ebook img

Inti Ajaran Islam Bagian Pertama (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as) PDF

539 Pages·2015·12.74 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Inti Ajaran Islam Bagian Pertama (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as)

II AA NNTTII JJAARRAANN II II SS LL AA MM nn tt Inti Ajaran Islam Bagian Pertama ii AA Buku ini merupakan bagian pertama dari rangkaian jj BBBaaagggiiiaaannn PPPeeerrrtttaaammmaaa terjemahan versi bahasa Indonesia berupa Ekstrak dari aa rr Tulisan, Pidato, Pengumuman dan Wacana Masih Mau’ud aa dan Imam Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s.dari nn Qadian, Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah (1835-1908) II ss Dengan sabda-sabda Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s. ll aa sendiri, buku ini membahas empat topik yang sangat mm penting yaitu: BB EEEkkkssstttrrraaakkk dddaaarrriii TTTuuullliiisssaaannn,,, PPPiiidddaaatttooo,,, PPPeeennnggguuummmuuummmaaannn dddaaannn WWWaaacccaaannnaaa • Islam, Agama yang benar dan hidup aa MMMaaasssiiihhh MMMaaauuu’’’uuuddd dddaaannn IIImmmaaammm MMMaaahhhdddiii • Allah, Yang Maha Tinggi gg ii HHHaaadddhhhrrraaattt MMMiiirrrzzzaaa GGGhhhuuulllaaammm AAAhhhmmmaaadddaaa...sss... • Nabi Muhammads.a.w. aa • Kitab Suci Al-Quran nn II PPeennggaannttaarr:: PPrrooff.. DDrr.. HHMM QQaassiimm MMaatthhaarr MM..AA.. GGuurruu BBeessaarr FFaakk.. UUsshhuulluuddddiinn && FFiillssaaffaatt UUnniivv.. IIssllaamm NNeeggeerrii AAllaauuddddiinn MMaakkaassssaarr I A NTI JARAN I S L A M Bagian Pertama Ekstrak dari Tulisan, Pidato, Pengumuman dan Wacana Masih Mau’ud dan Imam Mahdi Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s. INTI AJARAN ISLAM Bagian Pertama Ekstrak dari Tulisan, Pidato, Pengumuman dan Wacana Masih Mau’ud dan Imam Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah xL + 497 hal.; 15.5 x 23 cm Penterjemah bahasa Indonesia: A. Q. Khalid Penyelaras bahasa: Ekky O. Sabandi Design & Lay Out: Dadang Sumarta, S.Pd.I Penterjemah bahasa Inggris: Choudry Muhammad Zafrullah Khan Edisi 1: 1979, the London Mosque Edisi 2: 2004, Islam International Publications Limited Edisi 3: 2007, Islam International Publications Limited Revisi: Munawar Ahmad Sa’eed Judul Asli : The Essence of Islam Volume I Islam International Publications Ltd Islamabad, Tilford-Surrey, UK. ISBN: 185372-765-2 Edisi Pertama, 2014 Penerbit: e-mail: [email protected] ISBN: 978-602-14539-5-7 PENGANTAR Prof. Dr. HM Qasim Mathar, MA. (Guru Besar Fakultas Usuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri “Alauddin” Makassar) Buku yang ada di tangan pembaca sekarang, berasal dari buku bahasa Inggris “The Essences of Islam”, dalam edisi bahasa Indonesia berjudul, “Inti Ajaran Islam”. Buku ini adalah ekstraksi dari tulisan, khutbah, fatwa, dan ceramah dari Masih Mau’ud dan Imam Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, pengasas Jemaat Islam Ahmadiyah. Kata “pengasas” akan lebih baik untuk menegaskan bahwa beliau adalah “Al-Masih yang dijanjikan dan Imam Mahdi yang kedatangannya telah dinubuatkan akan berlaku di akhir zaman, tidak saja bagi agama Islam, tetapi juga semua agama lain”. Dalam perspektif pemikiran Islam, bidang yang dengannya saya dikukuhkan sebagai guru besar (profesor), teologi Islam dipetakan kepada tiga peta besar. Masing-masing ialah: Sunni, Syiah, dan Ahmadiyah. Pemetaan itu untuk menegaskan bahwa ketiga aliran teologi tersebut, adalah Islam. Tidak satu pun dari padanya bisa difatwakan bukan Islam. Dengan demikian, penganut ketiga teologi itu adalah muslim atau umat Islam. Pemetaan itu juga hendak menegaskan bahwa Sunni, Syiah, dan Ahmadiyah adalah produk sejarah umat Islam. Bukan bagian dari sejarah agama-agama selain Islam. Mengingkari salah satunya sama dengan mengingkari bagian tertentu dari sejarah kaum muslimin. Syahadat dan amalan sembahyang orang-orang Ahmadiyah sama dengan syahadat dan salat yang dilakukan oleh orang- iii Inti Ajaran Islam orang Islam. Ibadah-ibadah pokok lain yang mereka lakukan sama dengan amalan ibadah yang dilakukan oleh pengikut Sunni, Syiah, dan orang-orang Islam pada umumnya. Karenanya, tidak mungkin menyatakan bahwa ibadah Ahmadiyah bukan ibadah Islam. Apalagi, memasukkannya sebagai bahagian ibadah dari agama bukan-Islam. Sama dengan itu, teologi Islam Syiah yang membawa ajaran Imamiyah, yang tidak terdapat dalam Sunni dan Ahmadiyah sekalipun, tak membenarkan untuk menyatakan bahwa Syiah bukan Islam, berhubung syahadat, salat dan ibadah pokok lain dalam ajaran Syiah sama dengan yang dilakukan pengikut Sunni, Ahmadiyah, dan kaum muslimin pada umumnya. Letak perbedaan Ahmadiyah dengan Sunni dan Syiah adalah hanya pada perbedaan di dalam memahami pernyataan Al-Quran tentang “Khãtaman Nabiyĩn”, yang bagi Sunni dan Syiah difahami sebagai tidak ada lagi nabi setelah Nabi Muhammads.a.w.. Dari Ahmadiyah, kita mendapat penjelasan yang berbeda. Menurut Ahmadiyah, pengertian Khãtamal Anbiyã bukannya bermakna tidak ada lagi yang menerima rahmat keruhanian setelah Nabi Muhammads.a.w., melainkan penegasan bahwa beliau saw adalah meterai Kenabian di mana tanpa kesaksian dari meterai tersebut tidak akan ada rahmat yang bisa dicapai oleh seseorang. Pengertian Khãtamal Anbiyã juga mensiratkan bahwa pintu untuk bercakap-cakap dengan Tuhan tidak akan pernah ditutup. Karena salah satu sifat Allah, yaitu “mutakallim” (bercakap-cakap) adalah sifat yang abadi. Di samping beliau saw, tidak ada lagi Nabi lain yang mempunyai meterai kenabian demikian. Melalui kesaksian dari meterai tersebut itulah maka Kenabian bisa dikurniakan kepada manusia dengan syarat bahwa yang bersangkutan adalah pengikut yang taat kepada Rasulullahs.a.w. Perbedaan dalam memahami, bukan hanya lumrah dalam bidang fiqih. Tapi, juga dalam bidang aqidah (teologi). Mazhab pemikiran Mu’tazilah telah berbeda dalam banyak pokok-pokok ajaran agama (ushuluddin) dengan mazhab pemikiran Asy’ariyah. iv Pengantar Prof. Dr. HM Qasim Mathar, M.A. Namun, kedua-dua mazhab itu dipandang sebagai kekayaan khazanah pemikiran Islam. Bahkan, mereka yang memandang pihak yang berbeda sebagai sesat dan kafir, misalnya, mazhab Khawarij terhadap pihak lain yang berbeda, dalam pemikiran Islam semuanya dipandang sebagai kaum muslimin dan pemikiran mereka sebagai khazanah Islam. Jadi, teologi Imamiyah pada Islam Syiah, teologi Al- Masih Al-Mau’ud Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad pada Islam Ahmadiyah, dan teologi pada Islam Sunni yang tak setuju dengan kedua teologi tersebut, dalam pemikiran Islam, semuanya adalah khazanah pemikiran dan teologi Islam. Buku Inti Ajaran Islam adalah sebuah buku yang menjelaskan Islam menurut versi Ahmadiyah. Sama dengan buku-buku yang ditulis orang-orang Syiah dan Sunni, pastilah akan dijumpai di dalamnya corak pemikiran khas Syiah atau khas Sunni. Pada hemat saya, buku-buku tersebut akan memperluaskan perspektif kaum muslimin untuk memandang Islam yang mustahil dijelaskan oleh satu buku saja. Pada sisi lain, buku-buku itu akan memberi kesempatan bagi kaum muslimin dan siapa saja yang berminat kepada Islam, untuk memilih Islam yang sesuai dengan keadaan diri masing-masing. Buku Inti Ajaran Islam membuka peluang itu. Dengan setebal 496 halaman ini baru jilid pertama dari empat jilid yang akan terbit, Buku ini memuat penjelasan empat pokok ajaran Islam ialah: Tujuan beragama, Allahs.w.t., Muhammads.a.w., dan kitab suci Al-Quran. Bagi pembaca bukan Ahmadiyah, saya sarankan untuk membaca buku ini. Dengan membacanya, tentu akan ditemukan ada pengetahuan baru, atau juga berbeda dengan yang terdapat dalam buku-buku Islam lain, yang bercorak Syiah dan Sunni. Saya juga yakin, akan banyak persamaan ditemui di dalamnya. Buku ini menjadi penting karena merupakan ekstraksi dari tulisan, khutbah, fatwa, dan ceramah dari seorang yang dalam teologi Ahmadiyah adalah Al- Masih yang dijanjikan dan Imam Mahdi, Mirza Ghulam Ahmad, yang kedatangannya telah dinubuatkan oleh Rasulullahs.a.w.. v Inti Ajaran Islam Seperti sudah dijelaskan di atas, percayalah bahwa pembaca muslim yang anti Ahmadiyah jika membaca buku ini, tidak akan meruntuhkan aqidahnya, melainkan akan memperluaskan pemahaman terhadap Islam yang sungguh amat luas setiap kita membaca tulisan tentang Islam. Membenci sebuah buku sebelum membacanya adalah tanda kelemahan fikiran. Kaum muslimin mundur kerana diterpa oleh kemalasan membaca. Lalu, diikuti dengan kebencian terhadap buku. Kebesaran sejarah kaum muslimin, tidak dinafikan, diawali oleh masa penterjemahan buku-buku berbahasa asing dan kemudian membacanya. Saya berterima kasih diberi kesempatan membuat Pengantar pada buku ini. Saya yakin, kita kehilangan kesempatan untuk mengerti dan maju, kalau buku sudah di tangan, lalu tidak dibaca. Semoga Allahs.w.t merahmati bukan hanya kepada orang dari mana isi buku ini berasal, tetapi juga kepada para pembacanya. Amin. Makassar, Januari 2014 HM Qasim Mathar vi SAMBUTAN H. Abdul Basit (Amir Jemaat Ahmaadiyah Indonesia) Alhamdulillah, berkat Rahmat dan Karunia dari AllahS.W.T. buku Inti Ajaran Islam ini akhirnya dapat kita terbitkan. Buku ini sangat penting dibaca karena kandungan isinya memberikan tambahan wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan yang luar biasa dalam dan luas, yang sebelumnya bahkan kita belum pernah mengetahuinya. Buku ini secara mendalam menjelaskan empat pokok inti ajaran Islam yaitu pertama, diantaranya menjelaskan tentang Agama Islam, apa maksud dan tujuan kita beragama; mengapa kita harus memilih Islam sebagai agama kita dan berkat-berkat dan kemajuan apa yang dapat kita peroleh ketika kita memilih Islam sebagai agama kita. Kedua, diantaranya menjelaskan tentang AllahS.W.T., dijelaskan berdasarkan pengalaman Hadhrat Masih Mau’uda.s. sendiri seperti apa Keagungan, Rahmat dan Kasih Sayang AllahS.W.T.; dan bagaimana kehebatan ajaran Nabi Muhammads.a.w. tentang keimanan dan ketauhidan Islam dalam membawa umat manusia menuju pengenalan akan AllahS.W.T..; serta penjelasan tentang sifat-sifat AllahS.W.T. yang dengan penjelasan yang sangat luas dan mendalam sehingga dengan membacanya seakan-akan kita sedang dibawa oleh penulis buku ini menghadap kepada AllahS.W.T., Raja yang Maha Agung. Ketiga, menjelaskan derajat dan kedudukan Nabi Muhammads.a.w. yang dengan membaca penjelasannya, kita akan memperoleh jawaban atas pertanyaan mengapa kita harus mengikuti, mentaati dan mengabdi kepada Nabi Muhammad, Rasulullahs.a.w.. Dan yang keempat, Penjelasan tentang Kitab Suci Al-Quran, apa tujuan kitab itu diturunkan, apa keunggulan kitab Al-Quran dari kitab- kitab yang sudah ada, kebenaran dan kebesaran apa saja yang terkandung di dalamnya, dan sebagainya. Bagi para anggota Jemaat Ahmadiyah, saya menganjurkan vii Inti Ajaran Islam buku ini untuk dijadikan sebagai bacaan wajib, karena dengan menelaah dan membacanya kita akan memperoleh obat yang dapat lebih menguatkan iman dan keyakinan kita, bahwa Islam sebagai agama kita, AllahS.W.T.. sebagai Tuhan kita, Yang Mulia Nabi Muhammads.a.w. sebagai Nabi dan Panutan kita, dan Al- Quran sebagai kitab suci kita. Bagi para pembaca yang non Ahmadiyah jika kebetulan membacanya, saya yakin buku ini akan dapat menambah khazanah pengetahuan yang sudah ada dan dapat mengisi dengan penuh kekosongan ruang ilmu dan pengetahuan Islam yang masih kosong. Didalamnya akan ditemukan khazanah dan pengetahuan baru tentang Islam dan segala isinya, dengan gaya penjelasan yang khas yang diambil dari tulisan, khutbah, fatwa, dan ceramah dari Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s.. Saya yakin, dilihat dari sisi isi dan kandungannya, buku ini benar-benar buku baru yang belum pernah ada sebelumnya yang dapat menyegarkan kembali iman dan keyakinan kita terhadap agama Islam. Oleh karena itu kita ucapkan terimakasih kepada AQ Khalid (almarhum) yang telah banyak mengorbankan waktunya untuk meneterjemahkan buku ini, dan juga kepada Ekky O. Sabandi dan seluruh Tim Dewan Naskah yang telah memeriksa dan melakukan penyempurnaan disana sini, semoga AllahS.W.T. meridhoi dan memberkati kita semua. Amin. Bogor, Januari 2014 Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia H.Abdul Basit viii Catatan Penerbit Edisi Kedua Buku (The Essences of Islam) yang menjadi sumber terjemahan ini adalah pengalihan ke bahasa Inggris kumpulan atau ekstraksi dari tulisan, pidato, pengumuman dan wacana Masih Mau’ud dan Imam Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s. dari Qadian. Hadhrat Ahmada.s. dalam tahun 1889 menyatakan diri beliau sebagai Al-Masih yang Dijanjikan dan Imam Mahdi yang kedatangannya telah dinubuatkan akan terjadi di akhir zaman, tidak saja bagi agama Islam tetapi juga semua agama lainnya. Hadhrat Ahmada.s. mengemukakan pengakuan beliau ketika perbenturan antar agama sedang pada kondisi terburuknya. Pemerintahan Inggris di India telah membawa perpecahan di antara umat Hindu dan Muslim yang selalu bertentangan di ujung pisau dan para ulama mereka yang tidak ada habisnya berdebat. Para missionaris Kristen kemudian memasuki gelanggang guna mentahbiskan seluruh India ke dalam agama Kristen. Akibatnya India menjadi ajang kontroversi dan perdebatan agama-agama. Dalam ajang pertempuran tersebut, agama Islam berada dalam posisi yang disudutkan dan terjepit. Dari segi jumlah, umatnya jauh lebih kecil dibanding umat Hindu dan dalam kekayaan sumber daya, kalah jauh dari umat Kristen. Para ulama Muslim telah kehilangan semangat kebenaran dan keteguhan beragama serta telah menenggelamkan diri dalam lumpur akhlak rendah dan kehidupan dunia yang disamarkan sebagai agama. Keadaan pada waktu itu sesungguhnya persis sama seperti yang dikemukakan dalam nubuatan Yang Mulia Rasulullahs.a.w. bahwa: “Akan datang saatnya ketika tiada apa lagi yang tersisa dari keimanan kecuali ritual dan tidak ada yang tersisa dari Al-Quran kecuali huruf- hurufnya.” Pada saat yang amat kritis demikian maka dipenuhilah ix

Description:
Inti_Ajaran_Islam_Bag_1.pdf
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.