1 2 3 4 5 6 7 8 Telaah Sitotoksik, Sitotostatik dan Antibakteri Dari Karang Lunak Nephtea sp Naskah Seminar Tahun ke 2 Dan Workshop Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan Serta Kongres Forum Biofarmasitika Kelautan Indonesia Manado,16 – 18 September 2013 OLEH Antonius P. Rumengan Remy E.P. Mangindaan Losung Fitje UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013 9 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Keanekaragaman hayati laut di Indonesia cukup tinggi dan memiliki potensi penting dalam perekonomian negara (Supriharyono, 2000). Para peneliti berupaya untuk mendapatkan berbagai bahan hayati dalam bentuk senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Substansi bioaktif dari biota laut antara lain: antimikroba, antifungi, antivirus, antihypocholesterolemia, antitumor, antifouling, antifeedant dan analgesik (Faulkner, 1992; Satari, 1998) Karang lunak merupakan salah satu jenis biota laut dari daerah terumbu karang, dan memiliki nilai farmakologis yang tinggi (Honda dalam Sammarco dan Coll, 1988). Menurut La Barre dkk. (1986), karang lunak memiliki senyawa kimia untuk antipredasi dan kompetisi ruang. Selain sebagai sumber protein, karbohidrat terutama lemak yang potensial, karang lunak mengandung substansi yang bersifat toksik (Coll et all. 1982; Scheuer, 1978). Dimpudus (1997) mengamati adanya aktivitas sitotoksik dari ekstrak karang lunak. Kapojos dkk. (2008) telah mendapatkan tiga senyawa baru golongan terpen dari karang lunak Nephtea sp yang memiliki aktivitas sitotoksik bagi sel hamster. Telaah aktivitas sitotoksik, sitostatik dan antibakteri dari karang lunak merupakan langkah awal dalam pencarian obat baru yang digunakan dalam bidang farmakologis kelautan Pencarian subtansi bioaktif dari karang lunak marak dilakukan dan berhasil mengisolasi senyawa terpen yang bermanfaat sebagai senyawa antitumor mampu menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel dan diduga kuat sebagai senyawa toksik. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yakni : 1. Untuk mendeteksi apakah ekstrak karang lunak Nephtea sp memiliki substansi sitotoksik dan antibakteri. 2. Untuk mendapatkan fraksi terunggul dengan aktivitas sitotoksik dan sitostatik. 10
Description: