Hak Politik Masyarakat Pengungsi dalam Pilkades Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang 2013 Skripsi: Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Filsafat Politik Islam Oleh: Moh. Imam Satibi (E04213063) JURUSAN FILSAFAT POLITIK ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2018 Abstrak Penelitian ini berfokus pada hak politik masyarakat pengungsi Syiah dalam pemilihan kepala Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah mengetahui kehidupan sosial politik masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Dan menganalisa hak-hak politik warga masyarakat Desa Blu’uran dalam Pildes Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Penelitian ini termasuk penelitian yang penggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihadapi berupa pernyataan verbal bukan numerik atau angka- angka. Menggunakan sumber data primer dan data skunder, penggalian data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik pengambilan informannya melakukan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan, dimana peneliti menentukan informan yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat dan karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi. Dengan menggunakan analisa perspektif HAM dan teori konflik Dahrendorf serta Teori Elit Politik. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Sunni dan Kelompok Syiah. Kelompok Sunni memiliki ikatan atau hubungan yang sangat dekat dengan K.H. Ali Karror dan K.H. Muhaimin yang keduanya berafiliasi dengan partai politik PPP, kemudian K.H. Fauzan pengasuh Pondok Pesantren Karang Durin yang berafiliasi pada partai PKB. kelompok Sunni juga memiliki hubungan dengan Blater. Sedangkan kelompok Syiah sendiri tidak memiliki afiliasi kelompok keagamaan maupun afiliasi pada partai politik. (2) Hak politik pengungsi Syiah dalam pemilihan Kepala Desa Blu’uran tidak terakomodir dengan baik. Dan apa yang terjadi pada masyarakat Syiah merupakan sebuah tindakan kesewenang-wenangan dan hegemoni kelompok Sunni terhadap kelompok Syiah. Dengan menggunakan kekuasaan tersembunyi (Hidden), kelompok Sunni memberikan hambatan kepada kelompok Syiah agar menjamin kepentingan dan kekuasaan mereka terjaga. Kata kunci : Hak Asasi Manusia, Pilkades, Minoritas, Syiah Sampang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN.........................................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................................iii PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................................................iv MOTTO............................................................................................................................v ABSTRAK.......................................................................................................................vi KATA PENGANTAR...................................................................................................vii DAFTAR ISI...................................................................................................................ix BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian............................................................................................6 D. Manfaat Penelitian..........................................................................................7 E. Penelitian Terdahulu.......................................................................................7 F. Definisi Konseptual......................................................................................13 G. Metode Penelitian.........................................................................................16 BAB II : KAJIAN TEORI ............................................................................................ 27 A. Hak Asasi Manusia ....................................................................................... 27 B. Hak Politik .................................................................................................... 29 C. Partisipasi Politik................................. .........................................................36 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id D. Teori Konflik................................................................................................40 E. Elit Politik.....................................................................................................46 BAB III : DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN..........................................................50 A. Gambaran Umum..........................................................................................50 B. Kondisi Perekonomian..................................................................................51 C. Kondisi Pendidikan.......................................................................................52 D. Kondisi Keagamaan......................................................................................53 E. Kondisi Sosila Politik...................................................................................58 BAB IV : PENYAJIAN DATA.....................................................................................62 A. Kahidupan Sosial Politik Masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang........................................................................62 B. Konflik Politik Yang Berlatar Keyakinan Sunni dan Syiah.........................68 C. Hak-Hak Politik Warga Syiah Dalam Pemilihan Kepala Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang.........................................72 BAB V : PENUTUP.......................................................................................................77 A. Kesimpilan....................................................................................................77 B. Saran.............................................................................................................78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagaimana tertuang dalam pembukaan dan penjelasan UUD 1945. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan suatu Negara yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, membentuk suatu masyarakat adil dan makmur.1 Pemerintah dan masyarakat merupakan kumpulan manusia. Pada dasarnya manusia melakukan kegiatan dibagi dua, yaitu fungsi pemerintahan (pejabat pemerintahan), dan warga Negara biasa yang tidak memiliki fungsi pemerintahan tetapi memiliki hak untuk mempengaruhi orang yang memiliki fungsi pemerintahan (fungsi politik). Namun baik fungsi pemerintahan maupun fungsi politik biasanya dilaksanakan oleh struktur sendiri, yaitu suprastruktur politik bagi fungsi-fungsi pemerintahan dan infrastruktur politik bagi fungsi-fungsi.2 Negara demokratis adalah Negara yang memerlukan sebuah partisipasi politik masyarakat umum untuk mengontrol, menggantikan atau meneruskan tongkat estafet kepemimpinan baik tingkat eksekutif, legislatif, dan bahkan 1 Ibid.,121. 2Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia, 2010), 167. 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 yudikatif. Maka di perlukan sebuah partisipasi aktif dari masyarakat. Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.3 Partisipasi politik adalah sebuah bentuk hak yang dimiliki oleh setiap warga masyarakat untuk ikut andil dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. dan hak politik ini dengan jelas telah tercantum dalam UU No. 39 tahun 1999 HAM bagian 8 tentang hak turut serta dalam pemerintahan pasal 43 ayat 1 sampai ayat 3 yang berbunyi: 1. Setiap warga Negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Setiap warga Negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau dengan perantaraan wakil yang dipilihnya dengan bebas, menurut cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. 3. Setiap warga Negara dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan. Dalam ketentuan umum UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM adalah Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, 3Prof. Mariam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia, 2010), 367. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Description: