1 Maria Dalam Kitab Suci Menjelaskan Bunda Maria dalam iman Katolik Oleh: Tony Bamboe. Editor R Jerome 2 Pendahuluan. Banyak orang yang bertanya kepada saya mengenai Maria, mungkin karena mereka mudah melihat saya sebagai seorang Katolik. Karena di mobil yang saya gunakan sehari-hari tertempel sticker bertuliskan kata-kata “Catholic Radio 1050 mhz” berwarna merah putih yang cukup besar ukurannya. Mereka melontarkan pertanyaan dengan motivasi dan sikap yang sangat beragam. Ada yang menanyakan dengan sopan, ada yang sinis dan ada juga yang terang-terangan bertanya dengan nada menghina. Mungkin dengan harapan agar iman saya goyah jika saya tidak dapat menjawab pertanyaan mereka. Walaupun demikian cukup banyak juga yang dengan tulus mengajukan pertanyaan karena benar-benar tidak mengerti dan merasakan pertanyaan- pertanyaan tersebut sebagai atau sepertinya sebuah dinding pemisah untuk menekuni iman Katolik. Memang dari semua ajaran Gereja Katolik, ajaran- ajaran mengenai bunda Maria adalah salah satu dari yang cukup atau paling sulit untuk dimengerti oleh saudara-saudara Protestan kita. Saya lebih cenderung menggunakan istilah ‘Protestan’ daripada ‘Kristen’ yang lebih lazim digunakan di Indonesia. Percaya atau tidak, dari pengalaman saya selama ini, lebih mudah bagi seorang Muslim untuk mengerti dan menerima ajaran dan devosi kepada Bunda Maria karena Islam sendiri sangat menghargai Bunda Maria. Namun demikian, bukanlah hal yang tidak masuk akal untuk menjelaskan ajaran mengenai Bunda 3 Maria kepada saudara-saudara Protestan kita, terutama bila kita mengerti dan mampu menjelaskan setiap asumsi, mitos dan prasangka buruk terhadap Bunda kita yang tercinta. Terdapat syair lagu lama yang berbunyi: "Segala sesuatu yang paling susah biasanya adalah yang terbaik". Mari kita bersama dengan penuh iman dan kasih memberanikan diri untuk menerangkan dan menjawab pertanyaan yang itu-itu saja kepada saudara-saudara kita yang rindu akan penjelasan kita. Buku ini adalah buku pertama mengenai Maria yang saya tulis dalam bahasa Indonesia. Pernah dalam suatu diskusi saya terkesan oleh jawaban seorang peserta yang dengan antusiasnya memperlihatkan pengertiannya kepada dokumen- dokumen gereja dalam bahasa Inggris yang disodorkan dalam diskusi. Dia terlihat manggut- manggut sepertinya tanda ia mengerti. Ketika ditanyakan apakah dia mengerti semua yang sedang didiskusikan, dia masih manggut-manggut juga. Namun beberapa saat kemudian baru dia mengaku bahwa sebenarnya ia sama sekali tidak mengerti bahasa Inggris. Pada akhirnya seluruh peserta panel diskusi sepakat bahwa kita memerlukan bahan-bahan apologetik yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Ini tidak berarti tidak ada atau kurangnya buku- buku dalam bahasa Indonesia mengenai topik ini, namun saya mempunyai keinginan untuk memperkaya daftar pustaka apologetik kita dengan buku-buku yang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga lebih mudah dimengerti dan dijelaskan kembali. Dorongan utama saya untuk ini adalah karena Bundaku Maria telah sedemikian banyaknya 4 menyatakan cinta kasih dan intersesinya dalam hidup saya. Catatan mengenai referensi yang digunakan dalam buku ini. Semua kutipan ayat alkitab yang ditulis dalam bahasa Indonesia diambil dari Versi LAI Terjemahan Baru, pada beberapa bagian saya merasakan perlunya untuk menambahkan kutipan dari versi Inggris King James (KJV) dan juga Inggris NIV (New International Version). Mengapa saya menggunakan Kitab Suci versi Protestan? Agar saudara kita dapat melihat dan mengerti Mariologi dalam alkitab yang meraka imani. Referensi- referensi yang lain dicantumkan pada bagian indeks di bagian akhir buku ini. Beberapa singkatan yang digunakan adalah PL = Alkitab Perjanjian Lama, PB = Alkitab Perjanjian Baru, KS = Kitab Suci. 5 Bab I. Maria dalam Kitab suci. Pertama-tama mari kita mencoba mengerti apa yang dimaksud dengan tipelogi. Typology = tipelogi (Typus) adalah sebutan bagi pribadi-pribadi dan atau kejadian-kejadian yang memiliki hubungan parallel antara PL dan PB atau telah diantisipasikan dalam PL dan ditemukan jawabannya di dalam PB. Dengan menggunakan istilah yang mungkin sudah sering kita dengar: “PB tersembunyi di dalam PL dan PL menjadi nyata dan diterangkan di dalam PB”. Ini adalah Tradisi umat Kristen (Katolik) memandang KS sejak awal lahirnya gereja. Penjelasan dari Katekismus Gereja Katolik no 129 (Catechism of The Catholic Church/CCC 129 dan 130: 129. Jadi umat Kristen membaca Perjanjian Lama dalam terang Kristus yang telah wafat dan bangkit. Pembacaan tipologis ini menyingkapkan kekayaan Perjanjian Lama yang tidak terbatas. Tetapi tidak boleh dilupakan, bahwa Perjanjian Lama memiliki nilai wahyu tersendiri yang Tuhan kita sendiri telah nyatakan tentangnya (bdk. Mrk 12:29-31). Selain itu Perjanjian Baru juga perlu dibaca dalam cahaya Perjanjian Lama. Katekese perdana Kristen selalu menggunakan Perjanjian Lama (bdk. 1 Kor 5:6-8). Sesuai dengan sebuah semboyan lama Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama, sedasngkan Perjanjian Lama tersingkap dalam Perjanjian Baru: “Novum in Vetere latet et in Novo Vetus patet” (Agustinus, Hept. 2,73) (bdk. DV 16). 6 130 Tipologi berarti adanya perkembangan rencana ilahi ke arah pemenuhannya, sampai akhirnya "Allah menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). Umpamanya panggilan para bapa bangsa dan keluaran dari Mesir tidak kehilangan nilai sendiri dalam rencana Allah, karena mereka juga merupakan tahap-tahap sementara di dalam rencana itu. Kejadian-kejadian dan pribadi-pribadi dalam PL yang memiliki hubungan parallel secara simbolis, kisah ataupun ramalan dengan kejadian-kejadian dan pribadi-pribadi yang ada di dalam PB disebut sebagai tipe (typus). Untuk dapat mengerti konteks dari suatu ayat, seringkali kita harus melihatnya secara tipelogis. Mengerti secara tipelogi dapat membantu kita mengerti kesinambungan karya penyelamatan Allah dalam PL dan PB. Dengan demikian Alkitab akan menjadi lebih mudah dibaca dan dimengerti. Saya ingin mengatakan bahwa sebenarnya seluruh Tradisi ajaran gereja dan devosi kepada Bunda Maria (Mariologi) mempunyai dasar yang sangat kuat dalam KS. Beberapa contoh tipelogi dalam Alkitab : Luk 22:30 menjelaskan persamaan antara dua belas rasul sebagai pengganti dua belas suku Israel. Tipelogi St. Yoseph suami Maria dengan Yoseph dalam PL yang sama-sama diberi wahyu melalui mimpi, sama-sama harus pergi ke Mesir, sama-sama dinamakan bijak dan baik, sama-sama bernama Yoseph. Dan masih banyak lagi tipelogi lainnya dalam KS yang menjelaskan lebih mendalam mengenai siapa Yesus, Maria, surga, gereja, rasul, sakramen 7 ekaristi, tempat Yesus lahir dan tempat Yesus disalibkan. Berikut adalah beberapa contoh tipelogi beserta ayat-ayat yang mendukungnya : 1. St. Paulus mengatakan Adam adalah tipe dari Yesus. Rom 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Rom 5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. 2. St. Petrus menunjukan bahwa air bah pada jaman Nuh sebagai simbol dan tanda dari baptisan kita. Karena Nuh dan keluarganya diselamatkan dengan air. 1Pet 3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, 1Pet 3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 8 1Pet 3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah-- oleh kebangkitan Yesus Kristus, 3. Yesus mengajarkan bahwa ular tembaga dalam kitab Bil 21:9 adalah simbol dari penyaliban-Nya yang akan memberikan dan membawakan keselamatan. Yoh 3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, Yoh 3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada- Nya beroleh hidup yang kekal. 4. Yesus mengatakan Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari sama dengan Yesus yang akan bangkit setelah tiga hari. Mat 12:39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Mat 12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Mat 12:41 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! 9 Contoh-contoh diatas menunjukkan dan mengajarkan bahwa pribadi-pribadi dan kejadian-kejadian dalam PL dapat menjadi suatu kisah dan ajaran yang terlihat lebih Eksplisit dalam PB sehingga kita bisa lebih memahami apa yang sebenarnya ingin dijelaskan oleh KS. Agar kita tetap setia dan jujur kepada KS kita perlu lebih mengerti dan menghargai tipelogi-tipelogi yang ada di dalam PL dan PB. Begitulah adanya dalam contoh yang sederhana. Akhirnya kita dapat membaca KS dalam konteks yang sebenarnya. Terdapat tiga tipelogi utama dalam Mariologi yang terdapat dalam PL. Yaitu Adam, Hawa dan Tabut bait Allah (Peti Perjanjian / Ark of the Covenant) yang akan saya jelaskan lebih terperinci dibawah ini. Kemudian ada juga tipelogi Bunda Raja ‘Batsyeba’ ibunda Raja Salomo, Ratu kerajaan Yehuda bukanlah istri raja (Salomo) melainkan Bunda Raja, karena posisi dan intersesi sang Ibu (Bunda Raja). Raja Salomo mendengarkan dan mengabulkan permintaannya I Raj bab 2:13-19. Banyak yang mengira ratu adalah istri raja. Adalah asumsi yang salah, karena banyak raja yang memiliki banyak istri. Dengan itu siapa yang menjadi ratu? Contoh Salomo yang memiliki +/- 700 istri. Oleh karena itu PL dengan tegas menyatakan ratu adalah bunda raja. Kita semua mengetahui bahwa Yesus adalah raja segala raja dan Maria adalah bunda Yesus. Dengan pengertian tipelogi, tentu terlihat bahwa Maria adalah Hawa yang baru, Tabut Perjanjian Baru dan juga Bunda Raja seperti dalam kisah Adonia saudaranya Solomo. 1
Description: