ebook img

BAB II TINJAUAN PROYEK Pada bab II ini akan dibahas mengenai PDF

49 Pages·2013·4.8 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB II TINJAUAN PROYEK Pada bab II ini akan dibahas mengenai

BAB II TINJAUAN PROYEK Pada bab II ini akan dibahas mengenai tinjauan hotel, tinjauan hotel resor, tinjauan mengenai pelaku, tuntutan serta persyaratan bangunan hotel resor atau disebut dengan standar kebutuhan perencanaan dan perancangan hotel resor dan tinjauan bangunan hotel resor sejenis. Adapun pembahasan pada isi dari bab ini pada akhirnya menjawab standar kebutuhan perencanaan dan perancangan hotel resor. Standar kebutuhan perancangan tersebut antara lain standar perencanaan hotel resor, standar perencanaan hotel resor, persyaratan-persyaratan khusus dan kriteria, serta tuntutan perancangan hotel. Pembahasan pada bab II ini menjadi standar pedoman dalam perancangan hotel resor. 2.1. Tinjauan Hotel Tinjauan umum hotel membahas antara lain mengenai pengertian hotel, sejarah perhotelan di Indonesia, karakteristik hotel, klasifikasi hotel dan macam- macam tipe hunian. Pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hotel tersebut perlu dibahas secara rinci. Adapun pembahasan mengenai pengertian, sejarah, karakteristik, klasifikasi, macam tipe hunian hotel dan jenis-jenis hotel menjadi pedoman dan referensi bagi proses perencanaan dan perancangan hotel. 2.1.1. Pengertian Hotel Pengertian hotel dapat diperoleh dari berbagai macam sumber. Sumber- sumber pengertian yang dipilih menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia dan dipadukan dengan sejarah yang membentuk kata hotel. Pengertian-pengertian berikut bersumber dari surat keputusan dari pemerintah melalui Menparpostel dan Menteri Perhubungan serta tinjauan etimologi. Menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87, hotel merupakan suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh 34 bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah. Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No., PM 10/PW-301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum. Tabel 2.1. Matriks Pengertian Hotel Sumber Bentuk Jasa Sistem penginapan dan tempat Etimologi rumah besar sewa istirahat sementara waktu sebagian atau penginapan, makan dan SK Menparpostel komersial seluruh bangunan minum, serta jasa lainnya SK Menteri penginapan berikut akomodasi komersial Perhubungan makan dan minum Sumber: Analisis Penulis Dengan demikian berdasarkan beberapa pengertian tersebut ditemukan beberapa kata kunci yang membentuk pengertian hotel yang lebih menyeluruh. Hotel dapat diartikan sebagai sebuah bangunan atau sebagian bangunan atau rumah yang berukuran besar yang biasa disebut bangunan akomodasi yang menyediakan jasa penginapan sebagai tempat istirahat sementara waktu, makan dan minum serta dapat ditambahkan jasa lain yang dikelola secara komersial. 2.1.2. Sejarah Perhotelan di Indonesia Sejarah perhotelan di Indonesia merupakan titik awal dari perkembangan hotel saaat ini. Sejarah perhotelan turut mempengaruhi bagaimana wujud hotel di masa sekarang. Berikut penjelasan mengenai sejarah perhotelan di Indonesia yang disadur dari tulisan “Sejarah Perhotelan di Indonesia” pada situs www.arsitekhotelindonesia.blogspot.com. 35 Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I. Jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang ribuan. Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia dimana mereka memerlukan sarana akomodasi pariwisata yang memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulailah berkembang hotel-hotel di Indonesia. Hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan Hotel Rijswijk. 2. Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje. 3. Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion. 4. Malang, Palace Hotel. 5. Solo, Slier Hotel. 6. Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda ) 7. Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel ( kini Hotel Panghegar ). 8. Bogor, Hotel Salak. 9. Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria. 10. Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel. Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada. Beberapa menjadi herritage. Beberapa ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik dan ada juga yang dibangun ulang secara total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya. Setelah periode pemerintahan orde baru, pembangunan dan kehadiran hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Apalagi setelah masuknya beberapa manajemen hotel internasional yang banyak merambah ke kota-kota besar di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di indonesia, wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovatif. Dengan demikian wajah perhotelan sekarang telah menjadi sedemikian berkembang dan inovatif. Wajah yang sekaran hadir setelah masuknya beberapa manajemen hotel internsional. Akan tetapi hotel-hotel yang turut ambil bagian dari sejarah perhotelan di Indonesia tetap menjadi tonggak perkembangan hotel yang turut memberi pengaruh kepada dunia perhotelan masa kini. 36 2.1.3. Karakteristik Hotel Karakteristik hotel merupakan sifat khusus dalam industri hotel yang tidak dimiliki oleh industri-industri lainnya. Karateristik industri hotel merupakan hal yang harus dipahami sebelum membuat perencanaan sebuah bangunan hotel. Bangunan hotel dibangun berdasarkan sifat atau karakter dari industri hotel itu sendiri. Berikut karakteristik hotel yang membedakan hotel dengan industri lainnya berdasarkan tulisan “Definisi, Karakteristik, Jenis dan Klasifikasi Hotel” yang disadur dari situs www.jurnal-sdm.blogspot.com : 1. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya, hal ini berarti, dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga kerja yang banyak pula. 2. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya dan keamanan sesuai dengan keberadaan hotel tersebut. 3. Hotel menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat jasa pelayanannya dihasilkan. 4. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya. 5. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai partner dalam usaha, karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut. Dengan demikian, berdasarkan karakteristik hotel tersebut ditemukan beberapa sifat industri hotel yang memberi dampak cukup signifikan dalam proses perencanaan bangunannya. Adapun karakter penting tersebut antara lain dalam hal jumlah tenaga kerja, sifatnya yang memasarkan produk bersamaan tempat dengan proses produksi jasanya dihasilkan, sestem operasinya yang 24 jam sehari tanpa hari libur. Karakter-karakter ini harus mendapat perhatian khusus demi tercapainya perencanaan bangunan yang matang. 37 2.1.4. Klasifikasi Hotel Klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sementara itu di Indonesia sendiri pada tahun 1970 pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Luas Bangunan 2. Bentuk Bangunan 3. Perlengkapan (fasilitas) 4. Mutu Pelayanan Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 10/PW. 301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada : 1. Jumlah Kamar 2. Fasilitas 3. Peralatan yang tersedia 4. Mutu Pelayanan Berdasarkan klasifikasi hotel di Indonesia yang dikeluarkan oleh peraturan pemerintah, Deparpostel dan dibuat oleh Dirjen Pariwisata dengan SK : Kep-22/U/VI/78, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu hotel bintang 1 hingga hotel bintang 5. Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelas tersebut ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang. Peraturan mengenai penggolongan kelas hotel kembali berubah pada tahun 2002. Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya. Walaupun demikian seorang perencana dan perancang bangunan yang ingin 38 membuat sebuah hotel khususnya hotel resor dapat mengacu pada ketentuan dan kriteria klasifikasi hotel yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata tahun 1995. Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Meneteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor. KM 3/HK 001/MKP/02. Dengan demikian berdasarkan klasifikasi hotel tersebut, hotel resor yang akan dibangun harus memiliki klasifikasi yang jelas. Perencanaan dan perancangan hotel resor harus mencermati dasar penilaian klasifikasi hotel bintang, meliputi jumlah kamar (tidak diharuskan), fasilitas, peralatan dan mutu layanan. Hal ini dilakukan agar tercapai tujuan dari dilakukannya penggolongan kelas hotel. 2.1.5. Macam-Macam Tipe Hunian Hotel Pada golongan hotel bintang terdapat klasifikasi pembagian kamar. Kamar merupakan zona privat yang diperuntukkan hanya bagi tamu hotel yang memesan kamar. Terdapat berbagai macam tipe kamar hunian menurut jumlah tempat tidur, letak kamar dan fasilitas. Pembagian tipe kamar ini dilakukan berdasarkan jenis-jenis wisatawan yang menginap. Pembagian kamar juga menentukan tingkat kenyamanan dan harga yang ditawarkan untuk tiap kamarnya. Berikut beberapa tipe kamar berdasarkan pembagian jumlah tempat tidur, jumlah ruangan, posisi, arah hadap dan peruntukkan berdasarkan tulisan “Definisi, Karakteristik, Jenis dan Klasifikasi Hotel” yang disadur dari situs www.jurnal- sdm.blogspot.com : 1. Tipe kamar menurut jumlah tempat tidur. (1) Single Room, adalah kamar yang memiliki satu tempat tidur untuk satu orang tamu. (2) Twin Room, adalah kamar yang memiliki dua tempat tidur untuk dua orang tamu. (3) Double Room, adalah kamar yang memiliki satu tempat tidur besar untuk dua orang tamu. 39 (4) Double – double, adalah kamar yang memiliki dua kamar masing- masing dengan tempat tidur berukuran double untuk empat orang tamu. (5) Triple Room, adalah kamar yang meemiliki double bed untuk dua orang ditambah dengan extra bed. 2. Tipe kamar menurut jumlah ruangan. (1) Junior Suite Room, adalah sebuah kamar besar yang terdiri dari ruang tidur dan ruang tamu. (2) Suite Room, adalah kamar yang terdiri dari dua bagian, yaitu kamar tidur untuk dua orang ditambah ruang tamu, ruang makan, dan sebuah dapur kecil. (3) President Suite Room, adalah kamar yang terdiri dari tiga kamar besar, yaitu kamar tidur tamu, kamar tamu, ruang makan, dan sebuah dapur kecil. 3. Tipe kamar menurut posisi dan kedekatan kamar. (1) Connecting Room, adalah kamar yang terdiri dari dua buah kamar berdekatan, dan antara kamar yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh sebuah pintu. (2) Adjoining Room, adalah dua buah kamar yang berdekatan dan tidak mempunyai pintu penghubung atau side by side. 4. Tipe kamar menurut arah hadap kamar. (1) Inside Room, adalah kamar-kamar yang menghadap ke bagian belakang hotel (facing the back). (2) Outside Room, adalah kamar-kamar yang menghadap ke jalan raya (facing the street). (3) Lanais, adalah kamar-kamar dengan teras/balkon yang berlokasi menghadap ke kolam atau kebun. (4) Cabana, adalah kamar-kamar yang berlokasi di kawasan pantai atau kolam renang. Kamar ini dilengkapi dengan atau tanpa tempat tidur. Lokasi kamar biasanya terpisah dari gedung utama (main building). 40 5. Tipe kamar menurut peruntukan penghuni. (1) House Used Room, adalah kamar yang diperuntukkan bagi staf hotel yang mempunyai otoritas dan digunakan untuk tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu karena dinas. Dengan demikian terdapat berbagai macam tipe kamar sesuai dengan kebutuhan, keadaan, dan kondisi tapak masing-masing hotel. Setiap hotel apalagi pada hotel berbintang, harus memiliki kamar dengan tipe-tipe tertentu disesuaikan dengan kelasnya. Tipe kamar dapat menjadi acuan macam hunian yang seperti apa yang akan ditawarkan dalam perencanaan hotel resor. 2.1.6. Jenis-Jenis Hotel Jenis-jenis hotel dapat dilihat dari berbagai aspek. Jenis hotel menentukkan bagaimana hotel tersebut memposisikan dirinya dalam fasilitas dan pelayanan tambahannya diluar standar pelayanan hotel yang sudah ditetapkan. Berikut jenis-jenis hotel berdasarkan lokasi dimana hotel dibangun yang disadur dari tulisan “Resor Hotel” pada situs www.studioarsitektur-uh.tripod.com : 1. City Hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud tinggal untuk sementara. City Hotel disebut juga sebagai hotel transit karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut. 2. Residential Hotel Hotel yang berlokasi di pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam waktu lama, dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap. 41 3. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah dengan pemandangn yang indah seperti di daerah pegunungan biasa disebut mountain hotel, atau di tepi pantai biasa disebut beach hotel, di tepi danau biasa disebut lake hotel, atau ditepi aliran sungai biasa disebut river hotel. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi. 4. Motel (Motor Hotel) Hotel yang berlokasi di pinggiran atau disepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi mobil. Menurut jumlah kamarnya, jenis hotel dibagi menjadi 3 kategori. Small hotel adalah hotel dengan jumlah kamar paling rendah, maksimal 25 kamar. Medium hotel adalah hotel dengan jumlah kamar menengah, yaitu antara 26 – 299 kamar. Large hotel adalah hotel dengan jumlah kamar tertinggi, yaitu minimal 300 kamar. Sedangkan menurut lokasinya, hotel dibedakan menjadi downtown hotel, suburban hotel, dan urban hotel. Downtown hotel adalah hotel yang lokasinya berdekatan dengan pusat perdagangan dan perbelanjaan. Suburban hotel adalah hotel yang lokasinya berada di pinggir kota. Sedangkan urban hotel adalah hotel yang berada jauh dari pusat kota, untuk wisata dan rekreasi. Dengan demikian berdasarkan jenis-jenis hotel yang ada, perencanaan dan perancangan hotel resor yang akan dibangun merupakan jenis beach resort hotel atau hotel resor yang teletak di tepi pantai. Menurut jumlah kamarnya hotel resor di Pantai Siung merupakan medium hotel. Sedangkan menurut lokasinya termasuk urban hotel. Perencanaan hotel resor cenderung berpedoman pada beach resort hotel, medium hotel dan urban hotel yang sudah lebih dulu muncul. 42 2.1.7. Resume Dengan demikian berasarkan tinjauan terhadap hotel, diantaranya mencakup pengertian hotel, sejarah perhotelan, karakteristik hotel, klasifikasi hotel, macam tipe hunian hotel dan jenis-jenis hotel, hotel dapat dijelaskan secara umum berkaitan dengan aspek perencanaan dan perancangan bangunannya. Masing-masing poin pada penjelasan hotel memberikan gambaran dasar tentang bagaimana merancang sebuah hotel berdasarkan arti, sejarah, karakter, klasifikasi, tipe hunian dan jenisnya. 2.2. Tinjauan Hotel Resor Tinjauan mengenai hotel resor membahas hal-hal yang berhubungan dengan hotel resor. Mulai dari pengertian hotel resor, faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaanya beserta tanggapannya, karakteristik dan klasifikasi hotel resor, dan prinsip desain hotel resor. Adapun pembahasan tersebut menjadi pedoman dan referensi bagi proses perencanaan dan perancangan hotel resor di Pantai Siung. 2.2.1. Pengertian Hotel Resor Hotel resor secara kebahasaan terdiri dari dua suku kata, yaitu hotel dan resor. Pengertian hotel sudah dijabarkan sebelumnya, yaitu bangunan yang menyediakan jasa penginapan ditambah makan dan minum serta dapat ditambahkan jasa lainnya yang dikelola secara komersial. Berikut beberapa pengertian resor menurut beberapa pakar dan instansi : 1. Resor adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988) kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. 43

Description:
ini pada akhirnya menjawab standar kebutuhan perencanaan dan sejarah perhotelan di Indonesia, karakteristik hotel, klasifikasi hotel dan macam- . 1. Luas Bangunan. 2. Bentuk Bangunan. 3. Perlengkapan (fasilitas). 4.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.