Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional DAFTAR ISI BAB 1 1.1. SISTEMINFORMASIGEOGRAFIS (SIG) 1 1.2. DATA SPASIAL 3 1.2.1.FormatDataSpasial 3 1.2.1.1. Data Vektor 3 1.2.1.2. Data Raster 4 1.2.2.Sumber Data Spasial 5 1.2.2.1.PetaAnalog 5 1.2.2.2. Data SistemPenginderaan Jauh 5 1.2.2.3. Data HasilPengukuranLapangan 5 1.2.2.4. Data GPS (Global Positioning System) 5 BAB 2 2.1. MENAMPILKAN DATA 6 2.1.1.Memulai Aplikasidan Menambahkan (Add) Layer ObjekLine 6 2.1.2.MenambahkanLayerObjekPolygon 8 2.1.3.MenambahkanLayerObjek Point 9 2.2. VISUALISASIDATA 10 2.2.1.Mengganti Nama Layer 10 2.2.2.Klasifikasidan Simbolisasi Data Spasial 11 2.2.3.MenggunakanLabel Feature 12 2.2.4.MelihatAtribut Data 13 2.2.5.Mengaktifkan Map Tips 14 2.3. MENYIMPAN DOKUMEN PETA 16 2.3.1.Keluardari ArcMap 16 BAB 3 3.1. QUERYDATABASE 17 3.1.1.StartArcMap danBukaPetaExisting 18 3.1.2.Mencari Objek 18 3.1.3.Membuat QuerySpasial 19 3.1.4.Membuat Layer Hasil Query 20 3.1.5.Menyimpan layer data 21 BAB 4 4.1. PETA 23 4.2. PROYEKSIPETA 23 4.2.1.PengelompokanProyeksiPeta 23 4.2.2.Berdasar MempertahankanSifatAslinya 23 4.2.3. Berdasar BidangProyeksi yang Digunakan 24 4.2.3.Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) 25 4.2.3.1.Sifat-sifatProyeksi UTM 25 4.2.3.2.Sistem KoordinatUTM 25 4.3. SISTEMKOORDINAT 26 4.3.1.Lokasi Titik Noldari SistemKoordinat 26 4.3.2.Orientasidari Sumbu-sumbuKoordinat 26 4.4. PENGERTIANGEOREFERENCING 28 4.4.1.Dengan MembuatLink Antar Layer 28 4.4.2.Dengan Memasukkan NilaiKoordinat yangDiketahui 31 i Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional BAB 5 5.1. SPATIALADJUSMENT – TRANSFORMASI 33 5.1.1. TransformasiMenggunakanArcMap 35 5.2. SPATIALADJUSTMENT - RUBBERSHEETING 38 5.3. SPATIALADJUSTMENT –EDGEMATCHING 42 5.3.1. Edge Snap Dengan ArcMap 42 BAB 6 6.1. DIJITASI 45 6.2. METODE DIJITASI 45 6.2.1 MembuatShapefileBaru 45 6.2.2.MelihatStruktur DataPadaShapefile 48 6.2.3.Add Data &Memulai Dijitasi 49 6.2.4.Menyimpan Hasil Dijitasi 51 BAB 7 7.1. EDITING DATAGRAFIS 52 7.2. EDITING DATAATTRIBUTE 53 7.3. MEMBUAT OBJEK POINT ATAUVERTEX DENGANKOORDINAT 55 BAB 8 8.1. MERUBAH SISTEMPROYEKSI 56 8.1.1.StartArcMap danBukaPetaExisting 56 8.1.2.Buka ToolsProjection 56 8.1.3.Data Inputdan DataOutput 57 BAB 9 9.1. METODE PENENTUAN POSISIGLOBAL (GPS) 58 9.1.1.Sistem GPS 58 9.1.1.1.Bagian Angkasa 59 9.1.1.2.Bagian Pengontrol 60 9.1.1.3.Bagian Pengguna 60 9.1.2.Metoda-metoda PenentuanPosisi denganGPS 60 9.1.2.1. Metoda Absolut 61 9.1.2.2. Metoda Relatif (Differensial) 61 9.1.2.3.KetelitianPenentuanPosisi dengan GPS 62 9.2. APLIKASI-APLIKASIGPS 62 9.3. PENGGUNAANGPSRECEIVERGARMIN E-TREX 63 9.3.1.TombolpadaGPS E-TREX 63 9.3.2.Pemasangan Baterai 63 9.3.4.Memilih Halaman 64 9.3.5.Langkah Pertama 64 9.3.5.LampuLayardan TingkatKejelasanGambar 64 9.3.6.MenentukanWaypoint 64 9.3.7.GOTO 65 9.3.7.1. Dasar HalamanPointer 65 9.3.7.2. Menyelesaikan GOTO 65 9.3.8.Membersihkan Tracklog 65 9.4. DOWNLOAD DATAGPSGARMIN KE KOMPUTER 66 ii Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional BAB 10 10.1. MANAJEMEN DATA 73 10.2.APA ITU GEODATABASE DANMENGAPAKITA MENGGUNAKANNYA? 74 10.3.GEODATABASE DAN RDBMS 75 10.4.KEMAMPUAN DAN KELEBIHAN GEODATABASE 76 BAB 11 11.1. JENIS GEODATABASE 78 11.2.GEODATABASE UNTUKDESKTOP 79 11.3.GEODATABASE DENGANARCSDE 80 11.4. FILE GEODATABASE 81 11.5.ELEMEN GEODATABASE 82 11.6.BATASAN GEODATABASE 83 BAB 12 12.1. TOPOLOGI 84 12.2. TOPOLOGIDALAMPETA 85 12.3. TOPOLOGIDALAMGEODATABASE 86 12.4. FUNDAMENTAL OFGEODATABASE TOPOLOGY 86 12.5. TOPOLOGYRULES 90 BAB 13 13.1.PROSEDUR PERANCANGAN 101 13.2.ALURPERANCANGAN 102 BAB 14 14.1.LAYOUTPETA 103 14.2.STARTARCMAP DANBUKAPETAEXISTING 104 DAFTAR PUSTAKA iii Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional BAB 1 1.1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Pengetahuan spatial/keruangan adalah pengetahuan yang selalu berhubungan dengan ruang muka bumi. Karena itu, kata tanya yang selalu memulai masalah dalam keruangan adalah di mana (where), apa (what), kapan (when), bagaimana (how) dan mengapa (why). Dalam satu kalimat, pertanyaan permasalahan dalam geografi adalah mengapa persebaran keruangan berbentuk seperti itu?. Semua kata tanyaataupertanyaan itudijawab dandijelaskandalambentukpeta. Kemajuan teknologi telah sangat membantu para ilmuan (geograf, geodet, geolog, ahli komputer, dsb) dalam memenuhi keingintahuannya akan sesuatu. Penyajian dan pengolahan data yang dilakukan secara manual, kini dapat dilakukan dengan teknologi komputer. Hasil yang didapat lebih tepat dan cepat. Teknologi komputer yang makin maju juga memberikan warna baru dalam sajian informasi keruangan. Peta yang biasanya disajikan dalam dua dimensi, kini dapat disajikan dalam tiga dimensiatau lebih. Sajian informasi yang dihasilkan oleh teknologi komputer berupa sajian data keruangan secara dijital. Tujuan penyajian data seperti itu adalah untuk membantu pengguna jasa melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat guna. Karena itu ketepatan hasil merupakan tujuan utamanya. Tetapi gejala yang terjadi di atas ruang muka bumi amatlah rumit sehingga perlu disederhanakan. Proses penyederhanaan ini dilakukan dengan melihat beberapahal, antara lain kemampuan perangkat dan kesederhanaan penggunaan perangkat komputer, serta dapat memenuhitujuanpenggunaannya. 1 Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional Aplikasi SIG Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolahdan menyimpandataatauinformasi geografis (Aronoff, 1989). SecaraumumpengertianSIG sebagai berikut: ” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”. Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang salingberkaitan. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Datayangakandiolah pada SIG merupakan data spasial yaitusebuahdata yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilahyangmembedakanSIG dari sistem informasi lainnya. Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan 2 Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisapersoalan yang menentukan keberhasilanSIG. 1.2. DATA SPASIAL Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskanberikut ini : 1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasidatumdanproyeksi. 2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis vegetasi, populasi,luasan, kodepos,dansebagainya. 1.2.1. Format Data Spasial Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikandalamdua format, yaitu: 1.2.1.1. Data Vektor Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titikdan nodes (merupakantitikperpotonganantara duabuahgaris). DataVektor 3 Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannyadalam mengakomodasi perubahan gradual. 1.2.1.2. Data Raster Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel gridyangdisebutdengan pixel (pictureelement). DataRaster Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakinbesar pula ukuranfilenya dan sangattergantungpada kapasistas perangkat keras yang tersedia. Masing-masingformat data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihanformat data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis. 4 Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional 1.2.2. Sumber Data Spasial Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumberantara lain: 1.2.2.1. Peta Analog Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angindan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehinggadapat menunjukan koordinat sebenarnyadipermukaanbumi. 1.2.2.2. Data Sistem Penginderaan Jauh Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikandalamformat raster. 1.2.2.3. Data Hasil Pengukuran Lapangan Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain. 1.2.2.4. Data GPS (Global Positioning System) Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakintinggi denganberkembangnyateknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Pembahasan mengenai GPS akan diterangkanselanjutnya. 5 Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar Dalam Rangka Persiapan Pembangunan Data Spasial Nasional BAB 2 2.1. MENAMPILKAN DATA Dalam latihan ini kita akan mengenal sejumlah fungsi-fungsi dari ArcGIS secara singkat sebagai pendahuluan menggunakan software ArcGIS. 2.1.1. Memulai Aplikasi dan Menambahkan (Add) Layer Objek Line Pertama –tama jalankan / startaplikasi ArcCatalog. klik Start>Programs>ArcGIS>ArcCatalog. Di sebelahkiri panel ArcCatalog ,klik dobel padaD:\,pilih D:\PELATIHAN \depok\ Pada tab Contents, di panel sebelah kanan aplikasi ArcCatalog, akan ditampilkan sekumpulandataset yang tersimpandidalamfolderD:\PELATIHAN\depok\ 6 Unit Pelatihan Pusat Penelitian GeografiTerapan FMIPAUI
Description: