ebook img

Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja di Solihuddin ... PDF

15 Pages·2012·0.53 MB·English
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja di Solihuddin ...

Hidayah Baisa & Hielda Novianty 180 H ubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja di Solihuddin School, Chana Thailand Hidayah Baisa Fakultas Agama Islam (FAI)- Universitas Ibnu Khaldun Bogor Jalan KH Sholeh Iskandar KM.2, Kedung Badak, Tanah Sereal, Kedung Badak, Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat Email: [email protected] Hielda Novianty Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Pekan Bangi, 43600 Bangi, Selangor, Malaysia Email: Diterima: 10 Agustus 2017 Revisi: 20 Oktober 2017 Disetujui: 5 Desember 2017 Abstract This article discusses the phenomenon of matters of adolescent morality that is very apprehensive in the global era. Teenagers seem to have escaped from the intrinsic values of religion as the benefit of the people’s life. Aqidah akhlaq education has become a curriculum in schools, students are expected to grow and improve their faith; through attitude and praiseworthy behavior. In addition, students are also expected to achieve balance material and spiritual, alignment of the relationship between humans in the social sphere of society and the environment, also especially strengthen human relationships with God. This paper intends to know the relationship of aqidah akhlak with the development of morals in Solihuddin School, Chana Thailand. How is the implementation of moral aids in Solihuddin School Chana Thailand ?; And how is the development of morality in the environment of Solihuddin School Chana, Tahiland? And how is the relationship between the learning of moral character and the development of morals in Solihuddin School Chana Thailand? The research was conducted at Solihuddin School, Chana Thailand. The data obtained through observation, interviews, documentation and questionnaire given to 30 students as sample or 30% of the total population of 103 students. From the research, it can be concluded that the implementation of aqidah akhlak teaching has significant relationship with the development of morality in adolescent at Solihuddin School, Chana Thailand. Keywords: Morals of youth, learning and development of aqidah akhlak Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 181 Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand Abstrak dalam Kontek Modernitas Artikel ini membahas tentang fenomena persoalan akhlak remaja yang sangat memprihatinkan di era global. Remaja seakan sudah melepaskan diri dari nilai–nilai hakiki keagamaan sebagai kemaslahatan kehidupan umat. Pendidikan aqidah akhla q telah menjadi kurikulum di sekolah, siswa diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanannya; melalui sikap dan tingkah laku terpuji. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mencapai keseimbangan lahiriyah dan batiniyah, keselarasan hubungan antara manusia dalam lingkup sosial masyarakat dan lingkungannya, juga terutama menguatkan hubungan manusia dengan Tuhannya. Tulisan ini bermaksud untuk mengetahui hubungan pembelajaran akidah akhlak dengan perkembangan akhlak remaja di Solihuddin School, Chana Thailand. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di Solihuddin School Chana Thailand?; Dan bagaimanakah perkembangan akhlak remaja di lingkungan Solihuddin School Chana, Tahiland? Serta bagaimanakah hubungan antara pembelajaran akidah akhlak dengan perkembangan akhlak remaja di Solihuddin School Chana Thailand? Penelitian ini dilakukan di Solihuddin School, Chana Thailand. Data-data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angket yang diberikan kepada 30 siswa sebagai sampel atau 30% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 103 siswa. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak memiliki hubungan yang signifikan dengan perkembangan akhlak pada remaja di Solihuddin School, Chana Thailand. Kata kunci: Akhlak remaja, pembelajaran dan perkembangan aqidah akhlak A. Pendahuluan Pendidikan Akhlak dalam konsep Islam diartikan sebagai proses pendidikan mental dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam kehidupan masyarakat selaku hamba Allah. Pendidikan akhlak ini berarti juga untuk menumbuhkan personalitas (kepribadian) dan menanamkan tanggung jawab pada seseorang. Sesuai firman Allah dalam surat Al Imran: 19 “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam, tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali-Imran ayat 19).1 1 Depatemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tarjamah T arbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 182 H ubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand Ayat tersebut di atas merupakan petunjuk dari Allah SWT bahwasanya tidak ada agama disisiNya dari seseorang yang diterima selain Islam. Yaitu mengikuti para Rasul pada setiap apa yang mereka bawa pada setiap saat hingga berakhir pada Nabi Muhammad SAW. Jalan menuju diri-Nya ditutup kecuali melalui jalan Nabi Muhammad. Maka barang siapa meninggal dunia setelah diutusnya Nabi Muhammad dalam keadaan memeluk agama yang tidak sejalan dengan syariat-Nya, tidak akan pernah diterima. Demikian halnya pada Surat Ali Imran Ayat 85 juga menjelaskan bahwa “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya”. Kemudian Allah swt., memberitahukan bahwa orang-orang yang telah diberi Al-Kitab di masa-masa lalu berbeda pendapat setelah adanya hujjah bagi mereka dengan diutusnya para Rasul kepada mereka serta diturunkannya kitab-kitab kepada para Rasul tersebut. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah “maksudnya barang siapa mengingkari apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya, maka Allah SWT akan membalas perbuatannya dan melakukan perhitungan atasnya”.2 Oleh karena itu, jika seorang muslim benar-benar menjadi penganut agama yang baik maka harus menaati ajaran Islam dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada dirinya, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajarannya yang dilandasi oleh iman sesuai dengan aqidah islamiyah. Untuk tujuan itulah pendidikan harus dilaksanakan kepada setiap manusia melalui proses pendidikan Islam. Pendidikan aqidah akhlak merupakan bagian dari sistem pendidikan Islam yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadian. Dengan bekal ilmu akhlak, orang dapat mengetahui batas mana yang baik dan batas mana yang tidak baik atau yang dilarang, juga dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. Orang yang berakhlak dapat memperoleh irsyad, taufik, dan hidayah sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Pendidikan Agama Islam merupakan proses yang memiliki fokus kepada norma-norma yang memberi arti, arah, dan tujuan hidup manusia. Pendidikan Agama Islam sebagai apresiasi bentuk kesadaran beragama secara ideal yang merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai etika dan moral baik 2 Abdullah bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir Jilid II, (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i, Cet ke II, Juni 2003), h. 23. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 183 Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand secara khusus maupun secara universal. Negara yang memiliki pengakua n dalam Kontek Modernitas terhadap suatu agama akan melakukan pendidikan moral melalui pendidikan agama. Menurut Harun Nasution, “pendidikan agama banyak dipengaruhi oleh trend barat yang lebih mengutamakan pengajaran dari pada pendidikan moral, padahal inti sari dari pendidikan agama adalah pendidikan moral.”3 Sasaran utama dalam pendidikan aqidah akhlak di sekolah adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaannya. Menanamkan nilai-nilai aqidah dan menumbuhkan akhlak mulia kepada seseorang adalah menjadi tugas dan tanggung jawab dari keluarga khususnya orang tua. Mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai ketuhanan kepada manusia, sampai mengajarkan penerapan sikap dan perilaku yang berakhlak terhadap diri sendiri dan sesama umat serta terhadap lingkungan lainnya adalah hal yang penting dan berpengaruh kuat terhadap kehidupan di masa depannya. Ditegaskan dalam firman Allah SWT. pada surat At-Tahrim ayat 6, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa keluarga khususnya orang tua dianjurkan untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka, yaitu dengan menyuruh ta’at kepada Allah dan menghindari perbuatan- perbuatan durhaka kepada Allah SWT.4 Berdasarkan kandungan makna ayat tersebut di atas dapat difahami bahwa manusia memiliki batasan-batasan dalam bersikap dan berperilaku agar tidak terjadi penyimpangan kepercayaan terhadap Allah. Seseorang yang melakukan penyimpangan terhadap Akidah merupakan sumber malapetaka dan bencana dalam kehidupannya. Seseorang yang tidak memiliki Akidah yang benar maka sangat rawan termakan oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran. Dengan demikian, dalam sistem pendidikan Islam 3 Harun Nasution, Islam Rasion, (Bandung: Mizan, 1995), h. 289. 4 Abdullah bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir Jilid VIII (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i, Cet ke II, Juli 2003), h. 229. T arbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 184 H ubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand seorang guru harus memiliki kepribadian Muslim dan sekaligus mampu menanamkan nilai-nilai keislaman melalui subyek pelajaran atau bidang studi yang diasuhnya, yang dalam penelitian ini dikhususkan kepada bidang studi Aqidah Akhlak. Demikian pula dengan problematika yang ada disalah satu sekolah di negara tetangga yaitu Thailand, peserta didik yang memiliki kedisplinan dalam menjalankan ibadah shalat wajib dan shalat sunnah lainnya bahkan penampilan sikap dan perilaku yang bisa dikatakan patuh pada aturan Islam, ternyata tidak menutup kemungkinan peserta didik pun masih memiliki akhlak yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari perilaku seperti kurangnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua, cara berbicara yang terkadang membuat orang lain tersinggung, atau tidak nyaman dengan ucapan yang dilontarkan beberapa peserta didik, kurangnya adab terhadap guru, seperti pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, tak jarang siswa keluar dari kelas tanpa izin guru atau bicara terlebih dahulu kepada guru. Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung ada juga beberapa siswa yang tidur pada saat guru sedang menjelaskan materi, atau siswa cenderung asik berbincang dengan teman di sebelahnya, terkadang siswa justru mengeluarkan buku pelajaran lain.5 Kurangnya adab dalam proses pembelajaran di dalam kelas juga terjadi ketika guru bidang studi tidak hadir, sehingga ada guru pengganti yang seharusnya memberikan materi tambahan atau setidaknya mengganti guru bidang studi dengan hal-hal positif yang membuat siswa menjadi tidak malas saat pembelajaran berlangsung. Di sekolah tersebut, ada fasilitas ruang yang dilengkapi dengan televisi dan internet, namun fasilitas tersebut terkadang oleh guru pengganti digunakan untuk mengajak anak menonton film. Sehingga ketika ada waktu untuk guru lain yang ingin menggunakan ruang tersebut terhalang, karena cara berfikir peserta didik sudah terpola untuk menonton film atau mendengar lagu dari youtube. Bahkan ketika pembelajaran komputer, terkadang dengan alasan agar peserta didik tak merasa jenuh maka guru mengijinkan peserta didik untuk bermain sosial media seperti facebook. Selain itu, peserta didik bisa meninggalkan pelajaran yang tidak disukai untuk kembali ke asramanya sebelum mata pelajaran berakhir atau sebelum waktunya pulang, meskipun hal ini merupakan pelanggaran tata tertib 5 Sumber data hasil wawancara dengan ust. Khorlet Maji tgl. 15/4/2016, pkl. 11.00 WIB Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 185 Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand sekolah. Dengan demikian, jelaslah diketahui bahwa peserta didik terbia sa dalam Kontek Modernitas dengan hal-hal yang membuat mereka menjadi malas belajar. Penelitian ini di laksanakan di Solihuddin School Chana Thailand Solihuddin School, yang beralamat 10 SOI masjid Solihuddin T. Banna A Chana, Songkhla Thailand, pada bulan Maret—Mei 2016. Tujuannya untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak, kondisi akhlak remaja, dan pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku peserta didik di Solihuddin School. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Adapun populasi yang menjadi target adalah seluruh siswa Mathium tun (tingkat menengah pertama) Solihuddin School. Sedangkan populasi yang terjangkau adalah siswa kelas III mathium tun tahun pelajaran 2015-2016 berjumlah 103 orang.6 B. Profil Solihuddin School – Sassana Bambrung Rungrien Sassanabamrung Songkhla didirikan pada tahun 1953 yang beralamatkan di Solihuddin School. No. 10 SOI Masjid Solihuddin T. Banna A. Chana’ Songkhla. Solihuddin School ini memiliki empat program study yaitu program Sains, Akuntansi, Bahasa dan Keagamaan. Dan ditunjang dengan guru yang mayoritas lulusan pondok dan universitas di luar negeri. Untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, Rungrien Sassanabamrung Songkhla memiliki fasilitas antara lain ruang teori maupun praktek, dan ruang komputer. Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya siap memberikan layanan pendidikan prima. Agar pendidikan dapat dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat, Rungrien Sassanabamrung Songkhla memberikan bantuan beasiswa yang berasal dari kerajaan. Sekolah gratis, asrama dan biaya listrik gratis dan siswa yang tidak tinggal di asrama disediakan bus dan beberapa mobil antar jemput gratis serta segala bentuk kegiatan sekolah seperti pameran, membatik dan kegiatan-kegiatan lainnya disediakan segala kebutuhannya dengan gratis. Dengan fasilitas pendidikan yang memadai dan mendukung tatanan organisasi melalui sistem manajemen mutu, Rungrien Sassanabamrung Songkhla siap memberikan layanan yang prima untuk menghadapi persaingan global. 6 Sumber data Solihuddin School Chana Thailand T arbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 186 H ubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand 1. Sejarah Perkembangan Solihuddin School Yayasan Sasana Bamrung (Solihuddin) terletak di 10 M 2 Banna. Chana Songkhla. Yayasan ini berasal dari sebuah pondok kecil yang didirikan oleh Alm. H. Ahmad Sholih Latik pada tahun 1953 M. Pondok ini mengajarkan kitab ditambah dengan mengajar membaca Quran. Masjid adalah tempat belajar siswa laki-laki maupun perempuan yang kesemuanya terdiri dari 50 santri. Dan istri beliau yang mengajar membaca Al-Quran untuk santri putri. Pondok ini memiliki output yang berkualitas, di mana lulusan pondok ini banyak yang mendirikan pondok baru di desanya masing-masing dan beberapa yang lainnya meneruskan belajarnya ke luar negeri seperti ke Saudi Arabia.7 Semakin lama pondok Sasana Bamrung ini memiliki perkembangan yaitu pada tahun 1970 M (2513 BE) membentuk sekolah. Dan pada tahun 1971 M (2514 BE) pemerintah Thailand mengirim tenaga kerja dari Dinas pendidikan sebagai guru akademik. Pengiriman tenaga kerja oleh pemerintah Thailand dilakukan karena sekolah ini belum masuk daftar ijinnya sehingga tidak memiliki bantuan subsidi untuk menggaji guru. Beberapa tahun kemudian sekolah Islam ini ditutup karena beberapa hal, padahal pada waktu itu santri yang mengaji sekitar 200 orang. Pada tahun 2001 M (2544 BE) sekolah kembali dibuka oleh Abdul Halim Latik sebagai manajer sekaligus pemegang surat ijin operasional sekolah dan ibu Sarah Bin Hayeekonoh sebagai Direktur Utama (Guru Besar). Sekolah Islam ini kini menjadi sebuah yayasan Islamic Sasana Bamrung School (Solihuddin School) yang masih terdiri dari madrasah Ibtida’iyah. Pada tahun 2004 M (2547 BE), yayasan ini membuka tingkatan baru yaitu madrasah Tsanawiyah (Mathium). Yayasan ini setiap tahunnya selalu mengadakan perkembangan dan pengembangan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas seperti dibukanya lokal baru dan guru tambahan dari beberapa universitas ternama di Thailand maupun di luar negeri. Sampai pada tahun 2005 M (2548 BE) yayasan ini membuka kelas Tadika. Pada tahun 2010 M (2553 BE) Rungrien Sassanabamrung Songkhla terakreditasi dengan hasil baik. Selain karena kualitas juga fasilitas yang memadai di mana sudah tersedia dua gedung besar, satu khusus kelas Tadika dan satu gedung lantai tiga untuk praktum, mathium tun dan mathium play (SD, SMP dan SMA) karena memang jumlah siswa yang semakin meningkat. 7 Sumber data Solihuddin School, Chana Thailand Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 187 Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand Tersedia juga Lababoratorium Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Bahas a, dalam Kontek Modernitas Meeting Room, Library, Ruang BK, Kamar mandi, dan ruang guru di setiap kelas. 2. Visi dan Misi Solihuddin School Adapun visi dari Solihuddin School adalah menjadikan siswa yang beriman dan berakhlak, unggul dalam akademik, dapat diterima di universitas ternama, mampu beradaptasi dengan masyarakat. Sedangkan misi dari Solihuddin School adalah mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas siswa, meningkatkan ilmu tekhnologi bagi seluruh guru dan staf, menciptakan suasana belajar yang efektif, menanamkan keimanan dan akhlak kepada siswa, membiasakan budaya sehat jasmani dan rohani, meningkatkan kualitas structural manajemen pendidikan yang baik, menciptakan suasana belajar yang kondusif di dalam maupun di luar kelas. 3. Kurikulum Solihuddin School Sementara itu, kurikulum merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik, pengalaman belajar dan juga sebagai perencanaan program pembelajaran. Di mana pembelajaran berlangsung sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.8 Begitu pula dengan kurikulum akidah akhlak yang merupakan pembelajaran terkait kepada ketauhidan dan perilaku atau sikap seseorang. Terdapat perbedaan dalam hal pola kurikulum atau nama mata pelajaran. Tidak seperti pada umumnya di Indonesia, di Thailand khususnya, Solihuddin School Chana, Songkhla Menurut Ustad. Abdul Haleem Latih sebagai Ketua Yayasan dan penasehat di Solihuddin School (Pengurus Pusat Islam Thailand) komite muslim atau kerajaan memisahkan antara mata pelajaran aqidah dan akhlak. Hal itu disebabkan karena kurang dari 20 tahun kebelakang, kerajaan mengganti kurikulum terdahulu di mana akhlak masuk dalam kurikulum agama. Tetapi saat ini kerajaan menjadikan bidang agama masuk ke dalam kurikulum yang di dalamnya hanya terdapat mata pelajaran aqidah, fiqih, hadist, dan tafsir (dalam bahasa melayu disebut hadist quran). Sedangkan mata pelajaran akhlak terpisah dari akidah karena dianggap sebagai salah satu dari ilmu sosial, dan di luar kurikulum yang ditetapkan oleh kerajaan. Sehingga pihak akademik dari Solihuddin School tetap menjadikan 8 Sumber data hasil wawancara Ust. Abdul Haleem Latih tgl 29/4/2016, pkl 12.53 WIB T arbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 188 H ubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand akhlak sebagai mata pelajaran karena dianggap dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan akhlak atau sosial siswanya. Hal ini juga bertujuan agar siswa dapat dengan mudah memahami dasar-dasar aqidah dan menerapkannya dalam keseharian, mendalami pelajaran akidah dan akhlak agar dapat memisahkan antara akidah yang lebih kepada ketauhidan dan akhlak lebih kepada adab-adab sikap atau perilaku yang sudah tertanam dalam diri. Namun implementasinya pelajaran aqidah serupa dengan akidah akhlak di Indonesia dan begitupun dengan pelajaran akhlak. Adapun kurikulum yang berlaku untuk siswa kelas 3 Mathium di Solihuddin School antara lain: agama, matematika, bahasa asing (Arab, Inggris, Melayu, China), sains (Witayasat), ilmu sosial, akhlak, biologi, pertanian, komputer, olahraga, dan seni lukis. 4. Struktur Organisasi Solihuddin School Tatanan struktur organisasi sekolah, baik guru dari tingkatan Annuban (Elementary School) sampai Mathium (High School) menjadi satu kesatuan yang utuh, artinya tidak ada perbedaan yang mendasar karena setiap ada kegiatan seluruh guru yang ada beserta TU ikut berpartisipasi tanpa membedakan tingkatan mengajar. Terdapat sekitar 80 orang guru dan TU mulai dari Anuban, Tadika, Practum, Mathium yang jumlah keseluruhan mencapai sekitar 1500 siswa. 5. Sarana dan Prasarana Solihuddin School Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting untuk kelancaran dan mutu dari suatu proses pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan tinggi didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang harus memadai. Begitu halnya dengan sekolah agama Solihuddin School, untuk melaksanakan proses pembelajaran disediakan beberapa fasilitas yaitu untuk tingkat Mathium berupa ruang kelas untuk tingkat I terdiri dari 4 kelas, tingkat II memiliki 3 kelas, tingkat IV 2 kelas, tingkat V 2 kelas, tingkat VI 2 kelas, dan kelas tambahan yaitu intensive class ada 1 ruang kelas. Sedangkan, untuk tingkat Practum mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI, masing-masing terdapat 2 ruang kelas. Tidak hanya sarana untuk siswa saja, tetapi di sekolah ini juga terdapat ruang guru, masing-masing ruang guru berada diantara 2 (dua) ruang kelas. Ruang guru terdapat di setiap lantai sekolah yang terdiri dari 3 (lantai). Masing-masing lantai memiliki 3 ruang guru, sehingga jumlah keseluruhan Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X Hidayah Baisa & Hielda Novianty 189 Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand ruang guru 18 ruang yang masing-masing dilengkapi dengan kamar mand i, dalam Kontek Modernitas tidak hanya ruang guru dan ruang kelas Solihuddin School dilengkapi juga dengan 1 ruang administrasi, 1 ruang lababoratorium komputer yang di dalamnya terdapat 30 unit komputer, lalu ada 1 ruang IDP yang di dalamnya terdapat televisi dan beberapa media peraga untuk pembelajaran. Selanjutnya terdapat 1 ruang meeting dan dilengkapi televisi, ada 1 ruang laboratorium, 1 ruang kepala direktur, 1 ruang akademik, 1 aula, dan terdapat kamar mandi untuk siswa putra dan siswa putri yang terpisah dan terdapat masing-masing 6 kamar mandi, tempat wudhu, dan wastafel yang dilengkapi dengan cermin. Selain itu di lantai 2 dan 3 terdapat kamar mandi khusus untuk tamu berjumlah 2 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan. Selain fasilitas yang terdapat di dalam sekolah, ada juga prasarana yang terdapat di luar sekolah antara lain: kantin sekolah, lapangan futsal, tempat parkir terdapat 2 sisi yaitu di depan sekolah dan belakang sekolah, dan ada 2 kamar mandi umum, dan juga lapangan sepak takraw, dan juga ada akomodasi antar jemput bagi siswa yang tidak tinggal di asrama, yaitu 1 mobil van, 1 mini bus, dan 1 mobil bak. C. Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Perkembangan Akhlak Remaja Penelitian yang dilaksanakan di Solihuddin T. Banna A. Chana’ Songkhla, Thailand, diperoleh hasil yang akan disajikan secara berturut-turut tentang pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak, tentang keadaan akhlak remaja serta tentang hubungan antara pembelajaran akidah akhlak dengan perkembangan Akhlak remaja. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di Solihuddin School Chana, Thailand, maka kami melakukan penggalian data melalui angket kepada siswa serta wawancara dengan pihak pengelola. Siswa yang telah ditetapkan sebagai sampel yaitu berjumlah 30 orang menjawab angket tentang pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak. Angket ini terdiri dari 20 butir soal dengan masing-masing 4 alternatif jawaban sejak mulai dari jawaban “a” dengan score 4 sebagai jawaban kategori terbaik, jawaban “b” dengan score 3 kategori cukup baik, jawaban “c” dengan score 2 kategori kurang, dan jawaban “d” dengan score 1 kategori tidak baik. T arbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan :: Volume 01; Nomor 02, Desember 2017 p-ISSN: 2579-3241; e-ISSN: 2579-325X

Description:
Abstract. This article discusses the phenomenon of matters of adolescent morality that is very apprehensive in the global era. Teenagers seem to have escaped from the intrinsic values of religion as the benefit of the people's life. Aqidah akhlaq education has become a curriculum in schools, studen
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.