BAB III MUSIK POPULER BATAK TOBA 3.1 Latar Belakang musik populer Di Indonesia ada kemungkinan bahwa sebuah melodi tertentu itu dipakai sebagai nyanyian di gereja pada waktu kebaktian minggu, sedangkan di Eropa dapat dipakai sebagai nyanyian rakyat. Itu semua terjadi karena kemajuan zaman atau dapat juga dengan cara disampaikan seseorang kepada yang lain, yang merupakan proses yang berkesinambungan1. Nyanyian rakyat dapat dituliskan dalam berbagai versi (gaya) terhadap masyarakat yang bersangkutan, dimana lagu tersebut tetap sesuai untuk musik rakyat. Suatu lagu biasanya diciptakan tiap tahun dalam tiap generasi, tetapi sering hanya sebagian yang muncul dan diterima masyarakat sebagai musik rakyat. Bisa saja pencipta musik rakyat tersebut tidak dikenal oleh masyarakat, tetapi dapat diterima sebagai lagu rakyat atau musik rakyat. Mereka tidak mempermasalahkan siapa pencipta musik rakyat, karena yang penting mereka menyukai melodi, menerimanya yang dapat mencetuskan dan mencerminkan kehidupan mereka.2 Pencipta lagu rakyat di bagi atas dua kelompok, yaitu: 1) Pengarang sendiri 1 RuthApolina Sitompul. “Musik Populer Barat dalam Kehidupan Generasi Muda di Medan: Suatu Kajian Musikologis”. Sripsi S1 Fakultas Kesenian Univ HKBP Nommensen Medan: 1996. 2Ibid , 1996 Universitas Sumatera Utara 2) Masyarakat Setelah musik rakyat diterima oleh masyarakat dan merupakan suatu kebutuhan hidup bagi mereka, maka musik tersebut membaur dan hidup di antara mereka. Seperti kita ketahui manusia sebagai anggota masyarakat selalu berubahubah sesuai dengan perkembangan zaman. Maka dengan sendirinya musik rakyat yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat turut terhimbas dengan perubahan tersebut. Perubahan tersebut antara lain diakibatkan akulturasi, migrasi yang meliputi perubahan alat-alat musik dan gaya musiknya. Musik rakyat dalam perkembangannya, dapat dituliskan dalam berbagai versi atau gaya bagi masyarakat yang bersangkutan, sehingga musik rakyat itu selalu disenangi dan tetap hidup sebagai musik populer dalam masyarakat. Sejarah musik rakyat selalu berubah secara cepat atau lambat, dan dapat terjadi di berbagai tempat atau daerah. Ada beberapa hal yang mengakibatkan perubahan pada musik tersebut, antara lain: 1) Perubahan pada komposisi; 2) Perubahan pada repertoar; 3) Perubahan pada pemakaian alat-alat musik. Hal-hal di atas dapat terjadi pada aspek lirik, ornamentasi, harmoni, frasa dari musik yang baru dan perubahan dari skala nadanya3. Kelompok masyarakat pada umumnya menerima nyanyian rakyat, yang akan tetap dipertahankan tanpa diubah dan di kemudian hari diciptakan kembali setelah masuknya pengaruh teknologi modern. Lagu rakyat harus diterima kalau 3ibid, 1996 Universitas Sumatera Utara tidak akan dilupakan dan hilang, jika tidak dapat diterima oleh masyarakat maka dapat dirubah sesuai selera atau keinginan dari mereka4. Musik rakyat mempunyai fungsi sebagai inspirasi untuk gaya musik populer dalam bentuk musik seperti: blues, jazz, gospel, country, rock dan beberapa ragam musik populer lainnya, sehingga gaya yang penting darimusik populer dipengaruhi dari musik rakyat. Sehingga pada dasarnya konsep yang ada dalam musik rakyat merupakan awal hadirnya musik populer5. Setelah berakhirnya Perang Dunia ke II, perubahan sosial hampir terjadi di seluruh dunia, keadaan tersebut akan memberikan peluang atau kesempatan bagi masyarakat untuk mulai mengamati aspek budaya dan sosial yang baru. Pada umumnya munculnya era industrialisasi merupakan suatu masa yang sangat penting dalam dunia musik, dengan perkembangan teknologi modern maka pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan dunia musik, diantaranya piringan hitam, radio, televisi dan sebagainya. Sehingga bentuk dari segala jenis musik populer berkembang dengan pesat dan cepat ke seluruh dunia6. Setelah masyarakat mulai tertarik dan senang akan hiburan yang muncul melalui siaran radio, televisi dan media cetak, maka masyarakat mulai mengetahui betapa perlunya musik populer sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan munculnya perusahan rekaman maka semakin banyak pencipta musik populer yang mulai berpartisipasi untuk menciptakan hasil karya lagunya. Dalam rangka sejarah musik populer, fungsi sosial, fungsi komersial menjadi kriteria utama7. 4Ibid , 1996 5Ibid, 1996 6Ibid, 1996 7Ibid, 1996 Universitas Sumatera Utara Masuknya musik Barat ke Asia Tenggara dan wilayah-wilayah lainnya di dunia pada akhir abad 19, terasa jelas pengaruhnya terhadap tiap kebudayaan di dunia dan sejak revolusi industri, dunia musik dipengaruhi oleh teknologi, politik, ekonomi, sosial dan sebagainya. Masyarakat di dunia sekarang ini sudah diperkenalkan untuk mengetahui mengenai tiap-tiap gaya musik melalui mass media, radio dan televisi, misalnya musik jazz, reggae, blues, rock n roll, rap, country, disco, heavy metal, soul dan lain-lain. Maka dengan adanya berbagai ragam jenis musik populer, masyarakat umumnya akan menerima segala jenis musik tersebut sesuai dengan selera masing-masing8. 3.2 Pengertian musik populer Istilah populer sering dikaitkan dengan kata atau istilah lain, baik itu nama seorang tokoh, nama artis, atau juga nama produksi. Istilah populer mempunyai banyak pengertian. Misalnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) pengertian populer: 1 dikenal dan disukai oang banyak (umum), contohnya lagulagu, 2 sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya; mudah dipahami orang banyak: contohnya ilmu pengetahuan -; 3 disukai dan dikagumi orang banyak: contohnya pahlawan. Demikian juga dalam tulisan Poerwadarminta (1985: 765); 1. Dikenal dan disukai orang banyak, misalnya sebagai pengisi waktu akan diputarnya piringan hitam dengan lagu-lagu. 8Ibid, 1996 Universitas Sumatera Utara 2. Mudah dipahami orang banyak; secara mudah; misalnya tiap terbit memuat berbagai-bagai ilmu pengetahuan. 3. Mudah dipahami orang banyak; secara mudah; misalnya tiap terbit memuat berbagai-bagai ilmu pengetahuan yang. 4. Suka bergaul dengan orang banyak misalnya meskipun berpangkat tinggi tetapi sekali di kampung ini Pendapat-pendapat diatas tidak ditemukan adanya pertentangan, tetapi saling menunjang. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populer adalah tenar atau terkenal, artinya diketahui dan digemari oleh masyarakat banyak. Dalam konteks musik sering ditemukan istilah populer. Istilah tersebut juga mengandung arti yang sama dengan pernyataan di atas yang dapat diartikan sebagai musik yang dikenal. Tetapi pengertian musik populer sangat luas cakupannya, musik tersebut ditulis oleh seorang pencipta lagu populer dengan maksud untuk dipertunjukkan dan dinyanyikan oleh satu orang atau lebih, umumnya tanpa perlu banyak mempelajari teori musik dan tekniknya. Penyanyi musik populer akan diiringi oleh alat-alat musik seperti orkestra kecil, ansambel dan band9. Musik populer mempunyai hubungan yang erat dengan mass media, teknologi dan media elektronik dan industri musik sejak abad ke 20 dan mempunyai daya tarik yang luas serta tidak ada batas etnis, siapa saja dapat mendengarnya10. 9Ibid 1996 10Ibid 1996 Universitas Sumatera Utara Kata populer di dalam musik populer yang artinya lagu yang sedang trend dan terkenal di masyarakat pada suatu periode waktu tertentu. Istilah musik populer diberikan pada musik, sejak 1880 di USA dan awal abad ke 20 di Eropa.Musik populer adalah musik yang digemari, perkembangannya melalui teknologi yaitu media elektronik11. Dalam perkembangannya di Amerika, musik populer menjadi trend yang mendominasi secara internasional. Selama abad ke 20, khususnya musik populer yang penting telah banyak dipengaruhi dari bentuk-bentuk tradisi Amerika Utara dan Eropa, baik dari segi gaya maupun teknik, sedikitnya hingga tahun 1960an. Dalam perkembangan musik populer juga diwarnai dengan berbagai jenis seni, antara lain: budaya etnis (yaitu musik sakral, musik rakyat), musik populer yang berakar dari suatu proses campuran antara berbagai sumber, dan musik populer yang mengarah ke musik populer barat, seperti jazz, pop, rock12. Menurut Dieter dalam bukunya “Apresiasi Musik Populer” (1995) dituliskan disana bahwa istilah musik populer otomatis merupakan musik populer seperti suatu gaya (fenomena) tertentu. Pada dasarnya fenomena musik populer harus dikaitkan dengan perkembangan bisnis musik (kemungkinan rekaman, peredaran… sejajar dengan perkembangan teknologi di Barat pada abad 20). Jika musik populer (yang berhubungan dengan perkembangan media massa audiovisual) diperdalam secara historis, maka istilah “Barat” cukup tepat karena sumbernya adalah budaya Amerika serta Eropa. Kenyataan bahwa sekarang ini 11 Nency Loretta Pasaribu. “Instrumen Tin Whistledan Panpipe Dalam Komposisi Musik Populer: Sebuah Analisis Komposisi”, Skripsi S1, Medan. Fakultas Kesenian Univ HKBP Nommensen, 2000: 20-21 12Ibid 1996 Universitas Sumatera Utara musik populer Barat telah disebarluaskan di seluruh dunia, justru suatu gejala perdagangan, bukan kualitas musik itu sendiri. Pengertian istilah musik populer yang lain, digunakan dalam pandangan umum dalam tulisan bahasa Inggris untuk membedakan musik “rakyat” dengan musik yang berhubungan dengan kaum elit, jelas dibutuhkan suatu istilah atau penyempitan istilah ini, untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk musik baru yang muncul pada abad ke 20 yang menpunyai hubungan erat dengan media massa. Dengan mengacu kepada konsep luas musik populer sebagai musik rakyat, para redaktur musik populer menulis, setidaknya ada perubahan yang kualitatif yang signifikan, baik dalam arti yang dianggap melekat pada istilah maupun dalam proses berkat mana musik memperoleh kehidupannya, ketika kelompok masyarakat mengalami industrialisasi. Dari sudut pandang ini, musik populer merupakan tipikal masyarakat dengan pembagian kerja yang relatif sudah sangat berkembang dan perbedaan yang jelas antara produser dan konsumen dimana produk-produk budaya sebagian besar diciptakan para profesional, di jual ke pasar massa dan direproduksi melalui media massa13. Pernyataan di atas mengartikulasikan sebagian ciri pembeda paling penting dari musik populer, terutama kaitannya dengan diseminasi oleh media massa, dan reproduksi produk-produk musik populer (terutama rekaman) secara besar-besaran untuk pemasaran sebagai komoditas. Akan tetapi, dugaan korelasi antara industrialisasi dan musik populer haruslah dikualifikasikan agar pernyataan itu berlaku secara global. Misalnya di India, memiliki perkembangan industri alat 13 Peter Manuel. Popular Musics of the Non-Western World. New York, Oxford University Press, 1988: 2-3. Universitas Sumatera Utara berat yang sudah berkembang, tetapi musik film cukup populer di beberapa daerah pedesaan yang tidak mengalami industrialisasi karenaterpencil.Serupa halnya industrialisasi sangat terbatas di Afganistan, tetapi jenis musik populer perkotaan (kiliwali), yang disebarkan terutama melalui radio dan kaset, jelas memang muncul di sana14. Kriteria yang membedakan lebih spesifik dari musik populer ditawarkan oleh Nettl, defenisi kerja dari musik populer di masyarakat Barat memiliki beberapa unsur: 1) pada pokonya bersifat perkotaan dalam asal muasal dan orientasi audiens; 2) ditampilkan oleh musisi professional namun tidak sangat terlatih yang biasanya tidak menganut pandangan intelektual dalam pekerjaannya; 3) mempunyai hubungan gaya dengan musik seni kebudayaannya, tetapi tingkatan kecanggihan yang lebih rendah ; 4) pada abad ke 20, setidaknya difusi media massa penyiaran dan rekaman. Biasanya diasumsikan bahwa musik populer telah eksis sebelum media massa ini ada, tetapi sulit, dalam periode sebelum abad ke 20 di Eropa dan Amerika, membedakan ketiga gaya (musik klasik, musik folk dan musik populer)15. Unsur-unsur pokok di atas mungkin merupakan dasar untuk defenisi kerja dari musik populer di masyarakat non Barat maupun masyarakat Barat, dengan kualifikasi dan klarifikasi tertentu. Kita harus, misalnya, mengesampingkan gagasan pembelajaran otodidak dari “pelatihan” yang dideskripsikan Nettl sebagai terbatas, karena pendidikan dan pelatihan musisi yang belajar sendiri mungkin intensif. Lebih jauh, musik populer mungkin juga lebih canggih dalam parameter 14Ibid, 1998 15Ibid, 1998 Universitas Sumatera Utara tertentu daripada musik seni kebudayaannya; selain dari pada kecanggihan dalam hal-hal seperti produksi dan mixing rekaman (yang tidak akan selalu dianggap sebagai parameter ekstra-musikal), ada, sebagai contoh jenis-jenis kompleksitas irama tertentu dalam lagu James Brown (yang dimaksud bukan jazz) yang tidak ditemukan dalam simfoni Mozart (walaupun sebaliknya bisa berlaku). Selain itu, dunia musik yang pada pokoknya berdifusi melalui media massa cukup berbeda dan substansial, sehingga kita juga mungkin ingin mengekslusikan dari defenisi kita tentang genre musik populer terkait yang disebutkan oleh Nettl yang mendahului media, yang menganggapnya sebagai musik falk perkotaan atau, bila perlu, dalam kategori sendiri16. Kriteria pembeda musik populer lainya, yang pertama adalah perbedaan yang lebih berarti di masyarakat tradisional daripada dalam budaya Barat - bahwa musik populer cenderung merupakan musik hiburan sekuler yang produksi dan konsumsinya pada hakekatnya tidak terkait dengan fungsi atau ritual daur-hidup tradisional khusus. Lebih jauh, musik populer di masyarakat kapitalis biasanya melibatkan ‘sistem bintang’ dimana di dalamnya media mempromosikan pemujaan pribadian seputar gaya hidup, kebiasaan atau kehidupan pribadi si musisi, pada pokoknya, promosi ini bertujuan untuk menjauhkan musisi dari publik untuk merajut aura khayalan dan keglamouran seputar dirinya. Akhirnya fitur karakteristik musik populer omset tertinggi repertoar (lagu) merupakan ciri 16Ibid, 1998 Universitas Sumatera Utara khas dari musik populer, dimana media mempromosikan kepentingan terusmenerus dalam rilis terbaru seorang artis17. Perbedaan masih tetap tidak jelas (ambigu) dalam kasus-kasus tertentu. Keroncong Indonesia dan fado18. Musik klasik dan musik folk juga bisa dimodifikasi bersamaan sebagai rekaman komersial dan disebarluaskan secara luas melalui media massa, dan jelas ada banyak penganut fanatik musik seni seperti ini yang jarang menonton pertunjukan langsung. Yang membedakan genre ini dari musik populer mungkin didasarkan pada faktor-faktor seperti keuntungan yang relatif rendah dari penjualan bagi pemusik dan komposer, hubungan peripheral musik folk dengan Portugis, misalnya telah ada sebagai musik rakyat perkotaan jauh sebelum munculnya media massa. Akan tetapi Keroncong dan fado, sejak itu keduanya terserap ke dalam repertoar rekaman dan penyiaarkan dan dipasarkan, dikonsumsi seperti musik pop lainnya. Fado modern “ditingkatkan” dengan iringan orkestra atau dengan hasil sintesa dalam gaya pop yang khas, tetapi banyak rekaman fado dan juga keroncong tidak didasarkan pada faktor-faktor seperti keuntungan yang relatif rendah dari penjualan bagi pemusik dan komposer, hubungan peripheral musik folk dengan berbeda secara substansial dalam gaya atau orkestrasi dari gaya tradisionalnya. Apakah keroncong maupun fado dalam kita mempertimbangkannya sebagai musik populer sekalipun 17Ibid, 1998 18 Fado jenis musik folklor Portugis (jenis lagu) yang berhubungan dengan perkembangan keroncong. Musik ini dengan kesan melancolis biasanya dipentaskan dengan dua jenis gitar (“viola” dari Spanyol dan “guitarra” dari Portugis). Jika viola selalu main melodi, guitarra kebanyakan memainkan akor-akor tonika-dominan-tonika-dominan, terus-menerus. Sub dominan dibunyikan hanya pada berbagai saat. Prinsip demikan juga menonjol pada keroncong. Selain itu gaya vokal sangat diwarnai dengan vibrato yang keras (dianggap sebagai kuatnya ekspresi emosi) (Dieter, 2004: 581-582) Universitas Sumatera Utara
Description: