BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qutbh1 (1944) yang dibahas dalam tulisan ini adalah sesepuh pondok pesantren Sirnarasa di Ciamis, Jawa Barat2. Sekarang ini, usianya sudah tua yaitu tujuh puluh lima tahun, namun secara fisik ulama yang akrab disapa dengan sapaan Abah Aos ini masih sehat, bugar, dapat berdiri dengan tegak dan berjalan dengan cepat. Menariknya, pada usianya yang senja ini, ia masih mempunyai semangat berdakwah yang tinggi sama seperti masa mudanya. Hal ini sebagaimana dapat diketahui dari rutinitasnya yang sangat padat mengunjungi berbagai majelis pengajian keagamaan di bawah bimbingannya. Pengajian yang dimaksud adalah manaqiban Sulthanul Auliya 1. Al-Quthb adalah gelar Syeikh Muhammad Abdul Gaos. Keterangan A. C. Milner tentang Al-Qutb sebagai berikut, “al-qutb indicates the head of all saints; the virtual centre of spiritual energy upon whom the well-being of this world depends” and the “highst spiritual guide of the faithfull”. Lihat A. C. Milner. Islam and Malay Kingship dalam Ahmad Ibrahim, dkk (compiller) “Readings on Islam in Southeast Asia” (Singapore: Institut of Southeast Asian Studies, 1985), hlm. 30. 2. Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul. Lautan Tanpa Tepi Kajian Pembuka (Bandung: CV. Wahana Karya Grafika, 2006). 2 Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani3 yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia. Di wilayah Jawa Barat misalnya, Syeikh Muhammad Abdul Gaos sering sekali pulang pergi dari Ciamis ke Tanggerang, Jakarta Selatan, tepatnya ke Pondok Pesantren Peradaban Dunia Jagat Arsy (World Civilization Islamic Boarding School) yang didirikan oleh Kyai Haji Budi Rahman Hakim Al-Qodiri Al-Khoolis untuk mengadakan pengajian manaqib tersebut. Ada kalanya dalam seminggu sekali atau dua minggu sekali, Syeikh Muhammad Abdul Gaos mengadakan pengajian manaqiban di sana bersama para ikhwan (sebutan untuk murid-muridnya). Belum lagi di majelis manaqiban di luar pesantren tersebut, seperti yang ada di Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, Ciamis, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera yang semuanya dikunjungi oleh beliau secara bergiliran. Kegiatan tersebut dapat menunjukkan bahwa Syeikh Muhammad Abdul Gaos mempunyai produktifitas kegiatan yang tinggi walaupun telah memasuki usia yang senja. Berbicara kegiatan utama Syeikh Muhammad Abdul Gaos ini, maka akan sangat identik sekali berkaitan dengan kegiatan dakwahnya4 dalam menyebar 3. Lihat dalam Ajid Thohir. Historisitas dan Signifikansi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jilani Dalam Historiografi Islam (Kementerian Agama RI Badang Litbang Diklat Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, 2011). 4. Dakwah yang dimaksud dalam tulisan ini adalah dakwah manaqiban. Bentuknya adalah berupa pengajian pembacaan manqobah Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang dibarengi dengan kegiatan ibadah seperti sholat, pembacaan ayat suci al-Qur’an, pembacaan sholawat thoriqoh, pembacaan kitab tanbih, tawassulan, manaqiban serta do’a penutup yang dilaksanakan secara individu atau pun berjama’ah. Diakses pada 22 September 2017. 3 luaskan tasawuf TQN Suryalaya kepada masyarakat. Hal ini karena dakwah tersebut adalah kegiatannya yang utama dan berkelanjutan (istiqamah) sejak periode 1970-an sampai 2017. Sejak 1970-an Syeikh Muhammad Abdul Gaos telah terjun dalam dunia dakwah tasawuf TQN Suryalaya, namun pada periode ini, dakwahnya baru berkembang di tingkat lokal di Jawa Barat, belum meluas sampai tingkat nasional dan internasional5. Dakwahnya baru berkembang di tingkat nasional dan internasional setelah memasuki periode 1990-an akhir dan memasuki tahun 2017. Dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos di luar negeri sampai ke berbagai negara misalnya di Mekkah, Baghdad, Belanda, Jerman dan Inggris6. Dari fakta di atas, dapat diketahui bahwa dari periode 1970-an sampai 2017 dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dalam menyebar luaskan TQN Suryalaya mengalami perkembangan dari tingkat lokal ke tingkat internasional. Hal ini merupakan suatu perjalanan dakwah yang menarik karena kemudian dapat diketahui bahwa dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos mengalami perkembangan ke arah yang lebih maju dan mendunia. Sayangnya, masih belum 5. Lihat profil Syeikh Muhammad Abdul Gaos dalam karyanya. K. H. M. Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul. Lautan Tanpa Tepi Kajian Pembuka Hati (Bandung: C. V. Wahana Karya Grafika, 2006), 193-194. 6. Informasi tentang hal ini telah secara luas tersebar di berbagai media sosial yang digunakan oleh para pengamal Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya, misalnya seperti di youtube, facebook, instagram, WA dan Line. Contohnya, dalam youtube terkait sambutan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qutb dalam manaqiban pada 20 Januari 2016 di Pondok Pesantren Sirnarasa, Panjalu, Ciamis dalam https://www.youtube.com/watch?v=3e720UJ59a4. Diakses pada 09 Oktober 2017. 4 banyak diketahui alasannya mengapa dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dapat berkembang dari tingkat lokal ke tingkat internasional? Bagaimana kah prosesnnya sehingga hal itu bisa terjadi? Oleh karena itu, maka tulisan ini tertarik untuk membahas topik tersebut. Sayangnya, sampai saat ini studi-studi yang membahas proses perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos pada periode 1970-an sampai pada 2017 masih terbatas. Sementara itu, studi-studi tentang dakwah yang telah ada sebelumnya, masih belum memadai. Secara umum karya yang sudah ada baru membahas gerakan dakwah secara umum atau penyebaran luasan ilmu tasawuf di Jawa Abad ke-19-20. Mengenai hal itu telah ditulis, misalnya oleh Sartono Kartodirdjo, Nurul Hak, Ahmad Syafi’i Mufid, dan Dudung Abdurrahman7. Oleh karena itu, maka penelitian ini termotivasi untuk membahas tentang proses perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos pada periode 1970 sampai pada 2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan lalar belakang di atas, maka penelitian ini membahas tentang perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dalam menyebar luaskan tasawuf TQN Suryalaya pada periode 1970-2017 di Ciamis, Jawa Barat. Hal ini karena sebagaimana telah dibahas dalam latar belakang, bahwa dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos mengalami perkembangan dari tingkat lokal ke tingkat 7 . Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam tinjauan pustaka bab pertama ini. 5 nasional dan internasional seperti Mekkah, Baghdad, Belanda, Jerman dan Inggris. Sayangnya, perkembangan dakwahnya tersebut masih belum diketahui alasannya mengapa hal itu bisa terjadi? Oleh karena itu, maka penelitian ini mengajukan pokok permasalahan yaitu mengapa dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dapat berkembang dari tingkat lokal ke tingkat nasional dan tingkat internasional dalam rentang waktu 1970-2017. Untuk menjawab pertanyaan utama tersebut, maka penelitian ini mengajukan beberapa pertanyaan pendukung sebagai berikut. 1. Bagaimana proses perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos serta perkembangan pengikutnya dari awalnya yang berkembang di tingkat lokal, kemudian berkembang lagi di tingkat nasional dan internasional? 2. Masyarakat mana saja yang tertarik dengan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos pada periode 1970-an sampai 2017? 3. Seberapa jauh jangkauan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dalam menyebar luaskan tasawuf TQN Suryalaya kepada masyarakat sejak 1970-2017? Secara spasial penelitian ini berlokasi di Ciamis, Jawa Barat sebagai tempat tinggal Syeikh Muhammad Abdul Gaos, sedangkan untuk periodisasinya, penelitian ini memilih periode 1970-2017. Tahun 1970 adalah tahun Syeikh Muhammad Abdul Gaos mulai terjun dalam dunia dakwah tasawuf TQN Pesantren Suryalaya, sedangkan tahun 2017 adalah periode Syeikh Muhammad Abdul Gaos sudah sampai pada tingkat internasional. 6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pertanyaan yang telah disebutkan di atas, maka penelitian ini bertujun untuk melihat proses perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dan para pengikutnya serta perkembangan pengaruhnya pada periode 1970-2017 dalam konteks masyarakat Islam di tingkat lokal secara khusus di Ciamis dan tingkat nasional serta internasional secara umum seperti Mekkah, Baghdad, Belanda, Jerman dan Inggris; mengetahui cara-cara yang dilakukan Syeikh Muhammad Abdul Gaos dalam berdakwah selama periode tersebut sehingga masyarakat tertarik dengan dakwahnya dan mengetahui masyarakat mana yang tertarik dengan dakwahnya; mengetahui seberapa jauh jangkauan dakwahnya selama berdakwah dari periode 1970-2017. D. Metode Penelitian Pertanyaan-petanyaan yang telah diajukan penelitian ini telah dijawab dengan menggunakan empat metode yang saling melengkapi yaitu dimulai dari pengumpulan sumber data (heuristik), pemilahannya (verifikasi sumber), penafsirannya dan penulisan sejarah biografi perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos8. Pertama-tama, penulis telah terlebih dahulu mencari informasi tentang dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos pada periode 1970- 2017 secara umum melalui media masa. Media masa yang dimaksud adalah foto- foto, rekaman, video, koran, tabloid, majalah atau yang diterbitkan oleh pesantren 8. Pembahan tentang metode penelitian dapat dilihat dalam Gilbert J. Garraghan. A Guide to Historical Method (New York: Fordham University Press, 1957), hlm. 33. 7 Sirnarasa di Ciamis, Jawa Barat atau Pesantren Internasional Peradaban Dunia Jagat Arsy di kompleks perumahan BSD, Tanggerang Selatan. Hal ini karena setelah melakukan survei ke lapangan, informasi tentang dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos nampaknya tersebar dalam media masa tersebut, baik itu dakwahnya yang di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos juga sebenarnya tidak cukup hanya dengan mengamati melalui foto-foto yang sifatnya offline, melainkan juga mau tidak mau harus online seperti mengamati perkembangannya di Facebook (Fb), Whastap (WA) dan Instagram (IG). Hal ini karena perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos setelah memasuki awal abad ke-21 ini, telah didokumentasikan di dalam ketiga media masa tersebut. Media masa yang disebutkan di atas, sebenarnya sudah cukup untuk melihat perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos, namun masih perlu ditambah lagi dengan informasi dari sumber yang lain dari wawancara. Hal ini karena tidak setiap informasi yang terdapat media masa akan dapat menjawab pertanyaan penelitian ini. Oleh karena itu, agar memberikan jawaban yang lebih memadai maka penulis juga melakukan wawancara kepada orang-orang yang mengetahui sejarah dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos pada periode 1970- an sampai 2017. Penelitian ini pada awalnya, akan melakukan wawancara dengan Syeikh Muhammad Abdul Gaos sebagai pelaku sejarah. Hal ini karena wawancara dengannya sangat penting karena dengan begitu artinya informasi sejarah yang diperoleh berasal dari sumber pertama sehingga informasinya akuntabel. Sayangnya, hal tersebut tidak dapat dilakukan karena pada prosesnya, Syeikh 8 Muhammad Abdul Gaos kemudian telah menceritakan apa yang ingin ditanyakan oleh penulis tanpa penulis mengajukan pertanyaan terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam hal ini sifatnya penulis bukan melakukan wawancara akan tetapi mendengarkan atau disebut dalam tulisan ini dengan Istima’. Informasi yang lain juga diperoleh dari orang-orang yang dekat dengan Syeikh Muhammad Abdul Gaos, yang mengetahui sejarah dakwahnya pada periode tersebut. Informasi dari orang-orang di sekelilingnya ini pada akhirnya sangat berguna untuk melengkapi informasi yang tidak disebutkan oleh Syeikh Muhammad Abdul Gaos terkait sejarah dakwahnya. Alhamdulillah, karena di lapangan penulis mendapatkan informan yang cukup banyak untuk memberikan informasi tentang sejarah dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos. Misalnya Ust. Subhan yang tengah menempuh S3 di Fakultas Psikologi, UMY, K. H. Oni Kurnia, SE dan para ikhwan di kota Banjar yang telah direkomendasikan olehnya, juga saksi sejarah Syeikh Muhammad Abdul Gaos pada waktu masih mengaji di Pesantren Gegempalan Maparah Panjalu, ada anak angkatnya, muridnya dan juga gurunya. Setelah penelitian ini mendapatkan sumber-sumber tentang dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos tersebut, tahapan selanjutnya adalah melakukan verifikasi. Penelitian ini, telah melakukan pemilihan informasi atau data antara yang layak dijadikan sebagai sumber atau tidak. Data yang telah terverifikasi akan dijadikan sebagai sumber penelitian ini. Verifikasi data atau informasi ini dilakukan dengan misalnya, bilamana buku dengan melakukan kritik sumber, apakah buku yang dimaksud mempunyai sumber yang memadai dan menggunakan metode yang ilmiah. 9 Bilamana wawancara, apakah informannya mengetahui proses perjalanan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos secara langsung atau tidak. Penelitian ini telah memilih informan yang mengetahui perjalanan Syeikh Muhammad Abdul Gaos secara langsung. Sedangkan para informan yang telah disebutkan di atas semuanya memenuhi kriteria sehingga semuanya dijadikan sebagai sumber dalam tulisan ini. Sementara untuk sumber yang didapat dari internet secara online akan dipilih yang mempunyai identitas yang jelas seperti website resmi TQN Suryalaya, Majalah Online Taabuut dan Majalah Nuqthoh. Begitu juga dengan youtube, verifikasi akan dilakukan dengan cara melihat identitas publikasinya (upload), siapa yang meng-apload dan kapan di-apload-nya serta apa kontennya. Tampaknya informasi dari youtube akhirnya juga sangat diandalkan dalam penelitian ini, karena di dalamnya dapat disaksikan ceramah Syeikh Muhammad Abdul Gaos secara langsung, begitu juga kegiatan dakwah manaqibannya. Produksi youtube sebagai dokumentasi manaqiban TQN Pondok Pesantren Suryalaya tampaknya cukup berlimpah, dalam hal ini secara dominan diproduksi oleh Jagat Arys TV yang dipimpin oleh Kyai Haji Budi Rahman Hakim. Setelah selesai melakukan tahapan verifikasi sumber, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan penafsiran terhadap sumber atau yang disebut interpretasi sumber. Penelitian ini, telah melakukan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah didapatkan. Penafsiran ini dilakukan agar penelitian ini dapat melakukan proses penyusunan dan penulisan narasi sejarah dengan cara memberikan penjelasan sejarah sesuai dengan sumber-sumber yang telah diperoleh. Artinya, sumber- sumber yang telah didapatkan itu, mengandung perbedaan antara sumber yang 10 didapat dari wawancara dengan sumber tertulis dalam buku, artikel, koran, tabloid, majalah, catatan harian atau pun audio dan video. Hal seperti itu tampaknya telah ditemukan pada saat proses penelitian ini berlangsung, maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode interpretasi dengan tujuan untuk memilah konten informasi mana yang layak ditulis dan mana yang tidak sehingga penelitian ini dapat dengan mudah menjelaskan peristiwa sejarahnya secara kronologis. Setelah itu, kemudian penulis menulis sejarah perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos dari periode 1970-2017 sekarang ini. Sejarah perkembangannya ditulis dengan menggunakan pendekatan interdisipliner sehingga dapat memberikan penjelasan yang memadai terhadap proses perkembangan dakwah manaqiban Syeikh Muhammad Abdul Gaos selama periode tersebut. E. Tinjauan Pustaka Tulisan-tulisan yang membahas tentang biografi perkembangan dakwah Syeikh Muhammad Abdul Gaos periode 1970-2017 sudah ada, akan tetapi masih belum memadai. Tulisan-tulisan tentang dakwahnya dapat ditemukan dalam sejumlah media masa seperti seperti di Majalah Nuqthoh9, Tabloid Suluk10 dan 9. Lihat majalah Nuqthoh Bacaan Pembuka Hati Pembening Qolbu. Rojab 1432 H/Juni 2011 M. No. 2 Thn. X., hlm. 68. Dalam majalah ini tidak dibahas sejarah biografi Abah Aos, akan tetapi ada tulisan yang ditulis olehnya berkaitan dengan tasawuf TQN Suryalaya. Begitu juga dengan Nuqthoh Bacaan Pembuka Hati Pembening Qolbu. Robiul Awwal 1433 H/Pebruari 2012 M. No. 2 Thn. X., hlm. 22, yang di dalamnya terdapat rubrik tanya jawab dari masyarakat kepada Abah Aos tentang dzikrullah yang telah diajarkan oleh Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul A’rifin (Abah Anom), hlm. 22.
Description: