45 BAB IV PEMBAHASAN A. Biografi Ustadz Abdul Somad Ustadz Abdul Somad Batubara lebih dikenal dengan sebutan Ustadz Abdul Somad lahir di desa Silo Lama di wilayah Asahan, Sumatera Utara pada tanggal 18 Mei 1977.63 Sewaktu kecilnya, orang tua Ustadz Abdul Somad memasukkan Abdul Somad di sekolah berkultur agama Islam. Ustadz Abdul Somad memulai sekolah di SD Al-Washliyah Medan dan tamat pada tahun 1990. Kemudian melanjutkan sekolah di MTS Mu’alimin dan pesantren Darularafah di wilayah Deliserdang, Sumatera Utara. Disana ia mengenyam pendidikan selama satu tahun sebelum pindah ke Madrasah Aliyah Nurul Falah Indragiri Hulu, Riau pada tahun 1994. dan tamat pada tahun 1996.64 Setelah tamat sekolah, Ustadz Abdul Somad kemudian melanjutkan perguruan tinggi selama dua tahun di UIN Sultan Syarif Kasim Riau hingga tahun 1998. Kemudian melanjutkan Pendidikan di Universitas Al- Azhar, Kairo, Mesir setelah mendapatkan beasiswa dengan mengalahkan 900 pelamar lainnya. Di Al-Azhar, Mesir, Abdul Somad menyelesaikan 63 Yusuf Asyari, Profil Ustadz Abdul Somad, Pernah Kalahkan 900 Pelajar, (Jawa pos, selasa, 26 Desember 2017 06:08). Diakses pada Selasa, 20 Maret, 2018 https://bit.ly/2I8dl7p 64 Ibid,. 46 kuliahnya dalam waktu 3 tahun 10 bulan dan berhasil mendapat gelar Lc (License).65 Ustadz Abdul Somad melanjutkan Pendidikan S2 di Moroko pada tahun 2004 di Institut Dar Al-Hadis Al-Hassania melalui beasiswa kerajaan Maroko. Dia menyelesaikan Pendidikan masternya dalam jangka waktu 1 tahun 11 bulan dan merai gelar D.E.S.A (Diplôme d'Etudes Supérieurs Approfondies).66 Ustadz Abdul Somad bekerja sebagai seorang dosen bahasa arab dan tafsir di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau dari tahun 2009. Dia juga mengajar sebagai Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Al-Azhar Yayasan Masmur, Riau. Beliau juga aktif sebagai Anggota MUI Provinsi Riau dan Sekretatis Lembaga Bahtsul Masa’i Nahdlatul Ulama dan anggota Badan Amil Zakat Riau dari tahun 2009 hingga 2014.67 Kini Ustadz Abdul Somad aktif dalam memberikan ceramah agama Islam di berbagai pelosok di Indonesia dimulai dari memberikan dakwah agama melalui Youtube, Ustadz Abdul Somad semakin dikenal di masyarakat setelah video ceramahnya menjadi viral di internet. Selain itu juga Ustadz Abdul Somad menulis sebuah buku yang berjudul “37 Masalah Populer”. Buku ini membahas tentang persoalan 65 Ibid,. 66 Ibid,. 67 Ibid,. 47 persoalan di dalam agama Islam dengan tujuan tidak ingin menambah kebingungan dalam masyarakat, ustadz Abdul Somad mengajak untuk melihat pendapatpara ulama sebagai solusi dalam permaslahan tersebut. Agar dapat memahami perbedaan, menghormati orang lain, mengikis fanatisme buta.68 Buku kedua Ustadz Abdul Somad yaitu ”99 Pertenyaan Seputar Sholat”, buku ini membahas tentang persoalan pada sholat yang dikemas dalam bentuk tanya-jawab. 69Buku ketiga “33 Tanya Jawab Seputar Qurban” membahas tentang persoalan penting bagi penyelenggara ibadah qurban, mulai dasar hokum syar’I dan hal hal praktis yang menjadi pertanyaan. 70 B. Strategi Komunikasi Dakwah Ustadz Abdul Somad Dalam setiap tujuan untuk mencapainya tentulah menggunakan strategi. Dalam penggunaannya, setiap orang, individu, kelompok, dan lain sebagainya memiliki cara yang berbeda beda sesuai dengan apa yang diharapkan pada tujuan tersebut. Strategi dapat dikaitkan dengan proses komunikasi, strategi komunikasi dilakukan dalam sebuah komunikasi didasarkan atas efektifitas atau keberhasilan sebuah pesan itu tersampaikan. 68 http://tbtafaqquh.com/37-masalah-populer.html. Abdul Somad, 37 Masalah Populer, (Tafaqquh: 2015), Diakses pada 20 Maret 2018. 69 http://www.tbtafaqquh.com/99-tanya-jawab-seputar-shalat-ustadz-abdul-somad-lc-ma.html. Abdul Somad, 99 Tanya Jawab Seputar Sholat, (Tafaqquh: 2015), Diakses pada 20 Maret 2018. 70 http://www.tbtafaqquh.com/33-tanya-jawab-seputar-qurban.html. Abdul Somad, 33 Tanya jawah Seputar Qurban, (Tafaqquh: 2015), Diakses pada 20 Maret 2018. 48 Dalam langkah langkah penyusunan strategi komunikasi harus didasarkan pada tujuan sentralnya yaitu dapat dimengerti, dapat dibina dan dapat dimotivasikan. Dalam proses pencapaianya pun tidak terlepas dengan namanya strategi, strategi yang digunakan berfungsi sebagai langkah atau cara yang digunakan agar tercapainya dakwah yang efektif. Wawancara yang dilakukan peneliti kepada pihak Ustadz Abdul Somad dan tim belum bisa untuk di sambut dalam waktu ini dikarnakan jadwal Ustadz Abdul Somad dan tim yang begitu padat. Oleh sebab itu dalam hal penentuan atau Analisa terhadap Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad, penulis hanya menganalisa melalui studi dokumentasi terhadap video ceramah yang Ustadz Abdul somad lakukan. Selain itu juga bersumber melalui kerabat dekat sekaligus murid Ustadz Abdul Somad langsung, yaitu Riki Ardiansyah yang juga merupakan murid di Al-Azhar, Kairo, Mesir tempat Ustadz Somad mendapatkan gelar Lc (License) 1. Penyusunan Strategi komunikasi Seperti yang telah dicantumkan pada kerangka teori dihalaman 22-28, memiliki beberapa langkah dalam penyusunan proses strategi komunikasi yang di gunakan. Langkah langkah tersebut yaitu identifikasi target (khalayak), komunikator, media, pesan, dan keberhasilan yang dicapai. 49 Dalam sebuah penyusunan strategi komunikasi tidak terlepas dengan yang namnya perencanaan dan menejemen dalam pencapaian tujuan pada proses komunikasi tersebut. Untuk mencapainya, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda beda sewaktu waktu berdasarkan situasi dan kondisi.71 Seperti halnya strategi dalam hal apapun, strategi komunikasi juga harus didukung oleh teori, karena teori adalah hal yang bersifat pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah diuji kebenarannya.72 Dalam setiap proses berdakwah, setiap komunikator memiliki startegi masing masing untuk mencapai tujuan dakwahnya. Peneliti menemukan beberapa strategi yang digunakan Ustadz Abdul Somad memiliki beberapa perbedaan dengan startegi komunikasi yang telah di paparkan oleh peneliti. Dalam penyampaian dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad memiliki beberapa strategi yaitu: a. Membangun Kekuatan Komunikator 71 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakri, 1993) Hal 301 72 Ibid,.. 50 Pada proses komunikasi, sumber dan kendali dalam aktifitas komunikasi adalah komunikator itusendiri. Sebagai ujung tombak suatu program, komunikator memiliki peran penting, oleh sebab itu komunikator harus memiliki wawasan dan kreativitas penuh. Seorang komunikator harus memenuhi tiga syarat penting pada dirinya, yaitu: (1) kredibilitas, (2) daya tarik, (3) kekuatan.73 Sebagai seorarang komunikator, Ustadz Abdul Somad sudah berkiprah di dunia broadcast pada tahun 2008, Ustadz Abdul Somad memulai pengalamannya terebut dalam membawakan acara dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Musthafa Umar, “Saya pulang tahun2008, silaturahim kerumah dr.Musthafa Umar diajaknya ke TVRI, TVRI yang di rumbai dekat danau buatan. 2008 bulan Ramadhan kerjaan saya bawa acara, kerjanya buka tutup aja” “sampai disitu latihan, ada senam muka namanya, yang melatih doctor mashuri, duduk disitu nengok kaca, mukanya tu di tarik tarik (sambal memperagakan)”74 73 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Depok: Raja grafindo Persada, 2013) hal, 108 74 Ustadz Abdul Somad, Tanya jawab(masjid mutmainah), (Tafaqquh Video, 2017) https://www.youtube.com/watch?v=RcMjBT_uvzg 51 Menurut Aristoteles, kredibilitas bisa diperoleh jika komunikator memiliki ethos, phatos, logos, Ethos merupakan karakter kepribadian seseorang sehingga ucapannya dapat dipercaya. Patos merupakan kekuatan yang dimiliki komunikator dan Logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator pada argumentasinya.75 Pada dokumentasi video ceramah yang dilakukan Ustadz Abdul Somad terlihat bahwa etos, patos dan logos telah ia miliki. Seperti halnya pada karakteristik dakwah yang beliau sampaikan dengan penyesuaian intonasi tinggi rendahnya nada, bahasa tubuh yang disinkronkan dengan isi pesan, kemudian Ustadz Abdul Somad yang kaya terhadap perbendaharaan kata dan pepatah, penjabaran yang luas, dan sumber atau referensi kitab yang banyak, dan juga kisah kisah menarik dan pengalaman hidup yang Ustadz Abdul Somad tuangkan dalam isi ceramahnya. Kesimpulannya ialah kredibilitas, kekuatan daya tarik atau karakteristik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam proses komunikasi. Kredibilitas ini akan menimbulkan kekuatan dan kekuatan yang ada ini 75 Ibid,,, hal 108 52 akan berpengaruh pada daya tarik dalam proses komunikasi tersebut. Syarat penting yang harus ada pada diri seorang komunikator ini lah yang sudah melekat pada Ustadz Abdul Somad. Ini lah yang membuat orang berbondong bonding datang pada setiap acara yang mengundang Ustadz Abdul Somad sebagai penceramah. b. Identifikasi target Dalam hal penyampaian pesan dalam proses komunikasi, perlu adanya identifikasi target, kepada siapa sasaran kita akab berbicara, hal ini berkaitan dengan tingkat pemahaman yang akan di peroleh oleh khalayak saat mengikuti ceramah yang Ustadz Abdul Somad lakukan. Ada dua faktor menurut Onong Uchjana Efendy pada diri komunikan yang dapat mempengaruhi tingkat pemahaman khalayak, yaitu: (1) kerangka referensi dan (2) situasi dan kondisi. Dalam memenyampaikan dakwahnya Ustadz Abdul Somad menyampaikan dengan sistematis tersusun rapi, logis, masuk akal agar mudah untuk dimengerti. Dalam pengaplikasiannya Ustadz Abdul Somad tidak akan pindah dari satu 53 bahasan permasalahan atau point yang satu ke point lain atau bahsan selanjutnya sebelum pembahasan pertama di bahas tuntas oleh Ustadz Abdul Somad agar tidak keluar dari topik yang dibahas. Jika di dalam ilmu tarbiyah, hal ini dinamakan Murattab Manthiqy. Ustadz Abdul somad belajar mengenai tarbiyah melalui gurunya yaitu Ustadz Musthofa Umar dan Ustadz Mawardi Muhammad Shaleh. Hal hal yang diajarkan seperti senam muka dan lain lain, kemudian juga sempat menjadi pembawa acara di TVRI. Pada ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyesuaikan dakwahnya terhadap situasi kondisi yang terjadi saat itu, seperti halnya ketika melakukan ceramah di masjid an-nur Denpasar, Bali pada tanggal 8 desember 2017 lalu, saat maraknya pemberitaan mengenai hoax dan isu, saat itu pula Ustad Abdul Somad di anggap sebagai radikal, pada pesan ceramah yang ia sampaikan di bali membahas mengenai pentingnya klarifikasi. Dalam kaitannya dengan teori strategi komunikasi, membangun kepekaan merupakan suatu cara mengidentifikasi target khalayak. Identifikasi target 54 ini harus memperhitungkan faktor yang mempengaruhi khalayak dalam penerimaan informasi. Faktor tersebut bisa berasal dari luar Pendidikan dan juga masalah Pendidikan. Faktor di luar Pendidikan itu diantara lainbudaya, dan nilai, geografis, pendapatan, niali, ideologi dan kepercayaan. Faktor lainnya adalah masalah yang mengangkut pada Pendidikan. Faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi pada proses penerimaan pesan yang disampaikan dan pesan yang disampaikan.76 Proses komunikasi yang dilakukan Ustadz Abdul Somad berasal dari masalah apa yang di temukan pada khalayak, identifikasi khalayak ini terjadi setelah melihat dan mendengar dari khalayak itu sendiri. c. Pesan yang bersifat humoris, ringan, dan sederhana Dalam proses komunikasi, pesan merupakan sebagai penunjuk apa yang kita bangun dan kita capai dalam proses tersebut. Pesan merupakan sesuatu yang 76 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Depok: Rajagrafindo Persada, 2013) hal 97
Description: