IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM Abdul Basyit Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan No 33, Kota Tanggerang, Banten 15118 Email: [email protected] Abstract: Implementation of Quality Management of Islamic Education. Improving the quality of Islamic education is an important first step that must be done. Improved quality must be done thoroughly by utilizing and empowering all aspects of existing resources. The basic strategy for continuous quality improvement is through the improvement of all arable objects in the management of Islamic education, starting from the improvement of educational staff, learners, curriculum, learning process, educational infrastructure, financial and public relations. The process of utilizing human resources as well as other sources must support the achievement of the objectives effectively and efficiently based on the size, degree, stipulation and assessment of the quality of goods and services (products) in accordance with customer satisfaction. Utilization is done through cooperation with others effectively, efficiently, and productively to achieve happiness and prosperity both in the world and in the hereafter. Keywords: Management, Quality, Islamic Education Abstrak: Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Peningkatan mutu pendidikan Islam merupakan satu langkah awal penting yang harus dilakukan. Peningkatan mutu harus dilakukan secara menyeluruh dengan mempergunakan dan memberdayakan semua aspek sumber daya yang ada. Strategi dasar untuk meningkatkan mutu secara berkesinambungan yaitu melalui peningkatan seluruh objek garapan dalam manajemen pendidikan Islam, dimulai dari peningkatan tenaga kependidikan, peserta didik, kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana pendidikan, keuangan dan hubungan dengan masyarakat. Proses pendayagunaan sumber daya manusia maupun sumber-sumber lainnya harus mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan efisien berdasarkan ukuran, kadar, ketentuan dan penilaian tentang kualitas sesuatu barang maupun jasa (produk) sesuai dengan kepuasan pelanggan. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Kata Kunci: Manajemen, Mutu, Pendidikan Islam 188 Abdul Basyit Pendahuluan Islam merupakan agama yang universal ajarannya mencakup bidang akidah ibadah dan muamalah bahkan untuk kehidupan sosial dan individual. Dalam ajaran islam untuk melakukan pekerjaan harus terencana, terukur dan terarah, (lihat Qs. As-Sajdah[32]: 5) sebagai pengejewantahan nilai-nilai Islam hal tersebut mengindikasikan bahwa sesuatu yang akan dikerjakan haruslah terprogram. Islam memberikan tatanan “nilai pengelolaan” mulai dari urusan yang terkecil sampai yang terbesar, mulai dari mengurus diri sendiri hingga mengurus masyarakat, mulai dari mengurus kehidupan berumah tangga sampai dengan mengurus negara dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai melalui visi dan misi bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif. Pendidikan merupakan struktur pokok yang memberikan fasilitas bagi warga masyarakat untuk bisa menentukan barang dan jasa apa yang diperlukan.1 Bahkan secara makro, pendidikan merupakan “jantung” sekaligus “tulang punggung” masa depan bangsa dan negara.2 bahkan keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam memperbaiki dan memperbarui sektor pendidikan.3 Sedangkan di sisi yang lain, sistem pendidikan Islam merupakan suatu kawah candradimuka pembentuk manusia sempurna sebagai fondasi awal dalam pembangunan peradaban madani,4 dan mewujudkan rahmat bagi seluruh umat manusia.5 Dengan demikian, pendidikan tersebut dilakukan manusia dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan taraf hidupnya, melalui proses pendidikan diharapkan manusia menjadi cerdas atau KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam 189 memiliki kemampuan, yang biasa dikenal dengan istilah skill dalam menjalani kehidupannya.6 Problema pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, tanpa terkecuali pendidikan Islam di antaranya adalah: 1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan, 2) masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan; 3) masih lemahnya manajemen pendidikan, di samping belum terwujudnya keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan akademisi dan kemandirian. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi masalah pendidikan lebih khusus pendidikan Islam, misalnya penggantian kurikulum nasional dan lokal dari kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013, namun dengan melalui penggantian kurikulum ini bukannya menyelesaikan permasalahan pendidikan tapi justru malah menambah permasalahan baru dalam pendidikan di negeri ini. Usaha selanjutnya dalam mengatasi problema pendidikan yaitu peningkatan kompetensi dan konvensasi guru melalui pelatihan dan sertifikasi, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Terlebih dalam pengelolaan pendidikan Islam yang merupakan salah satu segi penopang kehidupan yang urgen untuk membangun peradaban dan menjadikan manusia yang lebih baik dan berkarakter serta penuh dengan “keridhaan” Allah Swt. Pengelolaan pendidikan Islam yang profesional dan bermutu bukan merupakan hal yang mudah bagi seseorang atau lembaga pendidikan di negeri ini. Dunia pendidikan Islam merupakan tempat yang penuh dengan liku-liku permasalahan yang secara subtansial bisa dikatakan sebagai cawah candradimuka pemeras waktu, tenaga, biaya dan pikiran dalam membentuk manusia yang paripurna. Oleh sebab itu, yang paling inti di dalamnya adalah pola manajemen pengembangan kelembagaan dan kependidikan yang akan menjadi barometer KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 190 Abdul Basyit keberhasilan pendidikan Islam itu sendiri dalam peningkatan mutunya.7 Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan Islam belum menunjukan peningkatan yang berarti. Sebagian mutu pendidikan Islam di negeri ini, terutama di pulau Jawa, menunjukan peningkatan mutu pendidikan yang cukup signifikan dan menggembirakan, namun sebagian mutu pendidikan Islam lainnya yang berada di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua serta daerah lainnya masih memprihatinkan. Secara fungsional, pendidikan Islam pada dasarnya ditujukan untuk memelihara dan mengembangkan manusia seutuhnya (insan kamil) yakni manusia berkualitas sesuai dengan pandangan Islam.8 Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Islam untuk melahirkan manusia-manusia unggul (insan kamil) dengan berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnah.9 merupakan suatu bentuk kemutlakan pada ranah teoritis-normatif maupun aplikatif- normatif. Artinya, Alquran dan Sunnah merupakan nilai normatif yang “harus” dijadikan sebagai kerangka yang bermuara pada pandangan hidup, sikap hidup, dan tujuan hidup yang semuanya harus bernapaskan Islam dan dijiwai oleh ajaran-ajaran yang bersumber dari Alquran dan Sunnah. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang; Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam. )٥( نَندو ُع َت اَّمِِ ةٍَنسَ فَ ْلَأ ُهرُادَقْمِ نَاكَ مٍوَْ ي فِِ وِيَْلِإ جُرُعَْ ي َّثُُ ضِ رْلأا لََِإ ءِامَسَّلا نَمِ رَمْلأا رُِّبدَُي KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam 191 Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam Alquran dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah umat Islam.10 Pendidikan Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pengertian pendidikan secara umum. Beberapa pakar pendidikan Islam memberikan rumusan pendidikan Islam, diantaranya Yusuf Qardhawi, mengatakan pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan aman maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya.11 Hasan langgulung mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.12 Sedangkan Endang Syaifuddin Anshari memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh subyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi) dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Islam.13 Di dalam konsep pendidikan islam, pendidikan lebih dikenal istilah ta‟lim, tarbiyah atau ta‟dib. Ketiga konsep dasar itu mempunyai peran masing-masing dalam proses pendidikan Islam, KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 192 Abdul Basyit jika pemahaman tersebut dikembalikan pada asalnya maka semuanya mengarah kepada sumber dari Allah SWT.14 Bahwa Ta'lim adalah proses pemberian pengetahuan, pemahaman. pengertian, tanggung jawab, dan penanaman amanah, sehingga terjadi penyucian (tazkiyah) atau pembersihan diri manusia dari segala kotoran. Yang menjadikan diri manusia itu berada dalam suatu kondisi yang memungkinkan untuk menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat baginya dan yang tidak diketahuinya. Ashfahani, menyatakan bahwa makna al-Tarbiyah, yaitu: memelihara sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna15. Dari ketiga asal kata di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah) terdiri dari empat unsur: (1)Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang balig. (2)Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam (3) Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya. (4) Proses ini dilaksanakan secara bertahap. Dalam struktur telaah konseptualnya, (ta„dib) sudah mencakup unsur-unsur pengetahuan („ilm), pengajaran (ta'lim), dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Dengan demikian, (ta'dib) lebih melengkapi sebagai term yang mendeskripsikan proses pendidikan Islam yang sesungguhnya. Dengan proses ini diharapkan lahir insan-insan yang memiliki integritas kepribadian yang utuh dan lengkap. Memeluk dan mengamalkan Islam secara kaffah adalah perintah Allah Swt, yang harus dilaksanakan oleh setiap mukmin, siapapun dia, di manapun dia, apapun profesinya, di mana pun dia tinggal, di zaman kapan pun dia hidup, baik dalam lingkup besar ataupun kecil, baik pribadi atau pun masyarakat, semua masuk dalam perintah ini; “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak- jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.”[QS. al-Baqarah[2]: 208]. Janji yang akan Allah berikan KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam 193 adalah kekuasaan di muka bumi ini untuk kaum mu‟minin sebagaimana Firman Allah Swt ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ ضِ رلأاو ِءاهسلا وِن تٍ كَرب مٍِ يلع ايحجفل اَقتاو اَينآ ىرقلا لٌأ نأ َلو ) ( َ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ ْ َ َ ٩٦ نَبسِ كي اَىكَ اهِب مٌاىذخأف اَبذك وكِ لو Kalau seandainya penduduk-penduduk negeri tersebut mau beriman dan bertaqwa kepada Allah maka pasti Kami akan bukakan untuk mereka pintu-pintu barakah dari langit dan bumi”. (Qa. al-A‟raf [7]: 96). Tujuan pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Islam: Menghendaki agar manusia dididik supaya mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana firman Allah Swt ) ( ُ ُ ْ َ َ ْ َ َّ ْ ُ ْ َ َ َ َ ٥٦ نِ ودبعلِِ لاِإ سنلإاو ولِْ ا تقلخ انو Dan aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.(Qs. Al-Dzariyat [51]: 56). Mengenai tujuan pendidikan islam, Ibnu Khuldun Ilmu Pendidikan Islam menyatakan tujuan pendidikan Islam ada dua: (a) Tujuan keagamaan, ialah beramal untuk akhirat sehingga ia menemui Tuhannya dan telah menunaikan hak Allah yang diwajibkan atasnya. (b)Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk hidup. Sedangkan al-Ghazali berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah dan taqarrub kepada Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat. Sementara Dasar pendidikan Islam ialah nilai-nilai yang tertinggi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 194 Abdul Basyit tempat pendidikan itu dilaksanakan. Berkaitan dengan pendidikan Islam maka pandangan hidup yang mendasari seluruh proses pendidikan Islam adalah pandangan hidup yang islami yang merupakan nilai luhur yang bersifat transenden dan universal. Said Ismail Ali, sebagaimana dikutip oleh Hasan Langgulung menyebutkan bahwa dasar ideal pendidikan Islam terdiri dari: Alquran,, Hadis, kata-kata sahabat, Ijtihad, kebiasaan masyarakat, serta hasil pemikiran para intelektual muslim.16 Kedudukan Alquran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Alquran itu sendiri. Qs. al-Nahl: 64. “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Alquran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” Sunnah yakni Amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dalam proses perubahan hidup sehari-hari menjadi sumber utama pendidikan Islam karena Allah Swt menjadikan Muhammad sebagai teladan bagi umatnya.( Qs. al-Ahzab [33]: 21) “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Ia banyak menyebut Allah. Perkataan, perbuatan dan sikap para sahabat. Perkataan mereka dapat dipegangi karena Allah sendiri di dalam Alquran “Orang- orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”( Qs. al-Ahzab [33]: 100). KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam 195 Ijtihad merupakan usaha ijtihad para ahli dalam merumuskan teori pendidikan Islam dipandang sebagai hal yang sangat penting bagi pengembangan teori pendidikan pada masa yang akan datang sehingga pendidikan Islam tidak melegitimasi status quo serta tidak terjebak dengan ide justifikasi terhadap khazanah pemikiran para orientalis dan sekuleris. Manajemen Pendidikan Islam Adapun pengertian manajemen pendidikan Islam17 adalah suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan non muslim dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Manajemen pendidikan Islam18 adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Selanjutnya Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Alquran seperti firman Allah Swt: َ َ َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َّ ُ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ ّ َ ُ ةٍ يس فلأ هرادقنِ نكَ مٍ َي فِِ ًِلِِإ جرعح مث ضِ رلأا لَِإ ِءاهسلا ونِ رملأا رِبدي ) ( َ ُّ ُ َ َّ ٥ نودعت اهمِ Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu(Qs. al Sajdah[32]: 05). KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018 196 Abdul Basyit Mutu Manejemen Pendidikan Islam Menurut kamus ilmiah populer manajemen mempunyai arti pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang diinginkan19 Secara etimologis, kata manajemen berasal dari kata managio yang berarti pengurusan atau managiare yaitu melatih dalam mengatur langkah-langkah, atau dapat juga berarti getting done through other people. Ada juga yang berpandangan lain bahwa dari sudut istilah, manajemen berasal dari manage. Kata ini, berasal dari Italia; managgiare yang secara harfiah berarti menangani atau melatih kuda, secara maknawi berarti memimpin, membimbing, atau mengatur. Sehingga dari asal kata ini, manajemen dapat diartikan sebagai pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.20 Menurut para ahli manajemen adalah proses mendayagunakan orang atau sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.21 Nanang Fattah memberikan batasan tentang istilah manajemen bahwa manajemen merupakan proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.22 Sementara itu menurut Malayu Hasibuan memberikan definisi bahwa manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.23 Oemar Hamalik memberikan batasan definisi manajemen sebagai suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia KORDINAT Vol. XVII No.1 April 2018
Description: