ebook img

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM PDF

15 Pages·2016·0.69 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan Magister Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: MUHAMMAD O 100140027 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 02 September 2016 Penulis MUHAMMAD O 100140027 iii NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabari pada Surat Ibrahim Ayat 35-41) Muhammad [email protected] Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya perhatian manusia kepada ilmu tauhid serta banyaknya fenomena penyimpangan akidah yang disebabkan oleh kemajuan teknologi. Manusia modern cenderung menuhankan alam semesta dan menyandarkan segala sesuatu kepada hukum alam secara mutlak. Doa Nabi Ibrahim dalam al-Qur‟an surat Ibrahim ayat 35-41 mengandung banyak nilai-nilai pendidikan akidah, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apa saja nilai-nilai pendidikan akidah yang ada di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahui bagaimana penafsiran ar-Rāzī dan at-Ṭabarī terhadap surat Ibrahim ayat 35-41 dalam kitab Tafsir ar-Rāzī dan Tafsir at-Ṭabarī, 2) Menyebutkan nilai- nilai akidah yang terkandung dalam doa Nabi Ibrahim berdasarkan telaah Tafsir ar-Rāzī dan Tafsir at-Ṭabarī terhadap surat Ibrahim ayat 35-41, 3) Menyebutkan implikasi nilai-nilai pendidikan akidah tersebut dalam pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian terhadap teks dan dokumentasi dengan paradigma penelitian kualitatif. Sumber data primer penelitian ini adalah Tafsir ar-Rāzī dan Tafsir at-Ṭabarī sedangkan sumber data sekundernya adalah buku, artikel dan karya ilmiah yang mengandung substansi terkait dengan tema penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi, sedangkan metode telaah tafsir yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perbandingan (Muqarin).Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Ar-Rāzī dalam tafsirnya banyak membawakan permasalahan-permasalahan terkait dengan ayat sehingga pembaca mendapatkan banyak faidah berupa wawasan yang luas, sedangkan At- Ṭabarī dalam tafsirnya banyak membawakan riwayat, terutama riwayat yang berisi makna kata maupun makna ayat. 2) Nilai-nilai pendidikan akidah dalam doa Nabi Ibrahim pada surat Ibrahim ayat 35-41 adalah meyakini hanya Allah yang pantas disembah, meyakini nama-nama dan sifat Allah, meyakini adanya hari akhir, dan bergantung kepada Allah dalam segala hal. 3) Implikasi dari penerapan nilai-nilai pendidikan akidah dalam doa Nabi Ibrahim pada surat Ibrahim ayat 35- 41 adalah mudah menjalankan syariat Islam, mengamalkan konsekuensi dari nama-nama dan sifat Allah, meningkatkan kualitas keimanan, memperkuat keyakinan dan meneguhkan pendirian. Kata kunci: akidah, doa, Nabi Ibrahim, nilai, pendidikan. 1 THE VALUES OF FAITH EDUCATION IN THE PRAYER OF THE PROPHET IBRAHIM (The study of ar-Razi’s and At-Tabari’s interpretation in Sura Ibrahim Verses 35-41) Muhammad [email protected] Abstract The background of this study is lack of human attention to the science of monotheism and many irregularities phenomenon caused by technological advances. Modern humans think that the universe was God and lean everything to the absolute laws of nature. The prayer of Prophet Ibrahim in Qoran sura Ibrahim verse 35-41 contains many of faith educational values, so that researcher interested in studying any faith educational values in the prayer. The purpose of this study are: 1) Knowing how was the interpretation of ar-Razi and at-Tabari against sura Ibrahim verses 35-41 in Tafseer ar-Razi and Tafseer at-Tabari, 2) Mention islamic faith educational values in the prayer of Prophet Ibrahim based from study of Tafsir al-Razi and Tafsir at-Tabari against sura Ibrahim verses 35- 41, 3) Mention the implications of faith educational values in Islamic education in Indonesia.This study is a text and documentation study with qualitative research paradigm. The primary data source of this study is Tafseer Razi and Tafseer at- Tabari, and secondary data sources such as books, articles and scientific papers which contain a substance related to the research theme. The analytical method used in this study is content analysis, and study methods of interpretation is comparison method (Muqarin).The results showed that, 1) Ar-Razi in his book brings a lot of related issues to the paragraph, so that readers get a lot avail such extensive knowledge, while At-Tabari in his book brings a lot of history, especially the history that contains the meaning of the word and the meaning of the verse. 2) The faith educational values in the prayer of Prophet Abraham in sura Ibrahim verses 35-41 is believed only God is worthy of worship, believing the names and attributes of Allah, believes the end of the day, and depending on God in all things. 3) The implications of the implementation of faith educational values in the prayer of Prophet Abraham in sura Ibrahim verses 35-41 is easy to enforce Sharia Law, the practice of the consequences of the names and attributes of Allah, improving the quality of faith, strengthen confidence and confirms establishment. Keywords: education, faith, prayer, Prophet Ibrahim, values. 2 1. PENDAHULUAN Pokok dan landasan agama Islam adalah akidah. Pendidikan akidah menjelaskan tentang hakikat manusia yang sebenarnya dan tujuan diciptakannya manusia di permukaan bumi ini. Potensi dan fitrah yang dimiliki manusia dalam beragama menuntun pada kesadaran mereka untuk bertuhan atau menuhankan sesuatu. Banyaknya bukti historis dan antropologis menunjukkan bahwa manusia- manusia terdahulu yang tidak pernah mendapatkan informasi mengenai Tuhan, ternyata mempercayai adanya wujud Tuhan. Mereka meyakini Tuhan sebatas pada khayalan mereka yang berupa benda-benda alam misterius di sekeliling mereka, seperti pohon besar yang berusia ratusan tahun, batu besar dan sebagainya. Mereka menyembahnya, menjaganya dan mempercayai adanya kekuatan dalam benda-benda alam tersebut, kepercayaannya disebut dengan dinamisme. Pada perkembangan selanjutnya kekuatan misterius dari benda-benda alam itu tergantikan oleh istilah roh yang memiliki karakter, yang kepercayaannya disebut dengan animisme. Lalu masih ada lagi kepercayaan politeisme, yaitu suatu kepercayaan ketika roh-roh itu dipersonifikasikan berbentuk dewa yang berjumlah banyak dan masing-masing memiliki kekuatan khusus.1 Umat Islam membutuhkan petunjuk yang benar dan bernilai mutlak untuk meraih kepuasan dan kebahagiaan jasmani dan rohani, dunia dan akhirat. Maka di samping akal, Allah juga membekali keistimewaan lain yang akan membimbing gerak akal, yaitu agama Islam. Agama Islam adalah agama yang fitrah, sehingga pokok-pokok isi ajaran Islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Sebagai agama fitrah, substansi ajaran Islam akan tumbuh dan berkembang secara serasi bersama dengan perkembangan fitrah manusia tersebut dan beradaptasi serta berinteraksi dengan setiap sistem hidup dan lingkungan budaya yang dijumpai umat Islam sesuai dengan jamannya.2 Faktor lain yang menyebabkan seorang Muslim harus memahami ajaran akidah ialah kehidupannya yang senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar. Tantangan dari dalam diri dapat 1Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm. 16-19. 2Sahilun A. Nasir, Pengantar Ilmu Kalam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm. 11-12. 3 berupa dorongan hawa nafsu, adapun tantangan dari luar dapat berupa bisikan setan yang berbentuk jin dan manusia, yang membentuk rekayasa-rekayasa dan upaya-upaya untuk memalingkan dirinya agar menjauh dari Allah. Tantangan lain bagi seorang Muslim untuk berakidah dengan baik dan benar adalah orang-orang kafir. Mereka dengan sukarela mengeluarkan biaya, tenaga dan pikiran yang dimanifestasikan dalam bentuk kebudayaan, yang di dalamnya mengandung misi agar umat islam tidak lagi menjalankan ketaatan pada agamanya. Oleh karena itu, pemahaman serta pendidikan akidah yang benar wajib ditanamkan pada diri setiap muslim sebagai upaya pembentengan dirinya dari pemikiran akidah yang menyimpang dan tantangan kehidupan yang semakin meningkat.3 Berdasarkan berbagai masalah yang terjadi sepanjang sejarah manusia di atas, peneliti melihat pentingnya pendidikan akidah Islam sebagai solusi. Salah satu sumber yang sarat akan nilai-nilai pendidikan akidah adalah ibrah dari perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS, berupa doa-doa yang beliau panjatkan kepada Allah. Nabi Ibrahim merupakan sosok yang bertaqwa, sabar, teguh pada pendirian, dan memiliki sifat ideal lainnya yang sudah seharusnya melekat pada diri setiap muslim. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh nilai-nilai pendidikan akidah yang terkandung dalam salah satu doa Nabi Ibrahim dalam al-Qur‟an, yaitu pada surat Ibrahim ayat 35-41. 2. METODE Penelitian ini merupakan studi teks dan dokumentasi. Peneliti lebih menitik beratkan penelitian ini pada analisis atau interpretasi bahan tertulis yang merupakan sumber data berdasarkan konteksnya. Teks yang merupakan sumber data primer menggunakan bahasa arab, sehingga peneliti terlebih dahulu menerjemahkan teks tersebut kedalam bahasa Indonesia secara bebas, kemudian peneliti menyusunnya kembali sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan menambahkan poin-poin sehingga mudah untuk dipahami. Pada penelitian ini sumber data terbagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer pada penelitian ini 3Murtadha Muthahhari, Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama, (Bandung: Penerbit Mizan, 1990), hlm. 56-57. 4 adalah kitab Tafsīr Ar-Rāzī atau Mafātihul Gaib cetakan pertama oleh Darul Fikri Beirut tahun 1981, dan kitab Tafsīr At-Ṭabarī atau lebih dikenal dengan Jāmiul Bayān „An Ta‟wīli Āyil Qur‟ān cetakan pertama oleh Markaz al-Buhuts Wa ad- Dirasat al „Arabiyah Wa al Islamiyah dan Dar Hijr Kairo tahun 2001. Sumber data sekunder penelitian ini adalah buku-buku yang memuat permasalahan akidah dan pendidikan Islam. Metode analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis isi (content analysis), dimana peneliti berusaha mengungkapkan secara kontekstual maksud dari teks dan dokumentasi yang akan diteliti dan mencari jawaban dari rumusan masalah pada penelitian. Adapun metode analisis tafsir yang digunakan oleh peneliti adalah metode perbandingan atau metode komparasi, yaitu membandingkan tafsir ar-Rāzī dan at-Ṭabarī. Peneliti membandingkan jenis, metodologi, serta corak dari kedua tafsir tersebut. Sebagai hasil dari penelitian ini, peneliti menyebutkan poin-poin yang merupakan nilai-nilai pendidikan akidah yang terdapat dalam penafsiran tersebut. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan Islam secara sempit diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk mentransfer ilmu (knowledge), nilai (value), dan keterampilan (skill) berdasarkan ajaran Islam dari pendidik kepada peserta didik guna terbentuk pribadi muslim seutuhnya. Hal ini lebih bersifat proses pembelajaran dimana ada pendidik dan peserta didik dan ada materi yang disampaikan dan ditunjang dengan alat-alat yang digunakan. Adapun pendidikan Islam dalam arti luas tidak hanya terbatas kepada proses transfer tiga ranah diatas akan tetapi mencakup berbagaihal yang berkenaan dengan pendidikan Islam secara luas yang mencakup: sejarah, pemikiran dan lembaga.4 Pendidikan Islam adalah pendidikan yang memiliki penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah Swt. Setiap penganut agama Islam diwajibkan mencari ilmu pengetahuan untuk dipahami secara mendalam dan dikembangkan dalam 4Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Lintas Sejarah Kajian dari Zaman Pertumbuhan sampai Kebangkitan, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2014). hlm. 3. 5 kerangka ibadah demi kemaslahatan umat manusia. Dalam konteks ini kejujuran, sikap tawadhu, dan menghormati sumber pengetahuan merupakan prinsip penting yang perlu dipegang oleh setiap pencari ilmu. Pendidikan Islam juga mengakui adanya potensi dan kemampuan setiap orang untuk berkembang. Setiap pencari ilmu dipandang sebagai makhluk Tuhan yang perlu dihormati agar potensi yang dimilikinya dapat teraktualisasi dengan baik.5 Para ahli pendidikan berbeda pendapat mengenai penggunaan istilah yang tepat untuk pendidikan. Abdurrahman an-Nahlawi cenderung menggunakan istilah tarbiyah yang berarti tumbuh dan bertambah, karena pendidikan memiliki tujuan menambah bekal pengetahuan dan menumbuhkan potensi peserta didik. Naquib al-Attas berpendapat bahwa kata yang tepat untuk mewakili pendidikan adalah ta‟dīb, karena kata tarbiyah dinilai terlalu luas untuk mengartikan pendidikan. Sedangkan Abdul Fattah Jalal berpendapat bahwa istilah yang lebih komperhensif untuk untuk mewakili pendidikan adalah ta‟līm, karena lebih universal dibandingkan dengan kata tarbiyah. Namun demikian ketiga istilah tersebut sebenarnya memiliki kesan berbeda antara satu dan lainnya. Istilah ta‟līm mengesankan pada proses transfer ilmu pengetahuan, sedangkan istilah tarbiyah mengesankan proses pembinaan dalam pembentukan kepribadian, sementara istilah ta‟dīb mengesankan pada pembinaan moral dan etika dalam kehidupan.6 Secara istilah atau terminologi syariat, akidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, kehidupan, dan tentang apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia serta tentang hubungan kehidupan dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Pemikiran menyeluruh inilah yang dapat menguraikan „uqdatul kubro (permasalahan besar) dalam diri manusia yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan “siapa yang menciptakan alam semesta dari ketiadaannya?”, “untuk apa semua itu diciptakan?” dan “kemana semua itu akan kembali?”7 5Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 146-153. 6Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 7-8. 7Muhammad Husain Abdullah, Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), hlm. 60. 6

Description:
ayat 35-41 dalam kitab Tafsir ar-Rāzī dan Tafsir at-Ṭabarī, 2) Menyebutkan nilai- nilai akidah yang terkandung dalam doa Nabi Ibrahim berdasarkan
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.