NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARN AQIDAH MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (Studi Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015) Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) Disusun oleh Alif Hidayah Apriyani G 000 110 081 NIRM : 11/X/02.2.1/0950 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (Studi Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015) Alif Hidayah Apriyani, G 000 11 00 81 Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau angka-angka. Upaya peningkatan hasil belajar merupakan usaha yang dilakukan peserta didik guna menentukan tingkat keberhasilan dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran dari proses pengalaman belajar yang diukur dengan tes. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan suatu model pembelajaran di mana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana penerapan metode Student Facilitator And Explaining dan faktor pendukung dan faktor penghambat pada penerapan metode Student Facilitator And Explaining di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada materi Iman Kepada Malaikat. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiyah ini diperoleh dari lapangan, yaitu di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Untuk memperoleh data dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Setalah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu, setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul kemudian disusun dan diklasifikasikan, selanjutnya dianalisis kemudian diintepretasikan dengan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan objek-objek penelitian di saat penelitian dilakukan, sehingga diambil kesimpulan secara proporsional dan logis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, ketrampilan siswa dalam memecahkan masalah dalam materi Iman Kepada Malaikat melalui penerapan metode Student Facilitator And Explaining di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X. Siswa melakukan diskusi dengan teman-temannya dan menyampaikan pendapatnya di depan kelas, hal tersebut dapat dilihat dari hasil peningkatan belajar sebelum penerapan metode Student Facilitator And Explaining, siswa mendapat nilai diatas 75 ke atas hanya 15 siswa dari 33 siswa. Selanjutnya setelah dilakukan penerapan metode Student Facilitator And Explaining siswa yang mendapat nilai diatas 75 keatas 25 siswa dari 33 siswa. Kata kunci: metode Student Facilitator And Explaining, hasil belajar dan iman kepada malaikat Pendahuluan mengembangkan metode pembelajaran yang Latar Belakang tepat sesuai dengan materi ajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan Belajar aktif tipe Student Facilitator and hal yang utama dalam dunia pendidikan. Explaining merupakan suatu kegiatan Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan belajar kolaboratif yang dapat digunakan guru di tengah-tengah pelajaran sehingga seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dapat menghindari cara pengajaran yang tingkah laku yang baru secara keseluruhan, selalu didominasi oleh guru dalam KBM. sebagai hasil pengalaman sendiri dalam Model pembelajaran Student Facilitator and interaksi dengan lingkungannya1. Explaining merupakan suatu model Hasil belajar merupakan tolak ukur yang pembelajaran di mana siswa digunakan untuk menentukan tingkat mempresentasikan ide atau pendapat pada keberhasilan siswa dalam mengetahui dan siswa lainnya. 3 Kelebihan pada metode ini memahami suatu mata pelajaran, biasanya dapat melatih kemampuan siswa untuk dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau meningkatkan saling bertukar pendapat guna angka-angka. Hasil belajar dapat berupa menemukan suatu pemecahan masalah. keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa Mata pelajaran aqidah adalah sub mengalami proses belajar. Melalui proses mata pelajaran pada jenjang Sekolah belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh Menengah Kejuruan di Muhammadiyah, kepandaian dan kecakapan tertentu serta karena mata pelajaran Pendidikan Islam di perubahan-perubahan pada dirinya2. Muhammadiyah itu terpisah sesuai dengan bidangnya. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Tujuan yang diajarkannya mata Islam yang selama ini lebih menekankan dalam pelajaran aqidah adalah sebagai upaya sadar metode hafalan terbukti tidak efektif, karena dan terencana dalam menyiapkan siswa peserta didik hanya mampu menguasai materi untuk mengenal, memahami, dan pembelajaran tetapi tidak bisa menerapkan mengimani Allah SWT. materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, Dalam hal ini sangat diperlukannya kreativitas penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji guru Pendidikan Agama Islam di SMK lebih dalam terhadap permasalahan tersebut Muhammadiyah 1 Surakarta dalam dan dituangkan dalam skripsi yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH 1 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya (Rineka Cipta: Jakarta, 2003), MELALUI METODE STUDENT hlm. 23. 2 Sholihin, Ubaydillah Ibnu, Pengaruh Penerapan Metode Student Facilitator and Explaining (One 3 Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Line, 2013), hlm. 12. Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 128 FACILITATOR AND EXPLAINING (Study 2) Hasil penelitian ini dapat Kasus Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 dijadikan sebagai salah satu Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015)”. acuan dalam penerapan Metode Rumusan Masalah Student Facilitator and Rumusan masalah dalam penelitian ini Explaining di SMK sebagai berikut: Muhammadiyah 1 Surakarta. 1. Bagaimana penerapan Metode Student Tinjauan Pustaka Beberapa tinjauan hasil penelitian Facilitator and Explaining dalam sebelumnya diantaranya: meningkatkan hasil belajar siswa pada 1. Prapto Ari Perwira (UMS, 2013) dalam mata pelajaran aqidah di SMK skripsinya dengan judul Implementasi Muhammadiyah 1 Surakarta? metode pembelajaran guide nte taking 2. Apa faktor pendukung dan penghambat untuk meningkatkan ketentuan hasil Metode Student Facilitator and belajar pendidikan kewarganaan siswa Explaining dalam meningkatkan hasil kelas V SD Negeri 03 Jetis Kecamatan belajar siswa pada mata pelajaran Jaten. Menyimpulkan bahwa guided aqidah di SMK Muhammadiyah 1 note taking dapat meningkatkan Surakarta? ketuntasan belajar Pendidikan Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitaian Kewarganegaraan siswa kelas V SDN 03 1. Tujuan Penelitian Jetis Kecamatan Jaten tahun ajaran a. Untuk mendeskripsikan upaya- 2013/2014. upaya guru dan meningkatkan hasil 2. Dita Wuri Andari (UNES, 2012) dalam belajar Mata Pelajaran Aqidah skripsinya berjudul. Penerapan model dengan penerapan Metode Student pembelajaran Student Facilitator and Facilitator and Explaining. Explaining untuk meningkatkan hasil b. Untuk mengetahui hambatan yang belajar fisika kelas VIII SMP Nurul terjadi pada penerapan Metode Islam. Menyimpulkan bahwa hasil Student Facilitator and Explaining. penelitian ini adalah bahwa penerapan 2. Manfaat Penelitian metode Student Facilitator and a. Manfaat teoritik Explaining dapat meningkatkan Hasil Untuk menambah khazanah keilmuan Belajar, saran yang berkaitan dengan dalam pendidikan. penelitian ini yaitu guru hendak b. Manfaat Praktis memberi motivasi atau penghargaan 1) Dapat menjadi sumbangan berupa nilai tugas, sehingga siswa pemikiran khususnya di SMK termotivasi untuk belajar karena merasa Muhammadiyah 1 Surakarta. dihargai. 3. Hasanah (UIN, 2011) Pengaruh penerapan dengan metode Student Kepribadian Guru Mata Pelajaran Facilitator and Explaining dapat Aqidah-Akhlaq Terhadap Prestasi meningkatkan hasil belajar siswa. Belajar Siswa Kelas VII di Madrasah Dari kelima penelitian di atas, Tsanawiyah Saiful Ulum Kec. Tanjung penulis terdapat persamaan dan perbedaan Bumi Kab. Bangkalan. Undergraduate yang dilakukan oleh peneliti. Adapun Thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya. persamaannya yaitu dalam hal pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tentenag hasil belajar, sedangkan prestasi belajar siswa pada bidang studi perbedaannya yaitu terdapat dalam upaya aqidah akhlaq dinyatakan cukup, hal ini meningkatkan hasil belajarnya peneliti ini terbukti dari data yang penulis ambil memfokusannya dan objek penelitiannya. dari rapot siswa dengan mean sebesar Peneliti ini memfokuskan pada Upaya 7,5 maka dapat dikatakan bahwa prestasi Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran siswa di bidang ini termasuk lebih dari Aqidah melalui Metode Student Facilitator and cukup dan perpedman pada kriteria Explaining. Rapot MTs Saiful Tanjung Bumi Bangkalan. Tinjauan Teoritik 4. Anisah, Prafitralia (UIN Malang, 2011) 1. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Penerapan Strategi Student Facilitator Indnesia (KBBI) upaya adalah usaha, and Explaining dalam Meningkatkan ikhtiar untuk mencapai suatu maksud. Keaktifan dan Pemahaman Kelas VIII D Sedangkan peningkatan proses, pada Pembelajaran Pendidikan Agama perbuatan (cara meningkatkan) usaha, Islam di SMP Negeri 1 Pasisiran. Hasil kegitaan dan sebagainya 4 . Yang Peneliti ini menunjukkan bahwa dimaksud peningkatan di sini adalah meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar adanya perbedaan yang lebih baik siswa dari 72,33 menjadi 78,8 dan setelah diterapkan metode baru, yaitu ketuntasan hasil belajar siswa secara metode student facilitator and bertahapmeningkat dari 76,67% menjadi explaining. 90%. Menurut Bloom, sebagaimana 5. Wuri Agustina (UM, 2011) Penerapan dikutip oleh Anni (2007), hasil belajar Model pembelajaran Student Facilitator memcakup kemampuan tiga ranah belajar, and Explaining pada Mata Pelajaran yaitu: IPS Sub Mata Pelajaran Eknmi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Malang. Hasil Peneliti ini menunjukkan bahwa 4Suharso, Ana, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux (Semarang: CV. Widya Karya, 2005), hlm. 574. a. Ranah Kognitif dalam diskusi, membuat pertanyaan Berkaitan hasil berupa pengetahuan, yang kreatif, kemampuan menjawab kemampuan dan kemahiran pertanyaan baik dari siswa maupun intelektual. Ranah kognitif guru.5 mencakup katagori pengetahua, 2. Mata Pelajaran Aqidah pemahaman, penerapan, analisis, Kata "‘Aqidah" diambil dari sintesis dan penilaian. kata dasar "al-„aqdu" yaitu b. Ranah Afektif ar-rabth (ikatan), al-Ibraamal-ihkam Tujuan pembelajaran ranah afektif (pengesahan), (penguatan), berhubungan dengan perasaan, at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), sikap, minat dan nilai. Katagori asy-syaddu biquwwah (pengikatan ranah afektif meliputi penerimaan, dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan) penanggapan, penilaian, dan al-itsbaatu (penetapan). Diantaranya pengorganisasian dan pembentukan juga mempunyai arti al-yaqiin pola hidup. (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan). c. Ranah Psikomotorik "Al-„Aqdu" (ikatan) lawan kata Tujuan pembelajaran ranah dari al-hallu (penguraian, pelepasan). psikomotorik menunjukkan adanya Dan kata tersebut diambil dari kemampuan fisik seperti kata kerja: " „Aqadahu" "Ya'qiduhu" ketrampilan motorik syaraf, (mengikatnya), "Aqdan" (ikatan manipulasi objek dan koordinasi sumpah), dan "Uqdatun Nikah" (ikatan syaraf. Katagori ranah psikomotorik menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah meliputi persepsi, kesiapan, gerakan tidak menghukum kamu disebabkan terbimbing, gerakan terbiasa, sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud gerakan komplek, penyesuaan dan (untuk bersumpah), tetapi dia kresivitas. menghukum kamu disebabkan sumpah- Dengan demikian, hasil belajar sumpah yang kamu sengaja ..." 6 (Al- adalah perubahan pada diri siswa yang Maa-idah : 89). mencakup ranah kognitif, ranah efektif dan Aqidah artinya ketetapan yang ranah psikomotorik. Ranah kognitif tidak ada keraguan pada orang yang yang dinilai dengan soal evaluasi. Ranah mengambil keputusan. Sedang afektif yang meliputi tanggung jawab, pengertian aqidah dalam agama mandiri, menjadi pendengar yang baik, maksudnya adalah berkaitan dengan menghargai pendapat yang lain dan keyakinan bukan perbuatan. Seperti keberanian menyampaikan pendapat. 5Anni, Catharina, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT Ranah psikomotorik meliputi aktif MKK UNNES, 2007) 6Al qur‟an. Surah Al Maidah :89 aqidah dengan adanya Allah dan kompetensi yang ingin dicapai/KD, 2) Guru diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari mendemonstrasikan/menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran, 3) Memberikan aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada bahasa: Lisaanul „Arab, al-Qaamuusul siswa lainnya, misalnya melalui bagan/peta Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran, „Aqada). 4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa, Jadi berdasarkan penjelasan di 5) Guru menerangkan semua materi yang atas dapat disimpulkan bahwa yang disajikan saat itu, 6) Evaluasi, 7) Refleksi, 8) dimaksud mata pelajaran aqidah adalah Penutup8. mata pelajaran yang berkaitan dengan Tujuan metode ini adalah untuk ketetapan/keyakinan dari Allah baik itu memecahkan masalah pada sub materi benar ataupun salah. Dalam hal ini mata agar peserta didik bisa berperan dan pelajaran aqidah menjelaskan kepada faham terhadap sub materi ini. siswa untuk yakin dan percaya atas 1) Kelebihan peraturan dan larangan yang diberikan a) Melatih siswa aktif, kreatif oleh Allah kepada umatnya. dan menghadapi setiap permasalahan, b) 3. Metode Student Facilitator and Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai Explaining pendapat orang lain9, c) Melatih siswa Belajar aktif tipe Student untuk selalu mandiri dalam menghadapi Facilitator and Explaining merupakan setia masalah, d) Melatih kepemimpinan suatu kegiatan belajar kolaboratif yang siswa, e) Memperluas wawasan siswa dapat digunakan guru di tengah-tengah melalui kegiatan saling bertukar pelajaran sehingga dapat menghindari informasi, pendapat dan pengalaman cara pengajaran yang selalu didominasi mereka. oleh guru dalam PBM. 2) Kelemahan Menurut Agus Suprijono (2009) a) Peserta didik yang malas model pembelajaran Student Facilitator mungkin akan mengarahkan bagian and Explaining merupakan suatu model pekerjaan pada yang pintar, b) Penilaian pembelajaran di mana siswa individu sulit, karena tersembunyi mempresentasikan ide atau pendapat dibalik kelompoknya, c) Peserta didik pada siswa lainnya7. yang malas memiliki kesempatan untuk Suprijono (2009) mengemukakan tetap pasif dalam kelompoknya10. langkah-langkah pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah sebagai 8 Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan berikut: 1) Guru menyampaikan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 128. 9 Hasil wawancara dengan Bapak Marsahid, 17 7 Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Februari 2015 di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 10 NoorFaaizah, Makalah Metode Pembelajaran 2009), hlm. 128. Student. http://noorfaaizah.blogspot.com/ METODE PENELITIAN setelah semua data yang diperlukan telah 1. Metode Wawancara terkumpul kemudian disusun dan Metode wawancara ini diklasifikasikan, selanjutnya dianalisis digunakan untuk memperoleh data kemudian diintepretasikan dengan kata-kata mengenai Penerapan Metode Student sedemikian rupa untuk menggambarkan Facilitator and Explaining sebagai Hasil objek-objek penelitian disaat penelitian Belajar Siswa Kelas X pada Pelajaran dilakukan, sehingga diambil kesimpulan Aqidah di SMK Muhammadiyah 1 secara proporsional dan logis. Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam melakukan metode analisis Wawancara ini dilakukan kepada Guru diatas digunakan dengan pola berfikir Agama Islam serta beberapa perwakilan deduktif, yaitu mengumpulkan teori-teori yang siswa-siswa di SMK Muhammadiyah 1 sudah ada yang berhubungan dengan Surakarta. penelitian setelah itu peneliti mencocokan 2. Metode Observasi teori tersebut dengan keadaan lapangan dan Metode Observasi ini peneliti menarik kesimpulan teori mana yang paling lakukan untuk mengamati secara cocok untuk mengesahkan hasil belajar langsung penerapan metode Student dalam pembelajaran Iman Kepada Malaikat. Facilitator and Explaining di dalam Metode ini digunakan untuk menganalisa proses pembelajaran. data yang diperoleh dari objek lapangan, 3. Metode Dokumentasi kemudian dihubungkan dengan teori yang Metode dokumentasi ini untuk relevan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh melangkapi dan memperkuat data yang peneliti yaitu: sudah diperoleh lewat wawancara dan a) Menelaah data yang diperoleh dari nara sumber dan buku (dokumen), b) observasi tentang proses kegiatan belajar Membandingkan data yang telah mengajar dengan menggunakan diperoleh dengan teori, apakah sudah sesuai penerapan metode Student Facilitator dengan teorinya ataukah tidak, c) and Explaining di dalam proses Mengamati guru sudah sesuai dengan pembelajaran di SMK Muhammadiyah menggunakan penerapan metode Student 1 Surakarta. Untuk guru berupa RPP, Facilitator and Explaining dalam silabus dan buku dan murid buku pembelajaran/KBM dan menganalisis catatan. hasil belajar siswa, d) Menyimpulkan Metode Analisis Data hasil penelitian. Adapun analisa yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu, 2013/02/makalah-metode-pembelajaran- student.html?m=1, diakses 2 Januari 2015. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Kegiatan inti pengajaran, dimulai Pelajaran Aqidah melalui Metode Student dengan memberikan stimulus kepada Facilitator and Explaining (SFAE) siswa dengan menunjukan pertanyaan 1. Penerapan Metode Metode Student yang sesuai dengan materi yang akan Facilitator and Explaining (SFAE) di dibahas. Kemudian pengajar SMK Muhammadiyah 1 Surakarta menyiapkan materi pembelajaran, Berdasarkan hasil wawancara setelah selesai menyiapkan materi peneliti dengan Bapak Marsahit selaku aqidah iman kepada malaikat. Pengajar guru mata pelajaran Aqidah pada hari meminta siswa untuk berkelompok dan Sabtu 18 April 2015, kegiatan belajar berdiskusi membuat bagan/peta konsep mengajar mata pelajran aqidah materi aqidah bersama kelompoknya dilaksanakan setiap seminggu sekali di masing-masing dengan sub materi iman setiap kelas X di SMK Muhammadiyah kepada malaikat yang berbeda-beda. 1 Surakarta, dalam penelitian ini Sebelum siswa berdiskusi pengajar megambil kegiatan belajar mengajar11. memberi motivasi kepada semua siswa Proses penerapan metode Student untuk ikut aktif dalam tugas kelompok, Facilitator and Explaining (SFAE) karena siswa akan ditunjuk secara acak dalam meningkatkan hasil belajar siswa untuk presentasi dan diberi pertanyaan mengacu dalam silabus dan RPP yang dari pengajar. Sehingga waktu ditunjuk disusun oleh pengajar. Pelaksanaan siswa yang tidak serius dalam menjawab pembelajaran ini juga ditunjanng dengan pertanyaan dari pengajar akan dikurangi adanya evaluasi untuk mengtahui sejauh nilainya. mana pemahaman siswa. Pada awalnya siswa tidak bisa Proses pembelajaran dengan beradaptasi dengan metode student model Student Facilitatr and Explaining facilitator and explaining, karena masih (SFAE) diawali dengan salam, asing dan tidak paham dengan strategi mengecek kehadiran siswa dan apa yang dipakai oleh pengajar. Setelah membaca surat pendek bersama-sama. dipandu dan diarahkan pelan-pelan Kemudian pengajar memulai dengan siswa mulai mengikuti apa yang bertanya tentang masalah sehari-hari diperintah oleh pengajar dan bisa yang berhubungan dengan materi yang beradaptasi dengan kegiatan belajar akan dipelajari serta memberi motivasi mengajar, hanya saja ada siswa yang kepada siswa dan tidak lupa pengajar gaduh. menyampaikan tujuan pembelajarannya. Salah satu siswa mewakili kelompoknya menyampaikan hasil diskusi dengan presentasi di depan kelas, 11 Wawancara Bapak Marsahit tanggal 18 April 2015
Description: