ebook img

Abnalisis CSIS Tahun XXXIII no. 3 2004 PDF

2004·9 MB·English
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Abnalisis CSIS Tahun XXXIII no. 3 2004

Vol. 33, No. 3 September 2004 Analisis Penguatan dan Modal Masyarakat Sosial ANALISIS PERISTiVVA Tinjauan Perkembangan Politik: Beralihlah Indonesia: Sebuah Catatan Politik Tinjauan Perkembangan Ekonomi: Perkembangan Ekonomi Makro: Stabil dan Cukup Menjanjikan ARTIKEL a Modal Sosial, Desentralisasi dan Demokrasi Lokal Konflik dan Pembangunan Politik Diplomasi Publik Upaya Memperkuat Stabilitas Moneter dan Perbankan Krisis dan Underground Economy di Indonesia DOKUMEN Kerja Sama ASEAN, ASEAN + 3, ASEAN - Uni Eropa dan APEC ISSN 1829-6908 ^771829" 590805 9 Analisis CSIS Diterbitkan oleh CENTRE FOR STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES Vol. 33, No. 3 (CSIS) sejak 1971 sebagai jurnal berkala untuk menyajikan tullsan-tu- September 2004 lisan tentang berbagai masalah nasional dan internasional. ANALISIS CSIS adalah suatu forum terutama untuk para staf peneliti CSIS sen- diri. Tetapi sumbangan tulisan dari luar CSIS akan dipertimbangkan untuk dimuat sesuai dengan kebutuhan. Is! tulisan-tulisan yang dl- muat dalam ANALISIS CSIS sepenuhnya menjadi tanggung jawab prl- badl penulis maslng-masing. Logo CSIS Mulai tahun 1989 CSIS menggunakan logo baru: Nalar Ajar Terusan Budi. Logo berbentuk sebuah piringan cekuhg berukiran bola dunia yang melatarbelakangl gambaran orang tanpa busana duduk memangku buku terbuka ber- alaskan kain lampin. Tangan kirl menunjuk ke buku dan tangan kanan menunjuk ke atas menggambarkan orang yang sedang menguraikan pengetahuan yang ditimba dari buku. Ketelan- j—angan gambar orang di ten—gah piringan melambangkan keterbukaan budi tiadanya sikap a priori pada warga CSIS, seperti pada para analis umumnya, dalam kegiatan studinya. Gambar ini menunjukkan kegiatan belajar dan mengajar atau menguraikan pikiran, sebagaimana para analis CSIS melakukan studi dan menguraikan pikiran mereka kepada siapa saja yang membutuhkannya. Sedangkan bola dunia melambangkan alam jagad raya yang menjadi cakrawala dan lingkup CSIS berada dan berkarya. Ka- limat Nalar Ajar Terusan Budi yang tertera pada lingkaran piringan adalah surya sengkala: cara merangkai kata dalam tradisi Jawa untuk menandai suatu tahun penting menurut peredaran matahari dan sekaligus menge- ' mukakan makna yang terkandung dalam peristiwa yang tahunnya ditandai itu. Nalar menurut tradisi Jawa itu berwatak 1, Ajar berwatak 7, Terusan berwatak 9, dan Budi berwatak 1. Sebagaimana lazimnya sengkala dibaca dalam urutan terbalik: 1971, tahun CSIS berdiri. Nalar Ajar Terusan Budi juga mengganibarkan alam pikiran, dan hakikat kegiatan CSIS. CSIS se- bagai lembaga profesi keilmuan, yang didukung oleh kreativitas individu, pada hakikatnya mempunyai kegiatan intelektual yang bukan hanya meng- analisa kebenaran tetapi juga terpanggil untuk menunaikan kewajiban sosialnya. Makna Nalar Ajar Terusan Budi adalah bahwa bagi CSIS, ber- nalar, belajar serta menguraikan pikiran adalah kelanjutan wajar dari budi yang arif. Logo ini dituangkan dalam wujud piringan perunggu oleh G. Sidharta. Pemimpin Redaksi/ Medelina K. Hendytio Penanggung Jawab Dewan Redaksi M. Hadi Soesastro, J. Kristiadi, Bantarto Bandoro, Rizal Sukma, Raymond Atje, Edy Prasetyono, T.A. Legowo Redaksi Pelaksana Julius A. Mulyadi Dokumentasi Faustinus Andrea STT SK Menpen Rl No. 509/SK/DITJEN PPG/STT/1 978, tanggal 28 Agustus 1978 ISSN 1829-5908 CSIS Analisis ISSN 1829-5908 Vol. 33, No. 3, September 2004 DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI 264 - 265 ANALISIS PERISTIWA Tinjauan Perkembangan Politik: i Beralihlah Indonesia: Sebuah Catatan Politik Indra Piliang 266 - 280 J. Tinjauan Perkembangan Ekonomi: Perkembangan Ekonomi Makro: Stabil dan Cukup Menjanjikan Tim Departemen Ekonomt CSIS 281 - 298 ARTIKEL Modal Sosial, Desentralisasi dan Demokrasi Lokal Sutoro Eko 299 - 326 a Konflik dan Pembangunan Politik Leo Agustino 327 - 351 Diplomasi Publik Sukawarsini Djelantik 352 - 366 Upaya Memperkuat Stabilitas Moneter dan Perbankan '.'freer. - Agus Eko Nugroho 367 - 386 Krisis dan Underground Economy di Indonesia Aloysius Gunadi Brata 387 - 396 DOKUMEN Kerja Sama ASEAN, ASEAN + 3, ASEAN - Uni Eropa dan APEC Faustinus Andrea 397 - 409 PENGANTAR REDAKSI SELAIN beberapa upaya yang mendorong perubahan dalam masyarakat sebetulnya prenode reformasi dan proses demokratisasi yang sedang di- ll.anm. mn.en^ingktaTtvkan kesej.a"hTt^edr^aatn^^sSo^s^ia^l bmaansyyaarkakhaatsi,l.koKnefglaikgadlianbepbeemrearpiantdaaherdaah- nrlrr^"" wTl"^"' kekuasaan, pelanggaran hukum ser- ta praktek-praktek ekonomi ilegal adalah beberapa contoh bentuk keeaealan yang terjadi Penguatan dan Modal Sosial Masyarakat yang dijadikan tema Analisis ini, diajukan untuk menjadi alternatif pemikiran, di mana kemampuan dan modal sosial masyarakat digunakan untuk menopang serta membantu ke- tidakmampuan atau lemahnya peran pemerintah dalam upaya-upaya pembangunan. Tulisan pertama oleh Sutoro Eko membahas tentang tumbuhnya dan pe- ran sosial masyarakat dalam mendorong pelaksanaan demokrasi lokal, terutama da am menciptakan ruang bagi kemitraan antara masyarakat dan pemerintah Mo- dal sosial masyarakat dalam bentuk organisasi dan jaringan diperlukan untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi, khususnya terhadap pe. merintah di ting- kat lokal. Peran masyarakat dalam menekan konfhk dan agresivitas yang se- lama mi menunjukkan sisi anarkis dari reformasi akan dibahas oleh Leo Agustino. Peran masyarakat dalam konteks tulisan tersebut adalah sumbangannya dalam membangun semangat dan sikap umum terhadap persamaan, dibangunnya komunikasi atau dialog demokrasi di antara warga masyarakat. Sukawarsini Djelnntik membahas tentang perlunya melibatkan aktor-aktor di luar negara dalam suatu diplomasi untuk mendukung keberhasilan diplomasi pemerintah. Kegagalan diplomasi jalur pertama yang dilakukan oleh pemerintah dalam masalah Timor Timur dijelaskan sebagai suatu kasus yang tidak melibat- kan diplomasi publik. Pembentukan opini publik dan jaringan non-pemerintah untuk mengemukakan pandangan-pandangan Indonesia, dilihat sebagai cara yang cukup efisien dan diperlukan untuk mendukung perjuangan kepentingan pemerintah yang dilakukan melalui jalur pertama. Dalam membahas perbaikan kinerja perbankan sebagai upaya memper- kuat stabilitas moneter dan perbankan, Agus Eko Nugroho menyatakan bahwa kinerja perbankan masih rendah akibat kelemahan dalam menjalankan fungsi intermediasi dana. Oleh karena itu, perlu diberikan insentif kepada bank agar berperilaku hati-hati serta mampu mengontrol risiko sendiri. Aloysius Gunadi Brata menyoroti semakin berkembangnya ekonomi ilegal atau ekonomi non-formal da- lam masa krisis. Hal ini terutama karena buruknya governance dan penegakan hukum sebagaimana terlihat semakin parahnya korupsi, penyelundupan atau- pun bentuk-bentuk kejahatan ekonomi lainnya. Kegiatan ekonomi underground atau non-formal yang terkadang tersembunyi atau tidak legal, tidak tercatat dalam 265 PENGANTAR REDAKSI perhitungan pendapatan sehingga membuat kegiatan ini seolah tidak mempunyai kontribusi apa pun pada pendapatan nasional. Bagian terakhir adalah dokumentasi yang merupakan ringkasan berita ten- tang berbagai kegiatan ASEAN yang disusun oleh Faustinus Andrea. Jika dilihat dari konsep rencana aksi Komunitas Keamanan ASEAN (ASG), tampak bahwa yang menjadi isu penting dalam agenda sidang adalah isu-isu pembangunan mempu- politik, pencegahan konflik, dan pembangunan perdamaian. Isu-isu ini nyai dimensi yang cukup berat untuk ditangani. Oleh karena itu rencana aksi ASC harus diinkorporasikan ke dalam platform yang jelas dan memuat visi ten- tang A5C dalam time frame yang disepakati. REDAKSI September 2004 v<x»aiNai The Indonesian Quarterly fKSJQUAXKIC 3001 The Indonesian The Indonesian Quarterly is a journal of policy oriented Studies published by the Centre for Strategic and Inter- Quarterly national Studies (CSIS), Jakarta, since 1972. It is a me- dium for Indonesian views on national, regional and global problems. Each issue contains Current Events; Review of Political Development; Review of Economic Development, and Articles on Contemporary Issues and Problems of Indonesia and ASEAN Region Address all correspondence, permission requests, books for review ISSN 0304-2170 and subscription to Annual Subscriptions: The Indonesian Quarterly Indonesia Rp 90.000,00; Asia Pacific & CENTRE FOR STRATEGICAND INTERNATIONAL STUDIES Australia US$100.00; Europe & Africa US$125.00; USA, Canada & Central jl. Tanah Abang 111/23-27,Jakarta 10160, Indonesia America US$150.00; South America & Tel: (62-21) 3865532, Fax: (62-21) 3809641; 3847517 Others US$175.00 E-mail: [email protected] ANALISIS PERISTIWA TINJAUAN PERKEMBANGAN POLITIK Beralihlah Indonesia: Sebuah Catatan Politik Indra Piliang J. PENDAHULUAN pai money politics. Keseluruhan per- PERKEMBANGAN soalan itu menunjukkan betapa tidak politik se- mudahnya mencapai kehidupan yang panjang bulan Juli-September lebih demokratis, di tengah kekurang- 2004 menandakan titik-titik perubahan yang berlangsung dalam an di banyak sektor. Namun, satu hal yang pasti adalah mulai tertatanya suasana aman. Tema besar dari per- dengan baik mekanisme pergantian ubahan itu adalah pemilihaii umum president dan wakil presiden secara kekuasaan, baik di legislatif, maupun eksekutif. langsung untuk pertama kalinya. Lom- patan metode demokrasi ini membe- Tulisan ini hendak memfokuskan rikan banyak pelajaran kepada masya- diri kepada proses pemilihan umum rakat Indonesia, termasuk juga kepa- presiden dan wakil presiden secara da partai-partai politik, kalangan bis- langsung, berikut implikasinya kepa- nis dan dunia internasional. Dalam da sistem ketatanegaraan. Berbagai fase ini pula terjadi proses peralihan kejutan terjadi dalam proses pemi- umum kekuasaan tanpa harus melewati tra- lihan ini, antara lain berta- gedi demi tragedi kebangsaan. hannya popularitas yang dicapai oleh Susilo Bambang Yudhoyono, sekali- Tentu, di tengah himpitan persoal- pun mendapatkan tantangan yang an-persoalan sosial dan ekonomi, ma- serius. Hal-hal lain yang dibahas da- sih terdapat berbagai kelemahan da- lam tulisan ini adalah: (1) Peserta Pe- lam penyelenggaraan pemilihan umum milu 5 JuH 2004; (2) Hasil Pemilu 5 kali ini. Sifat-sifat buruk dari manu- Juli 2004; (3) Koalisi menjelang Pe- sia Indonesia juga terus terhampar, milu 20 September 2004; (4) Hasil seperti penyelewengan dana peme- Pemilu 20 September; dan Catatan (5) rintah, korupsi, manipulasi data, sam- atas pemerintahan terpilih. ANAUSIS PERISTIWA: PERKEMBANGAN POLITIK (PUianfi) 267 PEMILU PUTARAN PERTAMA saingan pemilihan presiden dan wa- (5 JULI 2004) kil presiden. Pertama, pasangan Mega- Hasyim merupakan respresentasi koa- Berdasarkan hasil verifikasi oleh kekuatan nasionalis-sekuler dan lisi Umum Komisi Pemilihan (KPU), pe- nasionalis-religius. Koalisi pasangan serta Pemilu 5 Juli adalah sebagai- ini terutama didukung oleh PDJP, mana tampak dalam Tabel 1. PDS yang memiliki basis massa non- Pasangan Abdurrahman Wahid - muslim terutama di luar Pulau Jawa, NU Marwah Daud Ibrahim dinyatakan serta sejumlah kalangan ulama tidak lulus, karena Abdurrahman Wa- (Nahdlatul Ulama) yang mempunyai hid bagi KPU dianggap tidak meme- pondok-pondok pesantren. Pasangan nuhi syarat kesehatan untuk men- ini mewakili kepentingan politik alir- jadi presiden. Abdurrahman Wahid an, sekaligus perkawinan politik di akhirnya memutuskan untuk menja- antara sejumlah politisi senior yang di golongan putih, sembari terus berada di sekeliling Mega. mempertanyakan dan mempersoalkan Kedua, pasangan SBY-Kalla yang alasan KPU menyatakan ketidaklolos- lebih merupakan representasi nasio- armya. Justru dengan posisinya yang nalis-sekuler dengan mengakomodasi tidak lolos untuk menjadi kontestan sentimen Jawa dan Luar Jawa. Pa- pemilu menyebabkan Abdurrahman sangan ini didukung oleh PD, PKPI Wahid lebih bebas melakukan manu- (Partai Keadilan dan Persatuan Indo- ver-manuver politik. nesia), PBB, serta sejumlah kalangan Keputusan KPU itu memberikan politisi PG yang tergabung dalam gambaran yang semakin jelas ten- faksi Iramasuka (Irian Jaya, Maluku, tang peta koalisi parpol dalam per- Sulawesi, dan Kalimantan), serta ka- Tabel1 I PESERTA PEMILU PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN 2004 No. Nama Pasangan Calon Presiden/ PartaiPolitikPendukung WakilPresiden 1. Wiranto-SolahuddinWahid Partai Golkar (PG) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2. Megawati Soekamoputri -Hasyim Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muzadi dan Partai Damai Sejahtera (PDS) 3. Amien Rais-Siswono Yudhohusodo Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- Partai Demokrat (PD) dan Partai Bulan JusufKalla Bintang (PBB) 5. Hamzah Haz- Agum Gumelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 268 ANALISIS CSIS, Vol. 33, No. 3, 2004: 266-280 langan purnawirawan TNI. Pasangan sionalis-sekuler. Pasangan ini teru- ini memanfaatkan popularitas SBY, tama didukung oleh PPP. Pasangan sekaligus Kalla, baik selama menjadi ini paling lambat dibentuk, sehingga menteri semasa pemerintahan Gus terkesan hanya sebagai unsur peleng- Dur, maupun Mega. kap dalam pemilu presiden dan wa- Ketiga, pasangan Wiranto-Wahid kil presiden ini. yang merupakan representasi kekuat- an nasionalis-sekuler dan nasionalis- Dari kelima pasang kontestan, ha- nya Megawati, Amien Rais dan Ham- religius. Pasangan ini didukung oleh PG, PPDK (Partai Persatuan Demokra- zah Haz yang menjadi ketua umum dalam tubuh partai politiknya ma- si Kebangsaan), PKPB (Partai Karya sing-masing. Tiga orang lairmya ada- Peduli Bangsa), PKB serta sejumlah NU lah purnawirawan militer, yakni ulama dan kalangan purnawira- Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono wan TNI. Pasangan ini lahir dari per- dan Agum Gumelar. Jusuf Kalla ma- kawinan kepentingan parpol-parpol sih menjabat sebagai salah seorang yang kehilangan figur dominan di da- anggota Dewan Penasihat Partai Gol- lam tubuhnya sendiri. Pada dasar- kar. Sementara Siswono Yudhohusodo nya, Wiranto-Wahid merupakan "un- dikenal sebagai mantan birokrat re- sur luar" dari parpol-parpol yang zim Soeharto dan pengusaha nasio- mencalonkan keduanya. nal. Selebihnya, Hasyim Muzadi dan Keempat, pasangan Amien-Siswono Solahuddin Wahid yang tidak bisa yang merupakan representasi kekuat- dilepaskan dari Nahdlatul Ulama. an nasionalis religius dan nasionalis- Hasyim adalah Ketua Umum Pengu- sekuler. Pasangan ini didukung oleh rus Besar NU, sementara Solahuddin PAN, PBR (partai Bintang Reforma- adalah adik kandung mantan Presi- si) dan parpol-parpol yang gagal un- den Abdurrahman Wahid. tuk meraih threshold dalam pemilu April yang lalu, seperti: PNI Mar- Kristalisasi dukungan dari parpol- haenisme, PBSD (Partai Buruh Sosial parpol yang mendapatkan kursi le- Demokrat), PNBK (Partai Nasional gislatif dalam Pemilu 5 April 2004 Banteng Kemerdekaan), Partai Merde- lalu juga sudah terjadi. Secara hipo- tetisr^pasangan Wiranto-Wahid akan ' ka, dan PSI (Partai Sarikat Indone- didukung oleh 187 kursi (PG, PKB, sia), serta didukung oleh elemen Mu- PPDK dan PKPB), pasangan Mega- hammadiyah, organisasi Islam yang Hasyim didukung 121 kursi (PDI Per- memiliki basis massa yang besar, umumnya juangan dan PDS), pasangan Amien- di daerah perkotaan. PKS Siswono didukung 115 kursi (PAN, akhimya juga mendukung pasangan ini. PKS, PBR, Partai Pelopor, PNI-Mar- Kelima, pasangan Hamzah-Agum haen, Partai Penegak Demokrasi Indo- yang merupakan representasi koalisi nesia/PPDI, dan PNBK), pasangan kekuatan nasionalis-religius dan na- SBY-Kalla didukung 69 kursi (PD, ANAUSIS PERISTIWA: PERKEMBANGAN POLITIK (PUians) 269 PBB dan PKPI), dan pasangan Ham- umumnya dibangun untuk kepenting- zah-Agum didukung 58 kursi (PPP). an memobilisasi dukungan dalam pe- Tentu catatan ini hanya bisa diberi- milihan presiden dengan mengede- kan untuk putaran kedua, karena pankan pesona figur elite daripada bisa jadi pasangan yang kalah dalam platform dan program parpol. Tidak putaran pertama memberikan du- satu pun dokumen koalisi yang di- kungannya kepada salah satu dari sebarkan kepada masyarakat pemilih, dua pasangan yang maju ke putaran sehingga kalaupun ada kerja sama antarparpol, sifatnya sangat tertutup. kedua. Di sinilah letak dilemanya ketika Liberalisasi politik yang membuka masing-masing pasangan mempunyai kompetisi dalam proses pemilihan ambisi untuk menang dalam putar- presiden secara langsung oleh rak- an pertama, karena siapapun yang yat itu, justru memperkuat kemung- menang tidak mempunyai dukungan kinan bahwa pemilu presiden akan signifikan di parlemen. Sekalipun men- ditempuh dalam dua kali putaran, dapatkan popular votes yang signifi- yaitu pada 5 Juli 2004 dan 20 Sep- kan, kenyataarmya tidak banyak mem- tember 2004. Namun, kompetisi yang bantu bagi "aksi pembantaian" peme- "sempurna" dalam proses pe- relatif rintah oleh politisi dalam sidang- milihan presiden itu tidak selalu sidang DPR, baik sidang fraksi atau otomatis memberikan jaminan terha- komisi, termasuk dalam panitia ang- dap perubahan politik yang menda- garan yang menentukan alokasi ang- sar bagi Indonesia setidaknya dalam garan. lima tahun mendatang, khususnya da- lam pemberantasan korupsi, penegak- Dengan komposisi kursi yang se- an hukum dan perlindungan KAM. perti itu pula, masing-masing kontes- Figur-figur dalam pasangan calon itu tan sebetulnya mempunyai peluang memiliki track record yang mengece- sama untuk maju pada putaran ke- wakan khususnya dalam menegakkan dua, lantas mendapatkan dukungan komitmen ketiga isu besar itu. dari minimal dua pasangan lain yang kalah pada putaran pertama. Skena- Salah satu isu yang menarik dari rio adanya parpol oposisi yang re- fcnomena proses pencalonan presiden latif lebih kuat di parlemen dari era itu adalah tampilnya figur-figur yang sebelumnya juga menjadi masuk akal, berlatar-belakang militer, yaitu: Wi- terutama apabila yang melakukan itu ranto yang dicalonkan oleh PG, SBY satu atau lebih parpol-parpol papan yang dicalonkan oleh PD, dan Agum atas. Gumelar yang dicalonkan oleh PPP. Proses pencalonan presiden telah Duet Wiranto-Wahid juga merupakan mendorong koalisi dan dinamika par- fenomena yang menarik, mengingat pol, meskipun koalisi parpol itu ma- sejumlah perbedaan perjalanan hidup sih relatif rentan karena koalisi itu dan karier keduanya. Wiranto memi- liki catatan yang buruk terhadap du- terutama menjelang masa-masa akhir gaan berbagai pelanggaran HAM se- rezim Soeharto. Pelan-pelan masyara- lama rezim Soeharto berkuasa. Wa- kat Indonesia mulai mengingat kem- hid merupakan salah satu tokoh yang bali pengalaman traumatis selama hi- selama ini dikenal memiliki komitmen dup di bawah kendah supremasi mi- yang kuat dalam penegakan HAM, liter, terutama yang tinggal di per- serta memeriksa kasus-kasiis pelang- kotaan. Pertanyaan-pertanyaan garan HAM, termasuk terhadap Wi- kritis terus diajukan, termasuk kepada Agum ranto. Selain sebagai salah satu to- yang mencoba menampilkan sisi po- koh yang berpengaruh di kalangan litik berbeda dengan dua capres yang NU, Wahid juga adik the former berasal dari lingkungan pendidikan president Abdurrahman Wahid, juga militer lainnya. menjabat sebagai Wakil Ketua Kom- HAM nas (Koniisi Nasional Hak Asasi KAMPANYE NAN Manusia). SEPI Fenomena kesediaan Wahid untuk Kampanye pemilihan presiden yang berpasangan dengan Wiranto dalam berlangsung selama bulan Juni 2004 berbeda dengan suasana kampanye pencalonan itu mengundang sejum- lah pertanyaan yang mendasar, yaitu' pemilihan anggota legislatif pada motivasi kesediaan Wahid menerima bulan Maret 2004. Perbedaan itu pinangan Wiranto. Terlihat sekali do- terutama tampak dari sifat dan es- minannya ambisi ke arah kekuasaan, kalasi mobilisasi dukungan publik. Kampanye legislatif, khususnya bagi terutama mewakili komunitas Islam anggota DPR dan DPD (Dewan Per- tradisional pasca tersingkirnya Gus Dur dan wakilan Daerah), ditandai oleh luas- kursi kepresidenannya dulu. Pandangan untuk lebih mengedepan- nya mobilisasi massa, serta kental- kan peran di pemerintahan ini ber- mnyean penggunaan simbol atau senti- kembang partai politik. Aktor-aktor poli- pesat di kalangan tokoh- tik yang saling bersaing dalam kam- tokoh bangsa, sehingga menimbul- kan kurangnya peran mereka di panye legislatif relatif lebih efektif memanfaatkan sentimen partai poli- luar pemerintahan, sebut saja di lem- tik untuk meraih dukungan. Bendera- baga-lembaga sosiai kemasyarakatan. bendera partai politik berkibar meriah dalam panggung-panggung kampanye, Sekalipun aksi-aksi antimiliterisme menguat, pengaruh tekanan politik jalanan, dan rumah-rumah penduduk. {political pressure) yang dominan jus- Sebaliknya, dalam kampanye pemi- tru dialami oleh Wiranto. Namun, bu- lihan presiden manuver aktor-aktor kan berarti SBY tidak mendapatkan yang saling bersaing relatif tidak lagi kerugian dari aksi-aksi itu, mengingat efektif dalam membawa simbol-simbol selama ini SBY banyak mendampingi partai politik. Kontestan pemilihan Wiranto selama aktif di tubuh militer. presiden juga tidak mampu. memobil-

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.