka untuk pelaku bisnis asing yang berminat memasuki pasar Arab Saudi. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai kemudahan-kemudahan peraturan dan adanya berbagai proyek raksasa yang dicanangkan di negara petro dolar ini termasuk diantaranya pembangunan beberapa “Economic City” yang sebagian telah mulai dilaksanakan. Buku ini tentunya masih banyak kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan, oleh karena itu belum bisa dikatakan sempurna. Saran dan kritik yang membangun akan kami terima i dengan senang hati sebagai bahan masukan penyempurnaan dimasa mendatang. Demikian, semoga bermanfaat bagi para pembaca terutama para calon pelaku bisnis Indonesia di Arab Saudi. Wassalam, Jeddah, Oktober 2009 Tim Penyusun Pelindung/Penasehat: Kepala Perwakilan RI, Ketua: Djoko Agoeng Rahardjo, Sekretaris: M. Hadjar Basuki, Editor: Ahrul Tsani Fathurrahman, Sahudi, Suwoto, Pengumpul Materi: M. Solikhin AS, M. Hadjar Basuki, Khidir Alkazmy, Tim Layout: Ahsanul Hak, Yulius Bachtiar Effendie. ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, alhamdulillah KJRI Jeddah dapat kembali menerbitkan sebuah buku yang diberi judul “Panduan dan Tatacara Bisnis di Arab Saudi” dan melengkapi buku-buku atau dokumen lainnya di bidang ekonomi yang terlebih dahulu telah diterbitkan seperti: Terjemahan UU Investasi Asing Arab Saudi ke dalam bahasa Indonesia (2009); Profil Ekonomi Wilayah Kerja KJRI Jeddah (2008), Terjemahan UU Investasi Indonesia ke dalam bahasa Arab (2008); Market Brief Produk Makanan Olahan di Arab Saudi (2007); Sekilas Ekonomi Indonesia, dalam bahasa Arab (2006). Buku “Panduan dan Tatacara Bisnis di Arab Saudi” berisikan panduan teknis dilengkapi penjelasan-penjelasan detail yang bersifat praktis yang akan sangat berguna bagi semua pengusaha Indonesia yang memiliki keingingan untuk memulai berbisnis atau mengembangkan bisnisnya di Arab Saudi, baik itu di sektor perdagangan maupun investasi. Selain juga, memuat berbagai informasi penting terkait lingkungan bisnis di Arab Saudi seperti sistem perpajakan, perbankan dan etika bisnis serta etika iii sosial Arab Saudi. Kami melihat di masa yang akan mendatang, peluang bagi pengusaha Indonesia untuk melakukan bisnis di Arab Saudi, baik itu secara perorangan atau bermitra dengan pengusaha Arab Saudi akan semakin terbuka, didukung oleh iklim bisnis di Arab Saudi yang sangat menjanjikan dengan infrastuktur yang lengkap, biaya energi yang murah dan peraturan yang memberikan keistimewaan bagi para pebisnis asing. Terakhir, kami tidak lupa untuk menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua anggota Panitia yang terlibat dalam penerbitan buku ini dan berharap kiranya buku ini membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca sekalian. Jeddah, Oktober 2009 aa Konsul Jenderal RI di Jeddah Drs. Gatot Abdullah Mansyur iv DAFTAR ISI : Halaman: Prakata i Kata Sambutan Konsul Jenderal RI iii Daftar Isi v BAB I. PENDAHULUAN 1 Gambaran Singkat Perekonomian Arab Saudi 1 BAB II. PASAR ARAB SAUDI 9 A. Pemasaran Di Arab Saudi 9 B. Dokumen Dan Pengapalan Barang 18 C. Merek Dagang Hak Cipta Dan Hak Paten 22 BAB III. REGULASI DAN PROSEDUR USAHA ARAB SAUDI 27 1. Regulasi Makanan dan Restoran 27 2. Tarif Bea Masuk 32 3. Perlindungan Suplier dan Konsumen 37 BAB IV. INVESTASI ASING DI ARAB SAUDI 39 - Kebijakan Umum Investasi Di Arab Saudi 40 - Panduan dan Petunjuk Teknis Investasi 44 di Arab Saudi BAB V. SISTIM PERBANKAN 71 BAB VI. ETIKA BISNIS DAN ETIKA SOSIAL 79 Lampiran: - Alamat Kadin di Arab Saudi - Alamat Bank di Arab Saudi - Alamat Lawyer di Arab Saudi - Alamat SAGIA di Arab Saudi - Neraca Perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi v v BAB I PENDAHULUAN GAMBARAN SINGKAT EKONOMI ARAB SAUDI Arab Saudi adalah salah satu Negara Teluk dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Timur Tengah dan dalam dua dekade terakhir telah melakukan reformasi dan transformasi ekonomi cukup mendasar, sehingga tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru bukan saja di kawasan tapi di dunia, termasuk menjadi salah satu anggota G-20. Dalam tiga tahun terakhir, Arab Saudi sukses menaikkan peringkatnya versi Bank Dunia dalam kategori indeks kemudahan melakukan bisnis di dunia, dari peringkat 67 pada tahun 2004 menjadi peringkat 13 pada tahun 2009 dan meduduki peringkat pertama untuk kawasan Timur Tengah. Arab Saudi juga berhasil menduduki peringkat ke 3 dunia dalam kategori kemudahan pencatatan kekayaan dan peringkat ke 7 dunia dalam kemudahan pembayaran pajak. Selain itu, berdasarkan penilaian Forbes, perusahaan-perusahaan Arab Saudi menduduki tiga terbaik dari 1616 perusahaan yang listing di bursa saham di dunia Arab akhir 2006. Sebagai sumber utama penghasilan Arab Saudi adalah minyak bumi dan diperkirakan cadangan minyaknya mencapai 25% dari keseluruhan cadangan minyak dunia atau 263 milyar barel. Selama ini, Arab Saudi memiliki peranan yang paling menonjol dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC. Kebijakan Pemerintah Arab Saudi di bidang 1 perminyakan ditetapkan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan minyak bagi konsumen dan menjaga keseimbangan fluktuasi harga minyak melalui laporan perkiraan cadangan minyak dan kewajiban masing-masing anggota OPEC berdasarkan kuotanya. Arab Saudi juga memiliki cadangan gas sebesar 6,5 milyar kubik meter yang menempatkan Arab Saudi sebagai negara ke-empat terbesar cadangan gasnya di dunia. Di masa yang akan datang, jumlah ini mungkin akan meningkat, karena selama ini baru 15% dari keseluruhan wilayah Arab Saudi yang baru di survey kandungan gasnya. Sektor minyak Arab Saudi, tercatat menyumbang sekitar 80% dari anggaran penghasilannya, 45% dari GDP dan 90% dari ekspor penghasilan. Harga minyak dunia yang melambung tinggi pada pertengahan tahun 2008 lalu hingga mencapai US$147 per- barel telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri Arab Saudi dan menambah penghasilan pemerintah serta mendorong masuknya modal asing ke dalam negeri. Dengan kenaikan harga minyak tersebut, pemerintah Arab Saudi juga telah mampu membayar hutang-hutang dalam negeri. Saat ini, Pemerintah Arab Saudi sedang giat-giatnya mendorong pertumbuhan sektor swasta khususnya di sektor tenaga listrik, telekomunikasi, eksplorasi gas alam dan petrokimia untuk mengurangi ketergantungan penghasilan negara pada ekspor minyak dan meningkatkan peluang-peluang kerja bagi penduduk warga Saudi yang jumlahnya terus berkembang. Data yang ada menunjukkan bahwa penduduk Arab Saudi saat ini berjumlah sekitar 24 juta dan hampir 40% adalah para pemuda di 2 bawah umur 15 tahun. Angka pengangguran di Arab Saudi pun terhitung tinggi, dimana angkatan muda umumnya tidak memiliki pendidikan dan keahlian tehnik yang cukup yang dibutuhkan oleh sektor-sektor swasta. Karena itu, Pemerintah Arab Saudi dengan dana besar yang dimilikinya banyak memberikan pelatihan kerja dan pendidikan bagi generasi mudanya, meningkatkan pembangunan infrastruktur dan menaikkan gaji-gaji pegawai pemerintah. Setelah melalui proses perundingan yang panjang, Arab Saudi telah menjadi anggota World Trade Organization (WTO) pada bulan Desember 2005. Langkah ini dilakukan, diantaranya untuk menarik investor asing dan mengembangkan berbagai sektor ekonomi. Pemerintah Arab Saudi sendiri telah mencanangkan apa yang disebut dengan program 10 X 10 yaitu program yang bertujuan menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu dari Top 10 Most Competitive Nations in the World by 2010. Dalam rangka meningkatkan volume pembangunan di berbagai sektor, Pemerintah Arab Saudi juga telah mengumumkan rencana membangun “Economic Cities” di berbagai wilayah Arab Saudi, bahkan sebagian dari proyek- proyek tersebut telah mulai dilaksanakan pembangunannya. Economic Cities yang saat ini sudah mulai dibangun antara lain King Abdullah Economic City (KAEC) di Rabigh, Prince Abdul Aziz Bin Mousaed Economic City (PABEC) di kota Hail, Knowledge Economic City (KEC) Madinah, Jizan Economic City (JEC) di Jizan. Selanjutnya dua economic City lainnya yang masih dalam 3
Description: