BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Imajinatif untuk meningkatkan keterampilan mengarang peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. Dengan mengacu pada tujuan penelitian yaitu: Mendeskripsikan bagaimana peningkatan keterampilan mengarang peserta didik di kelas V MI Al- Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar dapat ditingkatkan dengan diterapkannya model pembelajaran imajinatif. A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti memilih PTK karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu mudah dilaksanakan oleh guru dan tidak mengganggu pembelajaran. Penelitian ini dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Dalam hasil penelitian yang akan dipaparkan adalah data hasil rekaman tentang pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini akan dipaparkan mengenai hasil penerapan model pembelajaran imajinatif untuk meningkatkan keterampilan mengarang materi mengarang pada peserta didik kelas V MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. Dalam penelitian ini terdiri dari 55 56 kegiatan pra tindakan dan pelaksanaan tindakan yang terdiri dari dua Siklus. 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan pertemuan dengan kepala MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. Pada hari Sabtu, 28 November 2015 peneliti mengunjungi MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar dan bertemu langsung dengan Bapak M. Johan Fahroni S.Pd.I selaku kepala MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. Kedatangan peneliti bertujuan meminta ijin untuk mengadakan penelitian di MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. Peneliti juga menyampaikan mengenai penelitian yang akan dilakukan yaitu penerapan model pembelajaran imajinatif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V. Hal tersebut disambut baik kepala MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. Kepala madrasah menyarankan untuk menemui langsung guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V untuk mengkonsultasikan penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya peneliti menemui guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V yaitu Ibu Siti Musyarofah, S.Pd untuk melakukan wawancara mengenai penerapan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kondisi peserta didik saat kegiatan pembelajaran, keaktifan peseta didik, hasil belajar peserta didik dan keterampilan mengarang Bahasa Indonesia. 57 Adapun instrument wawancara sebagaimana terlampir pada lampiran 18 hal 193. Setelah peneliti memperoleh data awal penelitian, peneliti mengkonsultasikan rencana penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran imajinatif dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan mengarang peserta didik, yang mana nantinya akan melibatkan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai observer peneliti selama proses pembelajaran. 2. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I Penelitian ini dilaksanakan dengan memerhatikan komponen penting yaitu perencanaan, tindakan, observasi/ pengamatan, refleksi yang merupakan satu rangkaian utuh dalam satu Siklus. Untuk Siklus I dilaksanakan 2 x pertemuan dengan alokasi waktu 4 X 35 menit. Keterampilan mengarang peserta didik dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses mengarang dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif ini diperoleh dari analisis aspek afektif peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, baik pada kegiatan pramengarang, mengarang, maupun pada kegiatan pasca mengarang. Analisis aspek afektif peserta didik selama proses pembelajaran diukur dari kemampuan dan intensitas (1) bertanya, (2) menjawab pertanyaan, (3) melakukan konsultasi, (4) 58 ketekunan menyelesaikan tugas pembelajaran, dan (5) kepatuhan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diinstruksikan dalam pembelajaran. Penilaian hasil mengarang dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif diperoleh dengan cara menganalisis karya peserta didik yang berwujud karangan puisi. Analisis penilaian karya dilakukan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pada perencanaan tindakan. Indikator yang digunakan dalam menilai karya peserta didik adalah (1) Penentuan tema, (2) Pengembangan ide/ gagasan, (3) Pemilihan kata (diksi), (4) Pemakaian kata, frase, dan kalimat, (5) Kesesuaian tema dengan isi. a. Tahap Perencanaan Siklus I Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP, soal tes awal/pre-test dan soal tes akhir Siklus I. Selain itu juga telah dipersiapkan lembar observasi pengolahan pembelajaran imajinatif. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan di kelas V MI al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar dengan jumlah peserta didik 18. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar yang dilakukan mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. 59 Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas V MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar dan juga teman sejawat peneliti. Sebelum tindakan dimulai dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran imajinatif, guru dan peneliti saling berkoordinasi mengenai prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan waktu 2 X 35 menit tiap kali pertemuannya. Pembelajaran dalam kegiatan ini dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, peserta didik masih berada pada posisi tempat duduk yang biasanya. Sebelum memulai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif, peneliti memberikan soal pre-test kepada peserta didik. Soal pre-test terdiri dari 2 pertanyaan dengan waktu 25 menit. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar dalam mengarang peserta didik kelas V MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar. 60 Gambar 4.1 Peserta didik melaksanakan Pretest Dilihat dari hasil keterampilan mengarang Bahasa Indonesia sebelum menggunakan model pembelajaran imajinatif peserta didik kelas V MI Al- Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar sebagai berikut. Tabel 4.1 Hasil Pretest Ketuntasan No. Nama Nilai Hasil Belajar Tuntas / Tidak Tuntas 1 AADNF 52 Tidak Tuntas 2 AB 48 Tidak Tuntas 3 ARM 52 Tidak Tuntas 4 AI 72 Tuntas 5 AS - - 6 AH 56 Tidak Tuntas 7 EA 48 Tidak Tuntas 8 EDS 60 Tidak Tuntas 9 FZ 52 Tidak Tuntas 10 HJS 52 Tidak Tuntas 11 JWS 48 Tidak Tuntas 12 JNR 64 Tidak Tuntas 13 JFAP 56 Tidak Tuntas 14 LA 48 Tidak Tuntas 15 MHMA 68 Tidak Tuntas 16 NAS 72 Tuntas 17 NNH 68 Tidak tuntas 18 RDA 68 Tidak Tuntas 19 UK 72 Tuntas Jumlah Nilai 1048 Rata-Rata 58,2% Ketuntasan Klasikal 16,66% 61 Berdasarkan tabel 4.1 penilain hasil pretest tersebut, menunjukkan bahwa, ketuntasan belajar sebelum menggunakan model pembelajaran imajinatif didapatkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dapat diketahui dari hasil pretest dalam tabel yang menunjukkan bahwa banyak peserta didik yang tidak tuntas belajar, dari 18 peserta didik masih terdapat 15 peserta didik yang belum tuntas, sehingga peneliti melakukan bentuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif agar memperoleh hasil yang optimal. Penggunaan model pembelajaran imajinatif oleh peneliti juga diperkuat dari hasil wawancara guru mata pelajaran Bahasa Indonesia bahwa, mereka mengalami kesulitan pada saat mengarang. Hal itu disebabkan mereka bingung bagaimana mengungkapkan ide-ide mereka. Seusai peserta didik mengerjakan soal pretest, peneliti menyampaikan materi apa yang akan disampaikan serta mensosialisasikan pembelajaran imajinatif. Gambar 4.2 Posisi tempat duduk membentuk huruf U 62 Adapun hal-hal yang dilakukan peneliti dalam menerapkan pembelajaran imajinatif sebagai berikut: 1. Menata posisi tempat duduk membentuk huruf U 2. Perkenalan kepada peserta didik 3. Guru membagikan teks puisi 4. Peserta didik diperintahkan untuk menutup mata 5. Guru membacakan puisi 6. Setelah puisi dibacakan peserta didik disuruh untuk mengungkapkan perasaan setelah mendengar puisi yang telah dibacakan guru 7. Peserta didik membacakan puisi 8. Peserta didik diperintahkan kembali untuk menutup mata 9. Peserta didik diajak berimajinasi dengan imajinya Memberi contoh-contoh sederhana dalam kegiatan sehari-hari berkaitan dengan materi yang sedang dibahas 10. Peneliti memberikan soal yang harus dikerjakan oleh peserta didik c. Tahap observasi tindakan Siklus I Kegiatan mengarang diukur dengan menggunakan penilaian proses dan penilaian hasil. Penilain proses diperoleh dari pengamatan guru selama kegiatan mengarang peserta didik. Kegiatan peserta didik dalam mengarang memang tidak bisa dinilai, baik dengan angka maupun dengan kriteria. Namun penilaian proses kegiatan mengarang ini bisa diukur saat peserta didik bertanya, konsultasi, memberi sumbangan kata untuk teman, 63 menyunting tulisan teman dengan serius, dan merevisi tulisan sendiri dengan tekun. Selanjutnya peneliti menerapkan model pembelajaran imajinatif pada proses belajar mengajar untuk memperbaiki hasil keterampilan mengarang peserta didik. Adapun proses belajar mengajar yang dilakukan mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. Pengamatan/ observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah guru kelas V MI Al-Irsyad Karangbendo Ponggok Blitar serta teman sejawat peneliti. Penilaian proses mengarang dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif ini diperoleh dari analisis aspek afektif peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, baik pada kegiatan pramengarang, mengarang, maupun pada kegiatan pasca mengarang. 64 1. Data Hasil Pramengarang Hasil penilaian proses kedelapan belas peserta didik terteliti dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Penilaian Proses Kegiatan Pramengarang Siklus I Indikator No. Nama 1 2 3 4 5 1 AADNF Baik Baik Cukup Baik Baik 2 AB Baik Baik Baik Cukup Baik 3 ARM Baik Baik Baik Cukup Baik 4 AI Baik Baik Baik Baik Baik 5 AS - - - - - 6 AH Baik Baik Baik Baik Baik 7 EA Cukup Cukup Baik Baik Baik 8 EDS Baik Baik Baik Baik Baik 9 FZ Baik Baik Cukup Cukup Baik 10 HJS Baik Baik Baik Baik Cukup 11 JWS Baik Baik Baik Cukup Cukup 12 JNR Baik Baik Baik Cukup Baik 13 JFAP Baik Baik Baik Cukup Baik 14 LA Kurang Kurang Cukup Cukup Cukup 15 MHMA Baik Baik Baik Cukup Cukup 16 NAS Baik Baik Baik Cukup Baik 17 NNH Baik Baik Baik Cukup Baik 18 RDA Kurang Kurang Cukup Baik Baik 19 UK Baik Baik Baik Baik Baik Keterangan Indikator 1 : kemampuan atau intensitas bertanya 2 : kemampuan atau intensitas menjawab pertanyaan 3 : kemampuan atau intensitas melakukan konsultasi 4 : ketekunan menyelesaikan tugas pembelajaran 5 : kepatuhan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diinstruksikan dalam pembelajaran. Pada tabel 4.2 penilaian afektif ini, kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan telah mencapai kriteria baik. Sementara itu, intensitas konsultasi, menyelesaikan tugas pembelajaran, dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diinstruksikan dalam pembelajaran belum terlihat
Description: