5 BAB II KAJIAN TEORI Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan digunakan sebagai landasan pembahasan mengenai model Seemingly Unrelated Regression (SUR). Pengertian-pengertian dasar yang akan dibahas pada bab ini adalah: A. Jenis-jenis Data Dalam ekonometri dikenal tiga jenis data yaitu data time series, data cross section dan data panel (Wooldridge, 2004 :5-10). 1. Data time series adalah data yang ditampilkan berdasarkan waktu, seperti data bulanan, data harian, data mingguan atau jenis waktu yang lain. Contoh data time series adalah; a. Data penjualan bulanan sepeda motor di daerah A dari tahun 2000 sampai 2007. b. Data produksi harian bahan baku X pada bulan September 2008. c. Data agregat penjualan tahunan PT ABC untuk periode 2000-2008 2. Data Cross Section adalah data pada satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu. Contoh data cross section adalah a. Data biaya promosi di sepuluh area pemasaran produk X selama bulan januari 2008. b. Data produksi bahan baku X, Y, Z untuk tahun 2008. 5 6 3. Data Panel adalah gabungan data yang mengandung unsur time series dan cross section. Contoh data panel adalah data penjualan produk X dari tahun 2000 sampai 2006 untuk setiap area penjualan di lima area penjualan yang ada. B. Matriks Matriks memegang peranan yang sangat penting dalam dunia statistika dan matematika. Dengan matriks, penulisan persamaan matematika menjadi lebih singkat dan efektif. Definisi 2.1 (Anton, 2000 : 22) Sebuah matriks adalah susunan persegi panjang atau persegi dari bilangan- bilangan atau variabel. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Penulisan matriks menggunakan huruf tebal dan kapital. ๐11 ๐12 โฏ ๐1๐ , ๐21 ๐22 โฏ ๐2๐ ๐จ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ = ๏ฟฝ ๏ฟฝ โฎ โฎ โฎ dengan menyatakan entri yang terdapa๐t๐ 1dala๐m๐2 barโฆis i d๐a๐n๐ kolom j pada matriks ๐๐๐ A. Matriks kolom (vektor kolom) adalah matriks yang terdiri dari satu kolom dan n baris, sedangkan yang disebut dengan matriks baris (vektor baris) adalah matriks yang terdiri dari satu baris dan k kolom. 7 Definisi 2.2 (Kolman,1997:13) Dua matriks dan dikatakan sama ( ) jika dan hanya ๐จ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ ๐ฉ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ ๐จ = ๐ฉ jika keduanya memiliki orde yang sama dan semua elemen yang bersesuaian (seletak) sama, yaitu jika dan hanya jika ( ๐๐๐ = ๐๐๐ ๐ = 1,2,โฆ,๐ ;๐ = 1,2,โฆ,๐) Definisi 2.3 (Anton, 2000 : 23) Jika A dan B adalah matriks-matriks dengan orde sama, maka jumlah A + B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan elemen-elemen A dengan elemen-elemen B yang bersesuaian, dan selisih A - B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan elemen-elemen A dengan elemen-elemen B yang bersesuaian. Matriks-matriks dengan orde berbeda tidak bisa ditambahkan atau dikurangkan. Definisi 2.4 (Kolman, 1997:14) Jika A adalah suatu matriks dan k adalah sebarang skalar, maka hasil kali kA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen A dengan k. Penulisan dalam notasi matriks jika maka ๐จ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ, (๐๐จ)๐๐ = ๐(๐จ)๐๐ = ๐๐๐๐ Definisi 2.5 (Gujarati, 2004 : 917) Jika A adalah sebuah matriks dan B adalah sebuah matriks , maka hasil kali AB adalah matriks ๐๐ฅ ๐yang elemen-elemennya didefinis๐ik๐ฅa๐n sebagai berikut ; untuk mencari ang๐go๐ฅt๐a dalam baris i dan kolom j dari AB, pilihlah baris i dari matriks A dan kolom j dari matriks B, kalikan elemen-elemen 8 yang bersesuaian dari baris dan kolom secara bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasil kalinya yang dihasilkan. Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa banyak kolom faktor pertama A sama dengan banyak baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi, hasil kalinya tidak terdefinisi. Dalam notasi matriks, ๐11 ๐12 โฏ ๐1๐ โก๐21 ๐22 โฏ ๐2๐โค ๐11 ๐12 โฏ ๐1๐ โฏ ๐1๐ โข โฅโก โค ๐จ๐ฉ = โขโข๐โฎ๐1 ๐โฎ๐2 โฏ ๐โฎ๐๐ โฅโฅโขโข๐2โฎ1 ๐2โฎ2 โฏ ๐2โฎ๐ โฏ ๐2โฎ๐โฅโฅ โข โฎ โฎ โฎ โฅโฃ๐๐1 ๐๐1 โฏ ๐๐๐ โฏ ๐๐๐โฆ โฃ๐๐1 ๐๐2 โฆ ๐๐๐โฆ Elemen baris ke-i dan kolom ke-j matriks AB adalah ๐ [๐จ๐ฉ]๐๐ = ๐๐1๐1๐ + ๐๐2๐2๐ + โฏ+ ๐๐๐๐๐๐ = โ๐=1๐๐๐๐๐๐ Berikut terdapat beberapa jenis matriks khusus yaitu: 1. Matriks persegi, adalah suatu matriks dengan banyaknya baris m sama dengan banyaknya kolom n (m=n) untuk semua matriks A . Jika m=n, maka A disebut matriks persegi orde n. ๐11 ๐12 โฏ ๐1๐ ๐21 ๐22 โฏ ๐2๐ ๐จ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ = ๏ฟฝ ๏ฟฝ โฎ โฎ โฑ โฎ 2. Matriks identitas, adalah suatu mat๐ri๐k1s de๐n๐g2an โฏelem๐e๐n๐-elemen pada diagonal utama bernilai 1 dan elemen-elemen lainnya bernilai nol. Biasanya matriks ini diberi simbol I . 9 3. Matriks simetris. Jika matriks , i,j = 1,2,โฆ,n (A merupakan ๐จ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ matriks persegi) dan , maka A disebut matriks simetris. Matriks ๐๐๐ = ๐๐๐ simetris juga dapat didefinisikan sebagai matriks persegi yang simetris terhadap diagonal utamanya. Matriks simetris identik dengan transposnya ( atau . Untuk suatu matriks B orde , dan B โฒ โฒ โฒ ๐จ = ๐จ ๐๐๐ = ๐๐๐ ) ๐๐ฅ๐ ๐ฉ๐ฉ ๐ฉ simetris dengan orde dan . 4. Matriks diagonal, ad๐ala๐ฅh๐ suatu๐ ๐ฅm๐atriks dengan elemen-elemen selain pada diagonal utama mempunyai nilai 0 dan paling tidak satu elemen pada diagonal utama tidak sama dengan 5. Matriks nol, adalah suatu 0m.atriks dimana semua elemen mempunyai nilai nol. Biasanya diberi simbol 0. Jika A adalah sebarang matriks dan 0 adalah matriks nol dengan orde sama, maka A+0= A. Definisi 2.6 (Timm, 2002 :28) Jika A adalah sebarang matriks m x n, maka transpos A dinyatakan dengan dan โฒ didefinisikan dengan matriks n x m dengan menukar baris dan kolom matrik๐จs Teorema 2.1 (Timm, 2002 : 28) Untuk matriks-matriks A, B dan skalar k , berlaku sifat-sifat transpos matriks sebagai berikut: 1. โฒ โฒ 2. (๐จ ) = ๐จ โฒ โฒ โฒ 3. (๐จยฑ๐ฉ) = ๐จ, deยฑn g๐ฉan k adalah sebarang skalar โฒ (๐๐จ) = ๐๐จโฒ 10 4. โฒ โฒ โฒ ( ๐จ๐ฉ) = ๐ฉ ๐จ 1. Determinan Matriks Definisi 2.7 (Anton, 2000 :77) Jika A adalah matriks persegi, maka minor entri dinyatakan dengan dan ๐๐๐ ๐๐๐ didefinisikan sebagai determinan submatriks setelah baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan dari faktor A. Bilangan ๐จ dinyatakan sebagai dan 1+๐ (โ1) ๐๐๐ ๐ถ๐๐ dinamakan kofaktor entri . ๐๐๐ Teorema 2.2 (Steven, 2002 : 66) Determinan matriks yang berukuran nxn dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri dalam sua๐จtu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dan menjumlahkan hasil-hasil kali yang dihasilkan; yakni untuk setiap dan , maka: 1 โค ๐ โค ๐ 1 โค ๐ โค ๐ det(๐จ) = |๐จ| = ๐1๐๐ถ1๐ + ๐2๐๐ถ2๐ +โฏ+๐๐๐๐ถ๐๐ (perluasan kofaktor disepanjang kolom ke-j) dan det(๐จ) = |๐จ| = ๐๐1๐ถ๐1 + ๐๐2๐ถ๐2+โฏ+๐๐๐๐ถ๐๐ (perluasan kofaktor disepanjang baris ke-i) 11 Berdasarkan sifat determinan matriks, dapat diturunkan definisi matriks singular dan matriks nonsingular sebagai berikut: Definisi 2.8 (Assauri, 1983 : 78) Jika suatu matriks A, determinannya sama dengan nol atau maka matriks yang demikian disebut sebagai matriks singular, seddeatn(๐จgk)a=n 0matriks nonsingular yaitu jika determinan dari matriks tersebut tidak sama dengan nol atau . det(๐จ) โ 0 2. Invers Matriks Definisi 2.9 (Lay, 1998 :110) Invers dari suatu matriks persegi A didefinisikan sebagai yang memenuhi โ1 persamaan berikut: ๐จ โ1 โ1 ๐จ๐จ = ๐จ ๐จ = ๐ฐ Teorema 2.3 (Lay, 1998 : 110) Jika A adalah matriks yang dapat dibalik, maka (2.1) โ1 1 ๐จ = det(๐จ)๐๐๐(๐จ) merupakan transpos dari matriks kofaktor yang terbentuk dari matriks A. ๐๐๐(๐จ) 12 Teorema 2.4 (Johnson, 2007 : 96) Jika A dan B adalah matriks-matriks persegi dengan orde sama dan memiliki invers, maka: a. โ1 โฒ โฒ โ1 b. (๐จ ) = (๐จ ) โ1 โ1 โ1 (๐จ๐ฉ) = ๐ฉ ๐จ Teorema 2.5 (Anton, 2000 : 37) Jika A adalah suatu matriks yang dapat dibalik, maka: a. dapat dibalik dan โ1 โ๐ โ1 b. ๐จUntuk sebarang skalar (k๐จ yan)g tid=ak๐จ sama dengan nol, matriks kA dapat dibalik dan โ1 1 โ1 (๐๐จ) = ๐๐จ 3. Perkalian Kronecker (Kronecker Product) Perkalian kronecker antara dua matriks dan dapat dituliskan sebagai ๐จ๐๐ฅ๐ ๐ฉ๐๐ฅ๐ (Timm , 2002 : 33) Jika ๐11 ๐12 โฏ ๐1๐ dan ๐21 ๐22 โฏ ๐2๐ ๐จ๐๐ฅ๐ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ = ๏ฟฝ ๏ฟฝ ๐ฉ๐๐ฅ๐ = ๏ฟฝ๐๐๐๏ฟฝ = โฎ โฎ โฎ ๐๐1 ๐๐2 โฏ ๐๐๐ ๐11 ๐12 โฏ ๐1๐ , maka perkalian kronecker A dan B adalah ๐21 ๐22 โฏ ๐2๐ โ โ โฎ โฎ โฎ โ๐๐1 ๐๐2 โฏ ๐๐๐โ 13 ๐11๐ฉ ๐12๐ฉ โฏ ๐1๐๐ฉ (2.2) ๐21๐ฉ ๐22๐ฉ โฏ ๐2๐๐ฉ ๐จโจ๐ฉ = ๏ฟฝ ๏ฟฝ โฎ โฎ โฎ ๐๐1๐ฉ ๐๐2๐ฉ โฏ ๐๐๐๐ฉ Teorema 2.6 (Greene, 2003 : 825) Jika merupakan matriks berukuran dan berukuran , maka ๐จ ๐๐ฅ๐ ๐ฉ ๐๐ฅ๐ a. โ๐ โ๐ โ1 b. (๐จโจ๐ฉ) = ๐จ โจ ๐ฉ โฒ (๐จโจ๐ฉ) = ๐จโฒโจ๐ฉโฒ 4. Bentuk Kuadratik dan Matriks Definit Definisi 2.10 (Johnston, 1972: 106) Jika diberikan A matriks persegi berukuran yang simetris, dan x merupakan vektor kolom, maka bentuk disebut be๐n๐ฅtu๐k kuadratik (quadratic form) dari A. ๐โฒ๐จ๐ Definisi 2.11 (Johnston, 1972: 106) Matriks A dikatakan definit positif jika dan hanya jika > 0 untuk semua , dan dikatakan semidefinit positif jika 0 un๐tuโฒ๐จk ๐semua x. ๐ โ ๐ ๐โฒ๐จ๐โฅ Definisi 2.12 (Assauri, 1983: 133) Matriks A dikatakan definit negatif jika dan hanya jika < 0 untuk semua , dan dikatakan semidefinit positif jika 0 un๐tuโฒ๐จk ๐semua x. ๐ โ ๐ ๐โฒ๐จ๐โค 14 Teorema 2.7 (Judge dkk., 1988: 961) Jika A adalah suatu matriks definit positif maka a. definit positif โ๐ b. T๐จerdapat sebuah matriks nonsingular P sedemikian sehingga = dan โ๐ =I. ๐ทโฒ๐ท ๐จ ๐ท๐จ๐ทโฒ C. Matriks Data Multivariat Secara umum, sampel data pada analisis multivariat dapat digambarkan dalam bentuk sebagai berikut: Variabel-1 Variabel-2 Variabel-j Variabel-p Pengamatan-1 โฏ โฏ Pengamatan -2 ๐ฅ11 ๐ฅ12 โฏ ๐ฅ1๐ โฏ ๐ฅ1๐ ๐ฅ21 ๐ฅ22 โฏ ๐ฅ2๐ โฏ ๐ฅ2๐ Pengamatan -i โฎ โฎ โฎ โฎ โฎ ๐ฅ๐1 ๐ฅ๐2 โฏ ๐ฅ๐๐ โฏ ๐ฅ๐๐ Pengamatan -n โฎ โฎ โฎ โฎ โฎ ๐ฅ๐1 ๐ฅ๐2 โฏ ๐ฅ๐๐ โฏ ๐ฅ๐๐ Bentuk n pengamatan terhadap p variabel dapat ditunjukkan dalam bentuk matriks X dengan n baris dan p kolom berikut: ๐ฅ11 ๐ฅ12 โฏ ๐ฅ1๐ โฏ ๐ฅ1๐ โก๐ฅ21 ๐ฅ22 โฏ ๐ฅ2๐ โฏ ๐ฅ2๐โค โข โฅ โฎ โฎ โฎ โฎ ๐ฟ = โข๐ฅ๐1 ๐ฅ๐2 โฏ ๐ฅ๐๐ โฏ ๐ฅ๐๐โฅ โข โฅ โข โฎ โฎ โฎ โฎ โฅ keterangan: โฃ๐ฅ๐1 ๐ฅ๐2 โฏ ๐ฅ๐๐ โฏ ๐ฅ๐๐โฆ : data pengamatan ke-i pada variabel ke-j ๐ฅn ๐๐ : banyaknya pengamatan p : banyaknya variabel
Description: