MA’RIFAH DALAM PANDANGAN SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Filsafat Islam (S.Fil.I) Jurusan Aqidah Filsafat pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar Oleh ADRIANSA NIM. 30100109026 FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013 i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum. Makassar, 22 September 2013 Penyusun, ADRIANSA NIM. 30100109026 ii KATA PENGANTAR Al-hamdulillah, puja dan puji kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang tidak pernah putus kepada setiap hambanya. Sepatutnyalah seorang hamba untuk selalu bersyukur disetiap hela nafas yang terhisaf dan terhembus. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pun tidak lepas dari izin-Nya, meskipun skripsi ini hanya merupakan ujian yang sederhana. Tidak lupa pula penulis mengirimkan salawat dan salam kepada manusia suci dan peribadi agung, Rasulullah saw, beserta Ahlul Bait dan sahabatnya yang setia. Ia adalah seorang revolusioner kemanusiaan sejati yang mengantar manusia pada jalan yang haq (kebenaran) dan meninggalkan jahiliahan menuju peradaban kemanusiaan yang tertinggi. Ia juga menjadi rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil’alamin). Skripsi ini menguraikan tentang “Ma’rifat dalam pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani”, yang ditulis sebagai syarat mutlak dalam penyelesaian studi pada tingkat strata satu (S1) di Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Dalam penyelesaian skripsi ini, terdapat bagian banyak tentang yang dihadapi penulis terutama data yang penulis peroleh yang terbilang masih sangat kurang. Namun atas pertolongan Tuhan, serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya semua ini dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada: v 1. Kedua Orang tua Penulis, Ayahanda H.Sulhan, SE., dan ibunda Hj. Sunarti yang dengan segenap kasih dan sayangnya telah mendidik dan mendukung setiap langkah yang diambil penulis serta membiayai penulis hingga akhir penyelesaian studi di UIN Alauddin Makassar. Selain itu, kepada saudara-saudara penulis; Astriani, Arman dan Ainul yang dengan mengingatnya memicu semangat penulis serta Salmiah Syamsul sekeluarga atas dukungan dan motivasinya. 2. Prof. Dr. H. Abdul Qadir Gassing, M.A., selaku Rektor Universitas Islam Negri (UIN) Alauddin Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Sewang, MA., selaku wakil Rektor (WR) I, Bapak Prof. Dr H. Musafir Pababari, M.Si., selaku wakil Rektor (WR) II dan Bapak Dr. H. Muh. Nasir Siola, M.Ag., selaku wakil Rektor III. 3. Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, dan Dr. Tasmin Tangngareng, M. Ag., selaku Wakil Dekan (WD) I, Drs. H. Ibrahim, M. Pd., selaku Wakil Dekan (WD) II, Drs. H. Muh. Abduh Wahid, M. Th.I., selaku Wakil Dekan (WD) III, serta seluruh civitas akademika Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik. 4. Dr. Abdullah Thalib, M.Ag., selaku ketua Jurusan Aqidah Filsafat, dan Darmawati Hanafi, S.Ag., M.Hi, selaku Sekertaris Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan politik UIN Alauddin Makassar. 5. Drs. H. Abdul Kadir Saile, M.Th.I., selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Akilah Mahmud, M.Pd., selaku pembimbing II yang senantiasa mencurahkan perhatiannya, mengarahkan dan membimbing sampai selesai penyusunan skripsi vi ini. Mereka tidak saja memposisikan dirinya sebagai pengajar, tetapi juga pendidik dan orang tua bagi penulis. 6. Para Dosen yang telah mentransformasikan Ilmunya kepada penulis. Pada akhirnya, penulis merasakan pendidikan yang sebenar-benarnya karena jurusan Aqidah Filsafat betul-betul menerapkan pendidikan yang manusiawi. 7. Teman-teman jurusan Aqidah Filsafat program Khusus, teman-teman FALSAFAH Band, teman-teman HmI (Himpunan mahasiswa Islam), teman- teman alumni Pondok Pesantren Rahmatul Asri Maroangin Kab. Enrekang dan teman-teman pencinta dan penggila band Tipe-X (X-Friend’s Bugis Makassar). Mereka banyak membantu penulis dalam penyediaan literatur dan setia memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. 8. Dan terakhir, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh personil band Tipe-X (Tresno, Billy, Yoss, Micky, Anto dan Arie). Lagu karya mereka selalu mengisi ruang dengar penulis dan selalu menghilangkan rasa jenuh dan rasa kantuk penulis selama proses pembuatan skripsi. Penulis senantiasa memohon kepada Allah, semoga bantuan mereka dalam penyelesaian skripsi ini dapat bernilai ibadah di sisi-Nya dan diberi pahala yang berlipat ganda, aamiin.. vii Billahi Taufiq Walhidayah Wassalamu Alaikum Wr.Wb. Makassar, 22 September 2013 Penulis, ADRIANSA NIM. 30100109026 viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………....... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI …………………...……... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………... iii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. iv KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. v DAFTAR ISI ………………………………………………..………………….… ix ABSTRAK ……………………………….……………..………………………… xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ……………………………………………….... 1 B. Rumusan masalah ………………………………………….….. 6 C. Hipotesis ……………………………………………….……… 7 D. Pengertian Judul dan Defenisi Operasional …………………… 8 E. Tinjauan Pustaka ………….. …………………………………. 10 F. Metode Penelitian …………………….. ……………………… 12 G. Tujuan dan Kegunaan ………………………………...……….. 14 H. Garis Besar Isi Skripsi ……………………………..………….. 15 BAB II BIOGRAFI SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI A. Riwayat hidup Syekh Abdul Qadir al Jailani…..……………… 15 B. Perjalanan Studi Syekh Abdul Qadir al Jailani ……….……… 21 C. Karya-Karya Syekh Abdul Qadir al Jailani .…………………… 31 BAB III MA’RIFAH DALAM ISLAM A. Definisi Ma’rifah dalam Islam …..…………………………….. 31 B. Cara Mencapai Ma’rifah dalam Islam …………..…………….. 38 C. Tujuan Ma’rifah dalam Islam ..………………………………... 43 ix BAB IV MA’RIFAH DALAM PANDANGAN SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI A. Pengertian Ma’rifah menurut Syekh Abdul Qadir al Jailani …………………………………………………………...……. 50 B. Konsep Ma’rifah Menurut Syekh Abdul Qadir al Jailani …………………………………………………………...……. 56 C. Jalan menuju maqam Ma’rifah menurut Syekh Abdul Qadir al Jailani ………………………………………………………… 63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………… 77 B. Implikasi………...………………………..…………………… 78 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..… 79 x ABSTRAK Nama : Adriansa NIM : 30100109026 Judul Skripsi : Ma’rifah dalam Pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani Skripsi ini membahas tentang konsep ma’rifah menurut salah satu tokoh tasawuf yaitu, Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Permasalahan pokok pada skripsi ini adalah bagaimana konsep ma’rifah dalam Islam, bagaimana konsep ma’rifah menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan bagaimana cara mencapai maqam ma’rifah. Masalah ini dibahas dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berciri penelitian kepustakaan (research library). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep ma’rifah dalam Islam, konsep ma’rifah menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan cara mencapai maqam ma’rifat menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ma’rifat dalam Islam adalah pengetahuan dan pengenalan tentang Allah yang membuahkan rasa takut, tunduk dan patuh kepada-Nya. Ma’rifat menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah mengenal Allah melalui nama dan sifat serta mengEsakan-Nya. Konsep ma’rifat Syekh Abdul Qadir al-Jailani lebih menekankan kepada aspek tauhid, yaitu mengEsakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Menurut beliau, ma’rifat tidak akan dicapai apabila syari’at dilanggar. Syirik merupakan pelanggaran syari’at dan merupakan dosa yang paling besar di sisi Allah SWT. Maka dari itu, beliau berpesan agar mensucikan hati dari perilaku syirik dengan cara bertaubat dan memperbanyak dzikir. Dalam proses mencapai ma’rifat. Ada beberapa maqam yang harus dilewati. Maqam adalah suatu perolehan dengan usaha yang semuanya itu ditujukan untuk memperbaiki akhlak. Sedangkan tujuan memperbaiki akhlak adalah untuk membersihkan hati yang berarti mengosongkan dari sifat-sifat yang tercela. Adapun maqam yang harus ditempuh menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah taubat, zuhud, tawakkal, syukur, sabar, ridha dan jujur. Islam telah memberikan konsep ma’rifah secara umum melalui ayat-ayat Al- Qur’an yang berhubungan dengan pengenalan tentang Allah. Sedangkan Syekh Abdul Qadir al-Jailani telah memberikan konsep ma’rifah secara khusus pada bidang tasawuf melalui ajarannya yang menekankan pentingnya mengEsakan Allah dalam proses mencapai ma’rifah. xi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenal Allah bukanlah sesuatu pembahasan yang asing. Bahkan banyak kalangan yang mengatakan untuk apa hal yang demikian itu dibahas? Bukankah semua telah mengetahui dan mengenal Dia sebagai Pencipta? Bukankah manusia telah mengakui bahwa Allah adalah Pencipta? Seorang hamba yang tidak mengenal Tuhannya, bagaimana mungkin dia akan mencintai-Nya? Apabila hamba tidak mencintai Tuhannya, pasti akan sulit melakukan segala yang diperintahkan-Nya dan akan sulit menjauhi segala yang dilarang-Nya. Mengenal Allah tidak seperti mengenal sesama manusia, karena Allah adalah gaib, tidak dapat diindra dengan pancaindra yang ada pada manusia. Manusia dapat mengenal Allah melalui makhluk-makhluk ciptaan-Nya.1 Pengenalan terhadap Allah itu tidak sebatas pengenalan nama dan sifat saja, namun termasuk juga mengenal Allah dalam segala munajat, dalam mengembalikan segala urusan kepada Allah dan dalam menjaga kesucian akhlak dari sifat-sifat buruk. Dengan demikian, maka hamba dapat mencapai ma’rifat.2 1 Idrus H. AlKhaf, Jalan Menuju Makrifat. (Surabaya: Amelia, 2010), h. 7. 2 Syekh Ibnu Jabr ar-Rummi, Mendaki Tangga Ma’rifat. (Cet.II; Surabaya: Mitrapres, 2007), h. 25.
Description: