Kompilasi Khotbah Jumat Juli 2016 Vol. X, No. 14, 11 Nubuwwah 1395 HS/11 November 2016 Diterbitkan oleh Sekretaris Isyaat Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Badan Hukum Penetapan Menteri Kehakiman RI No. JA/5/23/13 tgl. 13 Maret 1953 Pelindung dan Penasehat: Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia Penanggung Jawab: Sekretaris Isyaat PB Penerjemahan oleh: Mln. Dildaar Ahmad Dartono Mln. Abdul Karim Munwanna Mln. Yusuf Awwab Mln. Irfan Hafidhur Rahman Ratu Gumelar Editor: Mln. Dildaar Ahmad Dartono Desain Cover dan type setting: Desirum Fathir Sutiyono dan Rahmat Nasir Jayaprawira ISSN: 1978-2888 DAFTAR ISI 1-17 KMhaoktnbaah P eJnutminagt n0y1a SJhualil a2t 0J1u6m/aWtafa 1395 Hijriyah Syamsiyah/26 Ramadhan 1437 Hijriyah Qamariyah: (penerjemah: Ratu Gumelar & Dildaar Ahmad Dartono) 18-34 Khotbah Idul Fitri 07 Juli 2016/Wafa 1395 HS/ Syawal 1437 HQ (Mln. Abdul Karim Munwanna) Butir-Butir Mutiara Hikmat Hadhrat KMhuosthblaihh JMumaua’tu 0d8 r Jau li 2016/Wafa 1395 HS/03 Syawal 35-48 1437 HQ: (Ratu Gumelar & Dildaar Ahmad Dartono) Intisari Tarbiyat 49-65 Khotbah Jumat 15 Juli 2016/Wafa 1395 HS/10 Syawal 1437 HQ: (Mln. Irfan Hafidhur Rahman & Dildaar Ahmad Dartono) Butir-Butir Mutiara Hikmat Hadhrat KMhuosthblaihh JMumauat’u 2d2 rJuali 2016/Wafa 1395 HS/17 Syawal 66-83 1437 HQ: (Mln. Yusuf Awwab & Dildaar Ahmad Dartono) Menyebarkan Ajaran Islam Yang Sejati Khotbah Jumat 29 Juli 2016/Wafa 1395 HS/24 Syawal 84-102 1437 HQ: S umber referensi : www.alislam.org (bahasa Inggris d an Urdu dan www.IslamAhmadiyya.net (Arab) Khotbah Jumat Juli 2016 Beberapa Bahasan Khotbah Jumat 01-07-2016 Pengarahan perhatian dari Hudhur atba di awal khotbah; Istilah umum tentang Jumat terakhir di bulan Ramadhan; pemahaman umat Muslim; Petunjuk Hadhrat Masih Mau’ud as perihal Qadha-e-Umri; Bagaimana seharusnya pandangan para Ahmadi perihal Jumu’atul Wida’; Bagaimana seharusnya kualitas seorang beriman setelah selesai Ramadhan; Hadits- Hadits tentang Jumat; suatu saat di hari Jumat dan doa; Usaha dan Janji apa yang seharusnya kita lakukan setelah selesai Ramadhan; Petunjuk Hudhur perihal menyimak secara live terhadap khotbah Jumat yang disiarkan oleh MTA dan jika tidak bisa dapat disampaikan rekamannya; para Khatib Jemaat harus ingat bahwa khotbah Khalifah ialah sarana persatuan Jemaat dan harus diperhatikan agar selalu disampaikan dalam khotbah; Pentingnya Jumat berdasarkan cahaya penjelasan ayat-ayat Qur’aniyah; Pentingnya Jumat berdasarkan cahaya penjelasan Hadits-Hadits Nabi saw. Beberapa Bahasan Khotbah Idul Fitri 7-07-2016 Setiap bangsa dan setiap pemeluk agama mempunyai hari Id (Hari Raya, peringatan kegembiraan) masing- masing; Fitrah Insaniah Mendambakan Kegembiraan ‘Id; Cara Menikmati Kegembiraan yang Keliru; Keunggulan ‘Id-‘id Muslim Sejati; Sajian Hidangan Ruhani dan Air Jasmani; Meraih Ridha Ilahi di Dunia; Gambaran kehidupan miskin yang pernah dialami para Sahabat Nabi saw; Cara Abu Hurairah ra Memberitahu Rasa Laparnya; ‘Id Hakiki; Meraih Dua Surga; Sabda Vol. X, No. 14, 11 November 2016 i Khotbah Jumat Juli 2016 Hadhrat Masih Mau’ud as Makna Dua Surga; Id itu ketentraman hati dan kebahagiaan dalam ridha Ilahi meski apa pun yang terjadi dan situasi apa pun yang dihadapi; Makna Id sebagai pameran komoditi kerajaan Samawi; Tujuan pembentukan Jemaat yang diantaranya ialah membuat mereka mempunyai hati seperti hati para Sahabat Nabi saw; Doa Untuk Umat Islam di Timur Tengah Beberapa Bahasan Khotbah Jumat 08-07-2016 Pesan Hadhrat Khalifatul Masih II ra ke warga Jemaat di Qadian segera setelah perpecahan India-Pakistan tahun 1947; Nasehat tentang Tabligh dari Hudhur atba kepada para Waqifin dan Muballigh di India; Nasehat tentang Tabligh dari Hudhur atba kepada seluruh Ahmadi di dunia; Nasehat mengenai mengeratkan jalinan dengan para Mubayyi’ baru; Penyebab kemahsyuran dan tips- tips pidato Tn. Khawajah Kamaluddin [penentang Hudhur II ra dan tokoh pendiri Ahmadiyah Lahore]; Petunjuk Hudhur atba perihal penyiapan secara matang pidato-pidato; pentingnya menelaah buku-buku Hadhrat Masih Mau’ud as; Semangat bertabligh para Ahmadi lama; Pengakuan seorang Profesor Yahudi di depan Hudhur atba mengenai seorang Muballigh muda Jemaat; gairah tabligh penuh kesedihan Tn. Chaudry Fateh Muhammad Sayyal ketika ditugaskan di kantor; Nasehat Hudhur atba terhadap para anggota dan para Muballigh; Nasehat Hadhrat Mushlih Mau’ud ra perihal bercanda yang tidak menyakiti seseorang atau melecehkan kehormatannya. Vol. X, No. 14, 11 November 2016 ii Khotbah Jumat Juli 2016 Beberapa Bahasan Khotbah Jumat 15-07-2016 Nasehat Hudhur atba kepada para pengurus yang baru dipilih; memahami pengkhidmatan; Secara khusus apa- apa yang hendaknya dikedepankan oleh mereka yang dipercayai dengan tanggungjawab-tanggungjawab; Nasehat Hudhur atba kepada para anggota Majlis Amilah; Nasehat Hudhur atba kepada para pengurus perihal menegakkan shalat; Nasehat Hudhur atba kepada para pengurus perihal menunaikan amanat dan janji; sifat-sifat yang hendaknya dimiliki oleh para pengurus dan Nasehat Hudhur atba perihal itu [enam hal penting]; Nasehat-Nasehat dari Hudhur atba kepada para Amir dan Presiden tentang edaran-edaran petunjuk dari Markas; Nasehat-nasehat tentang para Mushi; Nasehat dari Hudhur atba kepada para Muballigh Beberapa Bahasan Khotbah Jumat 22-07-2016 Kebiasaan bekerja keras dan penjagaan kesehatan sebagaimana kebiasaan Hadhrat Masih Mau’ud as; Nasehat Hudhur atba kepada para Waqifin Zindegi dan para Murabbi (Muballigh); berolahraga, makan makanan sehat, pidato Tabligh dan sesekali dengan suara keras di kesempatan tanpa pengeras suara, penjagaan tingkat kerohanian, kecemasan menjadi orang yang turun kerohaniannya, orang yang maju dalam kebaikan dan menyesuaikan diri dengan perintah Allah Ta’ala laksana ibu yang jeli dan cermat menjaga kondisi kesehatan anaknya; rajin membaca suratkabar tiap hari, kebahagiaan dan kesedihan serta Vol. X, No. 14, 11 November 2016 iii Khotbah Jumat Juli 2016 hubungannya dengan ikatan perasaan; teladan Khalifatul Masih I ra dalam hal gairat keagamaan ketika orang yang dekat dengan beliau keluar dari Jemaat; simpati dan persatuan dalam Jemaat, fitnah dan kritik peristiwa penjatuhan sanksi terhadap seseorang Jemaat, nasehat bagi anggota yang mendapat sanksi; sarana-sarana pertablighan; kisah masa kecil Hadhrat Masih Mau’ud as dan nasehat berdasar hal itu. Beberapa Bahasan Khotbah Jumat 29-07-2016 Keadaan dunia yang memburuk yang diantara penyebabnya ialah beberapa golongan Islam; situasi dunia Islam; percobaan kudeta di Turki dan tindakan pemerintah Recep Tayyip Erdogan; Nasehat Hudhur atba terhadap para pemuka agama dan pemimpin Negara; setidaknya, pakailah akal dengan penuh kesadaran dan kematangan berpikir sebelum bertindak; terorisme atas nama agama; Islam mengajak pada Darus salaam (tempat nan damai); pembagian ajaran Islam huququLlah dan huquuqul ‘ibaad; pemahaman salah mengenai jihad; permisalan mengenai hakekat Islam; Ajaran Islam yang bagaimana yang hendak dijayakan lagi di dunia; nasehat untuk orang-orang aniaya; nasehat khusus kepada para Ahmadi; Hadits- hadits mengenai doa-doa dan sedekah; pengabulan doa di zaman ini; Doa-Doa Qur’ani untuk menjauhkan diri dari bala bencana; Doa-Doa Hadhrat Masih Mau’ud as. Vol. X, No. 14, 11 November 2016 iv Khotbah Jumat Juli 2016 Makna Pentingnya Shalat Jumat Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz pada 01 Juli 2016 di Baitul Futuh, London .ُ ﻪُﻟﻮﺳُرَوَ ُ ﻩﺪُﺒْﻋَ ً اﺪﻤﱠﺤَ ﻣُ نﱠأ ﺪُﻬَﺷْ أو ، ُ ﻪَﻟ ﻚﻳﺮِﺷَ ﻻ ُ ﻩﺪَﺣْوَ ُ ﻪﱠﻠﻟا ﱠ ﻻِإ ﻪﻟإ ﻻ نْأ ﺪُﻬَﺷْ أ .ﻢﻴﺟﺮﻟا نﺎﻄﻴﺸﻟا ﻦﻣ ﷲﺎﺑ ذﻮﻋﺄﻓ ﺪﻌﺑ ﺎﻣأ .ﻢﻴﺟﺮﻟا نﺎﻄﻴﺸﻟا ﻦﻣ ﷲﺎﺑ ذﻮﻋﺄﻓ ﺪﻌﺑ ﺎﻣأ ﻚﻟﺎﻣَ * ﻢﻴﺣﺮﱠﻟا ﻦﻤَﺣْﺮﱠﻟا * ﻦَﻴﻤَﻟﺎﻌَْﻟا بﱢ رَ ﷲ ﺪُﻤْﺤَ ْﻟا * ﻢﻴﺣﺮﱠﻟا ﻦﻤَﺣْﺮﱠﻟا ﷲا ﻢِﺴْ ﺑ] ﻦَﻳﺬِﱠﻟا طاﺮَﺻِ * ﻢَﻴﻘَﺘﺴْ ﻤُْﻟا طَ اﺮَﺼﱢ ﻟا ﺎَﻧﺪﻫْا * ﻦُﻴﻌَﺘﺴْ َﻧ كَﺎﱠﻳإوَ ﺪُُﺒﻌْـَﻧ كَﺎﱠﻳإ * ﻦﻳﺪﱢﻟا مﻮْـَﻳ .ﻦﻴﻣآ ،[ ﻦَﻴﱢﻟﺎﺿلا ﻻوَ ﻢْﻬﻴَْﻠﻋَ بﻮﻀُ ْﻐﻤَْﻟا ﺮﻴَْﻏ ﻢْﻬِﻴَْﻠﻋَ ﺖَ ﻤْﻌَـْﻧَأ اورَُذوَ ﻪِﱠﻠﻟا ﺮِﻛْذِ ﻰَﻟِإ اﻮْﻌَﺳْ ﺎَﻓ ﺔِﻌَﻤُﺠُ ْﻟا مِﻮْـَﻳ ﻦْﻣِ ِةﻼَﺼﱠ ﻠِﻟ يَ دِﻮُﻧ اَذِإ اﻮُﻨﻣَآ ﻦَﻳﺬِﱠﻟا ﺎﻬَﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ضِ رَْﻷْا ﻲِﻓ اوﺮُﺸَِﺘـْﻧﺎَﻓ ُ ةﻼَﺼﱠ ﻟا ﺖِ َﻴﻀِ ُﻗ اَذﺈَِﻓ * نَﻮﻤَُﻠﻌْـَﺗ ﻢُْﺘﻨْﻛُ نِْإ ﻢْﻜَُﻟ ﺮٌـﻴْﺧَ ﻢْﻜُِﻟَذ ﻊَﻴْـَﺒْﻟا اﻮًﻬَْﻟ وَْأ ًةرَﺎﺠَ ِﺗ اوَْأرَ اَذِإوَ * نَﻮﺤُ ِﻠﻔْـُﺗ ﻢْﻜُﱠﻠﻌََﻟ اﺮًﻴِﺜﻛَ َ ﻪﱠﻠﻟا اوﺮُﻛُْذاوَ ﻪِﱠﻠﻟا ﻞِﻀْ َﻓ ﻦْﻣِ اﻮُﻐـَﺘـْﺑاوَ ﺮُـﻴْﺧَ ُ ﻪﱠﻠﻟاوَ ِةرَﺎﺠَ ﱢﺘﻟا ﻦَﻣِوَ ﻮِﻬْﱠﻠﻟا ﻦَﻣِ ﺮٌـﻴْﺧَ ﻪِﱠﻠﻟا ﺪَﻨْﻋِ ﺎﻣَ ﻞْ ُﻗ ﺎﻤًِﺋﺎَﻗ كَﻮﻛُﺮَـَﺗوَ ﺎﻬَـﻴَْﻟِإ اﻮﻀﱡ ﻔَـْﻧا ﻦَﻴِﻗزِاﺮﱠﻟا “Hai orang-orang yang beriman! Apabila dipanggil untuk shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Hal demikian adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Dan, apabila telah diselesaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan ingatlah kepada Allah banyak banyak, supaya kamu mendapatkan kebahagiaan. Dan, apabila mereka melihat sesuatu perniagaan atau hiburan, berhamburanlah mereka kepadanya, dan meninggalkan Vol. X, No. 14, 11 November 2016 1 Khotbah Jumat Juli 2016 engkau berdiri sendirian. Katakanlah, ‘Apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik daripada hiburan dan perniagaan. Dan Allah adalah sebaik baik Pemberi Rezeki” (Surah Al-Jumu’ah, 62:10-12) Ketika Allah memberikan perintah untuk berpuasa, Dia juga berfirman تٍ ادَوﺪُﻌْﻣَ ﺎﻣًﺎﱠﻳَأ bahwa hari-hari di bulan Ramadhan adalah berbilang dan terbatas jumlahnya. Ketika bulan Ramadhan dimulai, banyak dari kita berpikiran ini adalah bagaikan Mushim panas yang berkepanjangan dan bertanya-tanya bagaimanakah 30 hari ini akan dilalui. Namun Allah telah berfirman bahwa hari hari bulan Ramadhan adalah berbilang. Dan kini, hari hari tersebut telah berlalu dan kita sudah berada di hari ke-25 bulan puasa Ramadhan. Banyak orang yang menulis kepada beliau dan mengatakan bahwa bulan Ramadhan berlalu terlalu cepat. Hal itu memang benar, bahwa ketika Ramadhan dimulai, kita merasa seakan akan hari hari yang dilewati begitu lama untuk dilalui, namun seiring dengan berjalannya waktu, maka tidak begitu terasa demikian. Hari ini Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Di sisa 4-5 hari ini, kita harus berjuang dan berusaha agar segala kelemahan yang ada agar dihilangkan. Berdoalah kepada Allah semoga Dia menutupi segala kekurangan dan cela kita, agar Dia menyayangi dan mengampuni kita dan tidak meninggalkan kita tanpa berkah dan rahmat Ramadhan. Sebagaimana telah saya katakan, hari ini Jumat Akhir (di bulan Ramadhan) umumnya disebut dengan istilah " عادﻮﻟا ﺔﻌﻤﺟ " Jumu’atul wida’ (Jumat perpisahan, terakhir). Pada umumnya, banyak orang Muslim berpikiran dengan menghadiri Jumat terakhir ini, seluruh doa akan dikabulkan, semua shalat dan Ibadah yang tertunda akan dilupakan dan dimaafkan. Namun konsep dan anggapan seperti ini sama sekali tidak benar. Orang yang benar-benar beriman tidak seharusnya berpikir dan beranggapan seperti itu. Seorang Ahmadi sejati dan beriman secara hakiki beranggapan hal seperti itu bagaikan ejekan dan hinaan kepada agama. Allah telah begitu Pemurah dan Pengasih kepada kita sehingga kita dijadikan sebagai orang-orang yang telah mengimani ghulam shadiq (pelayan dan abdi yang sejati) dari Hadhrat Rasulullah saw, yang telah Vol. X, No. 14, 11 November 2016 2 Khotbah Jumat Juli 2016 menyucikan kita dari pemikiran-pemikiran yang dapat menghinakan agama dan membimbing kita kepada ajaran sejati Islam. Tidak hanya beliau as memperkenalkan kita kepada ajaran sejati Islam, namun juga telah membuka jalan dan kesempatan bagi kita menuju pada kedekatan kepada Allah Ta’ala . Satu kali di sebuah majelis pernah Hadhrat Masih Mau’ud as ditanyai sebuah pertanyaan, “Pada Jumat Akhir bulan Ramadhan ini, orang-orang melakukan shalat empat raka’at yang disebut sebagai Shalat Qadha e-Umri yang mereka artikan empat rakaat shalat ini dilakukan sebagai pengganti segenap shalat yang telah dilewatkan (tidak dilakukan) oleh orang tersebut selama hidupnya. Apakah ada buktinya demikian? Apakah memang shalat tersebut begitu arti pentingnya? Apakah ini dibolehkan?” Hadhrat Masih Mau’ud as kemudian bersabda: “Ini tindakan laghaw (sia-sia). Dan siapapun yang sengaja meninggalkan shalat selama setahun penuh karena berpikiran akan dapat menggenapkan semuanya dengan hanya melakukan satu kali Qadha-e-Umri sesungguhnya ia melakukan dosa. Tetapi, jika seseorang melakukan shalat tersebut dengan penuh penyesalan, penuh tobat dan berniat tidak akan pernah meninggalkan shalat lagi maka tidak ada salahnya.” Lebih lanjut lagi Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda, “Kami menjawab pertanyaan itu sesuai dengan (mengikuti contoh) jawaban Hadhrat Ali ra. Suatu ketika di masa kekhalifahan Hadhrat Ali ra, seorang pria melakukan shalat di waktu yang salah. Seseorang kemudian menanyakan kepada Hadhrat Ali ra, ‘Engkau ialah Khalifah saat ini, mengapa tidak menghentikannya?’ Beliau menjawab, ‘Saya takut mungkin akan salah menurut ayat Al-Quran, اﺪًﺒْﻋَ * ﻰﻬَـﻨْـَﻳ يﺬِﱠﻟا ﺖَ ْﻳَأرََأ ﻰﱠﻠﺻَ اَذِإ ‘Apakah engkau melihat orang yang melarang? Seorang hamba ketika ia shalat?’ (Surah Al-‘Alaq, 96:10-11) “Jika seseorang bertaubat dan menyesali perbuatannya kemudian berdoa, maka janganlah ia dihentikan. Karena pada dasarnya, ia hanya sedang berdoa. Memang itu di satu pihak menunjukkan kurangnya semangat dan tanggungjawab (bagi yang melihat orang yang melakukan shalat di waktu yang salah dan tidak menghentikannya), namun Vol. X, No. 14, 11 November 2016 3 Khotbah Jumat Juli 2016 perbuatan dinilai berdasarkan niatnya. Karena itulah, Hadhrat Ali ra juga berhati-hati dikarenakan ayat-ayat Al Quran tersebut.” Hadhrat Masih Mau’ud as memberikan aturan ini dengan juga memperhatikan ayat yang sama dari Al-Quran. Beliau juga memperjelas bahwa jika seseorang tidak berniat untuk mengkoreksi dan merubah dirinya sendiri dari saat itu dan seterusnya namun hanya ingin melengkapi shalat-shalat yang telah dilewati dan ditinggalkan seumur hidup, maka hal ini adalah salah.1 Dalam Jemaat Ahmadiyah, tidak ada itu konsep Qadha-e-Umri. Kita toh telah mengimani Imam Zaman; dan bersamaan dengan itu kita menerima syarat ini, yaitu mencegah bid’ah-bid’ah. Kita akan mengutamakan agama diatas perkara-perkara duniawi. Ketika kita sudah berjanji untuk mengutamakan agama diatas perkara-perkara duniawi, maka bagaimana mungkin berpikir untuk melewatkan Shalat atau Shalat Jumat? Shalat Jumat terakhir di Bulan Ramadhan bagi kita memiliki arti yang berbeda. Bagi Ahmadi sejati, kita mengucapkan Selamat Tinggal kepada Jumat ini dengan hati yang berat, kita mengucapkan selamat tinggal kepada hari-hari yang diberkati ini. Jumat adalah sebuah cara bagi kita untuk menyelenggarakan Shalat berjamaah sehingga kita berdoa semoga Allah membuat kita bisa menyaksikan hari-hari yang diberkati ini kembali di tahun berikutnya dan menyambut Ramadhan kembali di tahun depan. Hal ini harus menjadi pemikiran kita. Tidak ada yang mengucapkan salam perpisahan kepada orang- orang yang tercinta dengan mengatakan, “Pergilah kamu! Kamu akan berpisah dengan kami. Karena itu, kami akan melupakanmu sekarang. Kenangan tentang kamu akan kami lupakan.” Mereka yang meninggalkan kita selamanya, maka kita bahkan tidak dapat melupakan kenangan-kenangan mereka. Orang yang ditinggalkan akan berusaha untuk mempertahankan warisan dan peninggalan mereka dengan melanjutkan amalan-amalan baik mereka. Orang-orang yang beriman berdoa bagi orang-orang terkasih mereka yang telah wafat dengan khusyuk dan sungguh-sungguh. Orang-orang 1 Malfuzhat, jilid pancham,h. 366 Vol. X, No. 14, 11 November 2016 4
Description: